Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN PERSALINAN DAN KEGAWATDARURATAN

Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan, Dosen
pembimbing: Farhati, SST., M. Keb

Disusun oleh:

Devi Purnamasari P17324118004

Tingkat 1-A

JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
2019
Topik : Persiapan Persalinan dan Kegawatdaruratan
Sub Topik : Persiapan persalinan bagi ibu hamil dan kesiapan ibu
menghadapi kegawatdaruratan
Hari / Tanggal :
Waktu :
Peserta : Ibu Hamil
Jumlah : 6 orang ibu Hamil

I. Tujuan
a. Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang persiapan
persalinan dan kegawatdaruratan pada ibu hamil, diharapkan ibu hamil
dapat mengetahui tentang persiapan persalinan yang baik dan benar. Selain
itu, ibu hamil mengetahui prosedur yang harus dilakukan apabila terjadi
gangguan ataupun komplikasi lain-lainnya dalam kehamilan.
b. Khusus :
1. Ibu hamil dapat mengetahui persiapan persalinan yang dibutuhkan
saat persalinan nanti
2. Ibu hamil dapat mengambil keputusan tentang persalinannya nanti
3. Ibu hamil dapat mengetahui tanda-tanda bahaya yang akan
menimbulkan kegawatdaruratan kehamilan
4. Ibu hamil dapat mengetahui cara menghindari kegawatdaruratan pada
kehamilan
II. Metoda : Ceramah dan Tanya Jawab
III. Media/Alat : Leaflet
bantu/Peraga
IV. Materi : Terlampir
V. Sumber Pustaka :
Didien Ika Setyarini Suprapti. (2016). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.
Riskiyani, J. (2012). Pengaruh Konseling terhadap Persiapan Persalinan.
Purwokerto: Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.
Syifuddin, A. B. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.
Depkes. (2009). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.

VI. Evaluasi : Pertanyaan


1. Apa tujuan dari persiapan persalinan ?
2. Sebutkan komponen apa saja dalam persiapan
persalinan?
3. Jelaskan cara menghindari kegawatdaruratan
kehamilan !
VII. Rincian Kegiatan :

NO Kegiatan Materi Keterangan


1 Pembukaan  Membuka acara
(5’)  Memperkenalan diri
 Membuat kontrak waktu
 Membuat kontrak sistem
penyampaian
2 Penjelasan Materi Menjelaskan materi mengenai :
(15’) a. Persiapan Persalinan
1. Pengertian persiapan persalinan
2. Tujuan persiapan persalinan
3. Komponen dalam persiapan
persalinan
4. Perlengkapan yang diperlukan
b. Kegawatdaruratan
1. Pengertian kegawatdaruratan
2. Tanda-tanda bahaya kehamilan
3. Prinsip dasar penanganan
kegawatdaruratan
3 Evaluasi Menanyakan beberapa hal yang telah 3 Soal
(5’) diberikan :
1. Apa tujuan dari persiapan
persalinan ?
2. Sebutkan komponen apa saja
dalam persiapan persalinan?
3. Jelaskan cara menghindari
kegawatdaruratan kehamilan !
4 Penutup Menyampaikan Simpulan
(2’)
Lampiran Materi
PERSIAPAN PERSALINAN

1. Pengertian persalinan aman


Persiapan persalinan aman adalah rencana tindakan yang dibuat
bersama antara ibu hamil, suami dan bidan pada waktu ibu hamil masuk
trimester tiga untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ibu
perlukan pada saat persalinan dan memastikan ibu melahirkan dengan tenaga
kesehatan terampil.

2. Tujuan persiapan persalinan aman


a. Ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk merencanakan persalinan
yang bersih dan aman.
b. Persalinan direncanakan ditempat yang aman dan ditolong olehtenaga
terampil.
c. Adanya persiapan sarana transportasi untuk merujuk ibu bersalin, jika
perlu.
d. Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila diperlukan.
e. Untuk menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saatpersalinan.
f. Meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima pelayanan yang
sesuai dan tepat waktu.

3. Komponen dalam persiapan persalinan


a. Menentukan tempat persalinan.
Ibu hamil dan suami dapat menentukan tempat bersalin yang
diinginkan, untuk menentukan tempat bersalin maka klien harus
mengetahui tempat-tempat bersalin yang aman seperti di polindes,
Puskesmas, bidan praktek mandiri, dan rumah sakit
b. Memilih tenaga kesehatan terlatih.
Ibu hamil dan suami dapat menentukan siapakah yang akan
menolong persalinan. Macam-macam tenaga kesehatan untuk menolong
persalinan yang terlatih adalah: bidan desa, bidan praktek swasta, dan
dokter kandungan.
c.Transportasi ke tempat bersalin tersebut.
Bila ibu memilih tempat bersalin di pelayanan kesehatan, maka
klien perlu mengetahui berapa jarak yang ditempuh ke tempat bersalin.
Selain itu klien dan bidan harus mempersiapkan transportasi yang akan
digunakan ketika akan persalinan, apakah memakai kendaraan pribadi
ataupun ambulan desa.
d. Pendamping persalinan
Keberadaan pendamping akan membawa dampak yang baik pada
proses persalinan karena dapat memberikan dukungan, semangat, dan rasa
aman. Jika seorang wanita ingin didampingi selama proses persalinan,
mintalah kepada suami atau keluarga yang terdekat untuk mendampingi
ibu ketika proses persalinan (Huliana, 2001).
e. Biaya
Persiapan finansial/biaya bagi ibu hamil yang akan melahirkan
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, dimana
persiapan finansial atau yang berkaitan dengan penghasilan atau keuangan
yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhanselama kehamilan berlangsung
sampai persalinan. Kondisi ekonomi berkaitan dengan kemampuan ibu
untuk menyiapkan biaya persalinan,menyiapkan popok bayi dan
perlengkapan lainnya, persalinan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Untuk itu sebaiknya Ibu sudah menganggarkan biaya untuk persalinan.
Biaya bisa Ibu atau keluargaanggarkan disesuaikan dengan tarif persalinan
di tempat di mana rencana persalinanakanberlangsung.
Selain anggaran biaya persalinan perlu juga menentukan
tempatkelahiran sesuai kemampuan kita,misalnya rumah bersalin atau di
rumah dengan mendatangkan bidan. Perencanaan yang adekuat meliputi
penentuan tempat yang tepat dengan pertimbangan dalam memilih tempat
bersalin dengan mempertimbangkan jarak tempat bersalin dengan rumah,
kualitas pelayanannya, ketersediaan tenaga penolong, fasilitas yang
dimiliki, kemampuan pembiayaan dimana setiap klinik/rumah sakit
memiliki ketentuan tarif yang beragam.
f. Rujukan
Perencanaan antara bidan dengan klien mengenai rujukan apabila
terjadi komplikasi ketika persalinan berlangsung agar lebih efektif
penanganannya apabial sudah disiapkan rujukan.
g. Donor darah
Donor darah juga diperlukan untuk persalinan. Jika klien
membutuhkan tambahan darah maka bisa langsung ditangani apabila
sudah ada orang yang golongan darahnya sama dan bersedia untuk
mendonorkan darahnya.
h. Psikologis ibu hamil
Persiapan pada ibu primigravida umumnya belum mempunyai
bayangan mengenai kejadian-kejadian yang akan dialami pada akhir
kehamilannya saat persalinan terjadi. Salah satu yang harus dipersiapkan
ibu menjelang persalinan yaitu hindari kepanikan dan ketakutan dan
bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat persalinan
dengan baik dan lebih siap serta meminta dukungan dari orang-orang
terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan
semangat untuk ibu yang akan melahirkan. Keluarga baik dari orang tua
maupun suami merupakan bagian terdekat bagi calon ibu yang dapat
memberikan pertimbangan serta bantuan sehingga bagi ibu yang akan
melahirkan merupakan motivasi tersendiri sehingga lebih tabah dan lebih
siap dalam menghadapi persalinan(Sjafriani, 2007).
Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, dapat
mengatasinya dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikan
sentuhan kasih sayang, meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan
lancar, mengikutsertakan keluarga untuk memberikan dorongan moril,
cepat tanggap terhadap keluhan ibu/ keluarga serta memberikan bimbingan
untuk berdo’a sesuai agama dan keyakinan.Hal lain yang perlu
diperhatikan oleh para ibu primigravida ini adalah dengan cara mencari
pengetahuan seluas-luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan
dengan membaca buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah
kehamilan serta konsultasi kepada petugas kesehatan.
Perasaan cemas pada ibu hamil bisa berdampak pada janin, untuk
itu perlu adanya stimulus dari untuk menentramkan hati ibu. Hal yang
dapat dilakukan adalah dengan cara mendengarkan musik. Musik telah
dipakaisebagai media pengobatan sejak tahun 550 Sebelum Masehi, dan
dikembangkan Pithagoras dari Yunani. Konsep musik ini diterapkan
bersama oleh pakar musik Peter Huebner dan komposer-komposer musik
klasik Jerman, dalam bentuk musik terapi-medis-resonansi atau istilah
asingnya Medical Resonance Therapy Music, disingkat MRT-M. Daya
pengobatan MRT-M ini membawa dampak positif pada ibu hamil, baik
yang sehat maupun dengan gangguan. Penurunan angka kelahiran
prematur merupakan salah satu pengaruh efek pengobatan musik
tersebut(Umi, 2009)
i. Persiapan Fisik
Proses persalinan adalah proses yang banyak melelahkan, untuk itu
perlunya dilakukan persiapan fisik semenjak kehamilan memasuki bulan
ke 8 kehamilan, hal ini disebabkan persalinan bisa terjadi kapan saja.
Persiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi kesehatan ibu,
dimana ibu perlu menyiapkan kondisi fisik sebelum hamil.Ibu
memahamiberupa adanya perubahan fisiologi sebelum terjadi persalinan
kira-kira 2 minggu, dimana ibu akan lebih mudah bernafas karena fundus
uteri agak menurun berhubung kepala janin mulai masuk ke dalam pintu
atas pinggul(PAP), Ibu akan sering buang air kecil (BAK)karena turunnya
kepala janin ke dalam PAP yang menekan vesika urinaria serta ibu
merasakan adanya gambaran his palsu yaitu kadang-kadang perut
mengejang.
Makan makanan bergizi dan minum yang cukup banyak, serta tetap
melakukan aktivitas seperti berjalan pagi, atau kegiatan rumah lainnya
(untuk yang bekerja dipastikan sudah cuti), dan tetap istirahat yang cukup.
Hal tersebut di atas dimaksudkan bahwa dengan aktivitas, istirahat dan
gizi yang baik, energi dan tenaga untuk menghadapi persalinan nanti
diharapkan cukup baik, dan dapat membantu prosesnya agar lancar dan
cepat, ibu juga tidak anemia dan mengalami lemas kehabisan energi,
karena proses persalinan bisa berbeda-beda waktunya pada setiap orang,
ada yang lama, ada yang cepat, dan umumnya melelahkan (Isnandi. 2009).
Zat gizi berperan vital dalam pertumbuhan janin. Selama
kehamilan, metabolisme energi meningkat akibat perubahan sistem tubuh
dan perkembangan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan energi dan zat
gizi harus ditingkatkan.

4. Perlengkapan yang diperlukan


Beberapa Perlengkapan ibu dan bayi yang harus dibawa ketempat
persalinan antara lain :
a. Dokumen (Kartu BPJS / tanda pengenal / buku pemeriksaan kehamilan)
b. Alat mandi
c. Pakaian ganti ibu seperti baju atasan dengan kancing didepan atau belah
depan
d. Bra menyusui
e. gurita / stagen
f. pembalut wanita
g. Pakaian bayi untuk pulang 1 set terdiri atas :
1. Popok bayi
2. Baju bayi
3.Sarung tangan dan kaos kaki
4. Topi bayi
5. Selimut bayi
6. Minyak telon dan krim bayi

KEGAWATDARURATAN
1. Pengertian kegawatdaruratan
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara
tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya (Dorlan, 2011).
Kegawatdaruratan dapat juga didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang
kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan
membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/nyawa (Campbell,
2000).
Sedangkan kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang
mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah
persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan gangguan
dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya
(Chamberlain, Geoffrey, & Phillip Steer, 1999). Kasus gawat darurat obstetric
adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat
kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu
janin dan bayi baru lahir (Saifuddin, 2002). Masalah kedaruratan selama
kehamilan dapat disebabkan oleh komplikasi kehamilan spesifik atau penyakit
medis atau bedah yang timbul secara bersamaan.

2. Tanda Bahaya pada Kehamilan


a. Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua
b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau
kejang
c. Demam atau panas tinggi
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya
e. Bayi dikandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
f. Muntah secara terus menerus

3. Prinsip Dasar Penanganan Kegawatdaruratan


a. Cara menghindari kegawatdaruratan
Sebagian besar kegawatdaruratan dapat dihindarkan dengan cara :
 Perencanaan dengan seksama
 Petunjuk-petunjuk klinis diikuti;
 Pemantauan secara seksama terhadap ibu.

b. Penanganan awal
Dalam penanganan suatu kegawatdaruratan kehamilan yamg bertindak
adalah bidan jika masih dalam wewenang bidan, berikut adalah cara
penanganannya :
 Tetaplah tenang, berpikirlah secara logis
 Minta tolong. Mintalah satu orang untuk mencari pertolongan
dan orang lainnya untuk menghubungi tenaga kesehatan
terdekat
 Bawa ibu tersebut ke pelayanan kesehatan untuk ditangani lebih
lanjut oleh tenaga kesehatan yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai