DISUSUN OLEH
FITRIANI 201830027
ARNIDA 201830028
YELPI 201830022
AKUNTANSI A1
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tersruktur kami yang berjudul “Pengertian dan
Struktur Pengendalian Internal” guna memenuhi tugas terstruktur matakuliah sistem
informasi akuntansi.
Penulis merasa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. untuk itu, penulis mohon
maaf bila ada kekuranganya. penulis pun mengharapkan kritik dan sarannya atas hasil
makalah ini sehingga dalam penulisan selanjutnya dapat memperbaiki kekurangannya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu baik secara moril
maupun materiil dalam penyusunan tugas ini.
Palopo, 18 November 2020
Hormat Kami
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
C. TUJUAN PENELITIAN............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. PENGERTIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN.....................................................6
B. PENTINGNYA PENGENDALIAN INTERN...........................................................................7
C. KANDUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN.....................................................7
D. KONSEP DASAR.....................................................................................................................9
E. PERKEMBANGAN KONSEP PENGENDALIAN INTERN.................................................10
F. KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN (COSO)..............................................................11
G. IDENTIFIKASI SASARAN PENGENDALIAN....................................................................14
H. PROSEDUR UNTUK MENGHIMPUN PEMAHAMAN.......................................................15
I. PENGHIMPUNAN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN..................16
J. PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN............................................................................20
BAB III PENUTUP..................................................................................................................22
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................22
B. SARAN....................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Struktur Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu hal yang sangat memegang
peranan penting dalam auditing. Struktur Pengendalian Intern adalah kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan
atas struktur pengendalain intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
Oleh karena itu auditor harus melaksanakan prosedur audit yang antara lain
Dalam merancang struktur pengendalian intern yang efektif, auditor memiliki tujuan
untuk:
3. Mendorong efisiensi.
auiditor, maka melalui makalah ini kami akan membahas lebih dalam mengenai
StrukturnPengendalian Intern
C. Tujuan Penelitian
Pengendalian Intern
PEMBAHASAN
D. KONSEP DASAR
Ada beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern.
Konsep dasar tersebut meliputi:
1. Pertanggungjawaban Manajemen
Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan mempertahankan struktur
pengendalian intern. Pengendalian-pengendalian khusus yang harus termasuk pada
tiga elemen struktur pengendalian intern untuk suatu perusahaan tergantung pada
besar kecilnya entitas; karakteristik organisasi dan kepemilikan; sifat kegiatan
usahanya; keanekaragaman dan kompleksitas operasinya; metode pemrosesan data;
persyaratan perundang-undangan yang harus dipatuhi.
2. Kewajaran atau Keyakinan Rasional yang Memadai
Manajemen bukan mencari tingkat absolut atau mutlak kualitas struktur pengendalian
intern manajemen mencari tingkat yang ”wajar”. Hal ini digunakan untuk memastikan
bahwa sasaran struktur pengendalian intern dapat tercapai. Ada dua alasan
penggunaan kata ”wajar” dan bukan tingkat absolut. Kedua alasan tersebut adalah:
a) Kriteria biaya-manfaat merupakan suatu titik kritis bagi manajemen dalam setiap
pengambilan keputusan ekonomi.
b) Realisasi bahwa pengendalian tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap efisiensi dna profitabilitas perusahaan.
3. Keterbatasan Bawaan
Struktur pengendalian intern mempunyai keterbatasan bawaan yang melekat pada
struktur pengendalian intern tersebut. Keterbatasan bawaan tersebut diakibatkan
antara lain oleh:
a) Faktor manusia yang melakukan fungsi prosedur pengendalian. Keterbatasan ini
hanya dapat diminumkan, tidak dapat dihilangkan sama sekali oleh orang dari
dalam maupun dari luar yang independen. Sebaik-baiknya sistem bagaimanapun,
akan dapat dikalahkan oleh kolusi.
b) Pengendalian tidak dapat mengarah pada seluruh transaksi. Pengendalian tidak
dapat diterapkan pada transaksi yang bersifat tidak rutin, seperti kejadian luar
biasa, bonus, dan lain sebaginya.
4. Metode Pengolahan Data
Konsep pengendalian yang dibicarakan dapat diterapkan baik untuk sistem
pengolahan data manual maupun terkomputerisasi atau EDP. Sistem manual biasanya
dipakai dalam perusahaan kecil. Sedangkan sistem EDP banyak digunakan dalam
bisnis pemanufakturan internasional dan perusahaan multi nasional dan atau
mengglobal.
E. PERKEMBANGAN KONSEP PENGENDALIAN INTERN
Mendefinisikan Pengendalian Intern sebagai proses, dipengaruhi oleh dewan
komisaris, manajemen dan personel perusahaan, yang dirancang untuk menyediakan
jaminan yang dapat dipercaya untuk mencapai tujuan perusahaan, yang digolongkan
menjadi:
a. Dapat dipercayainya pelaporan keuangan
b. Kepatuhan dengan hukum dan aturan yang berlaku
c. Efisiensi dan efektivitas operasi
Berdasarkan definisi tersebut dapat diuraikan beberapa konsep dasar pengendalian
intern:
a. Pengendalian Intern adalah suatu proses
b. Pengendalian Intern berfungsi efektif karena manusia
c. Pengendalian Intern tidak dimaksudkan untuk memberi jaminan yang mutlak tetapi
memberikan jaminan yang memadai
d. Pengendalian Intern diharapkan mencapai tujuan yang meliputi pelaporan keuangan,
kepatuhan, dan operasional
Sistem pengendalian intern yang diciptakan di dalam suatu entitas memiliki kelemahan
inheren. Kelemahan inheren tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Kesalahan di dalam judgment. Manajemen atau personel yang lain memberikan
judgement yang salah dalam mengambil keputusan atau dalam menyusun tugas-
tugas rutin. Kegagalan ini dapat diakibatkan oleh kurangnya informasi, terbatasnya
waktu atau tekanan-tekanan yang lain.
b. Kegagalan. Kegagalan masih mungkin dialami meskipun pengendalian sudah
dilakukan. Kegagalan ini dapat diakibatkan karena kesalahpahaman antar personel
atau karena kesembronoan dan ketidakhati-hatian di dalam menjalankan tugas.
c. Kolusi. Fungsi-fungsi yang ada di dalam organisasi yang seharusnya tidak boleh
dipegang oleh satu individu diserahlan pada satu individu atau bagian.
d. Pelanggaran Manajemen. Manajemen dapat melanggar kebijakan yang telah
ditentukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau untuk merekayasa kondisi
keuangan.
e. Cost VS Benefit. Biaya untuk sistem pengendalian intern hendaknya jangan
melebihi benefit yang diharapkan akan diperoleh. Permasalahannya sangat sulit
untuk mengukur secara pasti besarnya biaya dan benefitnya.
pemeriksaan independen
b) Pemisahan tugas
c) Pengendalian fisik
d) Telaah kinerja
d. Informasi Dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang
melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam
pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk
mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan
melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi
meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan
struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh
pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan
keuangan untuk memahami :
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan
keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan
dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang
digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
e. Pemantauan / Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi
pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini
dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi
secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas,
auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan
kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup
penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan
dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah
atau bidang yang memerlukan perbaikan.
Komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas.
Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran
entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas,
keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas
untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta
penerapan persyaratan hukum dan peraturan.
J. PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN
Pendokumentasian pehamaman SPI merupakan satu hal yang disyaratkan oleh
Standar Profesional Akuntan Publik. Pendokumentasian dimaksud ditujukan untuk
merencanakan audit. Bentuk dan lingkup dokumentasi dipengaruhi baik oleh lingkup dan
kerumitan suatu usaha, maupun sifat dari struktur pengendalian internnya. Ada tiga
dokumentasi kertas kerja yang dapat digunakan untuk itu, yaitu :
a. Kuisioner Pengendalian Intern
Kuisioner pengendalian intern berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai operasi
kebijakan dan prosedur pengendalian intern. Kuisioner merupakan cara yang banyak
dipakai auditor untuk mendokumentasikan pemahaman atas SPI klien.
Keuntungan utama penggunaan kuisioner adalah kemampuannya untuk
mendokumentasikan pemahaman secara lengkap. Disamping itu, kuisioner dapat
disiapkan dengan cepat pada permulaan penugasan audit. Kelemahan utama
kuisioner adalah bahwa pemeriksaan bagian individual sistem klien, dilaksanakan
tanpa menghasilkan pandangan menyeluruh.
b. Bagan Alir
Bagan alir pengendalian intern merupakan representasi simbolik dalam bentuk
diagram yang menjelaskan mengenai dokumen-dokumen klien, dan alur dokumen
tersebut dalam organisasi. Penggunaan bagan alir ini memungkinkan auditor untuk
melakukan penilaian secara tepat mengenai efektifitas SPI. Disamping itu, auditor
dapat menghindari penelaahan secara rinci terhadap uraian tertulis dan jawaban yang
terdapat dalam kuisioner pengendalian intern. Kelemahan cara ini adalah biasanya
memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara lain.
c. Narrative Memoranda Atau Deskripsi Naratif Yang Berisi Komentar Tertulis
Tentang Pertimbangan Auditor Tentang SPI
Deskripsi naratif adalah deskripsi tertulis yang berisi komentar tentang
pertimbangan atau penilaian auditor mengenai SPI. Kebijakan cara ini adalah bahwa
penggunaan deskripsi naratif merupakan hal yang umum karena mudah dan
sederhana untuk dilaksanakan. Kelemahannya adalah kesulitan mendeskripsikan
rincian SPI ke dalam kata-kata yang sederhana dan jelas. Deskripsi dalam kata-kata
yang jelas dan sederhana akan membuatnya lebih mudah untuk dipahami, dan
menghasilkan informasi yang memadai untuk menganalisis pengendalian secara
efektif, dan menetapkan risiko pengendalian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktur pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang diharapkan untuk
memberi keyakinan memadahi bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan dicapai. SPI
harus dipahami melalui prosedur audit oleh para auditor didalam melaksanakan auditnya.
SPI dirancang dengan tujuan pokok Menjaga kekayaan dan catatan organisasi (1)
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (2) Mendorong efisiensi, (3)
Mendorong dipatuhnya kebijakan manajemen.
Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai
berikut: (1) Lingkungan Pengendalian, (2) Penaksiran Risiko, (3) aktivitas pengendalian,
(4) informasi dan komunikasi, dan (5) pemantauan. Lingkungan pengendalian
menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-
orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen
pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Penaksiran risiko adalah
identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya,
membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Aktivitas
pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan
yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Informasi
dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi
dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung
jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi
sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan,
menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga
akuntabilitas asset dan kewajiban. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas
kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain
dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini
dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara
terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
Sasaran pengendalian dapat diidentifikasikan atas 5 sasaran, yaitu: (1) Validitas
(Validity), (2) Kelengkapan (Completeness), (3) Keabsahan Pencatatan (Recording
Propriety), (4) Penjagaan / Pengamanan (Safeguarding), (5) Purna Tanggung Jawab
(Subsequent Accountability).
B. SARAN
Jadi pengendalian internal sangatlah penting dalam kehidupan suatu perusahaan agar kita bisa
memeriksa dan menganalisis ketelitian data akutansi,semua metode dan kebijakan yang
digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasioanal perusahaan agar dapat
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
DAFTAR PUSTAKA
https://nilaernila.blogspot.com/2018/04/v-behaviorurldefaultvmlo_4.html
https://dokumen.tips/documents