Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Bangsa Indonesia dalam
dasawarsa terakhir masih mengalai masalah, terutama tentang tingginya angka kematian
ibu (AKI) yang merupakan salah satu indicator status kesehatan bangsa.
Penyebab lain tidak langsung kematian ibu yang terjadi antara lain rendahnya
tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan kedudukan dan peran perempuan, faktor
sosial budaya serta transportasi. Hal tersebut berdampak pada keterlambatan dalam
pengambilan keputusan di masyarakat untuk merujuk, apalagi ditunjang dengan sarana
transportasi yang kurang memadai. Penganan kegawatdaruratan obstetric di tempat
rujukan yang tidak sesuai standard dan ketidaksiapan fasilitas kesehatan melakukan
penanganan kegawatdaruratan.
Untuk mengurangi tingginya AKI membutuhkan berbagai aspek antara lain, aspek
masukan terdiri dari SDM, dana, sarana, metode, alat, pasar. Aspek proses meliputi
berbagai kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai evaluasi, sedangkan aspek
keluaran merupakan hasil yang diperoleh.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan persalinan ?
2. Apa yang dimaksud dengan rumah tunggu kelahiran ?
3. Apa tujuan dari program rumah tunggu ?
4. Siapa saja yang menjadi sasaran dari program rumah tunggu ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari perencanaan persalianan
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari rumah tunggu kelahiran
3. Untuk mengetahui dan mempelajari tujuan dari program rumah tunggu kelahiran
4. Untuk mengetahui yang menjadi sasaran dari rumah tunggu kelahiran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERENCANAAN PERSALINAN
a. Pengertian
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) adalah
kegiatan yang difasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif suami,
keluarga, dan masyarakat dalam merencanakan persalianan yang aman dan persalinan
yang aman dan persiapan kemungkinana terjadinya komplikasi pada saat hamil,
bersalin, nifas, termasuk merencana kan metode keluarga berencanan (KB) pasca
persalinan dengan menggunakan striker P4K sebagai media pencatatan sasaran dalam
rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir (Depkes RI, 2009)
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat ibu, anggota
keluarganya dan bidan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan
bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Birth plan atau perencanaaan persalinan adalah perencanaan tentang
pemilihan metode, tempat dan persiapan bersalin selama hamil.

b. Perencanaan persalinan
Perencanaan persalinan meliputi :
1. Tempat persalinan
2. Penolong persalinan
3. Persiapan transportasi
4. Persiapan keuangan
5. Calon donor darah
6. Persiapan pakaian bayi dan ibu hamil
7. Perencanaan KB atau keluarga berencana

2
Biasanya perencanaan persalinan dikonsepkan sebagai berikut :
1. What (apa)
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat ibu, anggota
keluarganya dan bidan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan
kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Birth plan atau perencanaaan persalinana adalah perencanaan tentang pemilihan
metode, tempat dan persiapan bersalin selama hamil.
2. Where (dimana )
Perencanaan persalinan biasanya dilakukan di klinik maupun di rumah.
Perencanaan persalinana biasanya di putuskan bersama suami dan keluarga.
Perencanaan ini biasanya diputuska pada TM III karena sudah diketahui apakah
kelahiran bisa normal atau tidak, karena biasanya jika ada penyulit maka
persalinan dilakukan di rumahsakit ataupun rumah bersalin dengan fasilitas yang
lengkap
3. When (kapan)
Perencanaan persalinan bisa dilakukan pada saat TM I kehamilan tapi biasanya
keputusan akhir pada saat TM III
4. Why (mengapa)
Perencanaan persalinana dilakukan untuk memastikan bahwa ibu dan keluarga
mendapat pelayanan yang terbaik dan telah merencanakan semuanya dari awal
sehingga tidak terjadi masalah
5. How (bagaimana)
5 komponen penting dalam perencanaan persalinan yaitu :
a. Langkah 1 : membuat rencana persalinan idealnya setiap keluarga
mempunyai kesempatan untuk membuat rencana persalinan
Hal – hal yang perlu digali :
a) Tempat persalinan
b) Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
c) Bagaimana menghubungi tenaga tersebut
d) Bagaimana transportasi ketempat persalinan

3
e) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut
f) Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
b. Langkah 2 membuat rencana mengambil keputusan apabila terjadi kegawat
daruratan pada saat pengambil keputusan utama tidak ada
a) Siapa yang membuat keputusan utama dalam keluarga
b) Siapa yang akan membuat keputusan jika keputusan utama tidak ada
pada saat terjadi kegawatdaruratan
c. Langkah ke 3 mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
rencana ini perlu disiapkan secara dini oleh ibu dan keluarga
a) Dimana ibu akan bersalin
b) Bagaimana menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika
terjadi kegawatdaruratan
c) Kefasilitas mana ibu tersebut dirujuk, bagaimana cara
mendapatkan dan jika terjadi kegawatdaruratan
d) Bagaimana mencari pendonor yang potensial
d. Langkah ke 4 membuat rencana atau pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga
dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan persalinan dan jika
terjadi kegawatdaruratan
e. Langkah ke 5, mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan

B. RUMAH TUNGGU KELAHIRAN


a. Pengertian
Rumah tunggu adalah tempat penampunagan sementara ibu hamil menjelang
persalinan dan keluarganya yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatanyang memadai
dan siap 24 jam.

b. Tujuan dari program rumah tunggu kelahiran


Adapun beberapa tujuan dari program rumah tunggu kelahiran (RTK) yaitu :
1. Mempercepat penangan ibu hamil yang akan melahirkan

4
2. Mengurangi resiko kematian ibu dan bayi saat melahirkan
3. Rumah tunggu mendekatkan akses untuk menyelamatkan ibun dan bayi

c. Sasaran program rumah tunggu kelahiran


Adapun sasaran program rumah tunggu yaitu ;
1. Ibu dengan faktor resiko dan resiko tinggi yaitu primigravidarum kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak kelahiran terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun
4. Kurang energy kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm atau
penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan
5. Anemia dengan HB < 11 g/dl
6. Tinggi badan kurang dari 145 cm atau dengan kelainan bentuk pinggul dan tulang
belakang
7. Riwayat hipertensi dalam kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini
8. Sedang atau pernah menderita penyakit kronis, antara lain, tubercolosis, kelainan
jantung, penyakit ginjal, hati, psikosis, kelainan endokrin (diabetes mellitus dll)
tumor dan keganasan
9. Riwayat kehamilan buruk yaitu, keguguran berulang, kehamilan ektopik,
molahidotosa, ketuban pecah dini,.
10. Riwayat nifas dengan komplikasi yaitu, perdarahan pasca persalinan, infeksi
massa nifas, psikosis post partum (post partum blues)
11. Kelainan jumlah janin yaitu, kehamilan ganda dan janin dampit
12. Kelainana letak dan posisi janin yaitu, lintang atau oblique, sungsang pada usia
kehhamilan lebih dari 32 minggu

d. Klarifikasi rumah tunggu kelahiran


a) Rumah tunggu kelahiran tanpa pelayanan
merupakan salah satu bentuk rumah tunggu kelahiran yang digunakan untuk
tinggal saja. Rumah ini dapat berupa ruang – ruang yang berisi mebel
standard, dapur dengan peralatannya serta kamar mandi. Ibu hamil dan

5
pendampingnya dapat tinggal disini tetapi harus menyiapkan keperluan
seharinya sendiri.
b) Rumah tunggu kelahiran dengan pelayanan
Rumah tunggu ini selayaknya sebuah penginapan. Ibu hamil dapat tinggal
disini dengan mendapatkan pelayanan seperti makanan dan minuman,
mencuci pakainan dll (tergantung kesepakatan setempat)
c) Rumah tunggu kelahiran dengan biaya tambahan
Rumah tunggu dengan model ini menyediakan berbagai macam kegiatan
tambahan seperti memberikan keterampilan perempuan , penyuluhan
kesehatan dll.

e. Lokasi dan fungsi rumah tunggu kelahiran


Lokasi dan fungsi rumah tunggu kelahiran dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Rumah tunggu poskesdes
Yaitu rumah tunggu yang berada dekat poskesdes, digunakan pagi ibu hamil
yang non resiko
b) Rumah tunggu puskesmas
Yaitu rumah tunggu yang berada dekat dengan puskesmas, digunakan bagi ibu
hamil yang non resiko atau yang beresiko tetapi dapat ditangani sesuai
kemampuan puskesmas
c) Rumah tunggu rumah sakit
Yaitu rumah tunggu yang berada dekat rumah sakit, digunakan bagi ibu hamil
dengan resiko tinggi

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dilihat dari angka kematian ibu (AKI) yang cukup tinggi maka pemerintah
menggalang program bagi masyarakat khususnya ibu hamil yaitu perencanaan persalinan
dan rumah tunggu kelahiran.
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat ibu, anggota keluarganya
dan bidan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan
kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan
menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Adapun beberapa hal yang termasuk dalam perencanaan
Rumah tunggu adalah suatu tempat atau ruangan yang berada dekat fasilitas
kesehatan( RS, Puskesmas, Poskesdes) yang dapat digunakan sementara oleh ibu hamil
dan pendampingnya (suami/ kader/ dukun atau keluarga) selama beberapa hari saat
menunggu persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin Kemenkes RI, 2009).
Adapun beberapa sasaran dari rumah tunggu kelahiran ini yaitu, Ibu dengan faktor
resiko dan resiko tinggi yaitu, primigravidarum kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun, Anak lebih dari 4, Jarak kelahiran terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, Kurang energy kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm atau
penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan, Anemia dengan HB < 11 g/dl,
Tinggi badan kurang dari 145 cm atau dengan kelainan bentuk pinggul dan tulang
belakang, Riwayat hipertensi dalam kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini
B. SARAN
Dari makalah sederhanana ini kita dapat memetik maknah bahwa telah banyak upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah
dengan membuat program perencanaan kelahiran dan rumah tunggu kelahiran untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi maka dari itu alangkah baiknya jika kita
sebagai masyarakat maupun tenaga medis bisa memanfaatkan dan melaksanakan
program yang sangat baik ini

Anda mungkin juga menyukai