PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi dan nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama
kehamilan berlangsung. Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan sangat membantu
ibu hamil dan janin tetap sehat. Status gizi merupakan status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara hubungan dan masukan nutrisi. Gizi ibu hamil
adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi selama kehamilan yaitu
dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik,
maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam
mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan
air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayinya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
MANFAAT GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL
c 3. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi cairan
amnion dan meningkatnya volume darah, mengatur keseimbangan asam basa
tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Asupan air minum ibu hamil sekitar 2-3 liter
perhari (8-12 gelas sehari)
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh
keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang
dikonsumsi semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin mudah tubuh
memperoleh berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain menerapkan
keanekaragaman makanan dan minuman juga perlu memperhatikan keamanan
pangan yang berarti makanan atau minuman itu harus bebas dari cemaran yang
3
membahayakan kehatan. Cara menerapkan yaitu dengan mengonsumsi lima
kelompok pangan setiap hari yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran,
buah-buahan dan minuman. Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap kelompok
makanan setiap kali makan akan lebih baik.
a Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau serealia seperti
beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong, dan talas; serta
hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni, havermout, dan bihun.
b Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur, susu, dan
keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa kacang kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo; serta hasil oalahannya
seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.
c Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna hijau
dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung, wortel, dan
tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang, buncis, dan kecipir. Buah-
buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang berasa asam,
seperti pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak dan
jeruk.
4
Untuk menjaga asupan nutrisi yang baik, ibu hamil disarankan agar
makan dengan porsi yang tidak terlalu banyak namun cukup sering. Pilihlah
makanan yang kering serta tidak berkuah. Apabila ibu hamil mempunyai
alergi makanan tertentu lebih baik hindari dulu. Saat merasakan mual,
makanlah makanan yang menyegarkan seperti buah jeruk & sayuran segar.
Hal ini juga bisa membantu meningkatkan selera makan.
2. Trimester Kedua Kehamilan
Pada trimester kedua ini, nafsu makan ibu hamil akan mulai membaik. Pada
saat usia kandungan 4 hingga 6 bulan ini, ibu hamil bisa makan 3 kali dalam
sehari dengan satu kali makanan selingan. Pilihlah makanan yang banyak
memiliki kandungan protein hewani, misalnya saja seperti ikan, daging & telur.
Untuk makanan selingannya ibu hamil bisa mengonsumsi buah ataupun kue.
Makanan yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi sangat disarankan bagi
ibu hamil untuk dapat mengurangi risiko anemia. Pilihlah makanan yang
beraneka ragam & makanlah dalam jumlah yang cukup.
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengadung zat gizi
tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan perkembangan
5
danpertumbuhan
6
BAHAN MAKANAN YANG DIHINDARI DAN DIBATASI OLEH IBU HAMIL
7
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.
Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi makanan ibu
menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan untuk pertumbuhan
serta pekembangan bayinya.
Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan seuatu yang penting bagi ibu menyusui
karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, Oleh karena itu, pemenuhan
gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengauh terhadap status gizi ibu menyusui
dan juga tumbuh kembang bayinya.
Komponen-komponen di dalam ASI diambil dari tubuh ibu sehingga harus digantikan
oleh makan makanan yang cukup pada ibu menyusui tersebut. Oleh karena itu, ibu
menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan
tidak menyusui dan masa kehamilan, tetapi konsumsi pangannya tetap harus
beranekaragam dan jumlah serta poposinya sesuai.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberianASI berhasil baik, maka berat badan
bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram
protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangansatuatau lebih zat gizi.
8
4. Aktivitas.
kalori
selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih
tinggiselama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kaloriASI yang
dihasilkan ibudengan nutrisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan
oleh ibuuntuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/
hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan
jumlah susu normal. Rata-rata ibu harusmengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui
Protein.
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah
ini hanya16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan
Cairan.
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu
menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan
cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13
gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam sangat
dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui atau
sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti. 10 Kebutuhan cairan dapat
diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.
9
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu hamil. 8 Kadar
vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi suplementasi
vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI. Vitamin yang penting dalam masa
menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah
kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan. ibu
menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya, Anda memerlukan
suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral khususnya vitamin A dan
zat besi.
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah
terkenainfeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun
tulang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gizi ibu pada waktu hamil dan menyusui sangat penting untuk pertumbuhan
janin yang dikandungnya dan produksi ASI yang baik. Angka kejadian BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) lebih tinggi di negara-negara yang sedang berkembang daripada
di negara-negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi
yang rendah mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan
janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang
setelah dibuahi tumbuh dengan pesat, sehingga diperkirakan pertumbuhan janin sejak
konsepsi hingga lahir (Soetjiningsih,1995)
B. SARAN
10
Diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa yang telah
disampaikan dalam makalah ini guna untuk meningkatkan pengetahuan mengenai
makanan dan gizi seimbang untuk ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu
hamil. Kami tahu bahwa didalam penulisan makalah ini masih banyak terjadi
kesalahan-kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang mambangun
sangat kami harapkan.
11