Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PELAYANAN

Dosen pengampun : Dr. Sahrul Saehana, Msi

Oleh:

ASRINI
PO7124321009

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV KEBIDANAN
2022
Tugas individu

Anda seorang bidan yang baru lulus kemudian ditugaskan didaerah terpencil

dengan fasilitas kesehatan yang sangat minim. Pada suatu ketika anda menangani

persalinan seorang ibu dengan peralatan seadanya.

Jawabannya :

1. Langkah awal yang ditempuh sebagai seorang bidan yang ditempatkan

didaerah terpencil yaitu dengan menggunakan instrument sederhana melalui

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

yang sudah mulai diterapkan melalui bidan-bidan desa sebagi ujung

tombak kontak langsung dengan ibu hamil dan permasalahannya. Aplikasi

dari program ini adalah selembar stiker yang ditempel dirumah-rumah ibu

hamil (terutama yang beresiko tinggi). Selembar stiker yang berisikan

nama ibu, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan,

pendamping persalinan, transportasi, dan calon pendonor darah. Selembar

stiker yang terkesan sederhana, tapi bila dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh apa yang tercantum didalamnya akan mampu mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi ibu hamil pada umumnya, yang tentunya mesti

didukung dengan upaya-upaya pemerintah diatas.

Dengan perencanaan persalinan yang baik, tentunya

kejadianseperti kasus diatas dapat diatasi dengan baik. Selembar stiker

P4K dalam penjabarannyamemerlukan langkah-langkah dalam

pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


a. Pertama adalah membuat perencanaan persalinan. Bersyukurlah

kita diberikan waktu sekitar 9 bulan 7 hari. Waktu yang cukup

lama untuk perencanaan mulai kehamilan hingga persalinan.

Dalam langkah ini harus sudah ditentukan; tempat persalinan, tenaga

kesehatan terlatih yang dipilih, bagaimana menjangkau tempat

persalinan, siapa yang akan menjadi pendamping persalinan,

berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara

memperoleh biaya tersebut, siapa yang akan mengurus keluarga saat

ibu tidak ada dirumah,siapa yang akan menjadi calon pendonor darah

bila diperlukan,dan apakah metode kontrasepsi pasca persalinan.

Pendonor bisa salah seorang keluarga, tetangga, atau siapa saja

yang mau mendonorkan darahnya saat diperlukan. Selama proses

membuat perencanaan persalinan, yang harus dikunjungi bidan

adalah ibu hamil dan suami/keluarganya di rumah untuk

menjamin agar rencana tersebut berjalan sesuai yang dinginkan.

b. Kedua, membuat rencana pengambilan keputusan. Hal ini penting

terutama saat penanganan kasus gawat darurat jika pengambil

keputusan utama dalam keluarga tidak ada ditempat, perlu

dibicarakan oleh bidan denganibu hamil, suami dan keluarga

tentang siapa yang boleh menggantikan pengambil keputusan

tersebut.

c. Ketiga adalah mengatur sistem transportasi jika terjadi kasus

gawat darurat. Banyak ibu meninggal ketika mengalami


komplikasi berat selama kehamilan, persalinan, atau pasca persalinan.

Pada umumnya hal ini terjadi akibat ibu atau keluarganya tidak

mampu menjangkau alat transportasi yang dapat mengantarkan

mereka ke tempat perawatan kesehatan yang memadai. Transportasi

diperlukan saat memanggil bidan untuk partus dirumah, ataupun

saat pasien dirujuk ke sarana kesehatan yang lebih memadai.

Sistem tranportasi ini dapat berupa ‘ambulans desa’. Ambulans desa

dalam artian bukanlah mobil ambulanceyang dioperasikan di desa,

melainkan segala bentuk transportasi yang bisa diajak kerjasama

oleh ibu hamil seperti; tukang ojek, tukang becak, cidomo,

kendaraan tetangga, angkot, dan lain-lain. Sistem ambulans desa

dapat dibentuk ditiap desa dengan melibatkan peran serta aparat

desa dengan sistem transportasi terkait. Untuk kemudahan

jangkauan ambulans desa, bagi ibu hamil yang tinggal di daerah

tak terjangkau sarana transportasi agar menempati semacam “rumah

singgah” terutama saat-saat menjelang tanggal perkiraan persalinan.

Rumah singgah adalah sebuah rumah yang dapat terjangkau

sarana transportasi, dapat berupa rumah sanak saudara, ataupun

tetangga, yang telah diajak kerjasama oleh ibu dalam perencanaan

persalinannya.

d. Keempat, membentuk rencana atau rancangan tabungan.

Pengalaman menunjukkan bahwa banyak ibu-ibu yang tidak mau

mencari atau menerima perawatan lebih lanjut karena mereka


tidak memiliki dana yang cukup. Ironisnya di beberapa daerah

masih ada kebiasaan seorang ibu hamil ‘tidak mampu’membayar

tenaga kesehatanuntuk persalinan, tapi mereka mampu untuk

melaksanakan pesta syukuran atas kelahiran anaknya. Hal ini

sangat tergantung pada perilaku dan adat kebiasaan setempat

dimana sebuah keluarga menentukan skala prioritas

keuangannya. Bidan perlu mengupayakan dibentuknya suatu

sistem untuk mendukung upaya menyelamatkan ibu hamil atau

melalui seseorang dilingkungan tersebut yang bisa mengorganisir

pengadaan dukungan finansial untuk ibu jika diperlukan, misalnya

dalam bentuk “tabungan ibu bersalin” (tabulin). Sekali lagi cukup

waktu bagi sebuah keluarga untuk menabung bila diawal kehamilan

telah direncanakan dengan baik. Atau bagi keluarga yang masuk

dibawah garis kemiskinan, bidan desa dapat memberikan

kontribusi saat pemerintah melakukan pendataan keluarga miskin.

Dan kelima adalah menyiapkan kebutuhan peralatan untuk

melahirkan.Seorang ibu dapat menyiapkan persalinannya dan

anggota keluarga secara bersama-sama menyiapkan peralatan

seperti popok atau baju, sabun, dan pakaian mandi yang bersih, kain

untuk bayi, dan disimpan sebagai persiapan untuk persalinan.

Dibeberapa daerah masih ada kebiasaan yang tidak membolehkan

calon orang tua mempersiapkan pakaian bayi sebelum kandungan


berumur lebih dari 7 bulan. Hal ini tentu tidak menjadi masalah bila

ibu hamil sudah memiliki tabulin yang cukup.

2. Peralatan sederhana yang digunakan agar ibu dan bayinya dapat tertolong
yaitu
a. Alat pelindung diri
b. Apron
c. sepatu boot
d. sarung tangan steril
e. partus set terdiri dari klem arteri, gunting episiotomy, gunting tali
pusat, klem tali pusat

f. kain bersih untuk bayi


g. obat-obatan seperti oxytocin, ergometrin, misoprostol, salep mata

3. ceritakan inovasi yang anda lakukan dalam kasus tersebut

Saya akan membuat aplikasinya sebagai terobosan dalam hal layanan

kesehatan untuk menjangkau bidan dan ibu hamil hingga ke pelosok-

pelosok daerah. Aplikasi yang didalamnya berisi layanan kesehatan

maternal jarak jauh terpadu, yang secara sistematis akan memberikan

informasi lengkap mengenai kehamilan,deteksi faktor resiko tinggi,

tafsiran persalinan sehingga nantinya dapat berhasil menurunkan jumlah

ibu dan bayi yang meninggal, mendeteksi faktor resiko, dan meningkatkan

angka rujukan dini.

Anda mungkin juga menyukai