Abstrak
'I'ujuan penelitian ini adalah menetapkan persen penurunan toksisitas sesudah diperlakukan
dengan PACI. Rancangan penelitran ini adalah eksperimen murni dengan pretest-posttest w,ith control
gr(nq) de.sign. Populasi clalarn penelitian ini adalah air lindi yang berasal dari TPAS Putri Cempo
M<rjosongo Surakarta. Sampel penelitian berupa air lindi sebanyak 250 liter yang diarnbil dari bagian
outlel, cara pengambilan sarnpel dengan rnetode quota sampling.
tlasil nrenunjukkan bahwa toksisitas air lindi terhadap ikan uji berdasarkan LCrn 24-96 jam
sebagai berikut: (1) tanpa perlakuan PAC: 25,060A (24 jam); 21,07o/o (48 jam); 17,49nh (72 jam);
dan I 4,9loh (96 jam). (2) Dengan perlakuan PAC: 89,44nh (24 jam); 63,73Vo (48 jam); 49,99o/o
(72 jam); dan 40,96% (96 jum). Sehingga persentase penurunan toksisitasnya adalah: 64,38n/o
( 24 j am), 42,66yo (4 8 j am), 32,50oh ( 7 2 jam), dan 25,99% (9 6 j arn).
Ahstract
The aints of the current study were to delermine percentage o.f leachate toxicity reduction after
lreatmenl v,ith PAC. The experimentol desigrt used v,as tnte experimental study with pretest-posttest
u,ith c:ontrol group design. Population in this studv v,as leachate.from Putri Cempo Land/iil (TPAS
Putri Cempo) Mo.josongo Surakarta. The sanrple was 250 litre.s leachate obtainedfrom the landfill
outlel bv quota santpling ntethod.
The results revealed lhe leachate loxicitl, based on LCr,,24-96 hours were: (l) v,ithorft PAC
treatment: 25.0696 (24 hours), 21.07% (48 hours), l7 49% (72 hours), and 14.97% (96 hour.s), (2)
v,ith PAC treatment: 89.44'% (24 hour,s),63.73o/n (48 hours), qg 999(, (72 hours), and 40.96% (96
hrnu's). There.fore, the toxicitt,reductions vrcre; 64.38'% (24 hrntr.s),42.66% (48 hour.s), 32.5094 (72
hour.s), and 25.99% (96 hour.s).
scmakin tinggi, dipacu dengan adanya proses merah merupakan jenis ikan yang mempunyai
modcrnisasi, tncnycbabkan terakumulasinya nilai ekonomis penting, penyebaran luas, serta
sarnpah schingga semakirr hari semakin sesuai dengan persyaratan pengujian biologis
mcnumpuk, .lumlah sampah di TPAS yang yang ditetapkan oleh Environmenlal Protection
sangat bcsar akan nrenyebabkan proses Agency (EPA, 197 5).
dekornposisi alarniah ber-langsung secara Masalah dalam penelitian ini adalah:
bcsar-bcsaran pula, Pada proses dekornposisi (1) Berapakah nilai LCrn air lindi sebelum
tcrscbut akan rnengubah sampalr menjadi dan setelah perlakuan?; dan (2) Berapa
pupuk organik clan rnenimbulkan hasil samping pcrsen penumnan toksisitas air lindi setelah
yaittr leoc'hnte (air lindi). diperlakukan dengan PAC?.
Masuknya z.at kirnia yang ada dalam
air lindi kc dalarn ekosistem perairan
clapat nronpcnganrhi biota yang ada. Apabila TTNJAUAI\ PUSTAKA
di dalarl ckosistem pcrairan terjadi pen-
ccrrlaran, dapat rnenycbabkan kematian Sampah sebagai Sumber Air Lindi
biota atau rncrnpcnganrhi kegiatan fisiologis, Sampah yang telah mengalami pembusuk-
proscs rnakan, pembentukan sel dan fungsi an akan menimbulkan bau busuk sampai
.jaringan scl suatu organ (Connel dan Miller, menyengat hidung yang berasal dari HrS, serta
re83). methan yang bersifat racun terhadap tubuh
I'cngolahan air lindi diTPAS Putri Cempo (Masduki, 1986). Selain timbulnya gas-gas
rnasih sangat scdcrharra, yaitu hanya berupa hasil dekomposisi, sampah juga menghasilkan
bak-bak pengcndapan sehingga hasilnya belum air lindi yang terbentuk karena rembesan air
optimal. Hal ini ditandai dengan kualitas fisik hujan dalam timbunan sampah atau adanya
btrangan pada orrtlet berwarna kehitaman kadar air yang tinggi. Air yang merembes ini
dcngan nilai TSS 530 rng/l; BOD, sebesar akan menimbulkan aliran dengan membawa
74A mgll; COD 7000 mgll; dan pH 8,7 berbagai zatyang terkandung dalam sampah,
(Astutidan Darnoto,2006). Davis dan Comwell sehingga air lindi dapat mengandung nitrit,
( l99l) juga me nyatakan bahwa air lindi nitrat, methan, CO2, sulfat, sulfida, air, dan
clari TPAS dcngan sistem ,sunilerry Iond./'ill mikroorganisme baik yang pathogen maupun
n'rcngandurrg TSS 200- 1000 mg/l; BOD, 2000- non pathogen (Masduki, 1986). Damanhuri
30.000 mg/l; COD 3000-45.000 mg/l; dan (1993) menjelaskan bahwa air lindi adalah
ptl 5,3 - 8,3. Salah satu alternatif pengolahan cairan yang mcresap melalui sampah dan dapat
air lindi adalah dengan menggunakan poly melarutkan material organik yang ada dalam
a I u m in i u m (PAC). Polirner alurrrinium
c h I or i d e sampah, kernudian terlarut atau tersuspensi
adalah rrrcrupakan.jenis koagulan baru sebagai dalarn cairan tersebut.
hasil risct dan pcngembangan teknologi
pcngolahan air linrbah. PAC dapat digunakan Komposisi dan Karakteristik Air Lindi
karcna koagulan ini mcmpunyai kenrampuan Komposisi air lindi tergantung dari
koagulasi yang kuat, cocok digunakan untuk komposisi sarnpahnya, hal ini dapat dilihat
pcrrgolaharr lirnbah yang kenrh dengan BOI) antara lain dari: (l) jenis dan ufflur sampah
dan (lOt) ting-gi, rcntarrg pH lebar (6-9), yang tcrtirtrbun; (2) keseimbangan air di
biayanya rnurah. clan mudah pengoperasiannya TPA; dan (3) rlikroba yang berperan. Proscs
( Ralrarjo. I 993 ). pcrnbusukkan sampah mcrnerlukan mikroba-
LJ.ji toksisitas akuatik nrerupakan suatu mikroba pengurai antara lain.fungl, _ycrr,rl, dan
cara yang cukup rcprcsentatif , dipilihnya ikan omvc e t es . Mi kroba-mi kroba i rri dapat Iarut
a c' I in
nila nrerah (Orcot'hrcmi.s nilolictt,s) scbagai dalarn air, sclringga bila terdapat aliratr air maka
hcwan ujidalarn pcnclitian ini, karena ikan nila rnikroba tersebut akan terbawa air.
Maret 2010 ASTUTI, D., DKK: PENURUNAN TOKSISITAS LEACHME: l3
Reksosoebroto (dalarn Sugiharto, 1987), sebanyak 250 liter yang diarnbil dari bagian
rncnerangkan bahwa air lirnbah yang dibiarkan outlet, cara pengambilan sampel dengan
akan rnernpunyaielck samping yang merugikan nretode quota sampling. Variabel Penelitian: (a)
manusia, yaitu: ( l) rnembahayakan kehidupan variabel bebas: dosis PAC; (b) variabel terikat:
rrrantrsia karena dapat membawa penyakit. (2) jumlah kematian ikan nila merah, dan kualitas
mcnrgikan dari segi ekonomi karena dapat air lindi. dan (c) variabel pengamh terkendali:
menimbulkan kerusakan pada benda atau spesies, umur ikan, berat ikan, panjang ikan,
bangunan, tanantan rnaupun peternakan; dan jumlah ikan, rnusim, jenis sarnpah, volume
(3) nrcrusak ekosistem, yakni membunuh bejana, suhu, dan pH.
kchichrpan pcrairatr. Slamet (2000) menyatakan Bahan yang digunakan adalah: (a) air
bahwa air lindi clapat memtrahayakan kesehatan lindi; (b) PAC; (c) hewan uji berupa ikan
dan lingkungan karena air lindi mengandung nila merah (Oreochromis niloticus); (d)
nrikrotra patogcn, logam berat dan jenis bahan kimia untuk perneriksaan pararneter
lainnya. air yang ada dalam Perda Provinsi Jateng
Nomor l0 Tahun 2004 tentang BMAL
Air l,indi Penyebab Pencemaran Air Golongan I; (e) pelet, untuk makan ikan; dan
Davis clan Cornwell (1991) menjelaskan (l) aquades.
balrlva air lincli dari TPAS sistem ,;anitarv Alat yang dipakai adalah: (a) bejana uji
I tm dfi I I nrcn gandun g: total zat padat tersuspens i plastik; (b) timbangan; (c) gelas ukur 1000
200- 1000 rng/l; BOD, 2000-30.000 mg/l; cc; (d) pcngaduk magnet; (e) jaring ikan; (f)
COD 3000-45.000 mg/l; dan pH 5,3 - 8,3. pengukur ikan; (g) jerigen volume 5 I dan 35 I
Air lindi di TPAS berasal dari dekomposisi (h) aerator mekanik; (i) terrnometer air raksa;
sarnpah sccara aerob dan anaerob, serta 0) pH meter; (k) DO meter; (l) COD reaktor;
surnbcr eksterna berupa cairan yang masuk ke (m) spektrofotometer; (n) akuariunr; (o) cawan
clalarnnya. Chen (1975) menerangkan bahwa petri; (p) seperangkat alat titrasi; (q) takaran
pada awalnya sampah terdekomposisi secara 1000 ml; 500 ml; 200 ml; 100 rnl; 50 ml; dan
aerobik, tctapi setelah oksigen di dalamnya 25 ml.
habis maka terdekomposisi secara anaerobik
dcngarr rnikroorganisme utama yang bekerja Jalannya Penelitian
adalah mikroorganisme fakultatif acrob yang Pelaksanaan uji toksisitas air lindi terhadap
rnenglrasrlkan gas metan. mortalitas ikan uji yang meliputi:
a. Uji pendahuluan; dilakukan untuk nrencari
konscntrasi air lindiyang dapat mematikan
METODE PENELITIAN 50 % ikan uji. Konsentrasi air lindi yang
digunakan yaitu: 0%o, l0o , 20oh,30o ,
.lcnis pcnclitian yang digunakan adalah 40oh, 50oh, 60oh, 70o , 80%o, 909/u, dan
penelitian ckspcrimental yakni rnelihat 100%.lkan sejurnlah I l0 ekor yang sudah
toksisitas air lincli dan penurunan toksisitasnya diaklimasi dibagi sebelas kelompok, tiap
mcnggunakan PAC, terhadap ikan nila merah l0 ekor ditempatkan dalarn bcjana trji.
( O re oc' h rorn i s n i I o I ic'lr.s). Rancan gan pcnel i tian Pengujian dilakukan dengan sistem statis
ini aclalalr cksperinren rnulr"n (lrue experimenl) dan selarna pengujian diberikan acrasi.
dcngatt prete,sl-Ttosllest w'ith c'onlrol group Pengamatan dilakukan mulai 24 larn, 48
de,s ign ( Praktikrrya, 2003), jam, 72 .ian, dan 96 janr.
Populasi dalam penelitian ini adalah air b. Uji sesungguhnya; merupakan kelanjutan
-IPAS Putri Cenrpo dari uji pcndahuluan. .ladi rnisalnya dari
lincli yang berasal dari
Mo.josorrgo Surakarta. Sampel bcrtrpa air lincli uji pcndahuluan didapatkan LC.n-96 jam
dari TPAS Putri Ccrnpo Mojosongo Surakarta terletak pada intcrval konsentrasi l0%
14 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 17, No.l
Tabel 1. Hasil Uji Awal Penentuan Konsentrasi PAC dengan Pengamatan pfl, Warna,
Endapan, dan Buih pada Air Lindi
Tabel 2. tlasil Uii Jar dengan Parameter Warna, Kekeruhan, TSS, TDS, dan pH
Air Lindi
sampai 20oh, maka interval konsentrasi kan teknik Uji Jar atau ,Iar kst (Sarto,
yang digunakan pada uji sesungguhnya tee4).
adalah 0,0o/n; 10,,0o/o; 12,,5o/o; 15,0o/o;
17,So/n; dan 20,0o/o. Pada uji tahap ini Analisis Data
dilakukan ulangan tiga kali dan peng- Analisis data dengan analisis probit dan
amatan mulai 24 jam,48 jam, 72 jam, regresi linier, untuk menentukan LCrn 24-96
dan 96 jarn. Setiap pengamatan dicatat jam dari air lindi terhadap hewan uji, sebelum
jumlah ikan uji yang rnati dan dilakukan maupun sesudah diperlakukan dengan PAC.
perncriksaan kualitas air pada air uji, Dihitung jugu mortalitas terkoreksi, apabila
rneliputi: BOD, pH, TSS, DO, COD, Cl-, pada kelompok kontrol kematian sebesar 5
kesadahan, NO.,. dan NH, pada semua -20% maka persentase kematian hewan uji
bcjana uji. dikoreksi dengan rumus Abbott.
c. Pcrneriksaan kualitas air yang meliputi
parameter kualitas buangan sesuai yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dipersyaratkan dalam Perda Provinsi
.latcng Nomor l0 Tahun 2004 tentang A. Hasil Penelitian
IIMAL Golongan I, dilakukan pada air l. Kebutuhan PAC pada Perbaikan Kualitas
lincli sebelum dan sesudah diperlakukan Air Lindi
dengan PAC. Hasil uji awal pada Tabel l, ditetapkan
cl. Penurunan toksisitas air lindi dengan konsentrasi PAC yang akan digunakan dalam
PAC; untuk menentukan kadar PAC Jar Tbst adalah 0-6 gll, karena pada konsentrasi
yang diperlukan untuk proses koagulasi PAC di atas 6 gll pH sudah mulai asam serta
air lindi dalam rangka untuk menurun- sudah mulai terbentuk buih yang menandai
kan toksisitasnya dengan mengguna- adanya penambahan PAC yang berlebihan.
Tahel 3. Ilasil Analisis Air Lindi Sebelum dan Setelah Perlakuan PAC
Hasil Analisis Baku Mutu Air
Parameter Satuan
Sebelum Sesudah Limbah Gol-If)
FISIKA
NC
Ternperatur 26.'l 26"\ 38
Padatan Tcrsuspensi rng/l 549'\ 481') 100
Rcsidu Terlanrt rne/l 15755') I 1288',) 2000
KII\ITA
rr t{ 8,67') 6,9 6-9
BOD ngll 657'\ 240.1 50
COD rng/l -t l59") 495') 100
DO rng/l 3,1 5.7
Phospat (PO.) rng/ 0,95 0,0751
Nitrat (NO,) rnR/ 900') 205'l 20
Boron mgl 1,97 1,4
Arnorria (Nli,) rng/ t68 72
Kadrnuirn (C'cl) rng/l 0,J(r') 0,28') 0.05
Krorn (fir) nrg/l 0,38") 0,1 2" 0,5
Ternbaga (Cu) rngiI t.96'. 0, 16"' 2
Dari Tabel 2, diketahui bahwa dosis PAC terlarut, BOD, COD, nitrat, nitrit, kadmium,
yang optimum untuk memperbaiki kualitas mangan, serta lemak dan minyak.
air lindi berdasarkan penurunan parameter
warna, kekeruhan, TSS, TDS,, dan pH adalah 2. Uji Toksisitas Pendahuluan Air Lindi
6 gll. terhadap lkan Nila Merah (Oreochro-
mis niloticus)
l. Kualitas Air Lindi Uji toksisitas air lindi terhadap ikan nila
Hasil analisis kualitas air lindiyang berasal merah (Oreochromis niloticus) meliputi uji
dari bak penampungan ke saluran alarni yang pendahuluan dan uji sesungguhnya. Masing-
diarnbil dalam kondisi musim hujan. Kualitas masing uji untuk mencari LCs0-96 jam, baik
air lindi yang diperiksa (Tabel 3) meliputi untuk air lindi yang diperlakukan dengan PAC
scnlua paralneter yang ada pada Peraturan maupun yang tidak diperlakukan PAC. Uji
f)acrah Propinsi Jateng Nomor l0 Tahun 2004 pendahuluan menggunakan konscntrasi air
tentang Raku Mutu Air Linrbah Golongan lindi 0%, l]oh,TUoh, 30o , 40oh, 50o . 60o1,.
I pacla saat sebelum dan sesudah perlakuan 70o ,80o ,90o , dan 100%. Pengujian dcngan
PAC sistem statis dengan diberikan aerasi dengan
Dari hasil analisis kualitas air lindi pada waktu pengamatan 24 ju*, 4ti jam, 72 jam,
-fabcl
3, clapat diketahui bahwa pada semua dan 96 jam.
pararnctcr rnengalami perbaikan kualitas. Uji sesungguhnya menlpakan kelanjutarr
Mcskipun dcrnikian, masih ada beberapa dari ujipcndahuluan, yang rnelipuli trji toksisitas
paramctcryang masih melebihibaku mutu yang air lindi terhadap ikan uji untuk rnenciapatkarr
ditctapkan. Adapun Pararneter yang rnclebihi nilai LCrn-96 jam serta pcrncriksaan kualitas
Ilaku Mutu Air Lirnbah Golongan I Peraturan air pada air uji, meliputi: BOD, pH, TSS, DO,
Daclalr Propinsi Jatcng Nomor l0 Tahun 2004 COD, Cl , kcsadahan, NOr clan NH, pada
rl i an tara rrya acla I ah : padatan tersuspensi, rcsidu rnasing-mersing bcj ana tr j i.
Maret 2010 ASTUTI, D., DKK: PENURUNAN TOKSISITAS LEACHATE: l7
t0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
t0 l0 IO 0 20 0 30 l0 40 t0
t0 20 20 0 30 l0 .50 20 60 20
t0 30 30 0 40 20 50 30 60 30
t0 40 30 l0 50 40 60 40 80 40
t0 50 40 20 60 40 70 50 80 60
l0 60 60 20 80 70 100 70 t00 70
Tabel 5. Mortalitas lkan Nila Merah (Oreochromis niloticus) pada Uji Sesungguhnya
II t0 t0,0 40,0 r0 20 20 30 30 40 40 40
l0 20 l0 20 20 20 30 40 40
t0 20 20 20 -30 30 40 40 50
l0 20 20 30 30 40 40 50 50
IV l0 t5,0 45,0 20 20 20 30 30 40 40 50
t0 20 20 l0 30 40 50 40 60
l0 30 20 40 40 50 50 (r0 60
l0 t7.-s 47.5 20 20 -30 30 40 40 50 (r0
l0 20 30 .10 40 50 50 60 60
l0 40 40 40 50 50 60 60 70
t0 30 30 -s0 -s0 60 50 70 70
-fP
Kctcrangan: (tanpa pcrlakr"ran PAC); P (diperlakukan dcngan PAC).
t8 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 17, No.l
Pada Tabel 5, masing-masing variasi persentase tertinggi adalah LCrn 24 jam dan
konsentrasi air lindi dari uji sesungguh- persentase terendah LCr' 96 jam. Demikian
nya dilakukan ulangan tiga kali mulai juga untuk persentase perbaikan toksisitas
pengarnatan 24 ju-., 48 jam, 72 jam, dan 96 air lindi, paling besar adalah LCrn 24 jam
jam. Dari hasil pengarnatan tercatat jumlah (64,38%) dan paling kecil adalah LC,n 96 jam
ikan uji yang mati semakin banyak pada (25,99%).
konsentrasi air lindi yang semakin besar,
baik pada kelompok yang diperlakukan PAC l) Kualitas Air Uji pada Uji Toksisitas
maupun yang tidak diperlakukan dengan Pemeriksaan kualitas air uji pada uji
PAC. toksisitas sesungguhnya dilakukan pada awal
Nilai LCrn air lindi, baik yang tanpa dan akhir penelitian dengan hasil tertera pada
perlakuan PAC maupun dengan perlakuan PAC Tabel 7.
Tabel 7. Kualitas Air pada Uji Toksisitas Sesungguhnya (di Awal dan Akhir Penelitian)
Lanjutan
Konsentrasi Air Lindi Nilai Parameter
Parameter (%) Pengamatan 24-96 jam
Kelayakan Baku Mutu Air
biologis n Limbah dr)
TP
0,0 0,0 50--s l 50-5 I
t0.0 40,0 204*,)_lgz n4-87
Kesndahan
12,_5 42.5 234*)-t96 I I 8-82
scl"rasai Ca(-O, 20-200
(nrg/l) l_5,0 45,0 285-245*) 144-ll5
I 7,_s 47,5 335-298*) t66-136
20.0 _s0,0 409-37 I
*) 200- I 82
0,0 0,0 204- I 98 204- I 98
t0.0 40,0 600-583 440-412
t2.5 42,5 670-660 465-4(t0
('l (nrg/l)
15.0 4_5,0 778-752 497-490
17,-s 47,5 860-84 I
*) 520-520
20,0 50,0 946-940*) 55 I -550
0,0 0,0 10,0-9,2 t0,0-9,2
t0,0 40,0 I 8,2- 17,0 16,4-13,2
12,5 42,5 t9,6-18, t 17,8-14,6
NO, (mg/l) 20
t5,0 45,0 24,5-21,9*) 18,9- I 7,1
r7,5 41,5 28,6-24.3*\ 19,0-l'1,4
20.0 500 34,0-30,8*) 19,8-l 8,0
0,0 0.0 0,0-0,0 0,0-0,0
10,0 40,0 I ,4*)- l ,0 0,8-0,5
t2,5 42,5 I,g-1,3*) 0,8-0.6
Nll, (nrg/l) Maks. I
15,0 45,0 2,2-1,6*\ 0,9-0,7
17,5 47,5 2,5-2,0*) l,l *)-0.8
20,{l 50,0 3,3-2,5 *) I ,4-1,2*)
o)Syarat
Keterangan: kualitas air untuk ikan uji ditetapkan Puslitbang Perikanan Departernen Pertanian, t') Perda Provinsi
.lateng No. l0 Th 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah; ') Melebihi syarat kualitas air unhrk ikan dan Baku
Muhr Air Lirnbah Ciol. I
penantren dalam minyak jugu lebih beracun Dari Tabel 6, nampak bahwa toksisitas
terhadap ikan dibandingkan benzene, toluene, air lindi terhadap ikan nila merah berdasarkan
dan xilen (Fardiaz, 1992). LCro 24-96 jarn adalah relatif lebih tinggi
[{asil penelitian Pratiwi et al (2005), pada air lindi yang tidak diperlakukan dengan
hasil perbaikan kualitas air lindi setelah PAC, dibandingkan air lindiyang diperlakukan
diperlakukan dengan PAC adalah: pH 12,8%o; dengan PAC. Hal ini berarti mortalitas ikan
TDS 72,7oh; kesadahan 57 ,9o/o;NH3 55%; NOr- uji berdasarkan LCro 24-96 jam pada air
52%; Cl 65%; DO 27,50 ; dan COD 68,904. lindi yang tidak diperlakukan PAC terjadi
Scdangkan hasil penelitian Sutyasmi (2004), pada konsentrasi yang lebih rendah (10-
pengolahan.limbah kulit dengan PAC 0,3o Z0%) apabila dibandingkan dengan air lindi
rlan karbon aktif l5o/o dapat menurunkan beban yang diperlakukan dengan PAC (40-50%).
pencemaran BOD s 97o dan penurunan COD Penurunan toksisitas pada air lindi yang
96%. I'engolahan limbah kulit dengan PAC diperlakukan dengan PAC terhadap ikan nila
O}oh dan zeolit 15$ menurunkan parameter merah berdasarkan LCrn 24-96 jam sebesar
BOD' 92% dan COD 9l%. 25,99 - 64,38oh. Air Lindi yang tanpa perlakuan
Ilasil penelitian Malhocra et al(1997)juga PAC mempunyai batas aman bagi kehidupan
rnenyatakan bahwa PAC dapat menurunkan ikan pada konsentrasi 2,107% (10% x LCro-48
kandungan logam berat khususnya Fe, Mn, Cd, jam tanpa perlakuan PAC), sedangkan pada
Cr, dan Pb pada air minum, dengan kemampuan air lindi yang diperlakukan PAC batas aman
yang sarna dengan tawas. Tawas mempunyai pada konsentrasi 6,373o/o (10% x LCrn-48 jam
kerrrampuan lebih baik dibanding PAC dalarn dengan perlakuan PAC). Berdasarkan data LCro
menurunkan kandungan flourida yang ada 24-96jam maupun konsentrasi aman air lindi
dalarn air ntinum. tersebut, ternyata dapat untuk membuktikan
bahwa PAC dapat menurunkan daya toksisitas
3. Uji Toksisitas Air Lindi terhadap lkan air lindi yang berasal dari tempat pernbuangan
Nila M er ah (O reochromis niloticus) akhir sampah.
Pen gh itungan LCro 24-96 j am menggunakan Hubungan korelasi antara konsentrasi
analisis probit (Finney, 197l) dan regresi linier. air lindi dan jumlah mortalitas ikan nilar
Nilai LCrn 24-72 jam lebih besar dari nilai LCr- merah pada uji sesungguhnya berdasarkan
96 jam (Tabel 6), baik pada uji toksisitas air lindi nilai koefisien korelasi pada kelompok yang
yang tidak diperlakukan PAC maupun yang tidak diperlakukan maupun kelompok yang
dipcrlakukar-r dengan PAC terhadap ikan nila diperlakukan dengan PAC pada pengamatan
merah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin 24-96jam menunjukkan bahwa ada hubungan
lama waktu persentuhan air lindi dengan ikan korelasi positif antara konsentrasi air lindi
nila nrerah, maka jumlah rata-rata kematian dan jumlah mortalitas ikan nila merah, arti-
ikan akan rneningkat pada konsentrasi air lindi nya semakin tinggi konsentrasi air lindi
yang lebih rendah. Hal ini diduga daya tahan nraka akan semakin banyak ikan nila merali
ikan uji senrakin lama akan sernakin menurun, yang mati. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
schingga pada konsentrasi air lindiyang rendah koefisien korelasi pada kelompok yang tidak
pun sudah dapat mematikan ikan. Air lindi diperlakukan dengan PAC pcngarnatan 24-96
kemungkinan besar dapat terakumulasi dalam jam berkisar antara 0,9855-0,9903, sedangkan
insang, kulit dan bagian lain dari ikan sehingga pada kelompok yang diperlakukan dengan
dapat rnengganggu proses pernapasan serta PAC pengamatan 24-96 jam berkisar antara
pcncernaan yang akhirnya bcrakibat kematian 0,9921 -0,9952.
ikan uji, karerra air lindi mengandung bahan Kualitas air pada uji toksisitas se-
organik, anorganik, partikel padat tersuspensi, sungguhnya, diukur di awal dan di akhir
scrta baktcri. penelitian. Paremeter yang diukur meliputi
22 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 17, No.I
ptl, TDS, DO, C'OD, kesadahan, Cl-, NOj-, Nilai TDS pada air uji yang diperlakukan
clan NH., dengan PAC pada konsentrasi air lindi40-
a. ptt; Hasil pengukuran pH pada air uji 50% adalah 615-910 mg/l. Dibandingkan
toksisitas yang tidak diperlakukan PAC dengan kelayakan biologi (syarat kualitas
antara 6,9-8,6, sedangkan pada air uji airunhrk ikan uji yang ditetapkan Puslitbang
yang diperlakukan dengan PAC 6,7- Perikanan Departemen Pertanian) yaitu
7 ,3. Dibandingkan dengan kelayakan TDS maksimal 2000 mgil maupun baku
biologi (syarat kualitas air untuk ikan uji mutu air limbah golongan I menurut Perda
yang ditetapkan Puslitbang Perikanan Jateng 1012004 TDS sebesar 2000 mg/I,
I)epartemen Pertanian) yaitu p[{: 6,5-9,0 maka nilai ini masih mernenuhi syarat
rnaupun baku nrutu air limbah golongan untuk hidup ikan uji.
I rrenurut Perda Jateng 1012004 pH c. DO (dissolved oxygen); DO pada air
scbcsar 6-9, rnaka kedua kisaran pFI air uji uji yang tidak diperlakukan PAC pada
toksisitas rnasih memenuhi syarat untuk konsentrasi air lindi I 0-1s%berkisarantara
hidup ikan uji. 5,1-5,6 mg/I, hal ini berarti rnasih berada
Tinggi rendahnya pH di perairan di- pada batas toleransi kelayakan biologi
pcnganrhi oleh konsentrasi ion karbonat, untuk kehiduan air uji yaitu minimal 5
bikarbonat, dan CO, bebas (Davis dan mgll. Sedangkan pada konsentrasi air lindi
Cornwell, 199 l). Berbagai limbah industri 17,5-20oA didapatkan nilai DO antara 4,4-
biasanya mempunyai nilai pH yang 4,9 mgll, nilai ini tidak memenuhi syarat
terlalu tinggi maupun terlalu rendah, batas toleransi kelayakan biologi untuk
sehirrgga dapat mempengaruhi kualitas dan kehidupan ikan uji. Menunrt Connel dan
kehidupan akuatik yang menerima limbah Miller (1983) kandungan oksigen terlarut
tersebut. 5 mg/l dianggap sebagai batas minimal
b. TDS (totil dissolved solid); TDS pada untuk pertumbuhan dan perkernbangan
air uji yang tidak diperlakukan PAC normal ikan. Hal iniberarti air uji toksisitas
pada konscntrasi air lindi l0-15% adalah yang tidak diperlakukan dengan PAC
1485-1826 mg/1, nilai ini masih berada pada air lindi konsentrasi 17.5-20o ,
pada batas toleransi kelayakan biologi berdasarkan kandungan oksigen terlarut
trntuk kehiduparr ikan uji rnaupun baku tidak memenuhi syarat untuk hidup ikan
rnutu air limbah golongan I menurut uji.
Perda Jatcng 1012004 TDS yaitu sebesar Nilai DO pada air uji yang diperlakukan
2000 mg/I. Adapun pada konsentrasi air dengan PAC berkisar antara 5,0-6,3
lindi 17,5-20oA didapatkan nilai total zat mgll. Dibandingkan dengan kelayakan
padat terlarut antara 2012-2348 mg/I, biologi (syarat kualitas air untuk ikan uji
nilai ini cli atas batas toleransi kelayak- yang ditetapkan Puslitbang Perikanan
an biologi urrtuk kehidupan ikan uji Departemen Pertanian) yaitu DO minimal
nraupun baku nrutu air limbah golongan 5 mg/I, maka nilai ini masih memenuhi
I rnerrurut Perda Jateng 1012004. Menurut syarat untuk hidup ikan uji.
Connel dan Miller ( 1983) adanya d. COD (chemical oxygen demand); Nilai
partikel paclat dalam air dapat menyum- COD pada air uji yang tidak diperlakukan
bat insang dan menghambat pencairan PAC pada air lindi konsentrasi 10-20%
rnakanan pada ikan, bahkan ikan tertentu berkisar antara 392-710 rng/I. Nilai ini
akan nrati karena saluran operculum di atas baku muttr air lirnbah golongan I
dan filornentrrn hrtrnc'hiale tersumbat menurut Perda Jateng 1012004 yaitu COD
partikcl cndapan tanah liat yang terlarut sebcsar 100 mg/1. Menurut Davis dan
dalarn air. Cornwell (1991) bahwa semakin tinggi
Maret 2010 ASTUTI, D., DKK: PENURUNAN TOKSISITAS LEACHATE: 23
nilai COf), nraka akan semakin banyak atas baku mutu air limbah golongan I
kaclar oksigen terlarut yang diperlukan menurut Perda Jateng 1012004. Menurut
untuk proses kimiawi, akibatnya dapat Sutrisno dan Suciastuti ( l99l ) Cl-terutama
rnengurangi keterscdiaan oksigen terlarut yang berasal dari urin manusia dan hewan,
bagi organisrne perairan. jumlahnya hampir sama dengan Cl- yang
Nilai COD pada uji yang diperlakukan dikonsumsi lewat makanan dan air. Cl-
dengan PAC pacla konsentrasi40oh adalah jugu banyak terdapat di limbah industri
75-98 rng/I, nilai ini di bawah baku mutu plastik yang menggunakan bahan dasar
air lirnbah golongan I menurut Perda vinyl chlorida ataupun polyvinltl chlorida
.lateng 1012004. Pada konsentrasi 42,5- (Manahan, 1992). Vinyl chlorida di dalam
50% nilai COD berkisar antara 102-147 tubuh makhluk hidup dapat mempengaruhi
mg/|, nilai ini berarti berada di atas baku sistem saraf pusat, sistem peredaran
rnutu air linrbah golongan I Perda Jateng darah, sistem pernapasan, dan sistem
1012004. pencernaan.
e. Kesadahan sebagai CaCO,;Kesadahan Nilai Cl pada air uji yang diperlakukan
pacla air uji yang tidak diperlakukan PAC dengan PAC pada konsentrasi 40-50%
antara 182-409 mgll scbagai CaCO' berkisar antara 432-55 I mgn. Dibandingkan
nilai ini tidak rnemenuhi syarat batas dengan baku mutu air limbah golongan I
toleransi kelayakan biologi untuk ikan uji menurut Perda Jateng 1012004 Cl-sebesar
yaittr antara 20-200 mg/l sebagai CaCOr. 800 mg/I, maka kisaran Cl-airuji toksisitas
Mcnunrt Alaerts dan Santika (1987) masih memenuhi syarat untuk hidup ikan
pengaruh langsung yang merugikan uji.
terhadap biota akibat penyilnpangan g. NO.-;Nilai NO, pada air uji yang tidak
kesadahan dari standar baku tidak ada, diperlakukan PAC pada air lindi dengan
tctapi dapat mengakibatkan konsumsi konsentrasi I 0- lz,sohantara l7 -19,6 mg/|,
sabun lebih tinggi dan terbentuknya nilai ini masih belum melebihi baku mutu
kerak dinding pipa yang disebabkan oleh air limbah golongan I menurut Perda Jateng
endapan kalsiurn bikarbonat. 1012004 NO, sebesar 20 mgil. Sedangkan
Kisaran kesaclahan pada air uji yang pada konsentrasi 15-20% berkisar antara
diperlakukan dengan PAC pada kon- 21,9-34 mgll, nilai ini di atas baku mutu air
sentrasi 40-50o/o adalah 82-200 mg/l limbah golongan I menurut Perda Jateng
sebagai CaCO,. Dibandingkan dengan 1,012004. Menurut Alaerts dan Santika
kelayakan biologi (syarat kualitas air (1987), bahwa di dalam usus manusia
untuk ikan uji yang ditetapkan Puslitbang NOr- direduksi menjadi NOr-, dan NOr-
Perikanan Dcparternen Pertanian) yaitu dapat bereaksi dengan hemoglobin dalarn
kcsadahan antara 20-200 mgil sebagai darah, sehingga menyebabkan darah
CaCO' rnaka kisaran kesadahan air uji tersebut tidak dapat mengikat oksigen.
toksisitas masih lnemenuhi syarat untuk Asam yang dibentuk dari nitrat bereaksi
hiclup ikan uji. membentuk nitrosamin (R-R-N-NO) yan g
Cl- ; Kan<lurrgan Cl
pacla air uji yarrg dapat menyebabkan kanker.
tidak diperlakukan PAC pada konsentrasi Nilai kisaran NOr- pada air trji yang
l0-15% antara 583-778 rng/1, nilai ini diperlakukan dengan PAC pada konsentrasi
masih di bawah baku nrutu air lirnbah air lindi 40-50% adalah 13,2-19,8 mg/I.
golongan I rncnurut Perda Jateng 1012004 Dibandingkan dengan baku mutu air
Cl schcsar 800 nrg/I. Sedangkan pada lirnbah golongan I menurut Perda Jateng
konscntrasi 17,5-20' kisaran nilai Cl 1012004, maka nilai ini nrasih memenuhi
atttara 841-946 lng/|, nilai ini berada di syarat untuk hidup ikan uji.
24 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 17, No. I
Manahan, S.E., 1992, Tbxicological Chemistry. Raharjo, A., 1993, Teknik Penjernihan Air
Second Edition. Lewis Publishers. Perkembangan Teknik Koagulosi,
Tokyo. Makalah Seminar Teknologi Pengolahan
Masdtrki. A.N., 1986, Persampahan Teknik Air Minum dan Industri, l6 Juni 1993.
L i n gh m ga n, lTB, Bandung. Dilaksanakan oleh Jurusan Teknik
Palar, H.,2004,, Pencemaran dan Toltsikologi Kimia UNDIP dan PT Perintis Anugerah
Lognrn Berat, Rineka Cipta, Jakarta. Ciptatama Jakarta.
Pernkot Surakarta, 2007, Mekanisme Sarto, 1994, Pengolahan Limbah Cair secara
Pengelolaan Sampah di Surakorta, Kimia (Netralisasi, Koagulasi, dan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Flokulasf , Kursus Singkat Pengelolaan
Pernerintah Kota Surakarta. Limbah Cair. Pusat Penelitian Lingkunga
Praktiknya, A.W., 2003, Dasar-Dasar Hidup UGM, Yogyakarta.
Metodologi Penelitian Kedokteran don Sugiharto, 1987, Dasar-Dasar Pengelolaan
Kesehatttn, PT Raja Grafindo Persada, Air Limhah, Ul Press, Jakarta.
Jakada. Sutrisno, C.T. dan Suciastuti, 1991, Tbknologi
Pratiwi, Y., Shalihudin Dj.T., dan Junun S., Penyediaan Air Bersilt, PT. Rineka
(2005), Uji Toksisitas dan Pengaruh Cipta, Jakarta.
Patologi Air Lindi dari Tempat Sutyasmi,S., Sunaryo I., dan Saraswati, A.,
Pernbuangan Akhir Sampah Piyungan 2004, Pengaruh Penggunaan Zeolit
Bantul terhadap lkan Mas (Cyprinus dan Karbon Aktif pada Pengolahan
carpio L.) scrta Penurunan Toksisitasnya Limboh Penyamakan Kulil, Workshop
dengan PAC. Jurnal Sain.s dan Hasil Litbang Bidang Pengendalian
Sibe.rnotika Volume l8 Nomer 3, Juli Pencemaran, Balai besar Kulit, Karetdan
2005 rssN t693-7392 h. 323-336. Plastik, Yogyakarta, I 26-130.