Anda di halaman 1dari 5

TATA LAKSANA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH

DINI DI RT'MAH SAKTT PERMATA BT'}TDA PURWODADI


r),
Sri Untari Tio Setiowati2)

l) Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi


Korespondensi: bidmuntari@ymail.com
2) Akademi Kebidanan An-Nur Pnrwodadi

ABSTRAK

Latar Belakang : Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan
yang dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban pecah dini
merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan menyebabkan
terjadinya infeksi pada ibu. Akibat terjadrnya ketuban pecah dini (KPD) yaitu dapat menyebabkan kejadian
infeksi intra partum (karioamnionitis) ascendens dari vagina intrauterine dan persalinan preterm. Jika ketuban
pecah dini terjadi pada usia kehamilan preterm. Komplikasi pada ibu dapat mencakup peningkatan kejadian
persalinan melalui bedah caesar (akibat malpresentasi, prolaps tali pusat), infeksi intrsmnion (15-307o) dan
endometritis pasca persalinan, gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia (sering terjadi pada presenta'si
bokong atau letak lintang), oligohidramnion, serta sering kali terjadi partus kering (dry labor) karena air ketuban
habis. Tata laksana ibu dengan ketuban pecah dini menjadi perhatian penting bagi tenaga kesehatan untuk
menghindari terjadinya komplikasi yang mungkin akan terjadi.
Tuiuan Penelitian: Mengidentifftasi tata laksana ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit
Permata Bunda
Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case
study). Subjek penelitian yang digunakan adalah klien dengan KPD. Informan penelitian ditentukan
menggunakan teLoik purposive sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan menggunakan
metode wawancara mendalam.
Penelitian ini menggunakan analisis induktif untuk dapat melakukan identifikasi tema hasil penelitian. Data
yang didapatkan kemudian diolah dengan memberikan kode berdasarkan tema, yang selanjutnya dilakukan
analisis manual untuk memperoleh identifikasi hasil akhir.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penatalaksaan pasien dengan ketuban pecah dini harus
mempertimbangkan adanya infeksi, berat badan janin serta presentasi janin untuk menentukan tindakan apa
yang akan diambil untuk melahirkan bayi dengan selamat.
Kesimpulan : Penatalaksaan pasien dengan ketuban pecah dini yang akan dilakukan operasi secar perlu
dilakukan persiapan yang dimulai dari pre tindakan, findakan, serta post tindakan yang tujuannya untuk dapat
melatukan asuhan yangtepat agar ibu dan bayi lahir dengan sehat dan selamat.
Kata Kunci: Tata Laksana, Ketuban Pecah Dini

ABSTRACT

Background: ?remature Rupture of Membranes (PROM is defined rupture prematurely gave birth to occur in
late pregnancy and long before the time of childbirth Premature rupture of an important issue in obstetric
complications related to premature birth qnd cause an infection in the mother. As a result of the occuwence of
premafrire rupture of membranes (PROM) that cqn cause the incidence of intra partum infection
(chorioamnionitis) ascendens of intrauterine vagino and preterm delivery. If premature ruptule occars in
preterm gestational age. Maternal complications can include increased incidence of cesarean deltvery (due
malpresentation, cord prolapse), infection intramnion (15-30%0) and postpartum endometritis, fetal distress and
fetal death due to hypoxia (common in breech or tronsverse layout) , oligohydramnios, qnd often occurs
parturition dry (dry labor) because the amniotic fluid runs out. The management of women with premature
rupture af an important concernfor health professionals to avoid aruy complications that might occur.
Ohjective: Identify gwernance birth mothers with premature rupture of membranes st Permata Bunda Hospital
Methods: The method used is a qualitative case study approach (case study). Subjects used is a client with
PROM- The informants were determined using purposive sampling technique. The data collected are primary
dala using in-depth interviews.

Jurnal Kesehatan lbu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume l, Nomor I , Desember 2A 16 2l
data obtaircd
This study uses inductive analysis ro be able to identify the theme of the research resuhs. The
on the theme, then make an identificalion manual analysis to obtain
are then prccessed to give a code based
the final result.
Reiults: Results showed that containment procedures patients with premalure rupture of membranes should
consider the presence of infection, fetal weight andfetal presentation to determine what action will be
taken
to deliver the baby safelY.
Conclusion: penatalal<saan palients with premature rupture of the operation to be performed secar necessary
so that
to begin preparation of pre iction, action, and post actions which aim to be able to do the proper care
mothers and babies born healthy and happy.
Keyw o rds : Gov ernanc e, Me mb ranes Premalure Rupture

PENDAHULUAI\ dengan hidramnion (4,8%) dan 4 kasus dengan


Menurut WHO (lYorld Heahh Organization) gemelli (3,2) (Huda, 2013).
salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa Akibat terjadinya ketuban pecah dini (KPD)
dapat diukur dari besarnya angka kematian saat yaitu dapat menyebabkan kejadian infeksi intra
persalinan. Berdasarkan penelitian WHO p ar tu m (kor i o amn i on i t i s) a s c en d e n s dati vag ina
diseluruh dunia terdapat angka kematian ibu intr aut er in e dan persal in an pre t erm. Jika ketuban
(AKJ) sebesar 530.000 jiwa pertahun dan Angka pecah dini terjadi pada usia kehamilan preterm.
Kematian Bayi (AKB) sebesar 10.000.000 jiwa Komplikasi pada ibu dapat mencakup peningkatan
pertahun (WHO, 2012). kejadian persalinan melalui bedah caesar (akibat
Kematian dan kesakitan ibu di Indonesia malpresentasi, prolaps tali pusat), infeksi
masih merupakan masalah besar. Angka kematian intramnion (15-30%) dan endometritis pasca
ibu (AKI) di Indonesia adalah 3591100.000 persalinan, gawatjanin dan kematian janin akibat
kelahiran hidup danAngka Kematian Bayi(AKB) hipoksia (sering terjadi pada presentasi bokong
mencapai 3211.000 kelahiran hidup. Penyebab atau letak lintang), oligohidramnion, serta sering
kematian ibu melahirkan adalah rendahnya kali terjadi partus kering (dry labor) karena air
kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil ketuban habis (Ruki.vah, 20 I 0:23 I ).
menjadi faktor penentu angka kematian (Depkes Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah Tahun
RI,2012). 2015 sebesar 437/100.000 kelahiran hidup.
Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan Penyebab kematian ibu diantaranya disebabkan
pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan oleh perdara han (22,9 3 %o), h iperten s i (26 A4%),
yang dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun infeksi (3,66%), gangguan sistem perdarahan
jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban darah (4,64%o) dan lain-lain (42,33%\ (Profil
pecah dini merupakan masalah penting dalam Kesehatan Jawa Tengah, 2015).
obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
prematur dan menyebabkan terjadinya infeksi Kabupaten Grobogan pada tahun 2015 terdapat
pada ibu (Rukiyah, 2010:230). jumlah ibu hamil sebanyak 23.337 kasus dan
Pada penelitian di Rumah Sakit PKU terdapat angka kematian ibu (AI{) sebanyak 33
Muhammadiyah Surakarta faktor-faktor yang kasus yang masing-masing disebabkan oleh
mempengaruhi terjadinya persalinan dengan perdarahan 6 kasus (l8,2yo), hipertensi dalam
ketuban pecah dini menurut penelitian Huda kehamilan 3 kasus (13,4yo), infeksi 1 kasus
(2013) dari 125 kasus ketuban pecah dini diketahui (3,0%), gangguan sistem peredaran darah 2 kasus
bahwa faktor yang sangat berpengaruh yaitu 82 (6,1%) dan lain-lain 1l kasus (33,33%) (Dinas
kasus dengan anemia (65,6%). Faktor-faktor lain Kesehatan Grobogan, 20 1 5).
yang mempengaruhi ketuban pecah dini Data rekam medis di Rumah Sakit Permata
diantaranya 1 9 kasus dengan preekl amsi (l 5,2Yo), Bunda Purwodadi pada tahun 20 1 5 terdapat 1 .886
14 kasus dengan sungsang (l1,2yo),6 kasus kasus dengan persalinan normal dan 63 kasus

22 Jurnal Kesehalan lbu danAnakAkademi KebidananAn-Nw, Yolume l, Nomor l, Desember 2016


vakum, sedangkan persalinan dengan ketuban HASIL dan PEMBAHASAN
pecah dini (KPD) sebanyak 1.518 kasus. Terdapat Ketuban pecah dini(KPD) adalah pecahnya
angka kematian ibu (AKI) yaitu I I kasus yang ketuban sebelum waktunya melahirkan atau
disebabkan oleh ketuban pecah dini (KPD) 4 kasus sebelum inpartu, pada pembukaan < 4 cm (fase
(36,40A), persalinan macet 2 kasus (18,2o ), laten) dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
hipertensi I kasus (9,0yo), eklamsia 3 kasus jauh sebelum waktunya melahirkan.
(21,3yo), abortus I kasus (9,0%) (Rumah Sakit Klien dengan persalinan ketuban pecah dini
Permata Bunda, 2015). perlu mendapatkan asuhan yang tepat untuk
Kewenangan bidan dalam menangani ketuban meminimalkan terjadinya angka kejadian infeksi
pecah dini yaitu berdasarkan Menteri Kesehatan akibat ketuban pecah dini, untuk itu perlu
RI No. 1464IMENKES/PER/X/2010 tentang dilakukan penataksanaan yang:tepat sesuai dengan
standar profesi bidan pada kompetensi ke I point faktor resiko yang dialami oleh klien yang bersalin
c tentang perilaku profesional bidan pada no. 5 dengan ketuban pecah dini. Klien dengan usia <
adalah melakukan konsultasi dan rujukan yang 20 tahun dan >35 tahun merupakan golongan
tepat dalam memberikan asuhan kebidanan. resiko tinggi untuk melahirkan. Kematian maternal
Sedangkan pada kompetensi ke 4 tentang asuhan pada wanita hamil dan melahirkan pada usia
selama persalinan dan kelahiran adalah bidan dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi
memberikan asuhan pesalinan yang bermutu daripada kematian materna I yang terjadi pada usia
tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat 20-29 tahun Klien dengan primigravida berusia
selama persalinan yang bersih dan aman, 35 tahun mempunyai resiko lebih tinggiterhadap
menangani situasi kegawatdaruratan tertentu komplikasi medik dan obstetrik. Berumur antara
untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan 20-35 tahun merupakan kurun reproduktifyang
bayinya yang baru lahir. Pada point c tentang sehat dan aman untuk kehamilan dan persalinan.
.ketrampilan dasar nomor 22 disebut bahwa bidan Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa kejadian
memberikan pertolongan persalinan abnormal ibu bersalin dengan ketuban pecah dini bisa
letak sungsang, partus macet kepala di dasar dialamioleh klien pada usia reproduktif.
panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, posterm Sikap dalam menghadapi kasus persalian
dan preterm. dengan ketuban pecah dini harus
mempertimbangkan beberapa hal, antara lain
METODE PENELITIAN infeksi, berat badanjanin dan presentasijanin intra
Metodeyang digunakan dalam penelitian ini uteri. Infeksi yang dapat terjadi misalnya :
adalah menggunakan metode penelitian kualitatif korioamnionitis dan desiduitis. Keadaan ini
dengan pendekatan studi kasus (case stu$t). Kasus meningkatkan kemungkinan morbiditas dan
yang dipilih adalah bersalin dengan ketuban pecah motilitas sehingga memerlukan tindakan terminasi.
dini. Subjek penelitian yang digunakan adalah Perkiraan berat badan janin dapat ditentukan
klien bersalin dengan ketuban pecah dini. Teknik dengan pemeriksaan USG. Ketuban pecah dini
pengumpulan data menggunakan metode pada persalinan premature dihubungkan dengan
pengamatan secara langsung terhadap klien yang berat badan janin yang kecil. Semakin kecil berat
bersalin dengan ketuban pecah dini dan badan janin semakin besar kemungkinan
wawancara mendalam dengan berpanduan pada morbiditas dan motilitas, sehingga tindakan
pedoman wawancarasebaga instrumen penelitian. terminasi memerlukan pertimbangan keluarga.
Penelitian ini menggunakan analisis induktif untuk Presentasi janin merupakan penunjuk untuk
dapat melakukan identifikasi tema hasil penelitian. melakukan terminasi kehamilan. Pada letak lintang
Data yang didapatkan kemudian diolah dengan atau bokong harus dilakukan dengan seksio
memberikan kode berdasarkan tema, yang sesarea. Dari penjelasan di atas, terminasi
selanjutnya dilakukan analisis manual untuk kehamilan dengan seksio sesarea merupakan
memperoleh identifikasi hasil akhir. tindakan paling aman daripada menunggu dengan

Jurnal Kesehatan lbu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume l. Nomor l. Desember 20 I 6 23
persalinan pervaginam. Selain itu kesiapan dalam hal ini menggunakan Seksio Sesaria Sekunder kita
menghadapi proses persalinan serta adanya bersikap mencoba menunggu kelahiran biasa
dukungan suami dan atau keluarga terhadap (partus percobaan) bila tidak ada kemajuan
proses persalinan yang dapat memberikan persalinan atau partus percobaan gagal baru
kenyamanan psikologis pasien, serta dapat dilakukan seksio sesaria. Setiap tindakan medis
mengurangi kejadian ketuban pecah dini. memerlukan persetujuan atas penjelasan baik
Penatalaksanaan klien bersalin dengan secara lisan maupun tertulis, untuk itu tindakan
kauban pecah dini pre sebelum dilakukan tindakan darurat yang bertujuan menyelamatkan jiwa
operasi seksio sesarea (pre tindakan) ada beberapa pasien tidak perlu dibuat terlebih dahulu. Informed
yang harus dipersiapkan yaitu pemeriksaan fisik, consent berarti persetujuan yang diberikan oleh
kebersihan..lambung dan kolon, pengosongan pasien kepada dokter atas penjelasan tentang
kandung kemih dan personal hygiene. Persiapan tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
pemeriksaan fisik pre operasi yang dilakukan dirinya.
pasien sebelum dilakukan tindakan mempunyai Pada klien ini dilakukan anastesi spinal
tujuan adalah untuk menghindari aspirasi dan sebelum operasi. Ada beberapa anastesi yang bisa
mencegah terkontaminasinya area pembedahan dipilih untuk secsio sesarea, baik spinal maupun
dengan feses sehingga menghindari infeksi. general. Pada anastesi spinal yang lebih umum
Pengosongan kandung kemih dilakukan dengan digunakan, ibu tetap sadar kala post operasi
melakukan pemasangan kateter, selain itu berlangsung. Dalam operasi sesarea, pasien diberi
kateterisasi dilakukan untuk mengobservasi penawaran untuk menggunakan anestesi spinal
balance cairan. Kebersihan tubuh pasien sangat atau epidural. Pilihan ini membuat pertengahan
penting untuk persiapan operasi, karena tubuh ke bawah tubuh pasien mati rasa, tetapi pasien
yang kotor dapat menjadi sumber kuman dan dapat akan tetap terjaga dan menyadari apa yang sedang
meagakibatkan infeksi pada daerah operasi. terjadi. Hal ini berarti pasien bisa merasakan
Pencukuran rambut pada daerah genetalia ini kelahiran bayi tanpa merasakan sakit dan
berfungsi untuk mencegah persembunyian kuman pasangan juga bisa mendampingi untuk
serta dapat mengganggu proses penyembuhan. memberikan dorongan dan semangat.
Pemeriksaan tanda-tanda vital : TD :l10/70 Penatalaksanaan yang ketiga (post tindakan)
mmHg, N :80 x/menit, RR :20 x/menit, S :36,5 yaitu melakukan pengawasan 2 jam postpartum
eohC. Observasitekanan darah untuk mengetahui yang dilakukan meliputi : pengawasan tanda-tanda
pre eklamsi atau tidak. Mempertahankan respirasi vital, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus,
yang sempurna dengan latihan nafas, tarik nafas kandung kemih, lokea, perineum dan perdarahan.
yang dalam dengan mulut terbuka lalu tahan nafas Pengawasan 2 jam postpartum ini dilakukan
selama 3 detik dan hembuskan. Tujuan dilakukan karena kebanyakan wanita melahirkan kehabisan
observasi kontraksi uterus yaitu untuk mencegah darah atau mengalami suatu keadaan yang
terjadinya atonia uteri, karena perdarahan terjadi berdampak kematian pada kala IV. Pengawasan
pada post partum. Observasi tinggi fundus uteri 2 jam postpartum tanda-tanda vital : TD :ll0l70
untuk mengetahui involusi uteri sesuai denganpost mmHg, N :80 x/menit, RR :20 x/menit, S :36,5
partum. Observasi suhu untuk mengetahui ao/oC, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus
tedadinya infeksi karena peningkatan suhu di atas : keras, kandung kemih : kosong dan perdarahan :
37oC dapat menunjukkan terjadinya infeksi. 5cc
Palpasi kandung kemih yaitu distansi kandung Penatalaksanaan yang keempat yaitu
kemih dapat memperlambat induksi uteri. memberikan konseling kepada ibu tentang cara
Penatalaksanaan yang kedua perlaksanaan perawatan luka bekas operasi yang benar meliputi
(tindakan) seksio sesarea. Persalinan seksio : cara menjaga keadaan luka agar tetap kering,
sesarea merupakan persalinan buatan dimanajanin hindari obat-obat tradisioanal2 cara membasuh
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut luka dankunjungan ulang satu minggu lagi untuk
dan diding rahim dengan saraf rahim dalam mengetahui keadaan ibu. Perawatan luka bekas
keadaan utuh serta berat diatas 500 gram. Dalam operasi merupakan tindakan untuk merawat luka

24 Jurnal Kesehatan lbu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume I, Nomor I , Desember 20 t 6
II
v
i
!

dan melakukan pembalutan dengan tujuan DAFTAR PUSTAKA


mencegah infeksi silang (masuk melalui luka),
mempercepat proses penyembuhan luka. Luka Ambarwati, ER. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.
insisi dibersihkan dengan alkohol dan larutan suci Cetakan Keempat. Mitra Cendikia Press.
hama (larutan betadine dan sebagainya), Ialu Yogyakarta.
ditutup dengan kain penutup luka, secara penodik
pembalut luka diganti dan luka dibersihkan. Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa
Dibuat pula catatan kapan benang, dicabut dan Ndas. Cetakan Pertama. Pustaka Rihama.
dilonggarkan. Diperhatikan pula apakah luka Yogyakarta.
sembuh perprinum atau dibawah luka terdapat
eksudat. Hidayat, AA. 20 | 4 . Me t ode P en i I it i an Ke bid anan
Penyuluhan dengan metode konseling akan dan Telcnik Anal is is Data. Edisi2. Salemba
terjadi penyampaian informasi yang obyektif dan Medika. Jakarta.
lengkap mengenai cara perawatan luka bekas
operasi yang benar. Konseling dilakukan secara Heryani, R. 201 l. BukuAjar Konsep Kebidanan.
sistematik dengan panduan keterampilan Cetakan Pertama. Trans Info Media.
komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan Jakarta.
penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan
untuk membantu ibu mengenali keadaanya saat Huda, N. 2013. Faktor-Faktor yang
ini. Mempengaruhi Ketuban Pecah Dini Di RS
P KU Muhammadiyah Surakarta.
SIMPULAN dan SARAN
Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan Nugroho, T.2012. Patologi Kebidanan. Cetokan
pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan Pertama. Nuha Medika. Yogyakarta.
yang dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
pecah dini merupakan masalah penting dalam Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan Pertama.
obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran Rineka Cipta. Jakarta.
prematur dan menyebabkan terjadinya infeksi
pada ibu. Sehingga tenaga kesehatan berperan Pudiastuti, R.2012. Asuhan Kebidanan pada lbu
penting dalam melakukan diagnosa dan Bersalin Patologi. Cetakan Pertama. Nuha
penatalaksanaan yang tepat untuk deteksi dini ibu Medika. Yoryakarta.
bersalin yang mengalami pengeluaran cair dari
jalan lahir sebelum persalian untuk mencegah Rukiyah, AY. 2010. Asuhan Kebidanan IV
terjadinya komplikasi-komplikasi dalam (Patologi Kebidanan). Cetakan Pertama.
persalinan yang diakibatkan oleh ketuban pecah Trans Info Medika. Jakarta.
dini.
Sebagai klien tentunya perlu juga bersikap Saifuddin, AB. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono
secara cepat apabila mengalami pengeluaran Prawirohardjo. Cetakan Ketiga. Bina
cairan dari jalan lahir segera memeriksakan diri Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
ke pelayanan kesehatan terdekat atau rumah sakit
untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sofian, A. 2011. Sinopsis Obstetri.Edisi 3. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Jurnal Kesehatan lbu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume I , Nomor 1 , Desember 20 I 6 25

Anda mungkin juga menyukai