Anda di halaman 1dari 17

FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS

(FMEA)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
GRAND FAMILY
TAHUN 2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA)


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GRAND FAMILY

Disetujui dan disahkan oleh :


Tanggal : 02 Mei 2018

Yang Menyusun Yang Mengesahkan


Komite Mutu dan Manajemen Risiko Direktur

FreddyOP, SKM., MARS dr. Sari Dewi Rosady, M.Gizi.,MM

Catatan/ Rekomendasi :
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN 1
II. PEMILIHAN PROSES 1
III. PEMBENTUKAN TIM 2
IV. PENGGAMBARAN ALUR PROSES 3
V. PEMBUATAN DAFTAR MODUS KEGAGALAN DAN 4
PENYEBABNYA
VI. PENGHITUNGAN RISK PRIORITY NUMBER (RPN) 5
VII. PROSES DESAIN ULANG 13
VIII. ANALISIS DAN UJI PROSES BARU 15
IX. IMPLEMENTASI DAN MONITORING PROSES BARU 15

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah
yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Program PONEK Rumah Sakit Ibu dan
Anak Grand Family ini dapat selesai disusun.
Program ini merupakan program kerja bagi semua pihak yang terkait dalam memberikan
pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family.
Tidak lupa Tim Penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam – dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesikan Program PONEK Rumah Sakit Ibu
dan Anak Grand Family.

Jakarta, Mei 2018

Penyusun

ii
I. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita – cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang
adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi – tingginya sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 16.
Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam komitmen
internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs). Dalam
MDGs terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu target 4
(menurunkan angka kematian anak), target 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6
(memerangi HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya), serta 2 target lainnya
yang tidak terkait langsung yaitu target 1 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan) dan
target 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan). Kementerian
Kesehatan telah menyusun strategi untuk pencapaian target – target tersebut.
Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan
Lahir Rendah (40,4%), Asfiksia (24,6%) dan Infeksi (sekitar 10%). Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya Disebabkan Perdarahan (25%), Infeksi
(15%), Pre-Eklampsia/ Eklampsia (15%), Persalinan macet dan Abortus. Mengingat
kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional
dan regional.
Terkait dengan target MDGs yang ketiga (Meningkatkan kesehatan ibu) dan keempat
(Menurunkan angka kematian bayi), pemerintah menetapkan salah satu kebijakan untuk
mencapai target tersebut, yakni PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif). Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif adalah pelayanan
untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal secara komprehensif
yang terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu dalam masa nifas dengan komplikasi
obstetri yang mengancam jiwa ibu maupun janinnya. Kebijakan ini diterapkan untuk
mengurangi angkakematian ibu dan angka kematian bayi (Destiana, 2012).
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu
dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan
bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal,
yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci
keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga

II. Tujuan
1. Umum
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Pelayanan Obstetrik Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK);
3
b. Agar mengetahui bagaimana sistem pelayanan PONEK;
c. Untuk mengetahui apa saja yang harus ditangani oleh tim PONEK rumah sakit;
d. Untuk mengetahui kriteria rumah sakit yang boleh malakukan PONEK.
2. Khusus
a. Rumah Sakit mampu PONEK 24 jam adalah rumah sakit yang mampu
menyelenggarakan Pelayanan Kedaruratan Maternal dan Neonatal secara
komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.
b. Peningkatan kemampuan layanan kesehatan PONEK di rumah sakit.

III. Ruang Lingkup


Upaya Pelayanan PONEK :
1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan definitif;
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh Tim PONEK rumah sakit di Ruang Tindakan;
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan Sectio Caesaria (SC);
4. Perawatan intensif ibu dan bayi;
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Care (ANC) Risiko Tinggi.

Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK adalah
1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis
a. Pelayanan Kehamilan;
b. Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif;
c. Pelayanan Nifas;
d. Asuhan Bayi Baru Lahir;
e. Rawat Gabung;
f. Perawatan Metode Kanguru;
g. Keluarga Berencana;
h. Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
2. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Dengan Risiko Tinggi
a. Masa Ante Natal
1) Perdarahan pada kehamilan muda/ abortus;
2) Hipertensi, Preeklampsi/ Eklampsi;
3) Kehamilan Metabolik;
4) Kelainan Vaskular/ Jantung;
5) Perdarahan pada kehamilan muda;
6) Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut;
7) Gerak janin tidak dirasakan;
8) Demam dalam kehamilan dan persalinan;
9) Kehamilan ektopik (KE) dan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
b. Masa Intra Natal
1) Persalinan dengan parut uterus;
2) Persalinan macet;
3) Persalinan dengan distensi uterus;
4) Gawat janin dalam persalinan;
5) Pelayanan terhadap syok;
6) Ketuban pecah dini;

4
7) Persalinan lama;
8) Induksi dan akselerasi persalinan;
9) Ekstraksi vakum;
10) Ekstraksi cunam;
11) Sectio Caesaria (SC);
12) Malpresentasi dan malposisi;
13) Distosia bahu;
14) Prolapsus tali pusat;
15) Plasenta manual;
16) Perbaikan robekan serviks;
17) Perbaikan robekan vagina dan perineum;
18) Perbaikan robekan dinding uterus;
19) Reposisi inersio uteri;
20) Histerektomi;
21) Sukar bernapas;
22) Kompresi bimanual dan aorta;
23) Dilatasi dan kuretase;
24) Ligase arteri uterine;
25) Bayi baru lahir dengan asfiksia, BBLR, Resusitasi bayi baru lahir, Anestesia
umum dan lokal untuk Sectio Caesaria (SC).
c. Masa Post Natal
1) Demam pasca persalinan;
2) Perdarahan pasca persalinan;
3) Nyeri perut pasca persalinan;
4) Keluarga berencana dan asuhan bayi baru lahir sakit.

3. Pelayanan Kesehatan Neonatal


a. Hiperbilirubinemia;
b. Asfiksia;
c. Trauma kelahiran;
d. Hipoglikemi;
e. Kejang;
f. Sepsis neonatal;
g. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit;
h. Gangguan pernapasan;
i. Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, PDA);
j. Gangguan pendarahan;
k. Renjatan (shock);
l. Aspirasi meconium;
m. Inisiasi dini ASI (Breast Feeding);
n. Kangaroo Mother Care;
o. Resusitasi Neonates;
p. Penyakit Membran Hyaline;
q. Pemberian minum pada bayi risiko tinggi.

5
4. Pelayanan Ginekologis
a. Kehamilan Ektopik;
b. Perdarahan Uterus Disfungsi;
c. Perdarahan Menoragia;
d. Kista Ovarium Akut;
e. Mioma Uteri;
f. Radang Pelvik Akut;
g. Abses Pelvik;
h. Infeksi Saluran Genitalia;
i. HIV – AIDS.
5. Perawatan Intensif Neonatal
6. Pelayanan Penunjang Medik
a. Pelayanan Darah
Jenis Pelayanan
1) Merencanakan kebutuhan darah;
2) Bagi Rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas unit tranfusi darah/ Bank darah
dianjurkan untuk membuat kerjasama dengan penyedia fasilitas tersebut.
b. Sumber Daya Manusia
1) Dokter;
2) Para medis;
3) Tenaga administrator;
4) Karyawan lainnya.
7. Laboratorium bekerja sama dengan Laboratorium Pusat
Unit ini harus berfungsi untuk melakukan tes laboratorium dalam
penanganan kedaruratan maternal dalam pemeriksaan hemostasis penunjang untuk
Pre Eklampsia dan Neonatal.
a. Pemeriksaan rutin darah, urine;
b. Septic marker untuk infeksi neonatus yaitu DPL (Darah Perifer Lengkap), CRP (C-
Reactive Protein), IT ratio, kultur darah, kultur urin, kultur pus;
c. Pemeriksaan gula darah, bilirubin, elektrolit, AGD,Ureum Creatinin, LED.
8. Klinik Laktasi.

IV. Program Kerja Dan Rincian Kegiatan


1. Program Kerja
a. Program I
1) Peningkatan Pemahaman Tentang Inisiasi Menyusu Dini Bagi Petugas Terkait;
2) Peningkatan Pemahaman Tentang Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian ASI
yang Benar Bagi Ibu;
3) Pelarangan Pemakaian Susu Pengganti ASI, kecuali dengan indikasi
4) Pengembangan Penggunaan Ruang Laktasi
5) Melaksanakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)
b. Program II
Pengembangan Ruangan Untuk Perawatan Metode Kangguru pada BBLR

6
c. Program III
1) Pengembangan Ruangan Perawatan untuk Pelayanan Rawat Gabung Ibu dan
Bayi.
2) Peningkatan Kualitas dan Fungsi Tenaga Perawat dan Bidan di Ruangan
Perawatan Gabung Ibu dan Bayi.
d. Program IV
1) Meningkatkan Kualitas Pelayanan;
2) Meningkatkan Kualitas dan Fungsi Tim PONEK;
3) Meningkatkan Koordinasi Tim PONEK
2. Rincian Kegiatan
a. Program I
1) Pelatihan Pelaksanaan IMD bagi dokter dan bidan;
2) Sosialisasi dan Edukasi Pelayanan dan Fungsi IMD dan Pemberian ASI
Eksklusif Kepada Ibu dan Keluarga;
3) Pengadaan leaflet dan banner larangan di tempat – tempat strategis di rumah
sakit;
4) Pembuatan Ruang Laktasi di rumah sakit sebagai sarana penunjang;
5) Pelaksanaan Rawat Gabung Ibu dan Bayi.
b. Program II
1) Sosialisasi dan Edukasi Tentang Perawatan Metode Kangguru bagi ibu dengan
bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR);
2) Pengadaan Ruang Laktasi yang nyaman bagi ibu yang ingin menyusui bayi.
c. Program III
1) Pembagian ruangan perawatan antara pasca persalinan dan pasca operasi;
2) Pelatihan tenaga perawat dan bidan dalam melakasanakan pelayanan rawat
gabung ibu dan bayi di ruangan
d. Program IV
1) Melakukan penanganan pasien sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
(SPO);
2) Pelatihan Tim PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family;
3) Monitoring dan evaluasi kegiatan PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand
Family;
4) Melaksanakan simulasi penanganan kasus kegawatdaruratan bidang Obstetri
dan Neonatus.

7
V. Matriks Rencana dan Strategi PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family

No Strategi Program Kegiatan


1. Meningkatkan a. Peningkatan a. Pelatihan pelaksanaan
fungsi rumah pemahaman tentang IMD bagi dokter dan
sakit sebagai Inisiasi Menyusui Dini bidan
model dan bagi petugas terkait;
pembina teknis b. Peningkatan b. Sosialisasi dan edukasi
dalam pemahaman tentang pelayanan dan fungsi
pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini IMD dan pemberian ASI
Inisiasi Menyusu dan pemberian ASI eksklusif kepada ibu dan
Dini (IMD) dan yang benar bagi ibu; keluarga
pemberian ASI c. Pelarangan pemakaian c. Pengadaan leaflet dan
Eksklusif. susu pengganti ASI; banner larangan di
tempat- tempat strategis di
Rumah Sakit
d. Pengembangan d. Pembuatan Ruang Laktasi
penggunaan Ruang di Rumah Sakit sebagai
Laktasi; sarana penunjang
e. Melaksanakan Rumah e. Pelaksanaan rawat gabung
Sakit Ibu dan Anak ibu dan bayi
Grand Family

2. Meningkatkan a. Pengembangan a. Sosialisasi dan edukasi


fungsi Rumah ruangan untuk tentang Perawatan Metode
Sakit dalam Perawatan Metode Kangguru bagi ibu dengan
Perawatan Kangguru pada BBLR bayi Berat Badan Lahir
Metode Kangguru rendah (BBLR)
(PMK) pada bayi
dengan berat
badan lahir
rendah (BBLR).

3. Melaksanakan a. Pengembangan a. Pengadaan ruangan Ruang


dan menerapkan ruangan perawatan Laktasi yang nyaman bagi
untuk pelayanan rawat ibu yang ingin menyusui
standar pelayanan
gabung ibu dan bayi. bayi
Rawat Gabung b. Peningkatan kualitas
secara terpadu dan fungsi tenaga
untuk ibu dan perawat dan bidan di
bayi. ruangan perawatan
gabung ibu dan bayi.

8
No Strategi Program Kegiatan
4. Meningkatkan a. Meningkatkan kualitas a. Pelatihan tenaga perawat
kesiapan Rumah pelayanan ; dan bidan dalam
Sakit dalam b. Meningkatkan kualitas melakasanakan pelayanan
dan fungsi Tim rawat gabung ibu dan bayi
melaksanakan
PONEK; di ruangan;
fungsi PONEK 24 c. Meningkatkan b. Melakukan penanganan
jam. koordinasi Tim pasien sesuai dengan
PONEK Standar Prosedur
Operasional (SPO);
c. Pelatihan tim PONEK
Rumah Sakit Ibu dan
Anak Grand Family

9
VI. Program Rencana Strategis

KEGIATAN
No. PROGRAM
2018 2019 2020 2021 2022
1. a. Peningkatan pemahaman a. Pelatihan a. Pelatihan a. Pelatihan a. Pelatihan a. Pelatihan
tentang Inisiasi Menyusui pelaksanaan IMD pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
Dini bagi petugas terkait bagi dokter dan IMD bagi IMD bagi IMD bagi dokter IMD bagi
bidan.
dokter dan dokter dan dan bidan. dokter dan
bidan. bidan. bidan.

b. Peningkatan pemahaman
b. Sosialisasi dan b. Sosialisasi b. Sosialisasi b. Sosialisasi dan b. Sosialisasi dan
tentang Inisiasi Menyusu dan edukasi
edukasi pelayanan dan edukasi edukasi edukasi
Dini dan pemberian ASI pelayanan dan
dan fungsi IMD pelayanan dan pelayanan dan pelayanan dan
yang benar bagi ibu fungsi IMD
dan pemberian ASI fungsi IMD fungsi IMD dan fungsi IMD
eksklusif kepada dan dan pemberian ASI dan pemberian
ibu dan keluarga. pemberian pemberian eksklusif kepada ASI eksklusif
ASI eksklusif ASI eksklusif ibu dan kepada ibu dan
kepada ibu kepada ibu keluarga. keluarga.
dan keluarga. dan keluarga.

c. Pelarangan pemakaian susu c. Pengadaan leaflet c. Pengadaan c. Pengadaan c. Pengadaan c. Pengadaan


dan banner leaflet dan leaflet dan leaflet dan leaflet dan
pengganti ASI
larangan di tempat- banner banner banner larangan banner
tempat – tempat larangan di larangan di di tempat- larangan di
strategis di rumah
tempat- tempat- tempat strategis tempat- tempat
sakit.
tempat tempat di Rumah Sakit strategis di

10
KEGIATAN
No. PROGRAM
2018 2019 2020 2021 2022
strategis di strategis di rumah sakit.
Rumah Sakit Rumah Sakit.

d. Pembuatan d. Pembuatan
d. Pengembangan penggunaan d. Pembuatan d. Pembuatan d. Pembuatan
Ruang Laktasi Ruang Laktasi
Ruang Laktasi Ruang Laktasi Ruang Laktasi Ruang Laktasi
di rumah sakit di rumah sakit
di rumah sakit di rumah sakit di rumah sakit
sebagai sarana sebagai sarana
sebagai sarana sebagai sarana sebagai sarana
penunjang penunjang
penunjang penunjang penunjang

e. Pelaksanaan e. Pelaksanaan e. Pelaksanaan e. Pelaksanaan


e. Melaksanakan Rumah Sakit e. Pelaksanaan rawat gabung
rawat gabung rawat gabung rawat gabung
Sayang Ibu dan Bayi rawat gabung ibu dan bayi
ibu dan bayi ibu dan bayi ibu dan bayi
(RSSIB) ibu dan bayi

2 Pengembangan ruangan untuk a. Sosialisasi dan a. Sosialisasi a. Sosialisasi a. Sosialisasi dan a. Sosialisasi dan
Perawatan Metode Kangguru edukasi tentang dan edukasi dan edukasi edukasi tentang edukasi tentang
pada BBLR Perawatan Metode tentang tentang Perawatan Perawatan
Kangguru bagi ibu Perawatan Perawatan Metode Metode
dengan bayi Berat Metode Metode Kangguru bagi Kangguru bagi
Badan Lahir rendah Kangguru Kangguru ibu dengan bayi ibu dengan
(BBLR). bagi ibu bagi ibu Berat Badan bayi Berat
dengan bayi dengan bayi Lahir rendah Badan Lahir
Berat Badan Berat Badan (BBLR). rendah
Lahir rendah Lahir rendah (BBLR).
(BBLR). (BBLR).

11
KEGIATAN
No. PROGRAM
2018 2019 2020 2021 2022
3. a. Pengembangan ruangan a. Pelatihan tenaga a. Pelatihan a. Pelatihan a. Pelatihan tenaga a. Pelatihan
perawatan untuk pelayanan perawat dan bidan tenaga tenaga perawat perawat dan tenaga perawat
rawat gabung ibu dan bayi. dalam perawat dan dan bidan bidan dalam dan bidan
melakasanakan
b. Peningkatan kualitas dan bidan dalam dalam melakasanakan dalam
pelayanan rawat
fungsi tenaga perawat dan gabung ibu dan melakasanaka melakasanakan pelayanan rawat melakasanakan
bidan di ruangan perawatan bayi di ruangan. n pelayanan pelayanan rawat gabung ibu dan pelayanan
gabung ibu dan bayi. rawat gabung gabung ibu dan bayi di ruangan. rawat gabung
ibu dan bayi bayi di ruangan. ibu dan bayi di
di ruangan. ruangan.

4. a. Meningkatkan kualitas a. Pelatihan tim a. Melakukan a. Melakukan a. Melakukan a. Melakukan


pelayanan. PONEK penanganan penanganan penanganan penanganan
pasien sesuai pasien sesuai pasien sesuai pasien sesuai
dengan dengan dengan Standar dengan Standar
Standar Standar Prosedur Prosedur
Prosedur Prosedur Operasional Operasional
Operasional Operasional (SPO). (SPO).
(SPO). (SPO).

b. Meningkatkan kualitas dan b. Monitoring dan b. Pelatihan tim b. Pelatihan tim b. Pelatihan tim b. Pelatihan tim
fungsi Tim PONEK. evaluasi kegiatan PONEK PONEK PONEK. PONEK
PONEK Kandou Manado Kandou
Manado

12
KEGIATAN
No. PROGRAM
2018 2019 2020 2021 2022
c. Meningkatkan koordinasi c. Monitoring e. Monitoring g. Monitoring dan i. Monitoring dan
Tim PONEK. dan evaluasi dan evaluasi evaluasi evaluasi
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
PONEK . PONEK. PONEK. PONEK.
d. Melaksanakan f. Melaksanakan h. Melaksanakan j. Melaksanakan
simulasi simulasi simulasi simulasi
penanganan penanganan penanganan penanganan
kasus kasus kasus kasus
kegawatdarur kegawatdarur kegawatdarurata kegawatdarurat
atan bidang atan bidang n bidang an bidang
Obstetri dan Obstetri dan Obstetri dan Obstetri dan
Neonatus Neonatus Neonatus Neonatus

13
VII. Program Kerja dan Anggaran

No. Program Kegiatan Anggaran


1. Peningkatan pemahaman tentang Inisiasi Menyusui Dini Pelatihan pelaksanaan IMD bagi dokter dan
Rp. 40.000.000
bagi petugas terkait. bidan.
Pelarangan pemakaian susu pengganti ASI. Pengadaan leaflet dan banner larangan di
Rp.5.000.000
tempat- tempat strategis di rumah Sakit.
Pengembangan penggunaan Ruang Laktasi. Pembuatan Ruang Laktasi di rumah sakit sebagai
Rp. 10.000.000
sarana penunjang.
2. Pengembangan ruangan untuk Perawatan Metode Pengadaan ruangan Ruang Laktasi yang nyaman
Rp.15.000.000
Kangguru pada BBLR. bagi ibu yang ingin menyusui bayi.
3. Peningkatan kualitas dan fungsi tenaga perawat dan bidan Pelatihan tenaga perawat dan bidan dalam
di ruangan perawatan gabung ibu dan bayi. melakasanakan pelayanan rawat gabung ibu dan Rp.20.000.000
bayi di ruangan.
4. Meningkatkan kualitas dan fungsi Tim PONEK. Pelatihan Tim PONEK. Rp.40.000.000

14
VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
1. Pelatihan external tiap 1 (satu) tahun sekali tiap petugas;
2. Komunikasi dengan lintas sektor setiap ada kesempatan;
3. Inhouse training minimal 1 (satu) tahun sekali;
4. Laporan tahunan tiap awal tahun berikutnya.

IX. Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi kegiatan Pelayanan PONEK dilaksanakan dengan mengadakan rapat per
enam bulan;
2. Hasil kegiatan dijadikan masukan dalam mengevaluasi pelayanan;
3. Pelaporan dilakukan setiap kegiatan selesai dilaksanakan.

X. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan pada setiap kegiatan. Hasil pencatatan dan
pelaporan pada setiap kegiatan pengawasan kemudian diarsipkan oleh Staf Administrasi
berupa pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan secara bulanan dan laporan akhir
tahun.

XI. Penutup
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi semakin meningkat dan tidak mengalami
perubahan berarti pada 5 (lima) tahun terakhir. Keadaan ini akan cenderung meningkat
bila tidak segera di antisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal. Karakteristik kasus
kebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu
hamil dan bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi
mendatang.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dijadikan prioritas, yang terlihat pada target
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Pada saat ini sesuai dengan era desentralisasi,
kebijakan ini amat perlu didukung oleh Manajemen Ruamh Sakit aulia sehingga terjadi
sinkronisasi antara perencanaan Departemen Kesehatan RI Pusat yang menghasilkan suatu
visi yang saling memperkuat dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Disamping itu pelaksanaan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) hendaknya disesuaikan dengan kondisi spesifik rumah sakit dan keterbatasan
sumber daya, sehingga dapat mencapai target yang optimal.
Karakteristik kasus kebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi
kesehatan pada ibu hamil dan bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan
kinerja generasi mendatang. Dan manajemen rumah sakit Rumah Sakit Ibu dan Anak
Grand Family ikut serta dalam mendukung program PONEK yang akan dilaksanakan di
rumah sakit.

15

Anda mungkin juga menyukai