Anda di halaman 1dari 13

Referat Health Education

IMUNISASI BCG

Oleh:

Jesica Carla Umboh


210141010017
Masa KKM: 6 Februari - 16 April 2023

Supervisor Pembimbing
Dr. dr. Hesti Lestari, Sp.A(K)

Residen Pembimbing
dr. Susan Natalia Budihardjo

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Referat Health Education

IMUNISASI BCG

Telah dikoreksi, disetujui dan dibacakan pada 1 Maret 2023

Mengetahui

Residen Pemimbing:

dr. Susan Natalia Budihardjo

Supervisor Pembimbing:

Dr. dr. Hesti Lestari, Sp.A(K)

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 3

A. Tuberkulosis........................................................................................................ 3

1. Definisi…………….......................................................................................... 3

2. Etiologi............................................................................................................. 3

3. Manifestasi Klinis…….................................................................................... 4

B. Imunisasi BCG.................................................................................................... 4

1. Tujuan…………….......................................................................................... 4

2. Cara Pemberian dan Dosis.............................................................................. 5

3. Kontra Indikasi…........................................................................................... 5

4. Efek Samping…….......................................................................................... 5

5. Jadwal Imunisasi............................................................................................. 6

BAB III KESIMPULAN............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 8

LAMPIRAN .............................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Sistem imun merupakan suatu sistem di dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel

serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan

terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya,

yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri termasuk antigen yang masuk ke dalam tubuh,

maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi.

Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu

kuat, karena tubuh belum pernah terpapar dengan benda asing tersebut. Pada reaksi

yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali

antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat

dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit

yang dianggap berbahaya, perlu dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini

dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit

tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat

terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. 1

Imunisasi telah terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan

kematian akibat PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) yang

diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya.

iii
Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini

merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Mulai

tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi

dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) yaitu: tuberculosis (TB), difteri, pertusis, tetanus, campak, polio,

serta hepatitis B.2

BAB II
iv
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tuberkulosis

1. Definisi

Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB

menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. 3 TB masih

merupakan penyakit yang sangat luas didapatkan di negeri berkembang seperti

Indonesia, baik pada anak maupun orang dewasa.

2. Etiologi

Bakteri penyebab TB, Mycobacterium Tuberculosis, merupakan jenis kuman

yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3- 0,6/um,

mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Kuman dapat

hidup dalam udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-

tahun dalam lemari es) dimana kuman dalam keadaan dormant.4 Ada 3 varian M.

Tuberkulosis yaitu varian humanus, bovinum dan avium. Yang paling banyak

ditemukan menginfeksi manusia M. Tuberkulosis varian humanus.5

3. Manifestasi Klinis

v
Manifestasi sistemik (umum/nonspesifik) seperti, demam lama (>2 minggu)

dan/atau berulang tanpa sebab yang, yang dapat disertai dengan keringat malam.

Batuk lama >3 minggu, dan sebab lain telah disingkirkan. Berat badan turun tanpa

sebab yang jelas, atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi yang

adekuat. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh dan BB tidak

naik dengan adekuat. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan

biasanya multipel. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku

diare, terdapat juga lesu atau malaise.6

Adapun manifestasi spesifik organ/tunggal. Pada TB kelenjar terbanyak di

regio kolli, multipel, tidak nyeri dan saling melekat, TB otak dan saraf bisa

meningitis TB dan tuberkuloma otak. TB tulang dan sendi gejala berupa

pembengkakan sendi, gibbus, pincang, lumpuh dan sulit membungkuk. Serta TB

organ-organ lainnya, misalnya peritonitis TB, TB ginjal, dll.6

B. Imunisasi BCG

1. Tujuan

Imunisasi atau vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) bertujuan untuk

memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TB. Vaksin BCG mengandung

kuman BCG, kuman penyebab penyakit TB, yang telah dilemahkan. Karena

sudah dilemahkan, kuman ini tidak menyebabkan TB dalam diri orang yang sehat,

sebaliknya berguna untuk membentuk perlindungan (imunitas) terhadap TB.7

2. Cara Pemberian dan Dosis

vi
a. Dosis pemberian: 0,05 ml sebanyak 1 kali.7,8

b. Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio

musculus deltoideus), dengan menggunakan Auto Destruct Syringe (ADS)

0,05 ml.7,8

3. Kontra Indikasi

a. Adanya penyakit kulit yang berat/menahun seperti eksim, furunkulosis dan

sebagainya.

b. Positif menderita penyakit TB.

4. Efek Samping

Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti

deman. Setelah 2-6 minggu daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula)

yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2–4 bulan,

kemudian menyembuh perlahan. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh

secara spontan dan meninggalkan jaringan parut dengan diameter 2-10 mm.

Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau leher,

terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak

memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya.7

Untuk penanganan dari efek samping, apabila luka mengeluarkan cairan

perlu dikompres dengan cairan antiseptik. Apabila cairan bertambah banyak atau

koreng semakin membesar anjurkan orangtua membawa bayi ke ke tenaga

kesehatan.7

vii
5. Jadwal Imunisasi

Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir,

sampai bayi berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 1 bulan.

Gambar 1. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 tahun Rekomendasi


Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2020.

BAB III

KESIMPULAN

viii
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang penting untuk diberikan pada anak

untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit TB. Di Indonesia sendiri, TB

masih merupakan penyakit yang sangat luas didapatkan, baik pada anak maupun orang

dewasa. Dengan pemberian kuman BCG yang sudah dilemahkan, imunisasi atau

vaksinasi TB memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TB.

Suntikkan BCG diberikan 1 kali dengan dosis 0,05 ml secara intrakutan di

daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus). Vaksin ini baik diberikan

pada usia 0-1 bulan. Vaksin BCG umumnya tidak menimbulkan demam setelah

penyuntikkan, tapi menimbulkan bisul kecil (papula) yang akan sembuh secara

spontan dan meninggalkan jaringan parut dengan diameter 2-10 mm.

DAFTAR PUSTAKA

1. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi; 2017

2. Direktorat Jenderal PP & PL dan Pusdiklat SDM Kesehatan. Pelatihan Tenaga

Pelaksana Imunisasi Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I; 2006.

3. Kartasasmita CB. Epidemiologi tuberkulosis. Sari Pediatr. 2016;11(2):124–9.

4. Wikurendra EA. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tb Paru Dan

Upaya Penanggulangannya. 2019.

ix
5. Simangunsong Ydp. Systematic Review Tentang Distribusi M. Tuberculosis

Genotip Beijing Pada Pasien Tuberculosis Paru. Verdure Heal Sci J.

2021;3(2):74–86.

6. Lamb GS, Starke JR. Tuberculosis in infants and children. Tuberc

Nontuberculous Mycobact Infect. 2017;541–69.

7. Kemenkes RI. Buku Ajar Imunisasi. Edisi Kedua. Jakarta : Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Tenaga Kesehatan; 2015.

8. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Imunisasi di

Indonesia. Edisi Keenam. Jakarta : IDAI; 2017.

9. IDAI. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 tahun. IDAI; 2020.

x
LAMPIRAN

Leaflet Health Education

9
Dokumentasi pembacaan Health Education

10

Anda mungkin juga menyukai