Anda di halaman 1dari 3

FORMAT ANALISIS TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Dian Rizkiawati


NIM : P201902016
Ruangan : Poli Umum
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :
Melakukan pengkajian
2. Identitas Klien
a. Nama Klien : Ny. D
b. Umur : 48 tahun
c. Alamat : Kadia
d. Diagnosa Medis : Anxiety + chest pain
e. Tanggal Diagnosa : 28 Januari 2019
f. Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan proses penyakit
3. Tujuan tindakan :
a. Mengumpulkan, mengorganisasi dan mendokumentasikan data yang menjelaskan
respon klien yang mempengaruhi pola kesehatannya
b. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan Perawat
c. Pasien dapat memahami proses dan tanda gejala dari penyakitnya
d. Pasien dapat mengatasi ansietas yang dirasakannya
4. Prinsip dan rasional tindakan :
Ansietas adalah suatu perasaan takut yang berasal dari eksternal dan internal
sehingga tubuh memiliki respon secara perilaku, emosional, kognitif, dan fisik
(Videbeck, 2011)
Prinsip Rasional
1 Pantau respon verbal dan non 1 Klien mungkin tidak menunjukan
verbal yang menunjukan keluhan secara langsung tetapi
kecemasan klien kecemasan dapat dinilai dari
perilaku verbal dan non verbal
yang dapat menunjukan adanya
kegelisahan, kemarahan,
penolakan dan sebagainya.
2 Dorng klien untuk 2 Respon klien terhadap hipertensi
mengeskpresikan perasaan marah, dapat bervariasi, dapat berupa
cemas/takut terhadap situasi krisis cemas/takut terhadap ancaman
yang dialaminya. kematian, cemas terhadap
ancaman kehilangan pekerjaan,
perubahan peran sosial dan
sebagainya.
3 Mengajaran latihan nafas dalam 3 Memberikan ketenangan pada
saat muncul kecemasan Klien
4 Identifikasi dan modifikasi situasi 4 Perilaku pasien dapatdimodifikasi
yangdapat menimbulkan ansietas dengan mengubah lingkungan dari
bagi pasien. interaksi pasien dengan
lingkungan

Sumber :
Yusuf, Ah, PK, Rizky Fitryasari & Nihayati, Hanik Endang. 2015. Buku Keperawatan
Jiwa. Jakarta : EGC

Anonim. https://eprints.ums.ac.id

5. Analisis Tindakan yang dilakukan


Tindakan yang dilakukan sudah cukup dilakukan karena lebih mengarah pada upaya
pengurangan ansietas.
6. Evidence based :
Link, Vol.11 No. 3 (2015)
INTERVENSI BERBASIS KEPERAWATAN INTEGRASI DENGAN RELAKSASI
ISLAMI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN DAN NYERI PASIEN AMI
DI RUANG ICU
Oleh : Angga Sugiarto, Anies Anies, Hari Peni Julianti, Mardiyono Mardiyono
Relaksasi berbasis keperawatan integrasi dengan relaksasi Islami adalah
kombinasi dari caring, Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) yang terdiri
dari caring, deep acceptance, self-hypnosis, tapping, dan Dzikr. Prosedur dari
Relaksasi Berbasis keperawatan Integrasi dengan Relaksasi Islami terdiri dari empat
langkah yaitu setup, mendengarkan, penyadapan, dan dzikr. Relaksasi mungkin
mendapat respon dari ketenangan dan kesadaran. Hubungan yang baik pada awalnya
dibuat ketika memberikan relaksasi tersebut. Respon nyeri tidak lepas dari peran
reseptor nyeri atau disebut juga dengan nosiseptor yang mencakup ujung saraf bebas
yang berspon terhadap berbagai stimulus termasuk nyeri. Zat kimia yang
menyebabkan nyeri adalah histamin, bradikinin, serotonin, beberapa prostaglandin,
ion kalium, dan ion hidrogen. Masing-masing zat tersebut tersebut tertimbun di
tempat cidera sel, hipoksia, atau kematian sel. Hal inilah yang terjadi pada pasien
AMI yang pada bagian myocardial terdapat infark.
Kondisi relaks yang dihasilkan melalui proses relaksasi dapat memberikan
pengaruh terhadap skala nyeri didasarkan pada teori Gate Control yang menjelaskan
bahwa nyeri yang terjadi pada seseorang akibat adanya rangsang tertentu dapat diblok
ketika terjadi interaksi antara stimulus nyeri dan stimulus pada serabut yang
mengirimkan sensasi tidak nyeri diblok pada sirkuit gerbang penghambat. Pemblokan
ini dapat dilakukan melalui pengalihan perhatian ataupun dengan tindakan relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai