IMUNISASI BCG
Oleh:
Supervisor Pembimbing
Dr. dr. Hesti Lestari, Sp.A(K)
Residen Pembimbing
dr. Susan Natalia Budihardjo
IMUNISASI BCG
Mengetahui
Residen Pemimbing:
Supervisor Pembimbing:
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
A. Tuberkulosis........................................................................................................ 3
1. Definisi…………….......................................................................................... 3
2. Etiologi............................................................................................................. 3
3. Manifestasi Klinis…….................................................................................... 4
B. Imunisasi BCG.................................................................................................... 4
1. Tujuan…………….......................................................................................... 4
3. Kontra Indikasi…........................................................................................... 5
4. Efek Samping…….......................................................................................... 5
5. Jadwal Imunisasi............................................................................................. 6
LAMPIRAN .............................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem imun merupakan suatu sistem di dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel
serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan
terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya,
yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri termasuk antigen yang masuk ke dalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi.
Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu
kuat, karena tubuh belum pernah terpapar dengan benda asing tersebut. Pada reaksi
yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali
antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat
dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit
yang dianggap berbahaya, perlu dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini
tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. 1
Imunisasi telah terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan
kematian akibat PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) yang
iii
Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Mulai
dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) yaitu: tuberculosis (TB), difteri, pertusis, tetanus, campak, polio,
BAB II
iv
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tuberkulosis
1. Definisi
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. 3 TB masih
2. Etiologi
yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3- 0,6/um,
mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Kuman dapat
hidup dalam udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-
tahun dalam lemari es) dimana kuman dalam keadaan dormant.4 Ada 3 varian M.
Tuberkulosis yaitu varian humanus, bovinum dan avium. Yang paling banyak
3. Manifestasi Klinis
v
Manifestasi sistemik (umum/nonspesifik) seperti, demam lama (>2 minggu)
dan/atau berulang tanpa sebab yang, yang dapat disertai dengan keringat malam.
Batuk lama >3 minggu, dan sebab lain telah disingkirkan. Berat badan turun tanpa
sebab yang jelas, atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi yang
adekuat. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh dan BB tidak
naik dengan adekuat. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan
biasanya multipel. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku
regio kolli, multipel, tidak nyeri dan saling melekat, TB otak dan saraf bisa
B. Imunisasi BCG
1. Tujuan
kuman BCG, kuman penyebab penyakit TB, yang telah dilemahkan. Karena
sudah dilemahkan, kuman ini tidak menyebabkan TB dalam diri orang yang sehat,
vi
a. Dosis pemberian: 0,05 ml sebanyak 1 kali.7,8
0,05 ml.7,8
3. Kontra Indikasi
sebagainya.
4. Efek Samping
deman. Setelah 2-6 minggu daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula)
yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2–4 bulan,
secara spontan dan meninggalkan jaringan parut dengan diameter 2-10 mm.
terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak
perlu dikompres dengan cairan antiseptik. Apabila cairan bertambah banyak atau
kesehatan.7
vii
5. Jadwal Imunisasi
BAB III
KESIMPULAN
viii
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang penting untuk diberikan pada anak
masih merupakan penyakit yang sangat luas didapatkan, baik pada anak maupun orang
dewasa. Dengan pemberian kuman BCG yang sudah dilemahkan, imunisasi atau
daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus). Vaksin ini baik diberikan
pada usia 0-1 bulan. Vaksin BCG umumnya tidak menimbulkan demam setelah
penyuntikkan, tapi menimbulkan bisul kecil (papula) yang akan sembuh secara
DAFTAR PUSTAKA
ix
5. Simangunsong Ydp. Systematic Review Tentang Distribusi M. Tuberculosis
2021;3(2):74–86.
7. Kemenkes RI. Buku Ajar Imunisasi. Edisi Kedua. Jakarta : Pusat Pendidikan dan
x
LAMPIRAN
9
Dokumentasi pembacaan Health Education
10