Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi
Pendidikan
Disusun oleh :
DARUNNAJAH BOGOR
1441 H/2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang
berjudul MENGEMBANGKAN DEFINISI SUPERVISI. Makalah ini berisikan
tentang informasi pengertian, tujuan dan fungsi. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang Administrasi dan Supervisi
Pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
i
Daftar Isi
Daftar Isi..................................................................................................................ii
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................3
F. Peranan Supervisi......................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Supervisi Pendidikan
2. Tujuan Sasaran Pendidikan
3. Fungsi Pendidikan
4. Manfaat Pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Makalah ini antara lain
1. Mengetahui yang dimaksud supervise pendidikan
2. Mengetahui pentingnya pendidikan dan tepat sasaran
3. Mengetahui dan memahami target pendidikan secara keseluruhan dan pendidikan di
masa depan
2
BAB II
PEMBAHASAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
3
Berdasarkan rumusan diatas, maka kegiatan supervise pendidikan pada dasarnya
diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah dalam menjalankan
tugasnya masing-masing dengan baik.
2. Mengembang dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru dalam proses
pembelajaran yang lebih baik dan lebih sesuai.
3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan dalam lingkungan sekolah harmonis antara guru
dengan siswa, guru dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf sekolah
yang berada dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis
edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan
supervisi teknik administratif meliputi administrasi profesional, administrasi material,
administrasi kuangan, administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin.
Begitu pula pengawasan, karena pada hakekatnya supervisor adalah pengawas yang tugas
pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor,
karena ia adalah pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah pejabat fungsional,
sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Pelaksanaan pengawasan Pendidikan Agama Islam memiliki sasaran yang spesifik,
yakni:
1. Pengawasan atau pelaksanaan pegembangan kehidupan beragama di TK dan atas
pelaksanaan tugas guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum (SD, SMP, SMA dan
SMK) terlaksana dengan lancar, aman dan bermutu sesuai dengan volume dan frekuensi yang
telah ditetapkan
2. Efesiensi dan efektivitas pelaksanaan pendidikan agama Islam pada sekolah umum (TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK) tercapai pada setiap semester sesuai dengan petunjuk teknis yang
telah ditetapkan
3. Wawasan, kemampuan professional dan kerjasama guru pendidikan agama Islam pada
sekolah umum meningkat pada setiap tahun ajaran (semester) sesuai dengan kebutuhan
kondisi wilayah dan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan pada sasaran yang telah dijelaskan di atas, maka timbullah suatu indikasi
dalam pencapaian keberhasilan pelaksanaan pengawasan yag spesifik pula diantaranya
sebagai berikut:
4
1. Pengawasan terlaksana secara merata dan aman sesuai dengan volume dan frekuensi yang
telah ditetapkan
2. Kondisi objektif tentang sikap professional Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada
Sekolah Umum diketahui secra jelas
3. Ondisi objektif tentang kemampuan profesioanal Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
pada Sekolah Umum diketahu secara jelas
4. Informasi pencapaian hasil dan proses belajar mengajar di tiap-tiap sekolah diperoleh secara
cepat, tepat dan up to date
5. Informasi tentang kondisi objektif pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah
diketahui secara jelas.
Secara garis besar tujuan supervisi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan
kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan
bahwa tujuan supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan yang ditetapkan bagi murid-muridnya.
a. Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan.
b. Membantu agar guru lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa
serta masalah yang dihadapinya.
c. Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan profesional di sekolah dan menjaga hubungan staf yang
kreatif untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan dan
mengembangkan keampuan tersebut.
e. Mambantu guru meningkatkan kamampuan mengajar di depan kelas.
f. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.
5
C. Fungsi Supervisi Pendidikan
Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting
lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara
garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang
pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin.
Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi
pepelaksana terdapat pada supervisor, karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang
dalam istilah bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala
sekolah.
Untuk sekedar memperoleh gambaran tenntang rincian dari fungsi-fungsi tersebut,
dapat disimak pada uraian berikut:
1. Dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melakukan hal-hal sebagai
berikut:
2. meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah yang berada
dibawah tanggung jawab dan kewenangannya
3. mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah
4. mendorong terciptanya suasana kondusif didalam dan diluar lingkungan sekolah
5. menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat kependidikan di
sekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, seorang supervisor hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
1. mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan seluruh
staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanankan itu sesuai dengan rencana atau
tidak
2. memantau perkembangan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang menjadi tanggung
jawab dan kewarganegaraanya termasuk belajar sisiwa pada sekolah yang bersangkutan
3. mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang di dalamnya terdapat
administrasi personil, admisistrasi materil, administrasi kurikulum
4. disamping mengawasi, para supervisor juga melaksanakan fungsi penilaian dan pembinaan
terhadap berbagai aspek yang menjadi tugas pokoknya.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor memperhatikan kegiatan-
kegiatan berikut:
1. melaksanakan tugas-tugas supervisi/ pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6
2. melaporkan hasil supervisi atau pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk dianalisis
dan dirindaklanjuti
3. mengamankan berbagai kebijakan yang telah di tetapkan
7
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah:
1) motivasi belajar sisiwa
2) tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa
3) pengembangan organisasi siswa (OSIS)
4) kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, termasuk laboratorium, perpustakaan, alat-alat
olahraga dll
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terrhadap material dan sarana fisik lainnya
adalah:
a. ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, laboratorium, ruang praktek ibadah, aula dll
b. pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut di atas
c. pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang
3. Unsur Operasional
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap unsure-unsur operasional antara lain:
a. masalah yang berkaitan dengan teknis edukatif, yang mencakup:
1) kurikulum
2) proses belajar mengajar
3) evaluasi/ penilaian
4) kegiatan ekstra kulikuler
b. masalah yang berkaitan dengan teknis administrative, yang mencakup:
1) administrasi personal
2) administrasi material
3) administrasi kurikulum
c. masalah yang berkaitan dengan kordinasi dan kerja sama yang mencakup:
1) sekolah dengan keluarga dan masyarakat
2) sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
3) sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
4) sekolah dengan organisasi kepemudaan
5) sekoalah dengan instansi pemerintah terkait
d. masalah yang berkaitan dengan pengembangan kelembagaan, yang mencakup:
1) pengembangan KKG dan MGMP
2) pengembangan KKS dan MKKS
3) hubungan antara KKG, MGMP dan Pokjawas
8
4) pendayagunaan wadah KKG dan MGMP yang ada
e. masalah-masalah yang berkaitan dengan ekstra kulikuler, seperti:
1) peringatan hari besar di sekolah
2) peringatan hari besar
3) kegiatan pesantren kilat
4) kegiatan sosial kemasyarakatan
F. Peranan Supervisi
9
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian dapat ditentukan
tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan untuk pembinaan/ peningkatan
kemampuan guru dalam mengelolaan proses belajar mengajar. Peningkatan
kemampuan guru dilakukan melalui latihan-latihan atau bimbingan agar menjadi
lebih efektif.
10
7) Pemberian orientasi anggota staf
8) Pelayanan murid
9) Hubungan masyarakat
10) Penilaian pengajaran
Menurut Hendiyat Soetopo peran supervisor menujukkan adanya akstifitas supervisi antara
kepala sekolah dan guru meliputi kegiatan pembimbingan, bantuan, layanan, serta pembinaan
yang berkiatan dengan peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah, maka kepala sekolah sebagai supervisor diantaranya yaitu membantu
guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses. Menurut Made Pidarta upaya yang
dilakukan oleh supervisor dalam memberikan pekerjaan yang inovatif dan menantang,
memberi penghargaan atas prestasi kerja guru, memberi kesempatan berkreasi baik individu
ataupun kelompok, serta memberi kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi dalam
aktivitas sekolah. Menurut olivia peran supervisor yang utama ada 4, (1) sebagai koordinator,
(2) sebagai konsultan, (3) sebagai pemimpin kelompok, (4) sebagai evaluator.[9]
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor nampak dengan jelas
peranannya. Sesuai dengan pengertian hakiki dari supervisi itu sendiri, maka peranan
supervisor ialah memberi support (supporting) membantu (assisting) dan mengikut sertakan
(sharing). Peranan seorang supervisor ialaha menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
guru-guru merasa aman dan bebas, dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka
dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi bila
kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis buka otokratis atau laissez faire.
Kebanyakan guru seolah-olah mengalaami kelumpuhan tanpa inisiatip dan daya kreatip
karena supervisor dalam meletakkan interaksi dan interelasi, yang bersifat mematikan
kemungkinan-kemungkinan perkembangan ini.[10]
11
lainnya dalam lembaga pendidikan, (2) berkaitan dengan pribai guru berkaitan dengan pribadi
guru, menyangkut pengetahuan guru, kemmapuan membuata perencanaan dan mengambil
keputusan, motivasi kerja, tahapan perkembangan atau kematangan dan keterampilan guru,
(3) berkaitan dengan support system dalam pengajaran yaitu kulrikulum, berbagai buku teks,
serta ujian-ujian, (4) siswa sendiri yang keberadaannya di dalam kelas sangat bervariasi.
Dalam hal adult development, supervisor harus menegtahui tahapan perkembanagan dan
kematangan kerja seorang guru, tahapan perkembangan moral, tahapan pengembangan
profesional, serta berbagai prinsip dab teknik pembelajaran orang dewasa. Supervisor harus
mengetahui ukuran kemajuan dan ke efektifan sebuah sekolah. Hal ini merupakan muara dari
kegiatan yang dilakukan bersama para guru dan kepala sekolah. Selain berkaitan dengan
pembelajaran di dalam kelas, supervisor juga harus siapmembantu kepala sekolah dalam
bidang manajerial secara umum.[11]
H. Unsur-unsur supervisi
Dengan pengertian baru tentang supervisi yaitu semua upaya dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, maka yang menjadi pelaku supervisi bukan lagi hanya
pengawas dna kepala sekolah tetapi beberpa pihak terkait dengan kegiatan pembelajaran
diantaranya:[12]
1) Pengawas
Pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya pembinaan sekolah sesuai dengan
jenis dan jenjang lembaga pendidikannya.
2) Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai supervisor, setiap hari ia dapat secara langsung melihat dan
menyaksikan kejadian, bahkan dengan langsung pula dapat memberikan pembinaan untuk
peningkatan.
12
Wakasek bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan paling akrab dengan seluruh
kehidupan siswa. Dengan kedudukan itu yang bersangkutan dapat elakukan upaya pembinaan
secara intensif, baik berdasarkan data yang diperolehnya sendiri maupun “titipan” dari pihak
lain, misalnya kepala sekolah dan guru-guru.
5) Wali Kelas
Wali kelas adalah personil yang bertanggung jawab atas kemajuan siswa di kelas tertentu.
Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang keadaan
siswa yang terdaftar di kelas bersangkutan.
7) Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah ditunjuk dan diserahi tanggung jawab
pengelola perpustakaan dapat membantu peningkatan prestasi siswa melalui pemanfaatan
bahan koleksi perpustakaan
13
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara
keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis
edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan
supervisi teknik administratif meliputi administrasi profesional, administrasi material,
administrasi kuangan, administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain.
Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting
lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara
garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang
pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana.
Dalam dunia pendidiakn dan pengajaran terdapat tiga unsure pokok yang saling berkaitan
antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal, material
dan operasional.
Dalam melakukan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama pengawas dapat
memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain kunjungan kelas, kunjungan
sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan
tertulis dan sebagainya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15