PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membicarakan aborsi, sebenarnya membicarakan perempuan. Karena itu
persoalan aborsi adalah juga persoalan perempuan, perlu dielaborasi dan dicerahkan
kepada pihak-pihak yang mengambil satu sisi perdebatan, yakni cara pandang
tradisional yang justru mengesampingkan kepentingan perempuan sendiri.
Selama ini masih banyak yang memandang aborsi sebagai hitam dan putih
yang sama sekali tidak dapat bersinggungan, hingga hanya tersedia 2 pilihan untuk
menyikapinya yaitu pro atau kontra, setuju atau menolak. Perempuan dalam hal ini
juga selalu dipandang sebagai pelaku tunggal aborsi, dimana masyarakat dan
pemerintah seperti menutup mata dengan adanya permasalahan dalam aborsi yang
mau tidak mau berkaitan langsung dengan kehidupan perempuan dan orang-orang di
sekitarnya. Lelaki seakan menjadi bagian yang terpisahkan dalam permasalahan ini.
Kehamilan tidak diinginkan ( KTD) terjadi karena adanya hubungan seksual antara
lelaki dan perempuan. Dalam hal ini lelaki turut berperan serta mengakibatkan
terjadinya KTD yang berbuntut pada aborsi. Lelaki dan perempuan memiliki peran
dan tanggung jawab yang sama dalam hal aborsi.
Ketakutan akan hukum dari masyarakat dan terlebih lagi tidak
diperbolehkannya remaja putri belum menikah menerima layanan keluarga berencana
memaksa mereka untuk melakukan aborsi yang sebagian besar dilakukan secara
sembunyi-sembunyi tanpa mempedulikan standar medis dan resikonya sehingga
sering terjadi kematian terhadap ibu karena pendarahan yang tak kunjung berhenti.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu aborsi?
2. Sebut dan jelaskan macam-macam jenis aborsi!
3. Apakah penyebab terjadinya aborsi?
4. Bagaimana metode atau teknik aborsi?
5. Apa saja efek dari aborsi?
6. Apa solusi dari kasus aborsi?
7. Bagaimanakah pandangan gereja katolik tentang aborsi?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan aborsi.
2. Mengetahui macam-macam aborsi.
3. Mengetahui penyebab terjadinya aborsi.
4. Mengetahui bagaimana metode atau teknik aborsi.
5. Mengetahui efek dari tindakan aborsi.
6. Mengetahui solusi dari kasus aborsi.
7. Mengetahui pandangan gereja katolik tentang aborsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aborsi
Pengguguran kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah
berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya janin (fetus) atau embrio sebelum
memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim, sehingga mengakibatkan
kematiannya. Aborsi yang terjadi secara spontan disebut juga "keguguran"
Dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan
setelah tertanamnya telur ( ovum ) yang telah dibuahi dalam rahim ( uterus ) sebelum
usia janin ( fetus ) mencapai 20 minggu.
Secara umun, aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan yaitu
dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu sengaja ataupun tidak yang biasa
dilakukan saat janin berusia muda ( sebelum bulan ke 4 masa kehamilan).
Jadi, bisa disimpulkan bahwa aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan
atau pengguguran kandungan sebelum janin dapat hidup diluar kandungan ( sebelum
usia 20 minggu kehamilan ) bukan semata untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil
dalam keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak menghendaki
kehamilanya.
3
c) Abortus incompletes yaitu apabila sebagian dari buah kehamilan sudah keluar
dan sisanya masih berada dalam Rahim. Pendarahan yang terjadi biasanya cukup
banyak namun tidak berakibat fatal, untuk pengobatan perlu dilakukannya
pengosongan rahim secepatnya.
d) Abortus completes yaitu pengeluaran keseluruhan buah kehamilan dari Rahim.
Keadaan ini biasanya tidak memerlukan pengobatan.
e) Missed abortion yaitu keadaan dimana hasil pembuahan yang telah mati
tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih.
4
2. Karena factor ketidaksengajaan atau alami
a) Jika janin telah meninggal dalam kandungan.
b) Terjadi pendarahan secara terus menerus pada sang ibu.
3. Faktor kesehatan ibu
a) Adanya penyakit ganas ( kanker servik ) pada saluran jalan rahim.
b) Telah berulang kali mengalami operasi sesar.
c) Gangguan kejiwaan pada ibu yang disertai dengan kecenderungan untuk bunuh
diri.
5
kedalamnya. Bayi yang malang ini akan menelan garam beracun itu dan ia amat
menderita. Ia meronta-ronta dan menendang-nendang seolah-olah dia dibakar hidup-
hidup oleh racun itu. Dengan cara ini, sang bayi akan mati dalam waktu kira-kira 1
jam, kulitnya benar-benar hangus. Dalam waktu 24 jam kemudian, sang ibu akan
mengallami sakit beranak dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati ( sering juga
bayi ini lahir dalam keadaan masih hidup, biasanya mereka dibiarkan saja agar mati).
6
f) Merusak organ tubuh lainnya ( rusaknya rahim dan leher rahim).
g) Kematian mendadak karena pendarahan hebat dan pembiusan yang gagal.
2. Efek jangka panjang
a) Tidak dapat hamil kembali.
b) Keguguran kandungan pada kehamilan berikutnya.
c) Kelahiran premature pada kehamilan berikutnya.
7
Aborsi dan Gereja Katolik
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan atau pengguguran kandungan
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan ( sebelum usia 20 minggu kehamilan )
bukan semata untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dalam keadaan darurat tapi juga
bias karena sang ibu tidak menghendaki kehamilannya.
Aborsi dibagi menjadi 2 jenis yaitu aborsi spontan atau alamiah dan aborsi buatan
atau sengaja. Aborsi spontan atau alamiah dapat dibagi menjadi 5 yaitu Aborsi
imminens, Abortus incipiens, Abortus incompletes, Abortus completes dan Missed
abortion. Aborsi buatan atau sengaja dapat dibagi menjadi 2 yaitu aborsi legal dan
aborsi illegal. Alasan seseorang melakukan aborsi adalah karena factor ketidaksiapan
sang ibu, factor kesehatan sang ibu dan factor ketidaksengajaan atau alami.
Metode atau teknik dalam melakukan aborsi adalah teknik sunction, teknik
historotomi, salt poisoned, pil roussell-unclaf dan teknik Prostaglandin.
Resiko dari aborsi dalam jangka pendek adalah pendarahan yang banyak dan
pembiusan yang gagal dapat mengakibatkan kematian, rasa sakit, shock atau koma,
infeksi disekitar kandungan dan bagian tubuh bayi yang tertinggal. Reisko dari aborsi
dalam jangka panjang adalah tidak dapat hamil lagi, keguguran kandungan dan
kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya.
B. Saran
1. Bagi seorang wanita
Jika anda sedang memikirakan untuk melakukan aborsi, maka tenangkanlah
pikiran anda. Aborsi bukanlah suatu solusi sama sekali. Aborsi akan membuahkan
masalah-masalah baru yang bahkan lebih besar lagi bagi anda di dunia dan di
akhirat.
2. Bagi orangtua
Diharapkan bagi orangtua agar lebih memperhatikan keadaan anak khususnya
anak perempuan seperti membatasi pergaulannya dan memberikan informasi awal
tentang aborsi.
3. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan atau medis agar selalu menjaga kode etiknya dan sumpah
profesi dalam melakukan atau mengaborsi seseorang.