Disusun Oleh :
MONICA YOLANDA
(1913451004)
PRODI DIII SANITASI
REGULER 1 SEMESTER 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT , Tuhan yang maha esa karena atas rahmat nya
telah terselesaikan” Laporan Pratikum Penyehatan Udara”.
Laporan pratikum ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan
Udara .kami menyadari bahwa laporan pratikum ini masi jauh dari kata sempurna
,untuk itu kami minta kepada bapak/ibu yang membaca nya bias memberi kritik dan
saran yang bersifat membangun
MONICA YOLANDA
LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN UDARA
Tujuan :
I. TinjauanPustaka
A. DefinisiUdara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Kommposisi campuran gas tersebut tidak selalu
konstan. Komponen yang konsentrasinya paling berfariasi adalah air
dalam bentuk uap H2O dan carbon diokside (CO2). Jumlah uap air
yang terdapat diudara bervariasitergantung dari
cuacadansuhu.Udaraterdiridarikonsentrasigasdinyatakandalampres
egiselain gas-gas yang tercantum tabel 2.1 masih lagi ada gas-gas
lain yang mungkin terdapat di udara tetapi jumlahnya sangat kecil
yaitu kurang dari1ppm2
Udara dalam tidak pernah ditemukan bersih tanpa puluhan sama
sekali. Beberapa gas sepertisulfur diokside (SO2) , hidrogen sulfide
(H2S), dan karbon monokside (CO) selalu dibebaskan ke udara
sebagai produk sampingan dari proses proses alami seperti aktivitas
vulkanik, pembusukansampah tanaman, kebakaran hutan, dan
sebagainya. Selain itu partikel-partikel padatan abucairan berukuran
kecil dapat tersebar diudara oleh angin, letusan vulkanik atau
gangguan alam lainya. Selaindisebabkanpolutanalami,polusiudara
jugadapatdisebabkanolehaktivitas manusia.
B.udara ambien
1. Sumberalami,antaralainerasaldariabuvulk
anik,kebakaranhutan,sertabunga yang
diterbangkan angin, angin yang membawa
partikel tanah, dan serpihan batuan ,
penguapan garam airlaut.
SOxmerupakansalahsatukomponenpolutandiatmosfer
yangdihasilkandari proses pembakaran minyak bumi dan batubara
serta pross lainyang mengandung sulfat .Berikut sifat-sifatSO2
SebagianpencemarSO2diperkirakanmemilikiwakt
utinggaldiudara selama 2-4 hari dan dalam waktu
tinggal tersebut dapat
ditransportasikansejauh100km,sehinggakeadaannya
relatifstabildi atmosfer.
SumberSO2Sulfurdioksidaberasaldariduasumberyaitusumberalamia
hdan buatan.6 Sumber alami SO2 berasal dari letusan vulkanik ,
algamemproduksi dimetil sulfida, dan proses dekomposisi pada
tanah dan tumbuhan.7 Sumber SO2 buatan adalah pembakaran
bahan bakar minyak , gas dan batu bara yang mengandung
sulfurtinggi.
3.Nox (NitrogenDioksida)
(NO2)adalahsalahsatudarikelompokpolutanNOXbersamadenganNO,
HNO2 dan HNO3. 7 Nitrogen dioksida adalah gas toksik,
kelarutannya dalam air rendah, tetapi mudah larut dalam kelarutan
Alkali, Karbon disulfida dan kloroform. Gas ini berwarna cokelat
kemerahan pada suhu dibawah 21,20C akan berubah menjadi
cairan berwarna kuning. Baunya khas dan menganggu bahkan dapat
mengiritasi saluran napas pada konsentrasi 1-3 ppm.8 Waktu
tinggal NO2 di atmosfer adalah 3 hari.9 Di
atomosfer,gasiniakanmengalamisilusfotolitikNO2bersamadenganN
O
danO2denganbantuansinarmatahari.Siklusfotolitikinidapattergangg
u
jikaterdapathidrokarbon(HC).HCakanberinteraksidenganatomoksige
n membentuk radikal bebas HC yang sangat reaktif. Radikal bebas
HC akan cepat bereaksi dengan NO sehingga konsentrasi NO2
semakin mengingkat.
:mikroorganisme,perombakkanlimbahbinatang,pengolahanlimbah,i
ndustry
amoniak,dandarisystempendingindenganbahanamoniak.Konsentras
iyang tinggi dari amoniak dalam atmosfer secara umum
menunjukkan adanya pelepasan secara eksidental dari gas tersebut.
Amoniak dihilangkan dari atmosfer dengan affinitasnya terhadap air
dan aksinya sebagai basa. Ini merupakan sebuah kunci dalam
pembentukan dan netralisasi dari nitrat dan aerosol sulfat dalam
atmosfer yang tercemar. Amoniak bereaksi dengan aerosol asamini
untuk membentuk garamammonium.
Reaksi :
5.Hidrogen sulfida,H2S
1) Peralatan pengambilan contoh uji NO2, SO2, H2S, NH3, O3, dan TSP
2) Labu ukur 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL, dan 1000 mL
5) Gelas piala 100 mL, 250 mL, 500 mL, 1000 mL, dan 2000 mL
9) Oven
11) Desikator
14) Pipet volumetrik 0,5 mL, 1 mL, 2 mL, 5 mL, 20 mL,25 mL, dan 50 mL
15) Termometer
16) Barometer
17) Pengaduk
20) Pompa udara untuk mengalirkan udara dengan kecepatan alir sampai dengan
0,2 liter/menit, ketelitian 0,01 liter/ menit.
22) Anemometer
25) Botol gelas : 1 liter, 500 mL, dan 250 mL 26) Prefilter.
27) Labu Erlenmeyer 250 mL
29) Low Volume Air Sampler atau High Volume Air Sampler
B. Bahan
4) Serbuk Neda
5) Aseton
37) NAOH
b
47) Larutan NaOH 1% ( /v)
b
48) Larutan H3PO4 1% ( /v)
pereaksi.
A. Standarisasi larutan Na2S2O3 0,01 N
1000 mL, diencerkan sampai tanda tera dengan air suling, lalu
dihomogenkan.
labu ukur 500 mL, diencerkan dengan air suling sampai tanda
1000 mL, diencerkan sampai tanda tera dengan air suling, lalu
dihomogenkan.
labu ukur 500 mL, diencerkan dengan air suling sampai tanda
erlenmeyer asah.
tera.
spektrofotometer.
alat.
mikro.
mL tersebut.
sampai 30 menit.
jumlah SO2
mL tersebut.
550 nm.
f) Serapan contoh uji dibaca kemudian
mL larutan
penyerap.
(SNI 19–4844–1998)
Prinsip
Ion sulfida bereaksi dengan N–N Dimetil 1,4 fenilin Diamin dan FeCl3,
Selanjutnya :
pada suhu 180°C selama 2 jam dengan air suling ke dalam labu
dihomogenkan.
100 mL.
erlenmeyer.
penitran dicatat.
B. Penentuan volum larutan induk H2S
dengan air suling dan ditepatkan sampai tanda batas, lalu dihomogenkan.
Selanjutnya :
melalui dinding
erlenmeyer.
kuning muda.
larutan penyerap.
aquadest.
Selanjutnya :
Selanjutnya :
kemudian dikeringkan.
b) Sebanyak 10 mL larutan penyerap H2S dimasukkan dan
penyerap.
sulfurik 1:1.
Selanjutnya :
penyerap hingga 25 ml
Prinsip
berwarna kuning sampai kuning coklat dan warna ini diserap oleh
pengawet.
4) Larutan penyangga
dihomogenkan.
mL.
ukur 100 mL, dan diencerkan larutan tersebut dengan air suling
Selanjutnya :
0,4 mL; 0,6 mL; 1 mL; dan 1,5 mL, yang mengandung 0 μg NH3;
2 μg NH3; 4 μg NH3; 6 μg NH3; 10 μg NH3 dan 15 μg
volumenya 10 mL.
630 nm.
masing : 0 mL; 0,2 mL; 0,4 mL; 0,6 mL; 1 mL; dan 1,5 mL,
volumenya 10 mL.
Pemeriksaan dan penentuan kadar gas oksidan (O3) (SNI 19– 7119. 8–
2005)
Prinsip
Oksidan dari udara ambien yang telah diterapkan oleh larutan
NBKI dan bereaksi dengan ion iodida membebaskan iod (I2) yang
Selanjutnya :
tera.
erlenmeyer tersebut.
d) Dititrasi dengan natrium tiosulfat sampai dengan warna
di lemari pendingin
Selanjutnya :
batas.
Selanjutnya :
tabung uji.
(μg)
langsung.
Metode : Gravimetri
Prinsip
Cara Kerja
Hasil analisis
(1995))
pada tiga tempat yaitu halaman parkir, pos satpam, dan ruang
A
M
W
=
M=
0,0944
M = 99,50%
Keterangan :
b V1
N=
V2
N=
N = 0,01404 N
Keterangan :
Vb Vc N
32,03 1000 Va
C=
25
C = 465,89 μg/mL
Keterangan :
(mL)
= Konversi gram ke μg
digunakan pada tiga tempat yaitu halaman parkir, pos satpam, dan ruang produksi.
Sebagai contoh pengolahan data adalah sampel dari halaman parkir yang berada di
V = F1 F2 t Pa 298
2 Ta 760
1,2 1,2 760 298
V= 60
2 305 760
V = 70,3475 liter
Keterangan :
awal
(L/menit) F2
= Laju alir
akhir
(L/menit)
Sampel yang digunakan pada tiga tempat yaitu halaman parkir, pos satpam dan
ruang produksi. Sebagai contoh pengolahan data adalah sampel dari halaman
parkir yang berada di depan ruang produksi yaitu:
N 2 = N1 V1
V2
N2=
25
N 2 = 0,06953
Keterangan :
standar iod O3 N2
O3 0,06953
O3 = 1,11242 μg
Keterangan :
pada tiga tempat yaitu halaman parkir, pos satpam dan ruang produksi. Sebagai
contoh pengolahan data adalah sampel dari halaman parkir yang berada di depan
ruang produksi yaitu dilakukan hanya satu kali tanpa pengulangan. Hasil
Wakhir Wawal
TSP = Q T
2
2
20 60 TSP =
Keterangan :
W akhir = Berat filter akhir W awal = Berat filter awal Q = Laju Alir
Dari hasil penentuan kadar polutan gas NO2, SO2, H2S, NH3, O3, dan TSP yang
oksida (NO2), masih memenuhi baku mutu udara yang telah ditetapkan yaitu
di bawah 900 μg/Nm3. Parameter sulfur oksida (SO2), masih memenuhi baku
mutu udara yang telah ditetapkan yaitu di bawah 30.000 μg/Nm3. Parameter
hidrogen sulfida (H2S), masih memenuhi baku mutu udara yang telah
memenuhi baku mutu udara yang telah ditetapkan yaitu di bawah 2 ppm.
Parameter oksidan (O3), masih memenuhi baku mutu udara yang telah
2. Kualitas udara dilingkungan pabrik masih cukup baik karena kadar polutan
yang diukur masih berada di bawah baku mutu udara yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Pandia, Santiaty. dkk. 1995. Kimia Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Riyadi, Slamet A. 1982. Pencemaran Udara. Usaha Nasional: Surabaya. Soeriaatmaja R.E.1981.
Sabah.http:www.sabah.org.my/bm/kenali_sabah/as_pencemaran_udara.1
5 Desember 2006: pukul 20.37.
pukul 20.37.
SNI 19–4844–1998
SNI 19–7119.1–2005
SNI 19–7119.8–2005
SNI 19–7119.3–2005