KEPERAWATAN PALIATIF
DI SUSUN OLEH :
NIM : P201701100
KELAS : J3 KEPERAWATAN
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dar i kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat
menyelesaikan tugas Keperawatan Paliatif dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah
Keperawatan Paliatif yang bernama Bapak NAZARUDDIN, S Kep, Ns, M.
Kep.
Penyusun
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR...............................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang
menuju kearah kematian.Kondisi terminal adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami penyakit/sakit yang tidak mempunyai harapan untuk
sembuh.Istilah lebih sering digunakan untuk penyakit progresif seperti
GGK, HIV/AIDS, gagal jantung kongestif, kanker, dan lain-lain.
Seorang pasien yang memiliki penyakit seperti ini dapat disebut
sebagai pasien terminal atau parah.Seringkali, pasien dianggap sakit parah
ketika harapan hidup diperkirakan enam bulan atau kurang.Para standart
enam bulan adalah sewenang-wenang dan estimasi terbaik yang tersedia
dari umur panjang mungkin salah.Akibatnya, meskipun pasien yang
diberikan dengan benar dapat dianggap terminal, ini bukan jaminan bahwa
pasien akan meninggal dalam waktu enam bulan.Demikian pula, pasien
dengan perlahan maju, namun tidak menjamin bahwa pasien tidak akan
mati secara tiba-tiba.
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial, dan
spiritual bagi individu.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui konsep umum penyakit terminal pada GGK?
2. Mengetahui konsep umum penyakit terminal pada HIV/AIDS?
3. Mengetahui konsep umum penyakit terminal pada gagal jantung
kongestif?
4. Mengetahui konsep umum penyakit terminal pada kanker?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu GGK
2. Untuk mengetahui apa itu HIV/AIDS
3. Untuk mengetahui apa itu gagal jantung kongestif
4. Untuk mengetahui apa itu kanker
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Etiologi
Penyebab dari gagal ginjal kronik antara lain
a. Glomerulonefrititis
Adalah inflamasi nefron, terutama pada
glomerulus.Glomerulusnefritis terbagi menjadi dua, yaitu
glomerulusnefritis akut dan glomerulonefritis
kronis.Glomerulonefritis akut seringkali terjadi akibat respon imun
terhadap toksin bakteri tertentu(kelompok streptokokus beta
A).Glomerulonefritis kronis tidak hanya merusak glomerulus tetapi
juga tubulus.Inflamasi diakibatkan streptokokus, tetapi juga akibat
sekunder dari penyakit sistemik lain(Dongues, dkk 2015).
b. Pielonefritis kronis
Adalah inflamasi ginjal dan pelvis ginjal akibat infeksi
bakteri.Inflamasi dapat berawal di traktus urinaria bawah(kandung
kemih) dan menyebar ke ureter, atau karena infeksi yang dibawah
darah dan limfe ke ginjal.Obstruksi kaktus urinariaterjadi akibat
3
pembesaran kelenjar prostat, batu ginjal, ataudefek congenital yang
memicu terjadinya pielonefritis)(Dongues, dkk 2015).
c. Batu ginjal
Batu ginjal atau kalkuli urinaria terbentuk dari pengendapan
garam, kalsium, magnesium, asam urat, atau sistein.BAtu-batu
kecil dapat mengalir bersama urine, batu yanglebih besar akan
tersangkut dalam ureter dan menyebabkan rasa nyeri yang
tajam(kolik ginjal) )(Dongues, dkk 2015).
d. Penyakit poliklistik ginjal
Ditandai dengan kista multiple, bilateral, dan berekspansi yang
lambat laun mengganggu dan menghancurkan parenkim ginjal
normal akibat penekanan)(Dongues, dkk 2015).
3. Manifestasi klinis
a. Kardiovaskuler:Hipertensi, gagal jantung kongestif, udema
pulmoner, perikarditis pitig, edema(kaki, tangan, sacrum),
pembesaran vena leher
b. Integument:Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik,
pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar
c. Pulmoner:Krekels, sputum kental, nafas dangkal, pernafasan
kussmaul
d. Gastrointestinal:nafas berbau ammonia, ulserasi, dan perdarahan
mulut, anoreksia, mual, muntah, kontsipasi dan diare, perdarahan
saluran cerna
e. Neurologi:kelemahan dan keletihan, konfusi/perubahan tingkat
kesadaran,disorientasi, kejang, kelemahan pada tungkai, rasa
panas pada telapak kaki, perubahan perilaku
f. Musculoskeletal:Kram otot, kekuatan otot hilang, kelemahan pada
tungkai
g. Reproduktif::Amenore, atrofil testekuler
4
4. Patofiisiologi
Patafisiologi GGK(Gagal Ginjal Kronik) pada awalnya tergantung
dari penyakit yang mendasarinya.Namun, setelah itu proses yang
terjadi adalah sama.Padadiabetes mellitus, terjadi hambatan
pembuluh darah sehingga terjadi nefropati diabetic, dimana terjadi
peningkatan tekanan glomerular sehingga terjadi ekspansi mesangial,
hipertrofi glomerular..Semua itu akan menyebabkan berkurangnya
area filtrasi yang mengarah pada glomerulosklerosis.Tingginya
tekanan darah juga menyebabkan terjadinya GGK.Tekanan darah
yang tinggi menyebabkan perlukaan padaarteriol aferen ginjal
sehingga dapat terjadi pennurunan filtrasi(Dongues, dkk 2015).
Pada pasien GGK ,terjadi peningktan kadar air dan natrium dalam
tubuh.Hal ini disebabkan karena gangguan ginjal dapat mengganggu
keseimbangan glomerulotubular sehingga terjadi peningkatan intake
natrium yang akan menyebabkan retensi natrium dan meningkatkan
volume cairan ekstrasel .Reabsorbsi natrium akan menstimulasi
osmosis airdari lumen tubulus menuju kapilier peritubular sehingga
dapat terjadi hipertensi.Hipertensi akan menyebabkan kerja jantung
meningkat dan merusak pembuluh darah ginjal.Rusaknya pembuluh
darah ginjal mengakibatkan gangguan filtrasi dan meningkatkan
keparahan dari hipertensi(Dongues, dkk 2015).
5. Komplikasi
a. Gangguan elektrolit, seperti penumpukan fosfor dan hiperkalemia
atau kenaikan kadar kalium yang tinggi dalam darah
b. Penyakit jantung dan pembuluh darah
c. Penumpukan kelebihan cairan di rongga tubuh, misalnya edema,
paru atau asites
d. Anemia atau kekurangan sel darah merah
e. Kerusakan system saraf pusat dan menimbulkan kejang
5
6. Penatalaksanaan(Terapi untuk pasien terminal)
a. Konservatif
1) Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan urine
2) Observasi balance cairan
3) Observasi adanya edema
4) Batasi cairan yang masuk
b. Dyalisis
c. Hemodialisis
Yaitu dialysis yang dilakukan melalui tindakan infasif divena
dengan menggunakan mesin
d. Operasi
1) Transplatasi ginjal
2. Etiologi
HIV yang dahulu disebut virus limfotrofik sel T manusia tipe
III(HTLV-III)atau virus limfadenapati(LAV), adalah salah suatu
retrovirus manusia sitopatik dari family lentivurus.Retrivurus
mengubah asam ribonukleatnya(RNA)menjadi asam
deoksiribonukleat(DNA)setelah masuk ke dalam sel pejamu.HIV-
1dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi
penyebab utama AIDS di seluruh dunia.
6
AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency
virus(HIV).HIVyang masuk kedalam tubuh akan menghancurkan sel
CD4.SElCD4 adalah bagian dari sel darah putih yang melawan
infeksi.Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah
pula system kekebalan tubuh seseorang(Nasronudin 2017).
3. Manifestasi klinis
Gejala penyakit AIDS sangat bervariasi pasien AIDS secara khas
mempunyai riwayat gejala dan tanda penyakit.Pada infeksi HIVprimer
akut yang lamanya 1-2 minggu pasien akan merasakan sakit seperti flu
dan disaat fase supresi imun simptomatik (3 tahun) pasien akan
mengalami demam, keringat di malam hari, penurunan berat badan,
diare, neuropati, keletihan, ruam kulit, limpanodenopaty, lesi oral dan
disat fase infeksi HIV menjadi AIDS(bervariasi(1-5 tahun dari
pertama penentuan kondisi AIDS)akakn terdapat gejala infeksi
oportunistik, yang paling umum adalah Pneumocystic Carini(PCC),
pneumonia interstisial yang disebabkan suatu protozoa, infeksi lain
termasuk meningitis(Nasronudin 2017).
4. Patofiisiologi
HIV berkembang masuk tahap AIDS pada 3 tahun pertama, 50%
berkembang menjadi AIDSsesudah 10 tahun.Perjalanan penyakit
tersebut menunjukan gambaran penyakit yang kronis, sesuai dengan
perusakan system kekebalan tubuh yang juga bertahap.
Infeksi HIV tidak akan langsung memperlihatkan tanda dan gejala
terentu, sebagian memperlihatkangejala yang tidak khas pada infeksi
HIVakut, 3-6 minggu setelah terinfeksi, gejala yangterjadi adalah
demam, nyeri menelan, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam,
diare.Infeksi akut dimulai dari infeksi HIV asimptomatik(tanpa
gejala).Masa tanpa gejala ini umummnya berlangsung selama 8-10
tahun, tetapi ada sekelompok kecil orang yang perjalanan penyakitnya
7
amat cepat, dapat hanya sekitar 2 tahun, dan ada pula yang
perjalanannya lambat(non-progressor)
Seiring dengan makin memburuknya kekebala tubuh
ODHA(Orang Dengan HIV/AIDS) mulai menampakan gejala-gejala
akibat infeksi oportunistik seperti berat badan menurun, demam lama,
rasa lemah, pembesaran kelenjar getah bening, diare, tuberculosis,
infeksi jamur, herpe dan lain-lain.Pada waktu ODHA merasa sehat,
klinis tidak menunjukan gejala, pada waktu itu terjadi replikasi HIV
yang tinggi, 10 partikel setiap hari.Replikasi yang cepat ini disertai
dengan mutasi HIV dan seleksi, muncul HIVyang resisten.Limfosit
CD4 mengalami kehancuran bersamaan dengan replikasi HIV, namun
tubuh masih bisa menyeimbangkan dengan memproduksi limfosit
CD4 .Perjalanan penyakit lebih progresif pada pengguna narkotika,
infeksi pada katup jantung juga merupakan penyakit yangdi jumpai
pada ODHA pengguna narkotika(Kale, 2017).
5. Komplikasi
Adapun komplikasi dari HIV/AIDS
a. Pneumonia pneumocystis(PCP)
b. Tuberculosis(TBC)
c. Esofangitis
d. Diare
e. Toksoplasmotis
f. Leukoensefalopati multifocal prigesif
g. Kanker getah bening
h. Kanker leher rahim(padawanita yang terkena HIV)
Pengobatan orang yang terkena HIV yaitu dapat diberikan obat anti
virus.Ada2 jenis obat yang dibebrikan bagi orang yang terinfeksi HIV
8
yaitu analog nucleotide yang berfungsi mencegahaktivitas reverse
transcriptase seperti tidine-AZT, dideoksinosin dan dideoksisitidin
yang dapat mengurangi kadar RNA HIV dalam plasma. Selain itu
dapat dilakukan antiretroviral therapy(HAART) untuk menghambat
HIV(Dewita, dkk 2016).
9
c. Afterload mengacu pada besarnya tekanan vertikel yang harus
dihasilkan untuk memompa darah melawan perbedaan tekanan
yang ditimbulkan oleh tekanan arteriol.Pada gagal jantung, jika
salah satu atau lebih faktor ini terganggu, maka curah jantung
berkurang
(Nurarif, 2015).
10
menurunkan suplai oksigenke jantung.Asidosis respiratorik
atau metabolic dan abnormalita elektronik dapat menurunkan
kontraktilitas jantung(Nurarif, 2015).
3. Manifestasi klinis
Tanda dominan meningkatnya volume intravaskuler, kongestif
jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan
curah jantung.Manifestasi kongestif dapat berbeda tergantung pada
kegagalan ventrikel mana yang terjadi
a. Gagal jantung kiri:
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel
kiri tak mampu memompa darah yang datangdari paru.Manifestasi
klinis yang terjadi yaitu:
1) Dispnu
Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan
menggangu pertukaran gas dapat terjadi ortupnu.
2) Batuk
3) Cheynes stokes
4) Ortophnea
5) Kongestif vena pulmonalis
6) Muda lelah
Terjadi karena curah jantung yang kurang menghambat
jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunya
pembuangan sisa hasil metabolisme, juga terjadi karena
meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas dan
insomnia yang terjadi karena distress, pernafasan dan batuk
b. Gagal jantung kanan:
1) Kongestif jaringan verifer dan visceral
2) Edema ekstremitas bawah(edema dependen), biasanya
edema pitting, penambahan berat badan.
11
3) Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas
abdomen terjadi akibat pembesaran vena di hepar
4) Anorexia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan
statis vena dalam rongga abdomen
5) Nokturia
6) Kelemahan
7) Nausea
8) Ascites
9) Tanda-tanda penyakit kronik
(Nurarif, 2015).
4. Patofiisiologi
Kelainan instrinstic pada kontraktilitas miokardium yang khas pada
gagal jantung iskemik, mengganggu kemampuan pengosongan
ventrikel yang efektif.Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun
mengurangi curah sekuncup, dan meningkatkan volume residu
ventrikel dengan meningkatkan EDV(volume akhir diastolic
ventrikel), maka terjadi pula peningkatan tekanan akhir diastolic
ventrikel kiri(LVEDP).Derajat peningkatan tekanan tergantung dari
kelunturan ventrikel.
Dengan meningkatnya LVEDP, maka terjadi pula peningkatan
tekanan atrium kiri(LAP) karena atrium dan ventrikel berhubungan
langsung selama diastole.Peningkatan LAP diteruskan ke belakang
kedalam anyaman veskuler paru-paru, meningkatkan tekanan kapiler
dan vena paru-paru.Jika tekanan hidrostatik dari anyaman kapiler
paru-paru melebihi tekanan onkotik vascular, maka akan terjadi
transudasi cairan kedalam intertisial.Jika kecepatan transudasi cairan
melebihi kecepatan drainase limfatik, maka akan terjadi edema
intertisial.
Peningkatan tekanan lebih lanjut dapat mengakibatkan cairan
merembes ke dalam alveoli dan terjadilah edema paru.Tekanan arterio
12
paru dapat meningkat sebagai respon terhadap peningkatan kronis
tekanan vena paru.Hipertensi pulmonary meningkatkan tekanan
terhadap ejeksi ventrikel kanan. Dimana akhrnya akan terjadi kongesti
sistemik dan edema.
Perkembangan dari kongestif sistemik atau paru-paru dan edema
dapat dieksaserbasi oleh regurgitasi funsional dari katup-katup
trikuspidalis atau mitralis bergantian.Regurgitasi fungsional dapat
disebabkan oleh dilatasi dari annulus katup atrioventrikularis, atau
perubahan-perubahan pada orientasi otot papilaris dan korda tendinae
yang terjadi sekunder akibat dilatasi ruang(Nurarif, 2015).
5. Komplikasi
a. Kematian
b. Edema pulmoner akut
c. Cardiogenik syok
d. Gagal atau infark paru(gagal nafas)
(Mahanani, 2017).
13
5) Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi
impadansi tekanan terhadap penyembuhan darah oleh
ventrikel(Mahanani, 2017).
14
Perilaku yang di maksud adalah merokok dan mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang
diawetkan juga peminum minuman beralkohol.Perilaku seksual
yaitu melakukan hubungan intim diusia ini dan sering berganti-
ganti pasangan.
d. Factor makanan yang mengandung bahan kimia
Makanan juga menjadi factor risiko penting lain penyebab
kanker, terutma kanker pada saluran
pencernaan(Syamsuhidayat, 2016).
3. Manifestasi klinis
a. Sel-sel kanker menyebardari satu organ atau bagian tubuh ke
organ atau tubuh yang lain melalui invasi dan
bermetastase.Sehingga manifestasinya sesuai organ atau tubuh
yang terkena.
b. Kanker menyebabkan anemia, kelemahan, penurunan berat
badan(disfagia(kesulitan menelan), anoreksia, sumbatan).dan
nyeri(sering kali distadium akhir).
c. Gejala disebabkan oleh penghancuran jaringan dan penggantian
oleh jaringan kanker nonfungsional atau jaringan yang sangat
produtif (misalnya gangguan sum-sum tulang dan anemia atu
kelebihan produksi steroid adrenal), tekanan pada struktur
sekitar, peningkatan kebutuhan metabolic, dan gangguan
produksi sel-sel darah(Suddarth, 2016).
4. Patofisiologi
Proses pembentukan kanker berlangsunglama dan dibagi
menjadi tiga tahap yaitu inisiasi, promosi dan perkembangan.Pada
tahap insiasi konsisi sel sudah mengalami perubahan permanen di
dalam genom akibat kerusakan DNA yang berakhir pada mutasi
gen.Sel yang telah berubah ini tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan sel normal diekitarnya.Tahap inisiasi memakan waktu
sampai beberapa hari.Tahap yang kedua yaotu tahap
15
promosi.Periode berlangsungnya tahap ini memakan waktu hingga
sepuluh tahun lebih karena tahap inimerupakan proses panjang
yangdisebabkan oleh kerusakan yang melekat dalam materi genetik
sel.Diawali dengan mekanisme epigenetic akan terjadi ekspansi
sel-sel rusak membentuk premalignasi(mengarah ke
kanker)Tahapan yang terakhir yaitu tahap
perkembangan(Progression).Padatahap ini terjadi ketidakstabilan
genetik yang menyebabkan perubahan-perubahan mutagenic dan
epigenetic.Hasil dari proses ini adalah klon baru sel-sel tumor yang
memiliki aktivitas pembelahan terus menerus, bersifat ganas,
berkembangbiak, menyerbu jaringan sekita, lalu menyebar
ketempat lain(Syamsuhidayat, 2016).
5. Komplikasi
Kanker dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, bahkan
sampai mengancam nyawa.Penyakit ini dkatakan sangat
mengerikan karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi,
diantaranya:
a. Metastasis
Penyebaran sel kanker atau dalam medis disebut metastasis
adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker, sel
kanker yang dapat menginvasi jaringan disekitarnya, sewaktu-
waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan
terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.Sel kanker yang
menyebar dapat membuat sel kanker baru di organ atau
jaringan yang disinggahi.
b. Nyeri
Kanker bisa menyebakan nyeri otot, nyeri kepala, nyeri tulang,
atau nyeri yang tidak diketahu dari mana asalnya, rasa nyeri
biasanya berkaitan erat dengan letak tumbuhnya sel kanker
didalam tubuh.
c. Mual dan muntah
16
Gejala mual dan muntah paling sering terjadi pada orang
dengan kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
d. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan merupakan salah satu gejala dan
komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita kankerHal
ini karena sel kanker yang tumbuh cepat dan tidak terkontrol
membutuhkan banyak’’makanan’’ sehingga mencuri gizi dari
sel-sel yang normal.Ketika sel normal tidak mendapatkan gizi
yang memadai, tubuh akan memecah lemak untuk dijadikan
sebagai energy, itulah yang menyebabkan berat badan akan
berkurang dan penderita kanker cenderung akan mengalami
badan lemas atau cepat lelah.
e. Gangguansistem organ
Sel kanker yang menyebar dapat menyebabkan gangguan pada
system organ yang normal.
f. Infeksi
Kanker pada bagian tubuh yang tidak steril dari bakteri, seperti
usus besar, payudara, atau leher rahim(serviks), dapat
menyebabkan komplikasi berupa infeksi.
g. Kambuh
Meski sudah menjalani berbagai terapi dan pengobatan,
kemungkina sel kanker untuk tumbuh kembali masih tetap
ada.Hal ini biasa terjadi akibat dua mekanisme.Pertama, sel
kanker memang baru saja tumbuh akibat satudan lain
hal.Kedua, selkanker yang sebelumnya sudah dibasmi ternyata
sudah menyebar kebagian tubuh lain tanpa terdeteksi(Suddarth,
2016).
6. Penatalaksanaan
a. Pembedahan
17
Samgat efektif bila dilakukan pada penderita kanker stadium
awal sehingga mempunyai peluang sembuh.
b. Kombinasi
Pengobatan kombinasi memadukan antara kemoterapi
radioterapi dan pembedahan.
c. Radiasi
Radiasi(penyinaran))bertujuan untuk menghancurkan jaringan
yang terkena kanker
d. Kemoterapi
Pengobatan kemoterapi bertujuan mengjangkau sel-sel kanker
yang menyeybar kebagian tubuh lain dengan cara menghambat
dan mengontrol pertumbuhan sel kanker(Ariani, 2015).
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang
menuju kearah kematian.Kondisi terminal adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami penyakit/sakit yang tidak mempunyai harapan untuk
sembuh.Istilah lebih sering digunakan untuk penyakit progresif seperti
GGK, HIV/AIDS, gagal jantung kongestif, kanker, dan lain-lain.
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial, dan
spiritual bagi individu.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Ariani.S.2015.STOP!KANKER.Yogyakarta:Istana Media.
20