Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya pada Kehamilan
Sasaran : Ibu Hamil
Hari, Tanggal : selasa Agustus 2018
Tempat : Puskesmas Pancoran Mas
Waktu : 20 menit
Penyuluh : Ayu Siti Fatimah, Murti Satya Dewi, Nurul Fitria

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti dan mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu mampu
mengetahui dan memahami tentang tanda bahaya pada kehamilan.

B. Tujuan Khusus
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan ibu dapat :
1. Mengerti dan menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Mengerti macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Mengerti komplikasi tanda bahaya kehamilan
4. Mengerti cara pencegahan tanda bahaya pada kehamilan

C. Materi
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Komplikasi yang ditimbulkan oleh tanda bahaya kehamilan
4. Cara mencegah tanda bahaya kehamilan

D. Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran Media
Pembukaan 5 menit  Mejelaskan pertemuan  Menjawab salam Buku KIA
dan mengucapkan  Menjawab/merespons Soundsystem
salam pertanyaan penyuluh Mikrofon
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
umum dan tujuan
khusus pertemuan ini
 Menyampaikan waktu
dan kontrak waktu
yang akan digunakan
dan
mendiskusikannya
Inti 10  Menjelaskan Memperhatikan dan Buku KIA
menit pengertian tanda mendengarkan aktif Soundsystem
bahaya pada Mikrofon
kehamilan
 Menjelaskan macam-
macam tanda bahaya
pada kehamilan
 Menjelaskan
komplikasi yang
ditimbulkan tanda
bahaya pada
kehamilan
 Menjelaskan cara
mencegah tanda
bahaya pada
kehamilan
Penutup 5 menit  Memberi kesempatan  Memberikan Buku KIA
ibu untuk bertanya pertanyaan Soundsystem
 Memberikan evaluasi  Menjawab pertanyaan Mikrofon
dengan memberikan  Menjawab salam
pertanyaan
 Menutup dengan
menyampaikan salam
E. Metode
Ceramah dan tanya jawab
F. Evaluasi
1. Apa saja macam-macam tanda bahaya pada kehamilan ?
2. Apa komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh tanda bahaya pada kehamilan ?
3. Bagaimana cara mencegah tanda bahaya pada kehamilan ?
Jawaban :
1. -Muntah terus dan tak mau makan
-Demam tinggi. Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai
kejang
-Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
-Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
-Air ketuban keluar sebelum waktunya
2. -Perdarahan
-Persalinan prematur
-Bayi lahir belum cukup bulan
-Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
-Keguguran (abortus)
-Persalinan tidak lancar/macet
-Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
-Janin meninggal dalam kandungan
-Ibu hamil/bersalin meninggal dunia
-Keracunan kehamilan/kejang-kejang
3. -Mengenal dan mengetahui kondisi ibu
-Setiap ibu hamil wajib kontrol rutin dan membawa buku KIA
-Mengikuti setiap penyuluhan yang berhubungan dengan kehamilan
-makan makanan yang bergizi
-bila ditemukan kelainan atau ibu merasa tidak nyaman dengan kehamilannya
segera periksakan ke bidan atau pelayanan kesehatan
G. Materi
1.1 Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda

bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan

terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,

2007).

Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang

Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang

serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat

terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda

bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam

keadaan bahaya.

2.2. Macam– macam tanda bahaya kehamilan

a. Keluar darah dari jalan lahir

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masaawal

sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau

spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan

implantasi, dan ininormal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan,

perdarahan ringan mungkin pertandadari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan

semacam ini mungkin normal atau mungkinsuatu tanda adanya infeksi.Pada awal

kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang

banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,

kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang

tidaknormal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu,
disertai dengan rasanyeri. Perdarahan semacam ini bias berarti plasenta previa

atau abrupsio plasenta(Pusdiknakes, 2003

b. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan

berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau

meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena

adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya

ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban

dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin,

2002).

c. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan

danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.

Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian

kejang. Kejang dalamkehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

d. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu

dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan

melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu

berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

e. Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan

suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam

kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum

banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam

dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya

mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian

menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat

dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama

kehamilan, persalinan dan masa nifas.

f. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah

tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalaH yang hebat, menetap, dan tidak hilang

setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi,

penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong


empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atauinfeksi

lainnya .

g. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali

merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap

dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang

hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur

atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-

eklampsia.

h. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan

trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu

setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena

meningkatnya kadar hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan

muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum

menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum.


i. Selaput kelopak mata pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di

bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai

tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi,

terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi

besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi

(Saifuddin, 2002)

I. Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018; Buku Kesehatan Ibu dan
Anak; Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation
Agency); Jakarta.
2. Hanifa, W; 2007; Ilmu Kebidanan; Yayasan Bina Pusaka; Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai