Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rekam Medis

Rekam medis merupakan catatan yang berisi informasi tentang siapa, apa,

mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien

selama dalam perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan

pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk

mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis, dan pengobatan serta merekam

hasilnya.5

Praktisi informasi kesehatan harus memastikan bahwa rekam medis berisi

semua informasi relevan yang perlu untuk asuhan pasien dan keperluan lain.

Perlunya informasi yang komprehensif mengenai setiap pasien, dan kebutuhan

fasilitas akan adanya data yang terpadu, merupakan alasan kuat bagi fasilitas

untuk komputerisasi rekam medis. Komputerisasi informasi pasien merupakan

langkah pertama ke arah catatan yang mencerminkan keseluruhan asuhan untuk

pasien, bukan hanya pada satu episode, sehingga kemampuan petugas untuk

mengobati pasien meningkat.5

Konsep ideal suatu rekam medis adalah sebagai tempat penyimpanan

tunggal seluruh data status kesehatan konsumen asuhan kesehatan. Ini mencakup

catatan kelahiran, catatan imunisasi, laporan seluruh pemeriksaan fisik, dan

catatan seluruh penyakit dan pengobatan disemua tempat baik itu bagian rawat

inap, rawat jalan maupun gawat darurat.5


Tujuan rekam medis untuk secara akurat dan lengkap mendokumentasikan

sejarah kehidupan kesehatan pasien termasuk penyakit masa lalu dan masa

sekarang, serta pengobatannya, dengan penekanan pada kejadian-kejadian yang

mempengaruhi pasien selama episode perawatan.5

Rekam medis digunakan untuk berbagai kegunaan, diantarannya sebagai

alat komunikasi dokter dan professional kesehatan lain yang ikut mengasuh,

dokumentasi perjalanan penyakit dan pengobatan pada setiap episode asuhan,

informasi bagi professional kesehatan yang menyediakan asuhan selanjutnya.

Selain itu rekam medis juga dapat digunakan untuk:5

1. Review mutu – untuk evaluasi asuhan yang lengkap dan pantas.

2. Penggantian biaya – bukti klaim asuransi bagi fasilitas kesehatan dan

pasien.

3. Masalah hukum – menyediakan data untuk membantu melindungi

kepentingan hukum pasien, dokter, dan fasilitas asuhan kesehatan.

4. Pendidikan – menyediakan kasus aktual untuk pendidikan profesional

kesehatan.

5. Riset – menyediakan data untuk memperluas pengetahuan kedokteran.

6. Kesehatan mesyarakat – mengidentifikasi insiden penyakit sehingga

rencana bisa disusun untuk memperbaiki kesehatan menyeluruh.

7. Perencanaan dan pemasaran – mengidentifikasi data yang perlu untuk

memilih dan memajukan asuhan fasilitas.

6
Data dari rekam medis memiliki nilai tinggi bagi berbagai pihak,

diantaranya :5

1. Bagi pasien – catatan medis berguna sebagai rujukan bagi pasien dan

berisi catatan profesional kesehatan, dan sebagai alat yang dapat

melindungi kepentingan hukum pasien. Rekam medis berisikan data

kesehatan mengenai keadaan pasien saat ini dalam bentuk penemuan fisik,

hasil prosedur diagnosis dan terapi, serta respon pasien.

2. Bagi fasilitas asuhan kesehatan – catatan medis memiliki data yang dapat

dipakai untuk mengevaluasi kinerja profesional kesehatan yang bekerja di

fasilitas tersebut, dan untuk mengevaluasi penggunaan sunber daya seperti

peralatan dan asuhan diagnostik khususnya yang ada. Catatan medis ini

digunakan pada survey oleh badan-badan pemberi izin, sertifikat, dan

akreditasi dalam mengevaluasi asuhan, dan semakin diandalkan untuk

membuktikan klaim yang ditagih dari pihak ketiga.

3. Bagi penyedia layanan kesehatan – catatan medis menyediakan informasi

untuk membantu seluruh profesional dalam merawat pasien selama

episode asuhan dan pada kunjungan berikutnya ke fasilitas, terutama

membantu dokter dalam menyediakan perawatan berkesinambungan pada

berbagai tingkat asuhan kesehatan.

4. Bagi pendidikan, penelitian, dan petugas kesehatan masyarakat – catatan

medis berisi data yang membantu profesional kesehatan dan mahasiswa

kesehatan mempelajari asuhan pasien dan proses penyakit. Catatan medis

memiliki nilai untuk memajukan riset kedokteran, karena memberikan

7
suatu database untuk mengevaluasi keefektifan pengobatan penyakit-

penyakit tertentu.

5. Bagi organisasi pembayaran klaim asuhan kesehatan – cacatan medis

digunakan untuk memastikan adanya dokumentasi yang menyokong klaim

untuk pembayaran asuransi.

Pada dasarnya informasi yang ada di dalam rekam medis bersifat rahasia,

tentunya pasien mengharapkan apa yang ditulis dokter tidak boleh dibaca oleh

orang lain yang tidak berkepentingan. Oleh karena itu, ada persetujuan pasien

apabila ada yang ingin menggunakan. Sehingga dokter dan praktisi kesehatan

berkewajiban menyimpan kerahasiaan rekam medis pasien tersebut.5

2.2 Statistik Asuhan Kesehatan

Rekam medis merupakan sumber primer data yang digunakan dalam

mengelola data asuhan medis. Statistik mengenai kerja professional yang

dikerjakan dirumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya diolah dan disediakan

untuk penggunaan lain dengan berbagai alasan. Akan tetapi statistik ini hanya

memilki arti kalau informasi kesehatan administrasi dan staf medis memiliki

pengertian yang sama tentang definisi istilah yang digunakan bagaimana cara data

dikumpulkan dan beberapa ketepatan suatu informasi.6

Statistik adalah fakta yang dijadikan gambar. Untuk mencapai tujuannya,

gambar tersebut harus relevan, dan bisa diandalkan kalau seseorang akan

mengevaluasinya secara tepat dan menggunakannya dalam pengambilan

keputusan. Persiapan statistik melibatkan pengumpulan, analisis, interpretasi, dan

presentasi fakta sebagai angaka-angka. Statistik hanya memiliki ketepatan yang

8
sama dengan tempat asalnya. Administrasi dan dewan pimpinan menggunakan

statistik untuk membandingkan pekerjaan saat ini dengan masa lalu sebagai

pedoman dalam merencanakan masa depan. Staf medis menggunakan statistik

untuk menilai kinerjanya.6

Tujuan dari statistik adalah untuk membandingkan pekerjaan saat ini

dengan masa lalu, sebagai pedoman dalam perencanaan untuk merencanakan

masa depan yang lebih baik, terutama untuk bagian administrasi dan dewan

pimpinan. Sedangkan untuk bagian staff medis statistik bertujuan untuk menilai

kinerja yang telah dilakukan oleh bagian staff medis tersebut.6

2.2.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari rekam medis biasanya dilakukan secara

rectrospektif pada saat discharge, tapi bisa juga pada saat yang bersamaan (secara

concurens) dengan rawat inap. Item data yang diperlukan bisa ditulis pada

lembaran kerja dan dimasukkan kedalam database komputer.

Pada sistem review concurens petugas mendatangi pos perawat untuk

mengumpulkan data dari rekam medis. Data bisa dikumpulkan dalam waktu 24

jam sejak admisi, dua hari setelah admisi, dan kemudian setiap tiga hari, atau

menurut pola lain. Pada sistem review rectrospektif, semua pengumpulan data

dilakukan setelah pasien pulang.6

2.2.2 Analisis Dan Interpretasi Data

Informasi yang dikumpulkan harus di analisis, agar informasi yang

diperoleh lebih mendalam dan akurat.

9
Pengolahan data statistik kesehatan berdasarkan peringkasan data rekam

medis melibatkan :

1. Sensus Pasien Rawat Inap

Sensus adalah jumlah pasien rawat inap pada suatu periode. Sedangkan

sensus harian adalah jumlah pasien yang ada pada saat pengambilan sensus

setiap hari, ditambah pasien rawat inap yang masuk dan dikurangi dengan

jumlah pasien pulang setelah pengambilan sensus hari sebelumnya.

Rumusnya adalah :

S ensus = Jumlah p asien awal + p asien masuk - pasien keluar

2. Hari Layanan Pasien Rawat Inap

Suatu unit pengukuran yang menunjukkan pelayanan yang di peroleh

satu pasien rawat inap dalam satu periode 24 jam. Dalam penghitungan

hari layanan, setiap pasien pulang pada hari yang sama dihitung sebagai

satu hari rawat inap.

Rumusnya dalah sebagai berikut:

H ari Layanan = S ensus + pasien masuk dan pulang pada hari yang sama

3. Bed Occupancy Rate (BOR)

BOR adalah penggunaan tempat tidur pasien rawat inap atau proporsi

tempat tidur rawat inap yang terisi. BOR dapat dihitung untuk periode

bulanan, triwulan, dan tahunan. Satuan yang digunakan adalah persen.

Rumus yang digunakan :

J umlah hari layanan pasien rawat inap pada satu periode


BOR = × 100 %
J umlah bed count day pasien rawat inap pada periode tersebut

10
Keterangan :

Bed Count Day adalah unit yang mengukur kehadiran satu bed pasien

rawat inap yang disediakan dan memiliki petugas untuk penggunaannya

dalam periode 24 jam.

4. Bed Turnover Rate (BTR)

BTR adalah jumlah penggunaan rata-rata satu tempat tidur dalam satu

periode yang disebut dengan angka pertukaran pasien untuk setiap tempat

tidur (bed).

Rumus yang digunakan :

J umlah discharge ( termasuk kematian ) pada satu periode


BTR =
jumla h temp a t tidur selama periode tersebut

5. Length of Stay (LOS)

LOS digunakan untuk menghitung lama tinggal, kalau ia masuk dan

pulang pada hari yang sama, lama tinggalnya dihitung satu hari.

Rumus yang digunakan :

LOS = T anggal keluar − T anggal masuk

Total Length of Stay (TLOS) atau lama tinggal total adalah jumlah hari

asuhan satu kelompok pasien rawat inap yang pulang selama periode

tertentu. Jumlah ini disebut juga sebagai “hari asuhan yang diberikan

kepada pasien yang pulang atau yang meninggal”.

11
6. Average Length of Stay (ALOS)

Rata-rata lama tinggal adalah rata-rata lama rawat inap pasien yang

sudah pulang selama periode yang dihitung. Rata-rata lama perawatan

untuk pasien baru lahir dilaporkan secara terpisah.

Rumus yang digunakan :

J umlah hari tinggal ( discharge days )


ALOS =
J umlah pasien pulang (hidup+meniggal)

7. Turnover Interval (TI)

Turnover Interval adalah rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak

terisi atau selang waktu antara sebuat tempat tidur ditinggalkan seorang

pasien sampai dengan saat ditempati lagi oleh pasien selanjutnya. Dengan

kata lain adalah jarak antara penggunaan satu tempat tidur (bed) oleh dua

pasien yang berbeda.

Rumus yang digunakan :

(J umlah temp at t idur - rata hari layanan ) × jumlah hari periode tsb
TI =
J umlah pasien keluar (hidup+meniggal)

2.2.3 Presentasi Data

Data statistik hendaknya disajikan dengan cara yang bisa menangkap mata

pembaca, menarik, dan membuat data mudah ditafsirkan dan digunakan.

Presentasi data berkisar dari tabel sederhana sampai gambar yang rumit.6

Apa pun bentuk penyajian data, perlu didasari sekali siapa pengguna

laporan, kemampuannya dalam membaca dan menafsirkan data, dan apakah

ketertarikannya perlu dirancang oleh gambar atau presentasi bergambar lainnya.

12
1. Tabel

Penyajian data dalam bentuk tabel angka memerlukan sedikit penjelasan.

Tabel adalah kolom angka-angka, masing-masing memiliki label untuk

identifikasi isinya, tabel harus memiliki judul, tanggal, dan identifikasi

sumber.

2. Grafik

Presentasi data statistik disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh

pembaca, menarik dan membuat data mudah di tafsirkan dan dapat

digunakan. Presentasi data berkisar antara tabel yang sederhana sampai

yang rumit. Data yang disajikan secara grafis biasanya lebih menarik dari

pada tabel dengan urutan angka. Grafik membantu pembaca memperoleh

kesan mnyeluruh dengan cepat akan materi yang sedang disajikan. Grafik

yang sering digunakan dalam perhitungan statistik asuhan kesehatan

adalah grafik barber jhonson.

2.3 Sistem Pengodean

Pengodean adalah pengklasifikasian data dan pemberian representasi

untuk data. Dalam bidang kesehatan, pengodean berarti pemberian angka untuk

mewakili penyakit, prosedur, dan bahan-bahan yang digunakan dalam

pelaksanaan asuhan kesehatan.6

Sistem pengodean tersedia untuk menguraikan penyakit, prosedur, layanan,

operasi, cedera, masakah, alasan kunjungan, beratnya penyakit, obat-obatan, uji

laboratorium, specimen patologi, kondisi obstetric, kondisi mental, penyebab

kecelakaan dan cedera, hasil pengobatan, dan aspek-aspek lain asuhan kesehatan.6

13
Penetapan diagnosa seorang pasien merupakan kewajiban, hak, dan tanggung

jawab tenaga medis yang terkait dan tidak boleh dirubah. Oleh sebab itu,

diagnosis yang ada didalam rekam medis pasien harus diisi dengan lengkap dan

jelas. Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas

keakuratan kode dari diagnosa tersebut.6

Kode primer untuk penyakit dasar ditandai dengan dagger (†) sebagai kode

utama, dan kode untuk penyakit dasar tersebut pada organ ditandai dengan

asterisk (*) sebagai kode tambahan, untuk pengodean asterisk tidak boleh

digunakan terpisah.6

2.3.1 Tujuan Pengodean

Tujuan pengodean dalam asuhan kesehatan adalah:

1. Pengodean dapat pencatatan dalam mortalitas dan morbiditas, serta

interpretasi dan perbandingan sistem data tersebut.

2. Klasifikasi diagnosa standart internasional untuk semua tujuan

epidemiologi umum dan berbagai tujuan manajemen kesehatan.

3. Memudahkan penyimpanan, pengambilan, dan analisa data.

2.3.2 Pengodean Berdasarkan ICD-10 dan ICD- 9 CM

Klasifikasi penyakit adalah sistem kategori tempat jenis penyakit

dikelompokkan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. ICD bertujuan untuk

memudahkan pencatatan data mortalitas dan morbiditas, serta analisis, interpretasi

dan perbandingan sistematis data tersebut antara berbagai wilayah dan jangka

waktu. ICD di pakai untuk mengubah diagnosa penyakit dan masalah kesehatan

14
lain menjadi kode alfa-numerik, sehingga penyimpanan, pengambilan dan analisis

data dapat dilakukan dengan mudah.

ICD merupakan klasifikasi diagnosa standart internasional untuk semua

tujuan epidemiologi umum dan berbagai tujuan manajemen kesehatan. Hal ini

mencakup analisis situasi kesehatan masyarakat, pemantauan insiden dan

prevalensi penyakit dan masalah kesehatan lain. ICD dirancang untuk klasifikasi

semua diagnosa resmi penyakit dan cedera, oleh karena itu ICD menyediakan

tempat untuk gejala, tanda, penemuan klinis, laboratorium yang abnormal, faktor-

faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kontak dengan asuhan kesehatan. Jadi

ICD bisa dipakai untuk mengklasifikasi data dari diagnosa, alasan admisi, kondisi

yang diobati dan alasan yang terdapat pada berbagai catatan yang merupakan

sumber statistik dan informasi kesehatan.

2.4 Sistem Pelaporan Rumah Sakit

Sistem pelaporan rumah sakit dikenal dengan istilah Sistem Informasi

Rumah Sakit (SIRS) yaitu sebuah sistem informasi terintegrasi yang didesain

untuk menangani semua kegiatan administratif dan finansial rumah sakit. Sistem

pelaporan rumah sakit dikembangkan dengan tujuan untuk dapat memberikan data

dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan kebutuhan

untuk proses pengambilan keputusan diberbagai tingkat administrasi.

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) sudah enam kali direvisi:7

a. Revisi I : Januari 1973.

b. Revisi II : Januari 1979.

c. Revisi III : April 1984

15
d. Revisi IV : Januari 1997.

e. Revisi V : Oktober 2003 No. 1410/MENKES/SK/X/2003

f. Revisi VI : Juli 2008 No. 1171/MENKES/PER/2011

Sifat pelaporan SIRS sebagaimana dimaksud pada PERMENKES RI

NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011 ditetapkan oleh Direktur Jendral Bina

Upaya Kesehatan. Formulir pelaporan SIRS terdiri dari 5 (lima) Rekapitulasi

Laporan (RL), diantaranya:

1. Formulir RL 1

Berisikan data dasar Rumah Sakit yang dilaporkan setiap waktu apabila

ada perubahan data dasar dari Rumah Sakit sehingga data ini dapat di

katakan data yang bersifat terbarukan setiap saat updated, yang terdiri atas:

a. Formulir RL 1.1 : Data dasar Rumah Sakit.

b. Formulir RL 1.2 : Indikator pelayanan Rumah Sakit.

c. Formulir RL 1.3 : Fasilitas tempat tidur rawat inap.

2. Formulir RL 2

Berisikan tentang data ketenagaan dan merupakan data rekapitulasi semua

tenaga yang ditetapkan resmi bekerja di suatu Rumah Sakit berdasarkan

jenis kelamin sesuai dengan keadaan, kebutuhan dan kekurangan dalam

Rumah Sakit tersebut, dan dilaporkan satu kali dalam satu tahun paling

lambat tanggal 15 bulan januari tahun setelah tahun periode pelaporan.

3. Formulir RL 3

Formulir berisikan data kegiatan tentang pelayanan Rumah Sakit yang

dilaporkan satu kali satu tahun, yang terdiri atas:

16
a. Formulir RL 3.1 : Data kegiatan pelayanan rawat inap.

b. Formulir RL 3.2 : Pelayanan gawat darurat.

c. Formulir RL 3.3 : Kegiatan kesehatan gigi dan mulut.

d. Formulir RL 3.4 : Kegiatan kebidanan.

e. Formulir RL 3.5 : Kegiatan perinatologi.

f. Formulir RL 3.6 : Kegiatan pembedahan.

g. Formulir RL 3.7 : Kegiatan radiologi.

h. Formulir RL 3.8 : Pemeriksaan laboratorium.

i. Formulir RL 3.9 : Pelayanan rehabilitasi medik.

j. Formulir RL 3.10 : Kegiatan pelayanan khusus.

k. Formulir RL 3.11 : Kegiatan kesehatan jiwa.

l. Formulir RL 3.12 : Kegiatan keluarga berencana.

m. Formulir RL 3.13 : Kegiatan obat, penulisan dan pelayanan resep.

n. Formulir RL 3.14 : Kegiatan rujukan.

o. Formulir RL 3.15 : Cara pembayaran.

4. Formulir RL4

Berisikan data keadaan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap

Rumah Sakit.

a. Formulir RL4a

Formulir untuk data keadaan morbiditas pasien rawat inap yang

merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah pasien keluar Rumah Sakit

(hidup dan mati) untuk periode pertahun. Data dikumpulkan dari

tanggal 1 Januari sampai denagn 31 Desember setiap tahunnya.

17
Pengelompokan jenis penyakit yang terdapat pada formulir RL4a

disusun menurut pengelompokan jenis penyakitsesuai dengan Daftar

Tabulasi Dasar (DTD) KIP/10 dan penambahan kelompok DTD pada

gabungan sebab akibat. Data jumlah pasien keluar Rumah Sakit untuk

setiap jenis penyakit diperinci menurut golongan umur dan jenis

kelamin.

b. Formulir RL4b

Formulir standar untuk data keadaan morbiditas pasien rawat jalan yang

merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah

kasus kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan Rumah Sakit

untuk tahunan. Data dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan

31 Desember setiap tahunnya.

5. Formulir RL5

Merupakan data bulanan yang di laporkan secara periodik setiap bulan,

berisikan data kunjungan dan data 10 besar penyakit.

a. Formulir RL 5.1 : Pengunjung di Rumah Sakit.

b. Formulir RL 5.2 : Kunjungan rawat jalan.

c. Formulir RL 5.3 : Daftar 10 besar penyakit rawat inap.

d. Formulir RL 5.4 : Daftar 10 besar penyakit rawat jalan.

2.5 Pengolahan Statistik dengan Komputer

Informasi kesehatan dalam statistik asuhan kesehatan merupakan sumber

peranan yang sangat penting. Karena komputer merupakan sarana yang membantu

18
dalam pengolahan data agar informasi yang dihasilkan lebih akurat, tepat waktu,

teruji dalam format yang baik.6

Sistem informasi dengan dukungan komputer memiliki komponen utama

yaitu sebagai berikut:

1. Perangkat keras (Hardware) merupakan peralatan fisik dari sistem komputer

yang merupakan unit pengolahan dan pemrosesan pusat atau Central

Processing Unit (CPU), pemasukan data input seperti keyboard dan mouse,

sarana pengeluaran data output seperti monitor dan printer, media

penyimpanan data sementara memory dan penyimpanan data permanen

floppy disk/disket, hard disk, compact disk, pita magnetik.

2. Perangkat lunak (Software) merupakan program komputer berupa susunan

instruksi yang diberikan kepada unit pengolahan agar komputer dapat

menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemakai.

3. Pengguna (Brainware) merupakan personil-personil yang terlibat langsung


dalam pelaksanaan suatu proyek komputerisasi seperti sistem analisis,

programmer, operator dan teknisi.

4. Data yang diproses di Rumah Sakit dapat berbentuk angka, teks, tanggal,

gambar dan lain-lain yang dapat di olah dan disimpan oleh komputer serta

disajikan sebagai informasi yang berguna.

5. Prosedur adalah aturan-aturan pemakaian sistem komputer, antara lain

menyangkut segi keamanan data yang disimpan.

6. Pengguna adalah para pemakai yang berkaitan dengan struktur arus informasi

melalui komputer.

19
2.5.1 Pengertian Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan salah satu program aplikasi spreadsheet

(lembar elektronik) canggih dan populer. Microsoft Excel berfungsi untuk

pengolahan data, terutama berupa angka serta dapat dilakukan perhitungan-

perhitungan yang kompleks dan mengubah data menjadi grafik dengan berbagai

model yang menarik.8

Fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam Microsoft Excel yaitu :

1. Formula

Formula adalah ekspresi matematika yang mendefinisikan hubungan

antara dua atau beberapa angka. Dalam microsoft excel, formula digunakan

untuk menghitung angka sel tertentu dengan menggunakan operator matematika

atau fungsi yang mengacu sel lain dalam lembar kerja. Dalam microsoft excel,

rumus didahului oleh lambang sama dengan (=).

Operator matematika yang digunakan adalah :

a. Penjumlahan (+)

b. Pengurangan (-)

c. Perkalian (*)

d. Perpangkatan (^)

e. Pembagian (/)

2. Fungsi

Fungsi merupakan suatu rumus khusus yang telah ditetapkan untuk

melakukan proses perhitungan yang kompleks dengan perintah yang singkat.

20
a. Fungsi statistik

Fungsi-fungsi yang sering digunakan dalam statistik asuhan

kesehatan yaitu :

a) Count

Fungsi yang digunakan untuk menghitung banyak data dalam suatu

range.

Bentuk rumus count adalah :

= COUNT (Range data yang akan dihitung)

b) Sum

Fungsi yang digunakan untuk menghitung perjumlahan data dalam

suatu range.

Bentuk rumus sum adalah :

= SUM (Range data yang akan dijumlahkan)

c) Avarage

Fungsi yang digunakan untuk menghitung rata-rata data dalam suatu

range.

Bentuk rumus average adalah :

=AVERAGE (Range data yang akan dibagi)

b. Fungsi Logika IF

Fungsi ini akan menghasilkan suatu nilai yang benar dengan kriteria yang

diisyaratkan.

Bentuk rumus logika if adalah :

= IF (Ekspresi logika, perintah-1, perintah-2

21
Artinya, apabila ekspresi logika benar maka perintah-1 yang akan

dilaksanakan tetapi kalau ekspresi logika salah maka perintah-2 yang akan

dilaksanakan.

c. Fungsi AND

Digunakan sebagai operator untuk menggabungkan dua atau lebih ekspresi

logika, fungsi AND akan dianggap benar apabila semua ekspresi logika yang

digabungkan benar.

Operator logika and mempunyai bentuk sebagai berikut :

=AND (Ekspresi logika-1, logika-2…)

d. Fungsi OR

Merupakan operator untuk menggabungkan dua ataulebih logika, fungsi

dianggap benar bila salah satu ekspresi logika yang digabungkan benar.

Operator bernilai or mempunyai bentuk sebagai berikut :

=OR (Ekspresi logika-1, logika-2,…)

e. VLOOKUP

Merupakan fungsi pembacaan tabel yang memiliki bentuk rumus sebagai

berikut :

=VLOOKUP (Nilai kunci, tabel bantu, offset kolom)

f. HLOOKUP

Yaitu fungsi pembacaan yang dilakukan secara horizontal (berdasarkan

baris) pada saat pengambilan data ditabel bantu.

Bentuk rumus dari hlookup adalah :

=HLOOKUP (Nilai kunci, tabel bantu, offset baris)

22
Keterangan :

a) Nilai kunci digunakan untuk pembacaan tabel, nilai ini harus ada pada

kedua tabel. Fungsinya untuk menghubungkan antara tabel utama

dengan tabel pembantu.

b) Range tabel bantu adalah area tujuan pada tabel yang akan dibaca.

Pemilihan range (batasan) dimulai dari kunci sampai pada akhir data

yang akan diambil.

c) Offset kolom (nomor data) adalah angka yang menentukan posisi kolom

data yang akan diambil pada tabel bantu.

d) Offset baris biasa merupakan angka yang menentukan posisi baris data

yang akan diambil pada tabel bantuk untuk menentukannya dihitung

mulai dari nilai kunci pada tabel tertentu.

2.5.2 Mengolah Database

Database merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berkaitan

atau berhubungan antara tabel yang satu dengan yang lainnya sehingga

membentuk satu bangunan data yang berguna bagi pemakai. Database pada

lembar kerja Microsoft Excel merupakan range yang berisikan data yang disusun

berdasarkan baris dan kolom, setiap kolom berisi data yang sejenis.

1. Fungsi Database

a. Pengurutan data (Sort)

Pengurutan data merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan

ketika bekerja dengan microsoft excel. Dengan fasilitas ini anda dapat

mengurutkan data yang berjenis teks maupun angka, dan data yang

23
diurutkan dapat diatur apakah ingin terurut dari kecil ke besar (menaik)

atau terurut dari besar ke kecil (menurun).

b. Penyaringan data (Filter)

Apabila anda telah mempunyai suatu lembar kerja berbentuk database

pada Microsoft Excel, suatu saat anda ingin mencari informasi dari

database tersebut. Untuk melakukan pencaharian informasi tersebut,

dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas Autofilter.

c. Pivot tabel

Pivot tabel adalah tabel yang meringkaskan informasi dari field tertentu

dalam sebuah database. Dengan adanya fasilitas pivot tabel, kita dapat

menampilkan atau menganalisis database dengan mudah dan cepat.

Pivot tabel digunakan untuk memilah atau meng-querykan data yang

begitu kompleks sehingga kita bisa dengan leluasa untuk memilih mana

saja yang ingin kita ambil datanya sesuai kebutuhan.

Berikut langkah-langkah pembuatan pivot tabel :

1. Pada Microsoft excel, sorotlah seluruh range termasuk judul yang

didalam tabel

2. Dan menu Data klik Pivot Tabel and Pivot Chart Report

3. Pada kotak dialog terdapat beberapa pilihan diantaranya :

a. Microsoft Excel list or database

Digunakan untuk mengambil data yang sedang aktif.

b. External data source

Digunakan bila ingin membuat pivot tabel saja.

24
c. Pivot Chart (With Pivot Table)

Digunakan untuk membuat pivot table dengan pivot chart.

4. Klik Next

5. Akan tampil kotak dialog Pivot Table and Pivot Chart Wizard Step 2 of

3. Pada kotak isian range, tentukan range yang akan digunakan (Jika

sebelumnya belum disorot)

6. Klik Next

7. Kotak dialog Pivot Table and Pivot Chart Wizard Step 3 of 3 akan

tampil, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. New Worksheet

Digunakan untuk menempatkan Pivot Table pada lembar kerja baru

dan terpisah dari lembar kerja databasenya.

b. Exiting Worksheet

Digunakan untuk menempatkan Pivot Table pada lembar kerja

yang sama pada databasenya.

8. Klik Layout

9. Akan tampil kotak dialog kotak dialog Pivot Table and Pivot Chart

Wizard Step-Layout

Nama-nama field yang terdapat disebelah kanan, geser field-field

tersebut sesuai posisi.

10. Klik OK , kemudian akan tampil kotak dialog Pivot Table and Pivot

Chart Wizard Step 3 of 3

11. Klik Finish

25

Anda mungkin juga menyukai