Dosen Pembimbing
Febrina Sarlinda,ST.,M.Eng
Disusun Oleh :
MONICA YOLANDA
1913451004
Latar Belakang
Maraknya kasus zat pengawet pada produk makanan seperti pada mie, tahu,
dan ikan asin sungguh memprihatinkan. Dibalik nikmatnya hidangan tersebut, zat
kimia berbahaya ikut menyelinap masuk ke tubuh kita. Namun kita sebagai konsumen
sulit untuk menentukan apakah makanan yang kita santap mengandung boraks atau
tidak. Kandungan boraks hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium. Oleh karena
itu praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui uji kandungan boraks pada
beberapa produk pangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Boraks
B. Karakteristik Boraks
C. Fungsi Boraks
Baik boraks ataupun asam borat memiliki khasiat antiseptika (zat yang
menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme).
Pemakaiannya dalam obat biasanya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat
oles mulut, bahkan juga untuk pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai
bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu (Khamid,
2006).
Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida pada
boraks. Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang
dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur,
semprot hidung dan salep luka kecil. Tetapi bahan ini tidak boleh diminum
atau digunakan pada bekas luka luas, karena beracun bila terserap oleh tubuh
(Winarno dan Rahayu, 1994).
i. Uji Kualitatif
Reaksi dengan H2SO4 (P) dan metanol pada sampel yang telah
disentrifugasi akan menghasilkan nyala berwarna hijau jika dibakar;
reaksi dengan asam oksalat dan kurkumin 1% dalam metanol dengan
penambahan amonia pada larutan abu yang bersifat asam akan
menghasilkan warna merah cemerlang yang berubah menjadi hijau tua
kehitaman ( Modifikasi Balai Besar POM, 2007).
E. Karakteristik Sampel
Mie basah
Menurut astawan (1999), mie basah adalah jenis mie yang mengalami
proses perebusan setelah tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan, kadar air
mencapai 52%, sehingga daya tahan simpannya relative singkat yaitu dalam
40 jam dalam suhu kamar
Alat
Bahan
12. Bakso
13. HCl
14. Reagent A dan B
15. Air Mendidih
16. Tissue
17. Label
BAB IV
Selanjutnya ditambahkan asam klorida (HCl) sebanyak 5 ml. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kelarutan boraks dan mempermudah identifikasi, sehingga
apabila pada sampel mengandung boraks maka akan lebih larut. Selain itu juga
ditambahkan 4 tetes reagent cair. Reagent cair ini berfungsi sebagai pereaksi. Setelah
dilakukan pencampuran bahan-bahan tersebut, maka dicelupkan kertas uji sampai
terendam sebagain. Kertas uji tersebut digunakan sebagai indikator untuk menentukan
ada atau tidaknya kandungan boraks pada sampel. Kemudian kertas uji dikering
anginkan agar cepat terjadi reaksi perubahan warna. Terakhir adalah dilakukan
pengamatan perubahan warna yang terjadi pada kertas uji. Apabila kertas uji
warnanya berubah menjadi warna merah maka sampel yang diuji positif mengandung
boraks.
j. Kesimpulan
K. Saran
Sebaiknya saat melakukan praktikum tidak gaduh dan gunakan sarung tangan dan juga
masker.
BAB
DAFTAR
VII PUSTAKA
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Astawan, M. 1999. Membuat mie dan Bihun. Jakarta : Penebar Swadaya.
Balai Besar POM. 2007. Instruksi kerja : Identifikasi Boraks Dalam Makanan.
Medan.
British Pharmacopoeia. 1988. British Pharmacopoeia, Volume I & II. London:
Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA). Page 4788.
BSNI. 1998. SNI 01-3142-1998 : Syarat Mutu Tahu. Jakarta : Badan Standarisasi
Nasional Indonesia.
Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta :
Penerbit Bumi Aksara.
Clarke, E. G. C., Moffat, A. C., Osselton, M. D., Widdop, B. 2004. Clarke’s Analysis
of Drugs and Poisons. London : Pharmaceutical Press.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan :
Jakarta.
Djarijah, A.S. 1995. Pakan ikan alami . Yogyakarta : Kanisius.
Helrich, K.C., (ed), 1990, Official Methods of Analysis Association of Official
Analytical Chemist (AOAC) 15th Ed., 780-781, Association of Official Analytical
Chemicts Inc, USA.