S 25 TAHUN G3P2A0
DI PMB BIDAN Y BOGOR PERIODE FEBRUARI – APRIL
TAHUN 2020
Disusun Oleh
Nim : 1571121726
TAHUN 2020
Disusun Oleh
Nim : 1571121726
NIM : 1571121726
Depok, 2020
Mengetahui
Pembimbing
Direktur
NIM : 1571121726
Depok, 2020
Mengesahkan
Penguji I Penguji II
Direktur
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
oleh Allah SWT kepada penulis, maka penulis dapat menyelesaikan laporan
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan akhir Diploma III
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Emi Nurjasmi, M.Kes selaku Ketua Yayasan Bina Keluarga
Bahagia.
2. Ibu Dr. Hj. Ade Jubaedah, S.SiT, MM, MKM selaku Direktur Akademi
5. Kepada wali kelas angkatan XII ibu Destin Daifa SST.MKM dan ibu
6. Para Dosen dan staf Akademi Kebidanan Pelita Ilmu yang telah
ini.
8. Kepada NY.S dan keluarga yang telah bersedia dan mau bekerjasama
9. Terima kasih kepada Orangtua tercinta dan kedua adik saya tersayang
yang selalu disampaikan dan kesabaran yang selama ini yang selalu
laporan studi kasus ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik
Wassalamualaikum, Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan Penulisan................................................................................8
1. Tujuan Umum................................................................................8
2. Tujuan Khusus..............................................................................8
C. Gambaran Khusus..............................................................................9
1. Waktu...........................................................................................15
2. Tempat.........................................................................................13
A. Tinjauan Medis..................................................................................14
1. Kehamilan....................................................................................14
2. Persalinan....................................................................................42
3. Nifas.............................................................................................91
1. ANC I (Varney)............................................................................164
2. ANC II (SOAP)............................................................................177
1. Kala I (Varney)............................................................................182
2. Kala II (SOAP).............................................................................193
4. Kala IV (SOAP)...........................................................................201
a. Neonatus 1 Jam..........................................................................218
b. Neonatus 6 Jam..........................................................................229
c. Neonatus 6 Hari..........................................................................232
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................255
B. Saran................................................................................................256
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
PARTOGRAF
LAIN-LAIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih sangat tinggi dan
Menurut laporan WHO tahun 2014 angka kematian ibu di dunia yaitu
dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2015 sekitar 830 wanita
(WHO,
2017). Dari target SDGS (Sustainable Development Goals)
2030, yaitu mengurangi Angka Kematian Ibu hingga kurang dari 70 per
2014).
satu tujuan SDGS 2030 yaitu tujuan ke-3 (Good Health and Well-
14
negara berkembang, terutama dinegara kurang berkembang
(sustainabledevelopment, 2015).
kematian bayi turun dari 33.278 kasus pada 2015 menjadi 32.007
kematian ibu saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada tahun 2015
tahun 2017 terjadi 1.721 kasus kematian ibu saat proses persalinan
(Kemenkes, 2017).
sebesar 86,97/100.000 KH. Hal ini baik sekali karena ada penurunan
tahun 2014 sebanyak 748 jiwa, jumlah kematian ibu tahun 2015
sebanyak 823 jiwa dan pada tahun 2016 sebanyak 797 jiwa, sehingga
15
86,97/100.000 KH . Hal serupa juga terjadi pada ratio Kematian Bayi
yaitu 4,4/1000 KH, pada tahun 2016 yaitu 4,01/1000 KH, sehingga
(Dinkes.jabarprov, 2016).
100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi 105 per 1000
kondisi saat ibu hamil dan bersalin juga penyakit dan masalah
perawatan bayi baru lahir. Disamping itu sebagai besar kematian ibu
empat terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan
16
mengenali tanda bahaya dan terlambat mengambil keputusan,
juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian
(WHO, 2010).
17
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesi nambungan
yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel
plasenta) yang telah cukup umur kehamilannya dan dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau
berlangsung tidak lebih dari 18 jam baik ibu maupun janin (sarwono,
2009).
sebelum hamil (Pitriani, dkk. 2014). Masa nifas adalah masa keluarnya
(Ambarwati, 2010).
18
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir dari kehamilan yang
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan pada bayi tersebut selama jam
bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
19
ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita
cara memantau keadaan ibu pada saat hamil, bersalin, nifas, dan
pada bayi baru lahir guna mendeteksi secara dini adanya kelainan-
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
20
Setelah melakukan studi kasus secara komprehensif,
C. Gambaran khusus
pekerjaan ibu rumah tangga. Ny. S merupakan istri dari Tn. F.R (28
21
Haid Terakhir tanggal 06 Juni 2020 dan Tafsiran Persalinan 13
Maret 2020.
cm), dan diagnosa janin : tunggal, hidup, letak kepala dan belum
hari, ibu mengatakan tidak ada keluhan untuk saat ini, dengan TD
22
Pada tanggal 12 Maret 2020 Pukul 18.00 WIB, Ny. S G3P2A0,
keluar lendir darah sejak pukul 13.00 WIB. TD 120/80 mmHg, nadi
molase. Pada pukul 21.20 WIB Ny.S mengeluh ingin meneran dan
lengkap (10 cm), ketuban sudah pecah spontan pukul 21.30 WIB
tidak ada molase, penurunan Hodge IV. Pukul 21.40 WIB bayi lahir
kulit kemerahan, tonus otot baik. Pukul 21.50 WIB plasenta lahir
120 cc ibu dalam keadaan baik. Pukul 22.50 WIB Neonatus cukup
23
dilakukan penyuntikkan Vitamin K 1 mg di paha kiri bagian luar dan
luar.
Pada tanggal 13 Maret 2020 Pukul 03.00 WIB Ny. S usia P3A0
lochea rubra, warna kemerahan, baunya khas. Ibu dan bayi dalam
bagian luar.
Pada tanggal 18 Maret 2020 Pukul 10.00 WIB, Ny.S P3A0 post
BB: 3400 gram, PB 50 cm, tali pusat belum puput tetapi tidak ada
24
tanda-tanda infeksi, bayi tidak kuning, ibu dan bayi dalam keadaan
baik.
1. Waktu
d. Neonatal
25
3) Asuhan BBL kedua pada hari Rabu, tanggal 18 Maret
2. Tempat
a. PMB Bidan Y
Bogor
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Medis
1. Kehamilan
a. Konsep kehamilan
yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel
b. Definisi kehamilan
27
terjadi antara perpaduan sel sperma dan ovum sehingga terjadi
(Wiknjosastro, 2009).
28
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
28 dan 36 minggu.
minggu.
bagian yaitu:
162
a. Kehamilan triwulan pertama (antar 0 sampai 12 minggu), dimana
( dapat hidup).
2014).
1) Sistem Reproduksi
(Manuaba, 2010).
163
2) Traktus Urinarius
livide atau alba, areola mamae, papila mamae, linea nigra, pipi
4) Metabolisme
(2010), yaitu :
155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan
diperlukan janin.
164
c) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
protein.
kg/minggu.
5) Serviks Uteri
2010)
6) Ovarium
165
iuteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron
(Kusmiyati, 2010).
7) Payudara / Mammae
8) Sistem Endrokin
9) Kardiovaskuler
(Prawihardjo, 2014).
166
d. Perubahan psikologis wanita hamil
1) Trimester I
2) Trimester II
2010).
3) Trimester III
167
Pada trimester ketiga, ibu hamil akan mengalami perasaan
2010).
bertujuan untuk :
168
3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan
(Manuaba, 2010).
1) Perdarahan pervaginam.
2) Konstipasi
169
Disebabkan karena progesteron dan usus yang terdesak oleh
rahim yang membesar, atau bisa juga karena efek dari terapi
3) Haemoroid
konstipasi.
4) Vena Verikosa
170
menyilangkan kaki karena akan menurunkan sirkulasi darah ke
kaki.
5) Insomnia
kekanan dan beri ganjalan pada kaki, serta mandilah dengan air
hangat sebelum tidur yang akan menjadikan ibu lebih santai dan
diperlukan.
171
Disebabkan karena progesteron dan tekanan pada kandung
9) Nyeri punggung
172
mengangkat benda-benda berat, tidur pada kasur tipis yang
kalori, zat besi dan asam folat (Rukiyah dan Yulianti, 2009).
1) Perdarahan Pervaginam
173
Salah satu komplikasi pada kehamilan ialah pendarahan.
3) Demam Tinggi
174
demam, demam tidak terlalu tinggi yang terus menerus, hingga
menetap, dan tidak hilang setelah istirahat, hal ini bisa berarti
(Mochtar, 2010).
7) Anemia
175
h. Antenatal care (ANC)
yaitu :
menghadapi komplikasi.
176
Menurut Kusmiyati, dkk (2009) standar asuhan kehamilan
dibagi atas :
177
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan
untuk ibu hamil yaitu lebih dari 145 cm (Rukiyah, 2009 : 7).
20
20-24,9 Normal
normal
Tabel 2.1
178
2) Ukur tekanan darah
Tinggi Fundus
Internasional
pusat
179
3 jari dibawah pusat 20 minggu
Tabel 2.2
TT 1 Pada kunjungan - -
180
antenatal pertama
TT 1
Tabel 2.3
tetanus neonaturum.
181
6) Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
182
yang dilakukan oleh bidan kepada ibu hamil yang bertujuan
c) Gangguan pertumbuhan
183
Diberikan khusus untuk ibu hamil didaerah endemik
melaksanakan kegawatdaruratan
rujukan.
perjalanan merujuk
184
6) K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk
a) Anamnesis
keluhan).
lain).
185
(4) Riwayat kesehatan yang sedang dan pernah diderita
pusat.
kehamilan.
186
(b) Menentukan letaknya anak dalam rahim. Cara
atas 4 bagian :
Gambar 2.1
Pemeriksaan Leopold
Gambar 2.1
187
garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca
188
Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan untuk
kebutuhan.
5) Perencanaan
189
Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan, maka bidan
6) Pelaksanaan
7) Evaluasi
2. Persalinan
a. Konsep persalinan
b. Definisi persalinan
190
diameter kepala bayi dan panggul ibu, serta dengan tenaga ibu
1) Abortus
2) Partus immaturus
191
Pengeluaran buah kehamilan antar 22 minggu dan 28 minggu
atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
3) Partus prematurus
atau bayi dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499
gram.
(Wineka, 2018).
d. Teori persalinan
2) Teori Oksitosin
192
Menjelang persalinan, terjadi peningkatan reseptor
(Manuaba, 2010).
4) Teori Prostaglandin
193
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan
(Sumarah,2010).
e. Tanda-tanda persalinan
1) Rasa sakit karena his datang lebih kuat, sering dan teratur.
194
f. Sebab-sebab terjadinya persalinan
2) Teori oxcytosin
3) Peregangan otot-otot
mengeluarkan janin.
4) Pengaruh janin
195
Hipotesis dan kadar suprarenal janin rupanya memegang
5) Teori prostaglandin
yaitu:
pembukaan 3 cm.
cm.
196
(3) Fase deselerasi (2 jam), dari pembukaan 9 cm
sampai 10 cm.
cm per jam.
197
a) Kala III adalah waktu untuk perlepasan dan pengeluaran
plasenta.
4) Kala IV (Observasi)
persalinan :
lain.
198
e) Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada
hematoma.
lintasan ini meliputi rongga pelvis ibu dan jaringan lunak, rongga
pelvis ibu harus cukup luas untuk dapat dilewati oleh bayi.
2) Passanger (Janin)
a) Kranium janin
199
potong tulang ini bertemu pada garis sutura, garis sutura
(Lockhart, 2014).
b) Presentasi janin
bahu.
c) Letak janin
200
Letak janin mengacu kepada hubungan sumbu
oblique (miring).
d) Sikap janin
e) Posisi janin
posterior kiri.
f) Stasiun
3) Power
201
Istilah power mengacu kepada kekuatan kontraksi
bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan diafragma.
berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik. Kelainan
202
b) Kelainan tenaga meneran
(1) Kelelahan.
5) Penolong
keluarga.
203
Bidan mempunyai tanggungjawab yang besar dalam
2) Fleksi
dalam sikap fleksi. Dengan adanya his dan tahn dari dasar
panggul yang makin besar, maka kepala janin makin turun dan
204
belakang kepala (Oksiput) menjadi bagian bawah. Keadaan ini
4) Ekstensi
205
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai dasr
(Rukiyah, 2009).
6) Eksplusi
(Rukiyah, 2009).
206
j. Aspek lima benang merah dalam asuhan persalinan normal
Ada lima aspek dasar atau lima benang merah, yang penting
dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman.
3) Pencegahan infeksi.
l. Partograf
1) Pengertian Partograf
207
Partograf adalah alat yang digunakan selama persalinan
(Prawirohardjo, 2014).
2) Tujuan Partograf
2014).
3) Bagian-Bagian Partograf
Kemajuan persalinan
a) Pembukaan serviks
c) Kontraksi uterus
Kondisi Janin
Kondisi Ibu
b) Volume urine
4) Penggunaan Partograf
208
World Health Organization (WHO) telah memodifikasi patograf
persalinan
Mahasiswa Kedokteran).
209
(3) Nomor catatan medik / nomor Puskesmas.
ibu).
c) Kondisi janin
d) Kemajuan persalinan
f) Kontraksi uterus
(1) Oksitosin.
h) Kondisi ibu
210
(1) Nadi, tekanan darah, dan temperatur tubuh.
kemajuan persalinan).
(Prawirohardjo, 2014).
60 Langkah APN :
211
Melihat tanda dan gejala kala dua
c) Perineum menonjol.
set.
pemeriksaan dalam.
212
meletakkan kembali di partus set atau wadah DTT atau steril
213
10)Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memastikan
partograf.
meneran
mendokumentasikan temuan-temuan.
meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
214
13)Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
meneran.
pilihannya.
g) Memantau DJJ.
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera.
215
meneran pada puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan
j) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera.
14)Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
bayi.
18)Lahirnya kepala.
216
b) Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap
217
23)Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan melalui
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah
218
ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke
arah ibu).
menghendakinya.
Oksitosin
kedua.
219
35)Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat
Mengeluarkan plasenta
220
c) Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali
berikutnya.
Pemijatan Uterus
221
39)Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan
Menilai perdarahan
baik.
222
44)Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril
klorin 0,5 %.
Evaluasi
pervaginam :
223
50)Mengajarkan pada ibu / keluarga bagaimana melakukan
normal.
224
57)Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan
Dokumentasi
1. Data subyektif
225
d. Pekerjaan untuk mengetahui apakah pekejaannya
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan
226
Dikaji apakah ibu mempunyai keturunan kembar, cacat,
d) Riwayat perkawinan
sampai sekarang.
e) Riwayat obstetric
umur kehamilan
227
bayi, ditolong oleh siapa, berat badan bayi waktu
penyulit apa
obat-obatan tertentu)
(4) Riwayat KB
saat ini.
228
Dikaji untuk mengetahui selama dalam proses
porsinya.
229
(a) Tanggapan ibu terhadap persalinannya
ibu.
(e) Koping
dalam keluarga.
230
Perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu taat
hewan peliharaan.
2. Data Obyektif
Yang termasuk data obyektif yaitu data yang didapat dari hasil
a. Pemeriksaan umum
lengan atas.
b. Status present
231
Dilakukan pemeriksaan head to toe. Pada asuhan
ditekankan pada:
atau tidak.
232
11)Ekstremitas : apakah tampak ada varises dan edema
pada tangan dan kaki atau tidak, reflek patela positif atau
tidak.
c. Status obstetric
1) Pemeriksaan inspeksi
2) Palpasi
konvergen).
233
3) Auskultasi : DJJ janin ada atau tidak (dihitung dalam
waktu 1 menit).
d. Pemeriksaan penunjang
Darah rutin
masalah
a. Diagnosa kebidanan
234
Dasar:
2) HPHT
3) TTV
5) Auskultasi.
6) Pemeriksaan dalam.
7) Pemeriksaan penunjang.
b. Diagnosa kebidanan
c. Diagnosa kebidanan
d. Diagnosa kebidanan
235
Inpartu kala IV
pusat.
e. Masalah
dan takut.
persalinannya.
236
Pada langkah ini perlu diambil tindakan segera untuk
spesialis kandungan.
apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap
Pada kala I
persalinannya.
5. Lakukan pengawasan.
237
6. Beri informasi mengenai tindakan yang akan dilakukan.
meneran.
Pada kala IV
dipakai.
238
Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien
dan aman
sebagian lagi oleh klien , atau tenaga kesehatan yang lain. Dalam
3. NIFAS
239
a. Konsep masa nifas
(Prawirohardjo, 2014).
dan trombo emboli, hari kedua ibu diperbolehkan duduk. Pada hari
240
sebaiknya mengandung protein, sayur-sayuran, dan buah-buahan
(Mochtar, 2013).
meliputi :
post partum.
Uterus
241
Plasenta Sepusat 1000 12,5 cm Lembut
Lahir gram
simpisis
gram
gram
Tablet 2.4
menutup (Trisnawati, 2012). Pada masa nifas dari jalan lahir ibu
242
Berdasarkan waktu dan warnanya pengeluaran lochia
243
persalinan. Protein dapat muncul di dalam urine akibat
(Saleha, 2009).
2012).
244
7) Perubahan Sistem Kardiovaskuler
meliputi :
a) Suhu tubuh
(Trisnawati, 2012).
b) Nadi
c) Tekanan darah
d) Pernafasan
245
Frekuensi pernafasan normal orang dewasa adalah 16-24
1) Fase takin-in
246
melahirkan. Pada saat itu, fokus perhatian ibu terutama pada
adalah:
jahitan.
merawat bayi.
247
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahrkan.
3) Fase letting go
248
3) Remot Puerperium : Waktu yang diperlukan untuk pulih dan
psikologi.
Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir
249
1. 6 – 8 jam Mencegah terjadinya pendarahan
berlanjut.
menjadi ibu.
baru lahir.
250
kelahiran atau sampai keadaan ibu
pasca melahirkan.
istirahat.
– tanda penyulit.
251
tetap hangat.
persalinan
Tabel 2.5
252
2009). Gejala atau tanda bahaya yang harus diwaspadai
Saleha, 2009).
253
a) Setelah 24 jam pertama, suhu di atas 37 0C lebih dari 1 hari.
tidak lebih dari 380C pada waktu air susu mulai keluar tidak
perlu dikhawatirkan.
hari melahirkan.
disebut infeksi nifas. Suhu 38°C atau lebih yang terjadi antara
i. Proses laktasi
254
1) Pengertian laktasi
dini, di mana ASI baru akan keluar setelah ari-ari atau plasenta
(Saleha, 2009).
2) Proses laktasi
255
plasenta lepas, hormon plasenta tersebut tak ada lagi, sehingga
Jenis-Jenis Ciri-Ciri
ASI
Tabel : 2.6
3) Fisiologi Laktasi
256
secara psikologis dan fisik. Jika laktasi baik maka Bayi : cukup
2010).
a) Reflek Prolaktin
keadaan seperti :
(2) Anestesi
257
(3) Operasi
disebut reflek oksitosin atau let down reflex. Namun reflek ini
(Sheerwood, 2009).
4) Pemeliharaan laktasi
a) Rangsangan
258
Sebagai respon terhadap rangsangan, prolaktin dikeluarkan
Sumastri, 2012).
d) Pengukuran TTV.
e) Laporan laboratorium.
259
f) Ambulasi beberapa banyak.
distase.
i) Pola makan.
Ibu (usia ibu) P.. A.. partus kala IV .. jam atau .. hari.
potensial
b) Perdarahan.
c) Atonia uteri.
d) Infeksi.
a) Pemberian uterotonika.
260
c) Cek laboratorium untuk mengetahui Hb
e) Antibiotik
261
4. BAYI BARU LAHIR
a. Konsep BBL
Yang dimaksud dengan bayi baru lahir normal adalah bayi yang
b. Definisi BBL
berusia satu jam yang lahir pada usia kehamilan 37- 42 minggu
Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatic dan
c. Ciri-ciri BBL
262
menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan
2010).
lingkar dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut
pada bayi laki-laki testis sudah berada pada skrotum dan penis
1) Refleks Moro
263
membuka mata dan mungkin menangis. Terjadi pada usia 1-2
2) Refleks Rooting
4) Refleks Swallowing
seperti puting susu ibu dan bayi akan berusaha menghisap lalu
6) Refleks Pupil
264
7) Refleks Glabela
melakukan posisi ini, atau jika refleks ini terus menetap hingga
Bayi baru lahir menggenggam atau merenggut jari ibu jika ibu
hingga 8 bulan.
265
10)Refleks Babinski
di usia 4 bulan.
e. Klasifikasi neonatus
c) Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau
lebih)
266
3) Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa
kehamilan) :
(SMK/KMK/BMK).
267
talipusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi, dan
megapa?
268
pemberian oksitosin pada ibu, lakukan pemotongan tali pusat
RI, 2013). Perawatan rutin untuk tali pusat adalah selalu cuci
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi
tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak
269
asuhan perawatan neonatal esensial lainnya (menimbang,
jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan
270
hemorragic disease of the newborn dapat diberikan dalam
kanan
2010).
kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali
271
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika
perdagangan bayi.
(KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari, kunjungan neonatal III (KN3) pada
272
perawatan talipusat, penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0
tidak diberikan pada saat lahir dan manajemen terpadu bayi muda).
273
h. Imunisasi Dasar
2) Tujuan Imunisasi
274
c) Mencakup anak-anak SD (Sekolah Dasar) kelas 1, untuk
4) Manfaat Imunisasi
5) Jenis Imunisasi
a) Imunisasi Aktif
Markum, 2012).
275
tidak berbahaya, tetapi dapat menginfeksi tubuh dan
dan tetanus.
b) Imunisasi Pasif
276
antibodi yang ditransfer melalui plasenta adalah
bulan.
b) Hepatitis B
277
Diberikan segera setelah lahir, mengingat vaksinasi
minggu.
d) Polio
e) Campak
Imunisasi Waktu
Pemberian
278
BCG 1x - 0 – 11 Bulan Untuk bayi
yang lahir
DPT 3x 4 Minggu 2 – 11 Bulan
di Rumah
(DPT 1,2,3)
Sakit/
Polio 4x 4 Minggu 0 – 11 Bulan
Puskesmas
(Polio 1,2,3,4)
Hep-B,
Polio dapat
Hepatitis B 3x 4 Minggu 0 – 11 Bulan
segera
(Hep-B 1,2,3)
diberikan.
Tabel : 2.7
Tahun 2014.
279
3) Warna kulit atau bibir biru pucat.
5) Hisapan lemah.
6) Mengantuk berlebihan.
7) Banyak muntah.
busuk.
9) Pernafasan sulit.
11)Tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.
1) Identitas bayi baru lahir (BBL), nama orang tua, alamat , no.
telepon.
dokter.
280
4) Riwayat cara dilahirkan.
a) Tangisan bayi
b) Tonus otot
c) Warna kulit
7) Maturitas fisik
8) KU dan TTV
9) Nilai refleks :
tulang belakang.
281
g) Plantar : Fleksi jari-jari kaki kearah dalam ketika tumit
tegak.
stimulus sentuhan.
mulut.
10)Kematangan neoromuskular.
1) Hipotermi
2) Aspiksia
3) Infeksi
4) Hiperbilirubin
282
1) Rangsangan taktil.
2) Pemberian Oxygen.
3) Perawatan di bkuelight.
4) Pemeriksaan di laboraturium
2) Mencegah infeksi.
3) Penilaian awal.
283
5. Keluarga Berencana (KB)
a. Definisi KB
anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu,
b. Tujuan Program KB
284
kelahian anak pertama serta menghentikan kehamilan bila
bahagia.
285
1) Keluarga berencana.
d. Definisi Kontrasepsi
adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu,
286
permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan cara, alat atau
e. Macam-Macam Kontrasepsi
(Handayani, 2010).
287
prolaktin meningkat dan hormon gonadotropin melepas
hormon penghabat.
(2) Indikasi
dari 6 bulan.
(3) Kontraindikasi
288
(2) Keuntungan
(3) Kekurangan
c) Metode Kalender.
289
sekurang-kurangnya selama 3 hari yaitu 48 jam
(2) Indikasi
dengan kontrasepsi
(3) Kontraindikasi
subur.
d) Lendir Serviks
290
kelenjar di dinding servik. Tepat sebelum ovulasi, lendir itu
jam berikutnya.
(2) Keuntungan
menyentuh tubuhnya.
tubuhnya.
(3) Kerugian
mempelajari metode.
291
(c) Beberapa obat yang digunakan mengobati flu
(1) Keuntungan
tidak teratur.
(2) Kerugian
292
(c) Tidak mendeteksi permulaan masa subur
f) Kondom
cm.
(2) Keuntungan
(3) Kekurangan
293
(a) Saat melakukan hubungan pasangan merasakan
2014).
2010).
294
merangsang ovarium untuk membuat estrogen dan
2014).
295
hormonal yang mempunyai daya guna tinggi dan dengan efek
a) Pil Kombinasi
296
mencegah ovulasi. Prostagen sendiri dalam dosis tinggi
(2) Indikasi
(3) Kontraindikasi
penyebabnya.
(d) Hepatitis.
297
(f) Riwayat penyakit jantung, TD > 180/110 mmHg
(Dewi, 2013).
b) Suntik Kombinasi
sekali.
implantasi terganggu.
(2) Keuntungan
perempuan perimenopause.
(3) Kerugian
298
(a) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak
tidak dapat terjadi. Mini pil ini umumnya tidak dipakai untuk
299
(c) Mengentalkan lendir serviks sehingga
(2) Keuntungan
penyebabnya.
d) Suntuk Progestin
300
(1) Mekanisme Kerja
uteri.
(2) Keuntungan
kehamilan etopik.
progestin
penyebabnya.
301
(c) Tidak dapat menerima terjadinya ganguan haid,
terutama amenore.
(2) Indikasi
302
(b) Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efeltifitas
jangka panjang.
(3) Kontraindikasi
penyebabnya.
(Dewi, 2013).
303
berlangsung terus, sebaiknya AKDR dikeluarkan dan giganti
(Nani, 2018).
(Prawirohardjo, 2014).
304
menyebabkan blastokista tidak dapat hidup dalam
(Prawirohardjo, 2014).
(2) Indikasi
panjang.
kontrasepsi.
305
(d) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat
adanya infeksi.
(3) Kontaindikasi
diketahui penyebabnya.
uteri.
2013).
f. Dokumentasi Kebidanan
Langkah I
a) Anamnesa.
306
b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan ibu dan
c) Pemeriksaan Khusus.
Langkah II
dikumpulkan.
Langkah III
diidentifikasi.
Langkah IV
307
Langkah V
langkah-langkah sebelumnya.
Langkah VI
Langkah VII
pelaksanaannya.
308
2) Pendokumentasian Asuhan Kebidanan SOAP
309
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Profil Bidan
a. Biodata
310
Agama : Islam
SIPB : 440/00006/SIPB/BPMPTSP/2008
b. Riwayat Pendidikan
1) SDN Singaparna
2) SMPN Singaparna
Tahun 1984-1985
311
Tahun 2008 – 2010
c. Riwayat Pekerjaan
Tahun 1972-1991
Tahun 1991-2004
3) PMB
Tahun 2004-sekarang
244
B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
I. Pengkajian
A. IDENTITAS
Umur : 25 th Umur : 28
B. Anamnesa
245
HPHT : 06-06-2019
Lamanya : 7 hari
Siklus : 30 hari
minum susu
246
Seksualitas : 1 kali seminggu
Imunisasi TT : TT3
2016 Hidup
2018 Hidup
Hamil
ini
4. Riwayat kesehatan
Jantung : Tidak
Hepar : Tidak
247
Campak, rubella : Tidak
Malaria : Tidak
Tuberculosis : Tidak
c. Perilaku kesehatan
5. Riwayat Psikososial
C. PEMERIKSAAN FISIK
248
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-Tanda Vital
Berat badan : 79 Kg
Sebelum hamil : 67 kg
LILA : 26 Cm
Pemeriksaan Sistematis
1. Kepala :
Sklera : Putih
2. Leher
249
Kelenjar Getah bening : Tidak ada pembengkakan
Mammae
Membesar : ya
Simetris : ya
Areolla : Hyperpigmentasi
tanda homan
D. PEMERIKSAAN OBSTETRIK
1. Abdomen
a. Inspeksi
250
Pembesaran : Normal sesuai usia kehamilan
Memanjang/melintang : Memanjang
b. Palpasi
TFU (Mcdonald) : 27 CM
Leopod I :
Leopod II :
Leopod III :
Leopod IV : Convergent
c. Auskultasi
PM :1
251
Tempat : kuadran kanan bawah pusat
2. Anogenital
a. Inspeksi
Warna : Normal
Hb : 11,4 gr %
Golongan darah : A
Uk : 34 mg
252
Ibu : G3P2A0 Hamil 36 minggu 4 hari
1. Dasar Subjektif :
HPHT : 06-06-2019
2. Dasar Objektif :
TFU : 27 Cm
Xhypoedeus
1. Dasar Subjektif :
Ibu mengatakan janin bergerak aktif dan tidak merasa sakit saat
janin bergerak.
2. Dasar Objektif :
dan
tidak melenting.
253
III. Antisipasi Masalah Potensial
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
trimester III.
seimbang.
VI. Pelaksanaan
254
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan BB 58 kg. TD
Janin tunggal, hidup, letak kepala, ibu dan janin dalam keadaan
sehat.
vagina.
terlentang.
255
bengkak di kaki, tangan dan wajah, sakit kepala yang menetap,
berat tubuh,
trimester III sehingga ibu hamil perlu istirahat yang cukup agar
kelelahan.
banyak dari biasanya agar kebutuhan nutrisi ibu dan janin dapat
terpenuhi.
256
kalsium dengan dosis 500 gram (14 tablet) sebanyak 1x1 / hari
keluhan.
VII. Evaluasi
senam hamil.
secara rutin.
257
2. ANC 2 dengan SOAP
Subjektif :
Objektif :
Berat Badan : 79 kg
Sebelum Hamil : 67 kg
Kenaikan BB : 12 kg
Nadi : 69 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5˚C
258
pucat, sklera tidak kuning.
Pemeriksaan abdomen :
1. Inspeksi
Pembesaran perut sesuai usia kehamilan, ada linea alba, tidak ada
2. Palpasi
Mc Donald : 30 cm
Xifoideus.
tidak melenting.
Leopold II
tahanan.
259
Leopold IV : Divergen bagian terendah janin sudah masuk
3. Auskultasi
kuat.
Assessment :
Planning :
telah dilakukan.
berkurang dari biasanya atau malah tidak bergerak sama sekali. Ibu
260
3. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan klinik yang akan dijadikan
dan perlengkapan ibu (seperti baju, kain panjang, celana dalam) dan
minimal 2 kali sehari, menyikat gigi secara benar dan teratur, ganti
dosis 60 gram (14 tablet) sebanyak 1x1 / hari karena dapat mencegah
261
gram (14 tablet) sebanyak 1x1 / hari bagus untuk pertumbuhan tulang
janin ibu, sebaiknya diminum dimalam hari menjelang tidur dengan air
kunjungan ulang.
262
C. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
1. Varney Kala I
Fase Aktif
A. Anamnesa
1. Identitas
No Telp : 083811275797
13.00 WIB,
HPHT : 06 – 06 – 2019
263
TP : 13 – 03 – 2020
Imunisasi TT : Lengkap
2016 Hidup
2018 Hidup
Hamil
ini
5. Riwayat Psikososial
264
Suami sebagai pengambil keputusan utama : Iya
6. Pola Makan
a. Siang : 1 jam
265
b. Malam : 7 jam
9. Pola Eliminasi
a. BAK : ± 6 – 7x/hari
b. BAB : ± 1x/hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5˚C
Rr : 21x/menit
266
5. Leher
6. Payudara
Simetris : Iya
Pembesaran : Iya
7. Abdomen
a. Inspeksi
b. Palpasi
2) Kontraksi : Baik
3) Mc. Donald : 31 cm
4) Leopold I
267
5) Leopold II
Tahanan.
c. Auskultasi
3) His : 3x10”45”
9. Genetalia
268
Kemerahan : Tidak ada
Pembukaan : 6 cm
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
C. Data Penunjang
Hb : 11,8 gr %
Gol darah :A
269
II. INTERPRETASI DATA
Aktif
1. Dasar Subjektif :
HPHT : 06-06-2019
2. Dasar Objektif :
TFU : 31 cm,
His : 3 X 10 “45”
Tidak ada
1. Dasar Subjektif :
Ibu mengatakan janin bergerak aktif dan tidak merasa sakit saat
2. Dasar Objektif :
270
Tunggal : Leopold I teraba I bagian agak bulat, lunak, dan
tidak melenting.
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan Asuhan
informasi
271
yang dibutuhkan ibu sesuai kebutuhan.
persalinan.
persalinan.
sistematis.
sekali.
VII. Evaluasi
272
1. Penolong sudah membina hubungan baik dengan ibu, dengan
normal.
4. Kebutuhan nutrisi dan hidrasi ibu sudah terpenuhi untuk saat ini.
persalinan.
Pemantauan Kala I
273
19.00 148x/menit 4x10’45’’ 80 110/70 36,4
2. SOAP Kala II
Subjektif :
Ibu mengeluh mulas yang semakin sering dan lama, keluar lendir darah
Objektif
274
His : 5x10”45” intensitas kuat relaksasi baik
membuka.
Periksa Dalam : Dinding vagina tidak ada massa, porsio tidak teraba,
Assesment
Planning
2. Memberikan asupan nutrisi yaitu makan dan minum agar ibu lebih
bertenaga, Ibu telah makan roti dan minum teh manis hangat.
275
3. Mendekatkan dan memeriksa perlengkapan partus set, obat-obatan,
telah disiapkan.
dengan benar, mulai dengan menarik nafas panjang, gigi bertemu gigi
dan mata melihat keperut. Pimpin berulang kali sampai kepala bayi
bayi lahir perlahan dan anjurkan ibu membatukkan saat kepala bayi
putaran paksi luar secara spontan, melahirkan bahu depan dan bahu
belakang, dan tungkai dengan sanggah susur. Bayi baru lahir spontan
276
tonus otot baik, jenis kelamin perempuan, BB: 3300 gram, PB: 49 cm,
kassa steril, kemudian ganti selimut bayi dengan yang kering serta
meletakkan di dada ibu, lalu bayi dipasang selimut dan pastikan kepala
LAPORAN PERSALINAN
tanda dan gejala kala II yaitu dorongan ingin meneran, tekanan pada
spontan sejak pukul 21.30 WIB. Ibu dipimpin meneran pada saat ada his,
depan vulva, maka perineum ditahan dengan tangan kanan dialasi duk
steril dan tangan kiri menahan klitoris agar tidak terjadi defleksi maksimal
277
Kemudian tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar, kepala
tangan kiri menyusuri dada bayi dengan ibu jari di dada bayi sehingga
Pada pukul 21.40 WIB bayi lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala, bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, jenis kelamin Laki-
laki, berat badan 3300 gram, panjang 49 cm, LL 11 cm, LD 31, LK 33,
pusat diklem dan dipotong kemudian dipasang pengikat tali pusat, tali
yang kering serta meletakkan bayi didada ibu serta dipasangkan selimut
yang kering dan pastikan kepala bayi ditutup. Kemudian melakukan IMD.
hilangnya panas.
278
3. SOAP Kala III
Pukul : 21.40WIB
Subjektif :
Objektif :
TFU : Sepusat
279
Assesment :
Planning :
ibu dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir. Evaluasi : Ibu telah
280
berat plasenta 500 gram. Evaluasi : Plasenta lahir lengkap, selaput
yang mengarah ke ibu dan janin lengkap serta kotiledon juga lengkap.
4. Mengecek apakah ada laserasi/ robekan pada jalan lahir atau tidak.
281
4. SOAP Kala IV
Subjektif :
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya dan masih merasa sedikit
mulas.
Objektif :
Perdarahan : ± 50 cc
Assesment :
Planning :
282
1. Memberitahukan kepada ibu bahwa proses persalinan pada kala I, II
dan III sudah selesai dan ibu akan memasuki proses persalinan kala
15 menit sekali, dan pada 1 jam kedua post partum selama 30 menit
bersih dan ibu merasa nyaman. Pakaian ibu telah diganti dan ibu
merasa nyaman.
mobilisasi dini.
yaitu bayi hanya diberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa makanan
7. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK, karena jika ibu
283
8. Memberikan terapi obat paracetamol dengan dosis 500 mg (9 tablet)
3x1 / hari, Tablet penambah darah/Fe 60 mg (40 tablet) 1x1 / hari, dan
Vit A 200.000 IU (2 tablet) 1x1 / hari. Ibu telah meminum obat yang
menit, kemudian di sikat dalam air sabun hingga bersih, bilas dengan
air mengalir, tiriskan alat, dan masukan ke dalam auto clave selama
284
D. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
1. Postpartum 6 Jam
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
No Telp : 083811275797
B. Anamnesa
1. Data kesehatan
285
2. Riwayat Kehamilan dan persalinan
Partus Persalinan
Partus
2016 sehat
2018 sehat
2020 sehat
e. Proses Persalinan
Kala II : 20 menit
Kala IV : 2 jam
286
f. Kelainan saat persalinan : Tidak ada
JK : Laki-laki
BB : 3300 gram
PB : 49 cm
3. Status Perkawinan
4. Pola Nutrisi
5. Pola Istirahat
a. Siang : 1 jam
287
b. Malam : 7 jam
6. Pola Eliminasi
7. Data Psikososial
Lega
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,7˚C
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
288
Kelopak mata : Tidak bengkak
caries.
b. Leher
Pembesaran : Normal
Simetris : Iya
d. Abdomen
289
Kekakuan sendi : Tidak ada
f. Pengeluaran pervaginam
Lochea : Rubra
Warna : Merah
Baunya : Khas
Banyaknya : ±20 cc
Anus : Normal
290
1. Dasar Subjektif
kali
2. Dasar Objektif :
Lochea : Rubra
Pendarahan : + 20 cc
Tidak ada
Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
diberikan.
291
7. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
mengandung protein.
292
terlihat (masuk seluruhnya), bayi terlihat melakukan hisapan
yang lamban dan dalam, bayi terlihat tenang dan senang, ibu
ASI.
pemulihan.
293
boleh bolak balik. Menjaga agar daerah vagina tidak lembab
VII. EVALUASI
2. Ibu telah makan sepiring nasi beserta lauk dan 2 gelas air putih.
melakukannya di rumah.
mengandung protein.
benar.
294
295
2. Kunjungan Postpartum 6 Hari
Subjektif
Objektif
S : 36,7 ˚C RR : 19x/menit
296
TFU : Pertengahan antara pusat dan sympisis
Vagina : Bersih
Assesment
Planning
bergizi, terutama yang mengandung zat besi. Hal ini dilakukan agar
kebutuhan nutrisi ibu dapat terpenuhi dan ibu tidak anemia. Ibu
297
3. Mengajurkan ibu untuk istirahat yang cukup, agar tidak kelelahan,
sebaiknya ibu istirahat saat bayi sedang tidur. Ibu dapat mengerti dan
hari yang sudah diberikan sesudah persalinan 1 jam. ibu mengerti dan
9.
298
E. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
1. Neonatus 1 Jam
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Bayi
2. Orang tua
299
1. Riwayat Kehamilan
a. Pemeriksaan Kehamilan
300
Lain-lain : Tidak ada
2. Riwayat Persalinan
d. Lama Persalinan
Kala II : 20 menit
Kala IV : 2 jam
3. Riwayat Nifas
C. Pemeriksaan Fisik
Menangis : Kuat
Suhu : 36,7˚C
301
DJB : 145x/menit
Pernafasan : 52x/menit
3. Antropometri
b. Panjang badan : 49 cm
c. Lingkar lengan : 11 cm
d. Lingkar dada : 31 cm
e. Lingkar Kepala
Fronto Occipitalis : 33 cm
Mento Occipitalis : 33 cm
4. Refleks
a. Moro : Positif
d. Walking : Positif
e. Rooting : Positif
f. Sucking : Positif
g. Plantar : Positif
h. Babinski : Positif
302
6. Kepala
a. Simetris : Ya
c. UUK : Normal
7. Mata
a. Posisi : Simetris
8. Hidung
9. Mulut
a. Simetris : Ya
303
c. Palatum dunum : Normal
d. Saliva : Normal
e. Bibir : Normal
f. Gusi : Normal
10. Telinga
a. Simetris : Ya
11. Leher
12. Dada
a. Simetris : Ya
b. Pernafasan : 52x/menit
13. Perut
a. Bentuk : Normal
304
14. Tali Pusat
15. Kulit
a. Warna : Kemerahan
b. Turgor : Normal
c. Elastisitas : Normal
d. Lanugo : Ada
16. Punggung
a. Bentuk : Normal
17. Ekstermitas
c. Gerakan : Aktif
d. Kuku : Kemerahan
18. Genetalia
305
a. Scrotum : sudah masuk testis
b. Penis : Normal
Usia 1 Jam.
1. Dasar Subjektif :
2. Dasar Objektif :
BB : 3300 gram
PB : 49 cm
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN ASUHAN
306
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa akan di lakukan
5. Rapikan bayi.
2020.
307
4. Melakukan penyuntikan vit. K (neo K) setelah 1 jam bayi baru
bayi.
maupun kelainan.
VII. EVALUASI
3. Mata bayi telah di olesi salep mata dan tali pusat telah
secara intramuscular.
pemeriksaan bayinya.
308
8. Ibu sepakat untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 18
Maret 2020.
Subjektif :
Bayi sudah menyusu dengan kuat, gerakan bayi aktif, dan tidak ada
Objektif :
Suhu : 36,8˚C
BB : 3300 gram
PB : 49 cm
Menangis : Kuat
Pergerakan : Aktif
309
Tali pusat : Tidak ada pendarahan tali pusat
Assesment :
Planning :
diberikan.
bayi.
menit, hal ini dilakukan untuk mencegah kuning pada tubuh bayi
saat bayi ingin menyusu. Ibu akan melakukan apa yang telah
dianjurkan.
310
6. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu
Subjektif :
Bayi sudah menyusu dengan kuat, gerakan bayi aktif dan tali pusat
belum puput.
Objektif :
Suhu : 36,8˚C
BB : 3400 gram
PB : 50 cm
Menangis : Kuat
311
Refleks menghisap : Baik
Pergerakan : Aktif
Assesment :
Planning :
diberikan.
menit, hal ini dilakukan untuk mencegah kuning pada tubuh bayi
saat bayi ingin menyusu. Ibu akan melakukan apa yang telah
dianjurkan.
312
BAB IV
PEMBAHASAN
pada Ny. S dimulai dari trimester III (36 minggu) sampai dengan 6 hari
post partum serta bayi baru lahir. Dalam bab pembahasan ini akan
313
dihitung menurut rumus Naegle yaitu tanggal (+)7, bulan 1s/d 3 (+)9
dan bulan 4 s/d 12 (-)3, tahun (+)0/(+1), dan usia kehamilan Ny. S
Prawirohardjo, 2014).
Menurut
314
Saifudin tahun 2010 kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan
sesuai dengan teori, karena kenaikan berat badan normal pada ibu
pertama, dan kedua, hal ini sesuai dengan teori menurut (Saifudin,
praktek.
wajah, sakit kepala yang hebat dan gerakan janin yang berkurang
atau tidak bergerak (Kusmiyati, 2010). Keadaan Ny. S selama proses
kehamilan.
menyapa ibu dengan ramah, tinggi badan dan berat badan ditimbang,
tinggi fundus uteri diukur, tentukan posisi janin (Leopold I-IV) dan
tentukan kadar Hb dan periksa lab (protein dan glucosa urin), sediaan
1. Kala I
persalinan kala I, hal ini sesuai teori menurut Sofian (2012), tanda
dan gejala persalinan antara lain rasa sakit karena his datang
2. Kala II
sampai 1 jam.
3. Kala III
dan uterus teraba globular. Hal ini sesuai dengan teori yang
4. Kala IV
setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Hal ini sesuai dengan teori
luar kandungan.
kunjungan hanya dapat dilakukan pada saat 6 jam post partum, dan 6
standar asuhan kebidanan pada masa nifas. Oleh karena itu tidak
keadaan Ny.S baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU 2 jari
dibawah pusat, tidak ada tanda-tanda infeksi, lochea rubra, ASI sudah
tidak ada tanda-tanda infeksi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada
penulis pada bayi cukup bulan, air ketuban jernih, menangis kuat,
tonus otot baik dan gerakan aktif. Hal ini sesuai dengan teori yang
tonus otot bayi baik. Ini berati bayi Ny. S dengan keadaan sehat dan
(Winkjosastro, 2016).
Segera setelah bayi lahir penulis melakukan penanganan pada
memotong tali pusat dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Sehingga tidak
dkk, 2012).
31 cm, bayi yang lahir pada usia kehamilan 39 minggu 6 hari disebut
bayi aterm (normal). Hal ini sesuai dengan teori bahwa bayi baru lahir
aterm (normal) adalah bayi yang lahir dari kelahiran aterm (37- 42
baru lahir cukup bulan rata-rata 48-53 cm. Sehingga tidak ada
reflek rooting, reflek glabella, reflek sucking dan semua reflek ada.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa asuhan dan penanganan BBL
tiba-tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau
(Nasrullah, 2012)
dibungkus dengan kassa steril kering hal ini sesuai dengan teori yang
secara Intramuskular.
dilakukan.
lahir dilakukan pada saat suhu tubuh bayi stabil, yaitu 36,5˚C – 37,5˚C
2016) dalam praktek ini ada kesenjangan antara teori dan praktek,
lahir.
baik, TTV dalam batas normal, tali pusat belum puput, Berat Badan
gram dari berat badan saat lahir 3300 gram menjadi 3400 gram. Hal
ini sesuai dengan teori yang menyatakan satu sampai tiga hari berat
badan bayi akan mengalami penurunan berat badan, dan pada hari
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari studi kasus ini yaitu :
B. SARAN
1. Untuk Bidan
kualitas mutu pelayanan yang baik seperti yang telah diberikan dan
kesehatan.
masyarakat.
Graha Ilmu.
Maryanti, Dwi et al. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta,
Prawirohardjo.
Yogyakarta, Deepublish.
Prawirohardjo.
World Health Organization. 2015. Trends in Maternal Mortality 1990 to
2020).
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
NIM : 1571121726
BAB II
4 27 Februari 2020 ACC BAB 1
keseluruhan BAB
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Sasaran : Ny. S
Waktu : 20 menit
I. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
pada dirinya.
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. Media
1. Buku
Perkenalan
Kontrak waktu
kehamilan
1. Perdarahan Pervaginam
3. Demam Tinggi
Ibu menderita demam yang tinggi dengan suhu >38 oC dalam
menetap, dan tidak hilang setelah istirahat, hal ini bisa berarti
(Mochtar, 2010).
VI. Evaluasi
VII. Referensi
Jakarta. JHPIEGO
Yogyakarta. Fitramaya
Sasaran : Ny. S
Waktu : 15 menit
I. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. Media
1. Buku KIA
Perkenalan
Kontrak waktu
Evaluasi : menanyakan
persalinan
V. Materi
a. Kekuatan dan rasa sakit oleh adanya his datang lebih kuat, sering
VI. Evaluasi
VII. Referensi
Sasaran : Ny. S
Waktu : 30 menit
I. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
persalinan.
b. Mengetahui cara meneran yang baik dan benar pada saat
persalinan.
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. Media
1. Buku
Perkenalan
Kontrak waktu
pada persalinan.
meneran jika lutut ditarik kearah dada dan dagu ditempelkan kedada,
minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran, tidak
rupture uteri.
baik dan benar agar kekuatan ibu tidak sia - sia dan bayi biar lahir
his puncak, tidak boleh mengejan pada saat tidak ada kontraksi.
sedikit.
VIII. Evaluasi
1. Ibu dapat memahami teknik meneran pada persalinan.
2. Ibu dapat mengetahui dan memahami cara meneran yang baik dan
IX. Referensi
TIM,Jakarta.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Waktu : 15 menit
I. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
b. Ibu mengerti tentang zat gizi yang diperlukan tubuh selama nifas.
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. Media
1. Leaflet
Perkenalan
Kontrak waktu
nifas.
nifas.
tidak terpenuhi.
bertanya pertanyaan
V. Materi
A. Pengertian gizi pada ibu nifas
karbohidrat.
1. Kalori
air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui
kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk setiap 100 ml yang dihasilkan.
cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI, serta sebagai ASI itu
pewarna.
2. Protein
normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500
antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju.
3. Cairan
cairan. Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam
bentuk air putih, susu dan jus buah (anjurkan ibu minum tiap kali
5. Zat besi
tahan tubuh. Sumber zat besi antara lain hati, telur, sumsum tulang
dan sayuran hijau. Kebutuhan zat besi sebanyak 28 mg per hari. Pil
zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi setidaknya
6. Lodium
reproduksi.
VI. Evaluasi
3. Ibu mengetahui dampak jika kebutuhan gizi ibu nifas tidak terpenuhi.
VII. Referensi
http://eprints.umpo.ac.id/2761/8/LAMPIRAN.pdf
IMUNISASI
Pokok Bahasan : Kesehatan Anak
Waktu : 30 menit
I. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
a. Pengertian Imunisasi.
II. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
III. Media
1. Poster
Perkenalan
imunisasi tersebut.
bertanya pertanyaan
V. Materi
1. Pengertian Imunisasi
dilemahkan kedalam tubuh. Sehingga jika suatu saat bakteri atau virus
tersebut menyerang tubuh kita, antibodi yang berupa protein khusus
a. Hepatitis B0, 1, 2, 3
b. BCG
c. Polio 1, 2, 3, 4
d. DPT 1, 2, 3
e. Campak
Waktu diberikan
pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari), tetanus serta campak (radang
bekas.
VI. Evaluasi
VII. Referensi
KELUARGA BERENCANA
Waktu : 30 menit
I. Tujuan
1. Umum
kontrasepsi.
2. Khusus
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. Media
1. Poster
2. Buku
Perkenalan
Kontrak waktu
suntik 3 bulanan.
suntik 3 bulanan.
kontrasepsi.
anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu,
2. Macam – Macam KB
secara penuh (full breast feeding), belum haid dan umur bayi
HIV/AIDS.
basal.
siklus haid teratur maupun tidak teratur, tidak haid baik karena
mencapai ejakulasi.
hubungan seksual.
teratur.
d. Metode Barier
1) Kondom
2) Diafragma
Adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks
atas.
3) Spermisida
e. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil Kombinasi
2) Mini Pil
3) Suntik
Jenis - jenis suntik Cyclofem (1 bulan) dan
Depo/DMPA (3 bulan).
terganggu.
teratur.
4) Kontrasepsi implant
riwayat KEK.
(CU).
Cara kerja Menghambat kemampuan sperma untuk
lebih sakit.
2) Kontrasepsi Mantap
a) Tubektomi
permanen.
HIV/AIDS.
b) Vasektomi
terjadi.
menggunakan antikoagulansi.
VI. Evaluasi
VII. Referensi