Anda di halaman 1dari 6

Kontribusi Pengikut

Kecenderungan untuk mengaitkan diri dengan para pemimpin yang mengaburkan


kontribusi yang penting dari pengikut.  Penjaga yang termotivasi dan kompeten penting untuk
memastikan pekerjaan yang dilaksanakannya oleh unit pemimpin itu.  Perhatikan peran Thomas
Jefferson dalam deklerasi Kemerdekaan (Amerika Serikat).  Saat ini, kebanyakan orang
menganggapnya sebagai contoh kepemimpinan yang efektif oleh seseorang yang menjadi salah
satu presiden yang paling terkenal.  Namun pada saat itu, Jefferson berada dalam peran sebagai
pengikut.  Ia adalah anggota junior komite dan diberi tugas oleh John Adams dan Benjamin
Franklin.  Beberapa orang di luar Kongres Kontinental mengetahui bahwa Jefferson adalah
penulis utama, dan ia tidak mendapat pengakuan publik hingga delapan tahun kemudian saat
perannya dijelaskan dalam artikel di koran (Kelley, 1992).
Para pengikut juga bisa berkontribusi terhadap keefektifan kelompok itu dengan cara lain,
seperti dengan mempertahankan hubungan kerja yang kooperatif, memberikan perbedaan
pendapat yang membangun, berbagi fungsi kepemimpinan, dan mendukung pengembangan
kepemimpinan. Bagian ini menguji konsepsi alternatif peran pengikut dan menjelaskan
bagaimana para pengikut dapat berkontribusi secara aktif untuk keefektifan pemimpin mereka.

Penerapan : Panduan untuk Pengikut


Teori dan penelitian tentang pengikut memiliki sejumlah penerapan praktis. Pedoman
berikut (berdasarkan pada Cheleff, 1995; Kelley, 1992; Whetton&Cameron, 1991) membahas
masalah seperti bagaimana meningkatkan hubungan seseorang dengan pemimpin, bagaimana
menolak pengaruh yang tidak tepat dari pemimpin, bagaimana memberikan saran dan pelatihan
untuk pemimpin, dan bagaimana menentang rencana dan kebijakan yang memiliki cacat. Tema
dasar pedoman itu adalah mempertahankan kreditabilitas dan kepercayaan, mengambil tanggung
jawab untuk kehidupan anda sendiri, dan mempertahankan kebenaran atas nilai dan pendirian
anda sendiri.

1. Cari tahu apa yang diharapkan untuk Anda lakukan


Amatilah sulit untuk dipandang sebagai orang yang kompeten dan dapat diandalkan
jika Anda memiliki ambiguitas peran dan tidak yakin dengan apa yang diharapkan untuk
Anda lakukan. Anda mungkin bekerja sangat keras, tetapi melakukan hal yang salah. Dalam
hal ini, kita dapat melihat tanggung jawab yang penting bagi pemimpin untuk menyampaikan
harapan peran dengan jelas kepada bawahan, Meski demikian, banyak pemimpin yang gagal
menjelaskan tanggung jawab pekerjaan, cakupan otoritas, standar kinerja yang harus dicapai,
dan prioritas relatif aspek kinerja yang berbeda. Terkadang, pesannya tidak konsisten, seperti
saat pemimpin mengatakan bahwa sesuatu itu penting tetapi bertindak sebaliknya.
Terkadang, pemimpin meminta sesuatu yang tidak konsisten dengan kebutuhan klien atau
pelanggan. Para pengikut harus tegas tetapi diplomatis saat menyelesaikan ambiguitas dan
konflik peran.

2. Ambil inisiatif untuk menghadapi masalah


Para pengikut yang efektif mengambil inisiatif untuk menghadapi masalah serius
yang mencegah tercapainya sasaran tugas. Permasalahan ini dapat mengambil banyak
bentuk, seperti peraturan yang mencegah tercapainya sasaran tugas, proses yang tidak
mencapai hasil yang diinginkan, tradisi uang usang, konflik antar individu yang pekerjannya
saling terkait, dan kinerja yang tidak memuaskan oleh seseorang di luar otoritas Anda.
Tindakan untuk mengambil inisiatif dapat berarti menunjukkan masalahnya kepada atasan,
dengan menyarankan cara menghadapi masalah itu, atau jika perlu, menangani masalah itu
sendiri. Satu cara untuk mendapatkan dukungan untuk mengubah proses yang cacat adalah
dengan melakukan demonstrasi percobaan untuk memperlihatkan superioritas pendekatan
tertentuyang berbeda. Pengambilan inisiatif serimng melibatkan risiko, tetapi jika dilakukan
dengan hati-hati hal itu dapat membuat Anda menjadi pengikut yang lebih berharga.

3. Selalu berikan informasi kepada atasan Anda mengenai keputusan Anda


Para pengikut yang mengambil lebih banyak inisiatif utnuk menghadapi masalah juga
memiliki tanggung jawab untuk selalu memberikan informasi kepada atasan tentang tindakan
dan keputusan mereka. Sangat memalukan bagi pemimpin bila mendengar dari orang lain
bahwa perubahan telah dilakukan.pemimpin dapat terlihat tidak kompeten bagi orang lain,
dan kurangnya pengetahuan tentang perubahan yang terjadi juga memiliki pengaruh yang
merugikan atas tindakan dan keputusan pemimpin tiu sendiri. Seberapa banyak dan seberapa
sering Anda memberikan infomasi kepada atasaan tentang keputusan dan tindakan Anda
merupakan masalah yang rumit yang mungkin menjadi subjek diskusi dan revisi
berkelanjutan saat kondisinya berubah. Upaya untuk menemukan keseimbangan yang tepat
jauh lebih mudah dilakukan di dalam hubungan yang memiliki sikap saling percaya dan
saling menghormati.

4. Pastikan akurasi informasi yang Anda berikan kepada atasan


Peran penting pengikut adalah menyampaikan informasi kepada atasan mereka.
Pengendalian atas apa informasi yang diberikan dan bagaimana menggambarkannya
memberikan kekuasaan kepada pengikut atas persepsi pemimpin tentang peristiwa dan
pilihan. Tanggung jawab penting pengikut utnuk memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu yang dibutuhkan oleh pemimpin untuk membuat keputusan yang baik.
Tanggung jawabnya mencakup menyampaikan kabar buruk dan juga kabar baik. Amatlah
penting memverifikasikan akurasi informasi yang Anda percayai untuk diberikan kepada
atasan. Desas-desus, keluhan, dan laporan, tentang masalah dapat memiliki pengaruh
yang tidak sepadan jika pemimpin berasumsi secara tidak benar bahwa Anda mengambil
waktu utnuk membuktikannya. Juga penting untuk mengetahui kapan informasi Anda
terbatas atau dapat dipertanyakan. Bukannya berpura-pura memiliki keahlian tentang hal
tertentu, katakanlah bahwa Anda akan memeriksanya dengan segera dan
mengabarkannya kembali secepat mungkin.

5. Doronglah atasan Anda untuk memberikan umpan balik yang jujur kepada Anda
Satu cara untuk meningkatkan rasa saling percaya dengan pemimpin adalah dengan
mendorong umpan balik yang jujur tentang evaluasinya atas kinerja Anda. Pemimpin
mungkin merasa tidak nyaman untuk mengekspresikan keprihatinan mereka tentang kinerja
bawahan. Anda perlu memberikan lebih banyak informasi. Sebagai contoh, mintalah
pemimpin mengidentifikasi aspek terkuat dan terlemah pekerjaan Anda. Tanyakanlah apa
yang dapat Anda lakukan agar menjadi lebih efektif. Setelah respons awal, tanyakanlah
apakah pemimpin a memiliki keprihatinan tentang aspek lainnya kinerja Anda.

6. Dukunglah upaya pemimpin untuk membuat perubahan yang diperlukan


Berlawanan dengan mitos tentang para pemimpin yang heroik, banyak perubahan
besar membutuhkan upaya kerja sama dari banyak orang dalam organisasi. Para pemimpin
membutuhkan dorongan dan dukungan dari para pengikut yang setia untuk mengatasi
penolakan terhadap perubahan dalam organisasi. Temukan kesempatan untuk
memperlihatkan dukungan dan dorongan kepada pemimpin yang merasa frustasi karena
kesulitan yang ditemui saat berusaha menerapkan perubahan yang diperlukan. Tawarkanlah
untuk memberikan bantuan kepada pemimpin yang saat itu merasa kewalahan dengan
pekerjaan baru atau terlalu sibuk dengan krisis penting untuk menangani pekerjaan lain yang
masih harus dilakukan.

7. Perlihatkan apresiasi dan berikan pengakuan di saat yang tepat


Para pemimpin dapat merasa diabaikan dan tidak dihargai. Sangatlah tepat bila Anda
memperlihatkan apresiasi saat pemimpin membuat upaya khusus untuk membantu Anda
mengatasi masalah tertentu, mewakili kepentingan Anda, atau mempromosikan karier Anda
dalam organisasi. Juga membantu jika Anda memberikan pujian saat pemimpin menjalankan
aktivitas yang sulit dengan berhasil (misalnya menegosiasikan kintrak yang menguntungkan
dengan klien, berhasil melobi anggaran yang lebih besar, menemukan solusi bagi masalah
yang sulit, membujuk atasan untuk memberikan otoritas atas perubahan yang diusulkan).
Bentuk dukungan seperti ini merupakan salah satu cara pengikut memberikan umpan balik
kepada pemimpin dan menguatkan praktik kepemimpinan yang diinginkan. Walau tindakan
untuk memuji pemimpin terkadang digunakan dengan cara yang manipulatif, tetapi jika
dilakukan dengan tulus maka akan membantu meningkatkan hubungan yang lebih baik
menguntungkan dengan pemimpin itu.

8. Tantangan rencana dan proposal pemimpin yang memiliki kelemahan


Salah satu kontribusi yang amat berharga yang dapat dilakukan oleh pengikut adalah
memberikan umpan balik yang akurat tentang rencana dan proposal milik pemimpin. Untuk
meminimalkan sifat defensif, mulailah dengan komentar yang memperlihatkan rasa hormat
dan keinginan untuk membantu mencapai sasaran bersama. Terkadang atasan mungkin tidak
bersedia mendengarkan kekhawatiran mengenai keputusan atau kebijakan yang tidak etis,
ilegal, atau mungkin memiliki konsekuensi yang amat merugikan bagi organisasi. Dalam
situasi ini, mungkin perlu meningkatkan upaya pengaruh Anda dan menggunakan taktik
tekanan, seperti ancaman dan peringatan ancaman untuk mengundurkan diri adalah salah satu
cara yang dapat digunakan oleh pengikut guna mengungkapkan kekhawatiran yang
mendalam atas keputusan yang kontroversial. Meski demikian, ancaman tidak boleh
digunakan sembarangan, dan hanya tepat setelah upaya serius yang telah dilakukan untuk
memengaruhi atasan dalam cara lain, seperti bujukan rasional dan penggunaan koalisi.
Ancaman harus diungkapkan dengan penuh keyakinan tetapi tidak dengan rasa permusuhan
pribadi.

9. Tolaklah pengaruh yang tidak tepat yang diberikan oleh atasan


Di luar keuntungan kekuasaan atasan terhadap bawahan yang terlihat jelas, tidaklah
perlu mematuhi upaya pengauh yang tidak tepat dieksploitasi oleh pemimpin yang kejam.
Para pengikut sering memiliki lebih banyak kekuasaan untuk melawan daripada yang mereka
sadari, dan terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang utnuk menghalangi
pemimpin yang terbiasa mengeksploitasi yang tidak tegas. Sangatlah penting untuk
menantang kekejaman itu sebelum menjadi kebiasaan, dan tantangan itu haruslah kuat tetapi
diplomatis. Tunjukkanlah penggunaan taktik pengaruh yang manipulatif atau tidak tetap.
Ingatkanlah pemimpin itu akan janji yang dilanggar. Tunjukkanlah konsekuensi negatif bila
mengikuti permintaan yang tidak tepat.

10. Berikanlah pelatihan dan konseling kepada pemimpin disaat yang tepat
Pelatihan biasanya dipandang sebagai perilaku pemimpin,tetapi bawahan juga
memmiliki kesempatan untuk melatih atasan, khususnya atasan yang baru dan tidak
berpengalaman. Pelatihan keatas lebih mudah dilakukan saat pengikut telah mengembangkan
hubungan pertukatran yang dalam dan penuh rasa percaya dengan pemimpin. Waspadalah
akan kesempatann untuk memberikan saran yang membantu mengenai masalah teknis.
Konseling keatas memang canggung, tetapi terkadang hal ini tepat dan bahkan dihargai oleh
atasan. Satu bentuk konseling adalah dengan membantu pemmimpin memahami tindakan
yang tidak efektif. Bentuk lain konseling adalah menjadi pendengar yang baik saat pemimpin
membutuhkan seseoramng yang dipercaya untuk membahas kekawatiran dan hal penting.
Temukanlah kesempatan untuk menanyakan tentang hal yang harus dipertimbangkan
pemimpin dalam menangani masalah yang sulit.
Daftar Pustaka

Ashkin marshall dan molly.2011.prinsip-prinsip kepemimpinan.jakarta : PtT gelora


aksara
Sumidjo, Wahjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers Yuki,
Gary.2015.kepemimpinan dalam organisasi edisi ketujuhJakarta :permata puri media
https://www.academia.edu/36302894/Kepengikutan_Followership

Anda mungkin juga menyukai