Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas berkat
rahmatNya kami dapat menyelesaikan Panduan Penyelenggaraan Program
Kesehatan Indera.
Panduan Penyelenggaraan Program Deteksi Dini Hepatitis B disusun
sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan Program Hepatitis B bagi tenaga
kesehatan yang bekerja di Puskesmas Putat Jaya .
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam menyusun panduan ini,dan kami menyadari
panduan ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya kami mengharapkan semoga Panduan Penyelenggaraan Program
Deteksi Dini Hepatitis B dapat memberi manfaat bagi pelaksanaan kegiatan
program Puskesmas Putat Jaya.
.
Surabaya, Januari
2021
Penyusun
Agar program Deteksi Dini Hepatitis B ini dapat dikelola,baik dari aspek
manajemen di tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat
yang mencakup promotif,preventif dan kuratif,rehabilitasi,maka diperlukan
suatu pedoman Penyelenggaraan Deteksi Dini Hepatitis B di Puskesmas Putat
Jaya. Pedoman ini akan menjadi acuan bagi petugas puskesmas dalam
pelaksanaan program Deteksi Dini Hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas.
1.3.8 PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) adalah suatu proses yang objektif
Tatalaksana Deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil dan Risti dilakukan secara
menyeluruh melalui berbagai tahapan pencegahan yaitu
promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif.
Secara khusus pesan promosi kesehatan yang utama bagi ibu hamil yaitu:
7 Panduan Penyelenggaraan Program Deteksi Dini Hepatitis B
1. Ibu hamil dan bayi yang dikandungnya berhak tetap sehat dan makin
sehat.
2. Pelayanan antenatal terpadu 10 T bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil
Cara menghitung
No Indikator Sumber data
dan
pelayanan
manfaat indikator
1. Cakupan ibu Jumlah ibu hamil Kartu/kohort
hamil yang yang dites dibagi ibu dan
dideteksi dini jumlah sasaran ibu Register
Hepatitis B hamil, dikali 100% Pelayanan
Antenatal
(Proporsi ibu Angka ini (KIA/Kesga);
hamil dites menggambarkan Register
HBsAg saat kualitas DDHB
ANC) pelayanan
KIA/Kesga dan
kontribusi terhadap
penemuan kasus
HBV
Adapun langkah – langkah deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil di UPTD
Puskesmas Putat Jaya adalah sebagai Berikut :
1. Dokter atau bidan menerima ibu hamil.
2. Dokter atau bidan menjelaskan kepada ibu hamil tentang penyakit hepatitis
B.
3. Dokter atau bidan memberikan surat pengantar pemeriksaan ke
laboratorium.
4. Ibu hamil melakukan pemeriksaan darah untuk deteksi dini hepatitis B.
5. Ibu hamil menyerahkan hasil dari labolatorium kepada petugas KIA.
6. Dokter atau bidan menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium kepada ibu
hamil.
7. Dokter atau bidan melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan
laboratorium.
A. HbSAg non Reaktif
a) Ibu hamil melakukan ANC rutin sesuai jadwal.
B. HbSAg Reaktif
a) Dokter atau bidan melakukan KIE kepada ibu hamil.
b) Dokter akan merujuk ibu hamil ke Rumah Sakit untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
c) Dokter atau bidan memberikan penjelasan bahwa bayinya
mendapatkan HBIg gratis.
4. Spuit 3 ml
5. Alcohol swab
6. Pipet tetes
8. APD
B. Bahan :
1. Darah yang diperiksa (specimen)
2. Hasil invalid apabila garis kontrol tidak keluar, maka pemeriksaan harus
lainnya.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah
reaktif
Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis B non- reaktif, maka
diberikan vitamin K dan HB 0 sesegera mungkin (dianjurkan agar
diberikan kurang dari 24 jam) setelah kelahiran, diikuti vaksinasi
hepatitis B berikutnya sesuai jadwal program imunisasi nasional.
4) Jadwalkan untuk tes ulang bila ada IMS, atau termasuk populasi
berisiko.
5) Hindari perilaku berisiko.