Anda di halaman 1dari 2

Mengembalikan Semangat Bhineka Tunggal Ika di Era Pandemi Korona

Sudah lama kita tidak merasakan kembali kebebasan untuk berkumpul, karena sejatinya
ideologi pancasila yang dapat menyatukan kita semua dalam Indonesia. Era pandemi membuat
kita membatasi interaksi sosial, hal ini juga agar mncegah penyebarannya. Meskipun pemerintah
tak pernah berhenti mengingatkan tentang larangan berkerumun sekaligus membuat banyak
kebijakan untuk mencegah penularannya, akan tetapi masih saja banyak masyarakat yang
menyepelekan anjuran dan larangan tersebut. Memang telah terdapat pada sila ketiga dari
ideologi kita, yaitu “Persatuan Indonesia” yang mana digunakan pada masa penjajahan dulu
untuk melawan para penjajah dengan menyatukan Indonesia. Namun, di era sekarang yang
darurat pandmi korona, seharusnya kita mampu memahami bahwa kita harus bersatu dalam
melawan pandemi ini. Yaitu dengan melakukan anjuran-anjuran yang telah dikemukakan oleh
pemerintah.
Semangat kebhinekaan harus kita tanamkan jauh dalam diri kita. Makna yang terselubung
juga harus dimengerti karena ideologi pancasila satu-satunya ideologi yang sempurna menurut
presiden pertama kita yaitu Ir. Soekarno, ideologi kita harusnya mampu mengikuti perkmbangan
zaman, walaupun saat terjadi krisis pandemi di seluruh penjuru dunia. Semangat ini juga harus
kita munculkan dengan mengalah agar keadaan menjadi lebih baik. Mari kita saling bergotong-
royong dalam mencegah penyebarannya semakin meluas dan banyak, dengan begitu semua
aktivitas dapat dilakukan seperti saat normal.
Bicara mengenai pancasila dalam era pandemi korona, kita dapat mengamalkan setiap
detail dari sila-silanya. Kelima sila sangat berkaitan erat dan juga kalau kita amalkan dalam
kehidupan sekarang maka pandemi yang sudah menyebar di Indonesia akan segara mereda. Tiap
tahun kita merayakan hari kelahiran pancasila, seperti 1 juni 2020 yang lalu, seharusnya kita
berbangga dengan ideologi kita yang sangat sempurna dan telah diakui oleh dunia.
Pada sila pertama yaitu “Ketuhanan yang maha esa” kita dapat mengamalkan dalam
kehidupan sekarang. Seperti menggunakan alat ibadah pribadi secara tidak bersama agar
mencegah penularan virus tersebut. Kita juga dapat menyalurkan donasi ketempat ibadah berupa
dana untuk air bersih dan sabun cuci tangan agar dapat digunakan sebelum dan sesudah dari
tempat ibadah. Selain itu, tetap jaga jarak antar individu karena ditakutkan akan terjadi
penyebaran jika ada yang sudah terpapar virus tersebut.
Pada sila kedua yang sering kita kaitkan dengan HAM yaitu “Kemanusiaan yang adil dan
beradap” dari sini kita dapat mengambil pelajaran untuk saling menghargai kebutuhan tiap
individu, jangan menjadi orang yang egois di era pandemi ini. Saling membantu terutama yang
mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, karena seperti yang kita ketahui
banyak usaha-usaha dan lapangan pekerjaan yang ditutup untuk menghentikan penyebaran virus
korona.
Pada sila ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia”, kita dapat menerapkan persatuan
dalam melawan virus korona. Persatuan yang diharapkan dengan saling bekerja sama mulai dari
pemerintah yang tidak egois dalam mengambil keputusan, juga sampai rakyat yang tak boleh
menyepelekan pandemi korona tersebut. Kerjasama dalam mempersatukan kekuatan dalam
mencegah penyebaran pandemi tersebut.
Pada sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” dalam hal ini pemerintahan memegang kendali untuk melakukan
kebijakan-kebijakan dalam mengendalikan masyarakat untuk melakukan anjuran-anjuran
pemerintah. Seperti halnya PSBB yang telah dilakukan, anjuran larangan bermudik, dan baru-
baru ini ada rencana untuk melakukan “New Normal”.
Sila kelima yang berbunyi “Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” yaitu kita sebagai
rakyat Indonesia harus memperlakukan sesama dengan seadil-adilnya. Pemerintah juga
melakukan kebijakan bantuan ekonomi kepada rakyatnya harus tepat sasaran sesuai kebutuhan.
Dengan keadilan ini masyarakat akan lebih dipermudah dalam melakukan kegiatan dari rumah
saja.
Dengan kembalinya semangat berjuang melawan pandemi korona maka kita senantiasa
untuk berjuang melawan pandemi. Dengan begitu semua keadaan akan kembali dalam normal
kembali dan bumi Indonesia terselamatkan dari krisis pandemi korona.

Anda mungkin juga menyukai