Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

KIMIA TEMBAGA

Oleh:

Desy Purbasari Darmawan

(1908511060)

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
KIMIA TEMBAGA
I. Tujuan
1. Mempelajari reaksi pendahuluan tentang tembaga.
2. Mempelajari pembuatan tembaga (I) oksida.
3. Mempelajari reaksi tembaga (I) oksida dan tembaga (II) oksida dengan asam.
4. Mempelajari pembuatan tembaga (I) halida.
II. Dasar Teori
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Ia
melebur pada 1038°C. karena potensial elektrode standarnya positif, (+0.34V
unntuk pasangan Cu/Cu2+), tembaga tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat
encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut sedikit. Asam nitrat
yang sedang pekatnya (8M) dengan mudah melarutkan tembaga:
−¿¿
3Cu + 8HNO3 → 3Cu2 + 6 N O3 + 2NO↑ + 42HO
Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga
Cu + 2H2SO4 → Cu2+ SO2−¿
4
¿
+ SO2↑ + 2H2O
Tembaga, mudah larut dalam air raja
3Cu + 6HCl + 2HNO3 → 3Cu2+ + 6Cl- + 2NO↑ + 4H2O

(Seran, 2010)

Tembaga tidak larut dalam air atau uap air dan asam-asam encer seperti HCl
encer dan H2SO4 encer. Pada dasarnya tembaga bukanlah logam reaktif, namun
logam ini dapat diserang oleh asam-asam pekat. Secara khusus, tembaga bereaksi
dengan asam hidroklorida pekat mendidih dengan menghasilkan larutan tak
berwarna dan gas hidrogen. Ion tembaga (I) yang terjadi segera bereaksi dengan
membentuk ion kompleks tak berwarna.
2Cu + 2H+ → 2Cu+ + H2
−¿¿
2Cu+ + 4Cl- → 2 CuCl2

(Krisna, 2010)
Tembaga (Cu) adalah salah satu logam dari golongan dengan nomor atom 29;
berat atom 63.546; diameter 8.92; adalah titik lebur 1083°C; titik didih 2310°C; jari-
jari atom 1.173Å; sedangkan jari-jari ion 0.96Å. Cu merupakan logam transisi yang
berwarna jingga kemerahan tidak reaktif terhadap asam-asam encer seperti HCl dan
H2SO4 encer kecuali HNO3 dan H2SO4 pekat yang dipanaskan. Senyawa Cu (II)
lebih stabil dalam larutan. Logam Cu dapat bersifat racun apabula bereaksi dengan
larutan asam atau zat kimia lain dan membentuk ion Cu (II) (Arsyad, 2001). 
Ada dua deret senyawa tembaga. Senyawa-senyawa tembaga (I) diturunkan dari
senyawa tembaga (I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah, dan mengandung ion
tembaga (I), Cu+. Senyawa-senyawa ini tak berwarna, kebanyakan garam tembaga
(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak (I). Senyawa
tembaga (I) mudah dioksidasikan menjadi senyawa tembaga (II), yang dapat
diturunkan dari tembaga (II) oksida, CuO, hitam. Garam-garam tembaga (II)
umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan
air. Warna ini benar-benar khas hanya untuk tetraakuo kuprat (II) [Cu(H 2O)4]2+ saja.
Garam-garam tembaga (II) anhidrat, seperti tembaga (II) sulfat anhidrat CuSO4,
berwarna putih (atau sedikit kuning). Dalam larutan air selalu terdapat ion kompleks
tetraakuo (Vogel, 1990).
III. Prosedur Percobaan
III.1Percobaan A:

III.2Percobaan B:

IV. Hasil Percobaan


IV.1
a. Reaksi dengan nyala api

No Perlakuan Hasil
1 Diambil beberapa logam tembaga Warna tembaga berubah dari
dan dimasukkan ke dalam nyala perak menjadi hitam
b. Reaksi dengan HNO3

No Perlakuan Hasil
1 Diambil beberapa logam tembaga  Warna tembaga berubah dari
dan dimasukkan ke dalam larutan perak menjadi hijau, lalu
HNO3 berubah menjadi biru
 Terbentuk gas berwarna coklat
kemerahan.
 Tembaga larut

c. Reaksi CuSO4 + NaOH

No Perlakuan Hasil
1 Diambil beberapa larutan CuSO4  Terbentuk endapan berwarna
dan dicampurkan dengan NaOH biru pucat
pada gelas ukur  Larutan berubah dari berwarna
biru menjadi bening

d. Reaksi CuSO4 + NH4OH

No Perlakuan Hasil
1 Diambil beberapa larutan CuSO4  Terbentuk endapan berwarna
dan dicampurkan dengan Na4OH biru gelap
pada gelas ukur  Larutan berubah dari berwarna
biru kehijauan

e. Reaksi CuSO4 + HCl

No Perlakuan Hasil
1 Dicampurkan natrium karbonat Larutan keruh berwarna biru
dengan tembaga sulfat ke dalam pucat dan terbentuk endapan biru
Erlenmeyer. pucat

IV.2
No Perlakuan Hasil
1 Dicampurkan natrium karbonat Larutan keruh berwarna biru
dengan tembaga sulfat ke dalam pucat dan terbentuk endapan biru
erlenmeyer pucat
2. Kedalam campuran ditambahkan Larutan berubah warna menjadi
natrium sitrat. hijau
3. Endapan disaring Dihasilkan filtrat berwarna biru
dan endapan berwarna hijau
4. Filtrat ditambahkan air gula dan Larutan berwarna kemeraha
dipanaskan hingga mendidih
5. Campuran didinginkan Terbentuk endapan berwarna
coklat kemerahan

IV.3
Asam
IV.3.1 Reaksi CuO dan Cu2O dengan asam
a. CuO + HCl

No Perlakuan Hasil
1 Larutan HCl ditambahkan dengan Larutan berubah warna dari
padatan CuO bening menjadi hijau gelap
Padatan larut

b. Cu2O + HCl
c. CuO + H2SO4

No Perlakuan Hasil
1 Larutan H2SO4ditambahkan Larutan berubah warna dari
dengan padatan CuO dan bening menjadi hitam pekat
dilakukan pengadukan
2. Larutan disaring Didapat endapan hitam dan filtrat
berwarna biru muda
3. Filtrat dipanaskan Filtrat mendidih
4. Filtrat didinginkan dan disimpan Terbentuk kristal berwarna biru
selama bebera minggu
d. Cu2O + H2SO4
e. CuO + HNO3

No Perlakuan Hasil
1 Larutan HNO3 ditambahkan Larutan berubah warna dari
dengan padatan CuO dan bening menjadi hitam kehijauan
dilakukan pengadukan
2. Campuran disimpan Larutan menjadi berwarna biru
kehijauan dan terbentuk endapan
berwarna perunggu
f. Cu2O + HNO3
IV.4

No Perlakuan Hasil
1 Larutan natrium iodida Larutan berubah warna dari biru
ditambahakan dengan larutan kehijauan menjadi coklat keruh
CuSO4
2 Ditambahkan natrium thiosulfat Larutan menjadi bening dan
ke dalam campuran terbentuk endapan abu - abu

V. Pembahasan
VI. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad dan M. Natsir. 2001. Kamus Kimia: Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia:
Jakarta.
Kristian, dan Retno. 2010. Kimia Anorganik Logam. Graha Ilmu: Yogyakarta
Seran, Emel. 2010. Spektrofotmetri Sinar Tampak. Bumi Aksara: Surabaya.
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Kalman Media Pustaka: Jakarta.
LAMPIRAN
a.
b. Pertanyaan dan Jawaban
1. Sebutkan sifat-sifat gas hidrogen dalam percobaan tersebut!
Jawab:
Pada percobaan dengan asam gas hidrogen memiliki sifat tidak berwarna, tidak
dipengaruhi suhu dan tekanan, eksplosif (mudah meledak), dan mudah terbakar.
Sedangkan pada percobaan dengan basa gas hidrogen memiliki sifat tidak berbau,
mudah terbakar, dan eksplosif (mudah meledak).
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut dengan lengkap!
Jawab:
c. Reaksi seng dengan larutan asam
Zn(s) + 2H+ (l) → Zn2+(l) + H2(g)
d. Reaksi aluminium dengan basa kuat
2Al(s) + 2OH-(l) + 6H2O(aq) → 2[Al(OH)4-](aq) + 3H2(g)

Anda mungkin juga menyukai