Anda di halaman 1dari 10

Geomedia

Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian

Geomedia Vol. 17 No. 2 Tahun 2019 | 117 – 126

https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia/index

Video Interaktif Bencana Tanah Longsor; Media Sosialisasi Bahaya Tanah


Longsor untuk Remaja

Rahma Hayati a, 1*, Nadya Amalia b, 2


a Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Indonesia
b Praktisi Geografi, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
1 rahmahayati72@mail.unnes.ac.id *; 2nadnadnat@gmail.com

*korespondensi penulis

Informasi artikel ABSTRAK


Sejarah artikel Dusun Wetan Kali Desa Rahtawu merupakan daerah yang rentan terhadap
Diterima : longsor. Dibutuhkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
Revisi : kesiapsiagaan bencana longsor. Sasaran dari penelitian ini adalah remaja
Dipublikasikan : dengan usia 13 – 19 tahun di Dusun Wetan Kali Desa Rahtawu. Tujuan dari
Kata kunci: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang
Bencana tanah longsor tanah longsor dan tanggapan remaja tentang sosialisasi tanah longsor
Video interaktif dengan video interaktif. Sampel penelitian ini adalah 35 remaja. Metode
Media sosialisasi pengumpulan data adalah metode dokumentasi, proses sosialisasi, tes
instrumen, dan metode kuesioner. Teknik analisis data adalah teknik
analisis persentase deskriptif dan perbandingan rata-rata pengetahuan
menggunakan paired t-test. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam
pengetahuan tentang bencana tanah longsor pada kelompok remaja
berusia 13 – 19 tahun setelah diberikan stimulus. Stimulus yang diberikan
berupa video interaktif tentang bencana tanah longsor sebagai media
sosialisasi. Kategori respons remaja kelompok 13 – 19 tahun adalah
“sangat positif”
ABSTRACT
Keywords: Wetan Kali Hamlet Rahtawu Village is vulnerable to landslides. It is need
Landslides Disaster to increase people's knowledge about preparedness to landslides disaster.
Interactive Video Target of this study is group of teenagers in range 13-19 years in Wetan
Media Socialization Kali Hamlet, Rahtawu Village. The purpose of this study was to find out the
knowledge of teenager about landslides and find out the teenager's
response about the socialization of landslides with interactive videos. The
research sample was 35 teenagers. Data collection methods were
documentation methods, socialization processes, instrument tests, and
questionnaire methods. The data analysis techniques were descriptive
percentage data analysis techniques and comparison of the average
knowledge using paired t-test. There is an increase significantly in
knowledge about landslide disasters in the 13-19 year old teenager group,
after being given a stimulus. The stimulus is socializing landslide disasters
using interactive video as a media socialization. The category of response
teenager group 13-19 years old is "Very Positive".
© 2019 (Rahma Hayati & Nadya Amalia). All Right Reserved

e-mail: geomedia@uny.ac.id
Video Interaktif Bencana Tanah Longsor; Media Sosialisasi Bahaya Tanah Longsor untuk Remaja

Pendahuluan Rahtawu yang berbukit-bukit dan berada di lereng


Bencana alam semakin meningkat tiap pegunungan menyebabkan bencana tanah
tahunnya, baik yang disebabkan oleh proses alam longsor sering terjadi di Desa Rahtawu, baik yang
maupun yang disebabkan oleh aktivitas manusia. merupakan longsoran kecil sampai longsoran
Salah satunya adalah bencana tanah longsor yang besar. Pada saat musim penghujan datang,
sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. masyarakat harus siap siaga dengan datangnya
Memasuki musim penghujan ancaman bencana longsor yang tidak dapat diketahui secara pasti.
ini semakin meningkat. Tanah longsor berubah Tindakan dalam upaya kesiapsiagaan
menjadi bencana alam manakala kejadian tersebut masyarakat terhadap bencana tanah longsor
menimbulkan korban baik berupa korban jiwa sudah dilakukan, dengan tujuan untuk menangani
maupun kerugian harta benda dan hasil budaya dan menanggulangi masalah bencana tanah
manusia seperti bangunan rumah, fasilitas umum, longsor yang sering terjadi di Desa Rahtawu.
dan lahan pertanian. Kerusakan-kerusakan Tindakan tersebut dilakukan untuk mengurangi
tersebut secara tidak langsung melumpuhkan korban jiwa, harta benda dan kerusakan fasilitas
kegiatan pembangunan dan aktivitas ekonomi di umum. Karena masyarakat harus siap akan
daerah bencana dan sekitarnya (Suranto, 2008; terjadinya kejadian tanah longsor yang dapat
Hardiyatmo, 2006). Banyak faktor yang menimbun serta memutus akses jalan utama
mempengaruhi terjadinya bencana tanah longsor menuju Desa Rahtawu dan dusun-dusun sekitar.
menjelaskan seperti kondisi geologi, hidrologi, Pada saat terjadi bencana tanah longsor
topografi, iklim, dan perubahan cuaca dapat masyarakat Desa Rahtawu turut aktif dan gotong
mempengaruhi stabilitas lereng yang royong dalam menghadapi bencana. Dalam hal
mengakibatkan terjadinya longsoran. Longsoran penanggulangan bencana, masyarakat
jarang terjadi oleh satu sebab saja (Hardiyatmo, merupakan pihak yang paling rentan menjadi
2006). korban dari bencana. Kerentanan tersebut dapat
Kabupaten Kudus adalah salah satu terjadi karena beberapa hal seperti kurangnya
kabupaten di Jawa Tengah yang mempunyai pengetahuan masyarakat tentang bencana alam,
beberapa kecamatan yang berpotensi terjadi mitigasi bencana, rehabilitasi masyarakat pasca
bencana tanah longsor baik dalam tingkatan bencana, dan perhatian dari pemerintah. Tindakan
rawan bencana maupun cukup berbahaya. Salah kesiapsiagaan sangat penting diberikan lebih dini
satu kecamatan yang rawan terjadi bencana tanah kepada masyarakat, terutama kepada remaja.
longsor yaitu Kecamatan Gebog, dimana di Sebab pada usia remaja, seseorang sudah dapat
kecamatan tersebut terdapat beberapa desa yang berpikir secara abstrak, serta sudah mampu
rawan terjadi bencana tanah longsor. Desa memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin
Rahtawu merupakan salah satu desa rawan terjadi dari suatu sebab saat ini (Desmita, 2013).
bencana tanah longsor. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan
Selama beberapa tahun terakhir sering dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah
terjadi bencana tanah longsor di Desa Rahtawu sosialisasi. Menurut Soerjono Soekanto (dalam
Kecamatan Gebog, dan bencana tanah longsor Nurdianti, 2014) sosialisasi diartikan secara luas
terakhir terjadi pada tahun 2011. Kejadian tersebut sebagai suatu proses dimana masyarakat dididik
menyebabkan rumah beberapa warga mengalami untuk mengenal, memahami, mentaati,
kerusakan, kerugian materi dan rusaknya fasilitas menghargai, dan menghayati norma-norma dan
umum. Wilayah di Desa Rahtawu yang mengalami nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
bencana tanah longsor tahun 2011 adalah Dusun Sosialisasi dapat berlangsung baik secara tatap
Wetan Kali dan Dusun Semliro. Bekas dari lereng muka, namun juga bisa dilakukan dengan jarak
yang mengalami tanah longsor masih dapat jauh melalui sarana, seperti media ataupun surat,
dilihat sampai sekarang. Kondisi topografi Desa

118| Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian


Rahma Hayati & Nadya Amalia | Geomedia Vol 17 No 2 Tahun 2019

dan juga dapat berlangsung secara formal, dan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)
informal, dan secara sengaja maupun tidak Pengetahuan remaja Dusun Wetan Kali tentang
sengaja. Sosialisasi pada penelitian ini dilakukan bencana tanah longsor, (2) Respon remaja tentang
untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang sosialisasi bencana tanah longsor menggunakan
bencana tanah longsor. Menurut Notoatmodjo media video interaktif.
(dalam Wibowo, 2017) pengetahuan merupakan
hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan Metode
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Populasi pada penelitian ini adalah remaja
Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh usia 13-19 tahun di Dusun Wetan Kali Desa
melalui mata dan telinga. Pengetahuan adalah Rahtawu sejumlah 137 orang. Sampel penelitian
domain yang sangat penting bagi terbentuknya untuk proses sosialisasi adalah 25% dari jumlah
tindakan seseorang, sehingga perilaku yang populasi, diambil secara purposive random
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng sampling. Metode pengambilan data yang
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengetahuan. dokumentasi, proses sosialisasi, intrument tes, dan
Sosialisasi dalam penelitian ini dilakukan metode angket. Data yang telah diperoleh melalui
pada remaja di Dusun Wetan Kali karena dusun proses sosialisasi, instumen tes, dan metode
tersebut merupakan salah satu dusun di Desa angket dianalisis sesuai dengan masing-masing
Rahtawu yang rawan akan terjadinya tanah variabel penelitian. Teknik analisis data yang
longsor dan pernah terjadi bencana tanah longsor digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
pada tahun 2011. Tindakan sosialisasi tentang persentase dan uji perbandingan rata-rata
bencana tanah longsor kepada remaja tersebut pengetahuan dengan menggunakan uji paired t-
dapat dilakukan dengan menggunakan media. test.
Media merupakan alat bantu yang digunakan
untuk menunjang pengetahuan dan pemahaman Hasil dan pembahasan
manusia dalam mempelajari suatu hal. Media
Gambaran Umum Lokasi dan Obyek Penelitian
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
Penelitian dilakukan di Dusun Wetan Kali
jamak dari kata medium yang secara harfiah
yang merupakan salah satu dusun di Desa
berarti perantara atau pengantar, pengantar
Rahtawu. Secara adminstratif di sebelah timur
pesan dari pengirim ke penerima pesan
yang berbatasan dengan Dusun Semliro (sebelah
(Sadiman,dkk, 2009).
utara), Desa Ternadi (sebelah timur), Dusun Krajan
Sosialisasi dalam penelitian ini mengunakan
(sebelah selatan), dan Dusun Gringsir (sebelah
video interaktif sebagai media dalam upaya
barat). Dusun Wetan Kali memiliki topografi yang
meningkatkan pengetahuan remaja, dimana
berbukit-bukit dan terdapat beberapa sungai
dalam media ini terdiri dari teks, gambar, video,
yang mengaliri wilayah Dusun Wetan Kali tersebut.
dan animasi yang menggambarkan dan
Dusun Wetan Kali terbagi menjadi 8 RT (Rukun
menjelaskan tentang bencana tanah longsor.
Tetangga) dan merupakan dusun dengan jumlah
Penggunaan media video interaktif diharapkan
RT terbanyak di Desa Rahtawu. Lokasi penelitian
kelompok remaja Dusun Wetan Kali dapat lebih
ditunjukkan oleh Gambar 1.
paham tentang bencana tanah longor dan dapat
memahami materi dengan mudah.

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |119


Video Interaktif Bencana Tanah Longsor; Media Sosialisasi Bahaya Tanah Longsor untuk Remaja

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

maupun lereng-lereng ataupun tebing-tebing


Kejadian Bencana Tanah Longsor di Desa bukit yang berada di sekitar desa. Berdasarkan
Rahtawu tulisan Widjanarko (dalam Riani, 2013) di Desa
Kejadian tanah longsor yang pernah terjadi
Rahtawu pernah terjadi bencana besar yang
di Kabupaten Kudus salah satunya adalah di
terjadi pada tahun 2006. Bencana tersebut
daerah Desa Rahtawu. Di Desa Rahtawu setiap
diakibatkan oleh meluapnya Kali Gelis yang
datang musim penghujan sering terjadi tanah
melintasi Dusun Semliro di Desa Rahtawu.
longsor, baik di tebing sungai, tebing jalan,

120| Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian


Rahma Hayati & Nadya Amalia | Geomedia Vol 17 No 2 Tahun 2019

Sedangkan berdasarkan data dari Badan Tabel 1. Kejadian Bencana Tanah Longsor di Desa
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rahtawu
No Waktu Kejadian Keterangan
Kudus (2010) pada bulan Januari dan Pebruari 1 Maret (2006) Dusun Semliro
2008, terjadi gerakan tanah lagi yang 2 Januari dan Dusun Semliro, Dusun
Februari (2008) Wetan Kali
menyebabkan satu rumah di dusun Semliro dan 3 Februari (2011) Dusun Semliro dan
tujuh rumah di Dusun Wetan Kali rusak total, 47 Dusun Wetan Kali
rumah rusak ringan. 4 Januari (2015) Dusun Semliro
5 Desember (2015) Dusun Semliro
Bukti bahwa pernah terjadi tanah longsor 6 Maret (2017) Dusun Semliro, Dusun
masih dapat dilihat di sekitar dusun tersebut. Sisa Krajan
Sumber: Data penelitian, 2018
cekungan pada tanah yang diakibatkan dari
gerakan tanah tampak masih jelas dan berada Desa Rahtawu merupakan desa yang rawan
tepat di belakang Dusun Wetan Kali. Tabel 1 bencana tanah longsor. Sebagian besar wilayah
berikut ini menunjukkan daftar beberapa kejadian desa merupakan area rawan bencana tanah
bencana tanah longsor di Desa Rahtawu. longsor (Gambar 2).

Gambar 2. Peta Daerah Rawan Longsor Desa Rahtawu Tahun 2018

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |121


Video Interaktif Bencana Tanah Longsor; Media Sosialisasi Bahaya Tanah Longsor untuk Remaja

Keadaan Demografi Dusun Wetan Kali Tabel 4. Sampel Penduduk Usia Remaja 13-19 Tahun
Dusun Wetan Kali memiliki jumlah Berdasarkan Tempat Tinggal
penduduk sebanyak 1.577 jiwa dengan komposisi No RT/RW Penduduk Sampel
penduduk ditunjukkan oleh Tabel 2. Usia 13-19
Tabel 2. Jumlah Penduduk Dusun Wetan Kali Menurut Tahun
Kelompok Umur
1 RT1/RW2 20 6
Kelompok Umur Jumlah (Jiwa)
2 RT2/RW2 19 4
No
3 RT3/RW2 7 2
1 0-7 85
4 RT4/RW2 15 3
2 8-14 140
3 15-21 147 5 RT5/RW2 19 5
4 22-28 164 6 RT6/RW2 26 8
5 29-35 196 7 RT7/RW2 17 4
6 36-42 204 8 RT8/RW2 14 3
7 43-49 184 Jumlah 137 35
8 50-56 146 Sumber : Data Penelitian, 2018
9 57-63 148
10 >64 163 Media Video Interaktif (sebagai media
Jumlah 1577 sosialisasi)
Sumber: Data Penelitian, 2018 Penelitian ini menggunakan media untuk
melakukan sosialisasi bencana, yaitu dengan
Di Dusun Wetan kali terdapat penduduk
media video interaktif bencana tanah longsor.
usia remaja antara 13-19 tahun sebanyak 137 jiwa.
Video tersebut berisi penjelasan yang berkaitan
Persebaran penduduk usia remaja 13-19 tahun
dengan Desa Rahtawu dan penjelasan tentang
Dusun Wetan Kali ditunjukkan oleh Tabel 3.
bencana tanah longsor, kesiapsiagaan bencana
tanah longsor dan mitigasi bencana tanah longsor,
Tabel 3. Penduduk Usia Remaja 13-19 Tahun Dusun
Wetan Kali dimana beberapa video tersebut bersumber dari
Penduduk Usia 13-19 BNPB. Berikut ini merupakan rincian video yang
No RT/RW Tahun digunakan sebagai media dalam sosialisasi
L P Jumlah
bencana tanah longsor bagi remaja usia 13-19
1 RT1/RW2 11 9 20
2 RT2/RW2 11 8 19 tahun di Dusun Wetan Kali Desa Rahtawu
3 RT3/RW2 4 3 7 Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
4 RT4/RW2 5 10 15
5 RT5/RW2 7 12 19
6 RT6/RW2 16 10 26
Pembukaan
7 RT7/RW2 11 6 17 Sebagai pembuka diberikan penjelasan
8 RT8/RW2 7 7 14 tentang Indonesia sebagai negara yang rawan
Jumlah 72 65 137
akan bencana alam. Gambar 3 berikut merupakan
Sumber : Data Penelitian, 2018
ilustrasi bagian dari pembukaan video.

Selanjutnya, dari penduduk usia remaja


13-19 tahun di Dusun Wetan Kali diambil sampel
secara proporsional di semua wilayah RT. Tabel 4
menunjukkan jumlah sampel yang diambil dari
masing-masing RT.

Gambar 3. Pembukaan Video

Bagian pembukaan juga menjelaskan


tentang lokasi Desa Rahtawu yang terletak pada

122| Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian


Rahma Hayati & Nadya Amalia | Geomedia Vol 17 No 2 Tahun 2019

zona rawan longsor, sehingga diharapkan


membuka pikiran responden untuk paham
mengenai kerawanan desanya. Gambar 4
merupakan ilustrasi letak Lokasi Desa Rahtawu di
dalam video.

Gambar 6. Penjelasan tentang Tanah Longsor

Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Tanah


Longsor
Bagian kesiapsiagaan dan mitigasi bencana
Gambar 4. Lokasi Desa Rahtawu tanah longsor menampilkan video animasi
tentang mitigasi bencana tanah longsor yang
Isi (Bencana Tanah Longsor di Rahtawu) dikeluarkan oleh Badan Nasional
Bagian berikutnya dari video interaktif Penanggulangan Bencana. Bagian video ini
adalah bagian isi. Bagian isi menjelaskan tentang memberikan pengetahuan tentang apa yang
bencana tanah longsor di Desa Rahtawu. Kejadian- harus dilakukan sebelum, pada saat dan sesudah
kejadian bencana tanah longsor, lokasi-lokasi terjadi bencana. Gambar 8 berikut merupakan
kejadian tanah longsor, kerugian-kerugian dari ilustrasi kesiapsiagaan dan mitigasi bencana
bencana tanah longsor di Desa Rahtawu tanah longsor dalam video.
ditampilkan pada bagian ini. Ilustrasi kejadian
tanah longsor ditunjukkan oleh Gambar 5 berikut.

Gambar 8. Video Kesiapsiagaan dan Mitigasi


Bencana Tanah Longsor

Gambar 5. Video Kejadian Tanah Longsor di


Penutup
Desa Rahtawu
Bagian penutup menampilkan ucapan
terimakasih dari peneliti kepada para peserta
Penjelasan (Penjelasan teoritik bencana tanah
sosialisasi bencana tanah longsor di Dusun Wetan
longsor)
Kali Desa Rahtawu.
Bagian penjelasan menampilkan penjelasan
tentang bencana tanah longsor, faktor-faktor yang
Pengetahuan Remaja Dusun Wetan Kali
mempengaruhi dan penyebab tanah longsor. Tentang Bencana Tanah Longsor
Bagian ini juga menjelaskan tentang upaya yang Langkah untuk mengetahui pengetahuan
harus dilakukan agar tidak terjadi bencana tanah Remaja Dusun Wetan Kali tentang bencana tanah
longsor. Ilustrasi penjelasan tentang tanah longsor longsor terdapat dua pengukuran yaitu melalui
ditunjukkan oleh Gambar 6. pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum
stimulus yaitu sosialisasi tentang bencana tanah
longsor melalui video interaktif. Hasil nilai pre-test
dalam penelitian ini adalah tertinggi 93,1 dan
terendah 67. Uji pre-test menunjukkan bahwa

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |123


Video Interaktif Bencana Tanah Longsor; Media Sosialisasi Bahaya Tanah Longsor untuk Remaja

sebagian besar (85,7%) termasuk dalam kriteria hasil nilai signifikansi hitungnya adalah 0,019.
sangat baik (Tabel 5). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pre-test
dan post-test bersifat heterogen (tidak sama)
Tabel 5. Persentase Hasil Uji Pre-Test karena nilai signifikansi > 0,05.
Interval Kriteria Persentase Uji perbandingan rata-rata pengetahuan
0% - 25% Kurang Baik 0%
remaja antara nilai pre-test dan post-test
26% - 50% Cukup Baik 0%
51% - 75% Baik 14,3% dianalisis menggunakan Uji Paired T-Test pada
76% - 100% Sangat Baik 85,7% SPSS. Berdasarkan hasil analisis uji paired t-test
Jumlah 100% diperoleh nilai rata-rata hasil pre-test adalah
Rata-Rata 82,7%
82,68 sedangkan untuk nilai rata-rata hasil post-
Sumber : Data primer 2018
Stimulasi dalam penelitian ini adalah test adalah 92,73. Dan hasil nilai signifikansi 0,000
sosialisasi tentang bencana tanah longsor dengan < 0,005. Dari nilai tersebut terdapat perbedaan
menggunakan media video interaktif. Hasil nilai yang signifikan.antara nilai pre-test dan nilai
dari post-test yang didapatkan setelah remaja post-test.
diberikan stimulus menunjukkan bahwa nilai Respon Remaja Tentang Sosialisasi Bencana
tertinggi dari post-test yaitu 100 dan nilai Tanah Longsor Melalui Video Interaktif
terendah adalah 82,8. Berdasarkan pencapaian Hasil uji angket respon remaja
terhadap nilai maksimal, maka hasil uji post-test menunjukkan bahwa dari 12 butir soal yang ada
(100%) termasuk dalam kriteria sangat baik dengan total responden 35 orang. Skor maksimal
ditunjukkan oleh Tabel 6. yang mungkin (semua jawaban YA) adalah 12.
Tabel 6. Persentase Hasil Uji Post-Test
Skor minimal yang mungkin (semua jawaban
Interval Kriteria Persentase
0% - 25% Kurang Baik 0% TIDAK) adalah 0. Hasil uji respon menunjukkan
26% - 50% Cukup Baik 0% bahwa nilai respon rata-rata dari 33 responden
51% - 75% Baik 0% mencapai 94,05% dari nilai skor maksimal. Rata-
76% - 100% Sangat Baik 100%
rata skor tersebut masuk dalam kategori respon
Jumlah 100%
Rata-Rata 92,7% “Sangat Positif”. Berdasarkan hasil persentase
Sumber : Data Penelitian, 2018 pencapaian terhadap skor maksimal tersebut
dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi
Selanjutnya dari data hasil pre-test dan post-
tentang bencana tanah longsor melalui media
test tersebut kemudian diolah untuk mengetahui
video interaktif sangat cocok diterapkan kepada
perbandingan rata-rata antara nilai pre-test dan remaja usia 13-19 tahun di Dusun Wetan Kali
nilai post-test. Proses yang dilakukan meliputi uji
sebagai sumber pengetahuan tentang bencana
normalitas, uji homogenitas, dan uji perbandingan tanah longsor.
pengetahuan dengan uji paired T-test.

Uji normalitas data dilakukan dengan


Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bantuan SPSS 16.0 Kolmogorov-Smirnov. Setelah
perbedaan nilai yang signifikan antara
dianalisis diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi
pengetahuan sebelum dilakukan sosialisasi dan
pre-test sebesar 0,062 dan nilai signifikansi post-
sesudah sosialisasi dengan menggunakan media
test sebesar 0,095 yang artinya data tersebut
video interaktif. Remaja di Dusun Wetan Kali
berdistribusi normal karena hasil nilai signifikansi
memiliki kemampuan awal atau pengetahuan awal
> 0,05.
tentang bencana tanah longsor cukup baik.
Uji homogenitas dalam penelitian ini
Seperti diungkapkan oleh Andari (2012) bahwa
menggunakan SPSS 16.0 dengan analisis Levene
kemampuan awal siswa memberikan pengaruh
Statistic. Dari hasil analisis tersebut diperoleh
yang berbeda terhadap hasil belajar. Remaja di

124| Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian


Rahma Hayati & Nadya Amalia | Geomedia Vol 17 No 2 Tahun 2019

Desa Rahtawu jarang mendapatkan sosialisasi video interaktif menarik untuk digunakan sebagai
mengenai bencana tanah longsor, namun mereka media dalam sosialisasi kepada remaja sehingga
telah mendapatkan pengetahuan tentang remaja tidak merasa jenuh pada saat mengikuti
bencana tanah longsor tersebut dari keluarga, kegiatan sosialisasi dan mereka dapat menyerap
sekolah, maupun media massa. Pengetahuan dari materi dengan optimal. Hal ini sejalan dengan
berbagai sumber tersebut yang membuat mereka pernyataan dari Haryoko (2009) bahwa media
memiliki pengetahuan awal yang tinggi. audio-visual dapat memperlancar pemahaman
sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan
Media video interaktif yang digunakan dan potensi.
dalam kegiatan sosialisasi turut berpengaruh Pada penelitian ini kegiatan sosialisasi
dalam peningkatan pengetahuan remaja Dusun mengenai bencana tanah longsor dengan
Wetan Kali tentang bencana tanah longsor. menggunakan media video interaktif mampu
Penggunaan media yang berbeda dari yang meningkatkan pengetahuan remaja. Kegiatan
biasanya (pamflet, buku, gambar, dan lain-lain) sosialisasi dengan menggunakan media video
menyebabkan rasa ingin tahu remaja bertambah. interaktif cocok dan efektif digunakan dengan
Media video interaktif merupakan media yang sasaran remaja di Desa Wetan Kali, Desa Rahtawu.
baru bagi remaja di Desa Tahrawu keterkaitannya Remaja Desa Rahtawu memberi respon yang
dengan sosialisasi bencana. Hal tersebut membuat tinggi terhadap penggunaan media video
remaja lebih fokus dalam memperhatikan materi interaktif untuk sosialisasi bencana tanah longsor.
yang dijelaskan. Hal ini seperti pernyataan dari Remaja lebih mudah memahami mengenai lokasi
Purwono (2014) bahwa peranan media desa mereka yang sangat rentan terhadap bahaya
pembelajaran sangatlah penting dalam proses bencana tanah longsor. Remaja juga merasa lebih
transformasi ilmu pengetahuan itu sendiri, karena memahami mengenai mitigasi bencana tanah
media pembelajaran sangat penting untuk longsor.
memotivasi siswa, memberikan pengalaman serta
mempermudah siswa dalam memahami materi Simpulan
yang disampaikan. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat
Media yang digunakan dalam pembelajaran peningkatan pengetahuan remaja usia 13-19
tahun di Dusun Wetan Kali Desa Rahtawu yang
harus dipilih berdasarkan tujuan dari penelitian.
sangat signifikan mengenai bencana tanah
Purwono (2014) menjelaskan bahwa penggunaan longsor, setelah diberikan stimulus berupa
media yang tepat merupakan suatu alternatif sosialisasi bencana tanah longsor dengan
untuk mengatasi rendahnya hasil belajar peserta menggunakan media video interaktif dan terdapat
didik. Pada saat dilakukan sosialisasi bencana respon sangat positif dari remaja usia 13-19 tahun
tanah longsor, remaja mengikuti dengan baik di Dusun Wetan Kali Desa Rahtawu tentang
sosialisasi bencana tanah longsor menggunakan
kegiatan sosialisasi bencana tanah longsor melalui
video interaktif.
media video interaktif. Pada saat pemutaran video,
para remaja memperhatikan dan mendengarkan Ucapan terima kasih
dengan baik, sehingga mereka mendapatkan hasil Ucapan terima kasih disampaikan kepada
nilai pengetahuan remaja (post-test) yang berbagai pihak yang telah membantu dalam
meningkat secara signifikan dibandingkan dengan penelitian dan penyusunan artikel.
hasil pre-test.
Referensi
Andari, T. (2012). Efektifitas pembelajaran
Respon dari peserta sosialisasi terhadap
matematika menggunakan pendekatan
media yang digunakan sebagian besar masuk
kontekstual terhadap prestasi belajar
dalam kategori respon sangat posisitf. Media

Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian |125


Video Interaktif Bencana Tanah Longsor; Media Sosialisasi Bahaya Tanah Longsor untuk Remaja

matematika ditinjau dari kemampuan awal Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan dan
siswa kelas v sd se-kecamatan bangunrejo Pembelajaran, 2(2).
kabupaten lampung tengah. JIPM (Jurnal
Riani, M., Prabandiyani, S.., I., Munifatul. (2013).
Ilmiah Pendidikan Matematika), 1(1).
Pemetaan Kondisi Tanah dan Vegetasi
http://www.bpbdkuduskab.com/search/label
Sebagai Upaya Mengurangi Terjadinya
/Longsor. (9 Sep. 2018)
Bencana Gerakan Tanah di Desa Rahtawu
Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Dalam
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013.
Hardiyatmo, H.C. (2006). Penanganan Tanah
Semarang: Pasca Sarjana Universitas
Longsor dan Erosi. Yogyakarta : UGM Press.
Diponegoro. ISBN 978-602-17001-1-2.
Haryoko, S. (2009). Efektivitas Pemanfaatan Media
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A.,
Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi
Rahardjito. (2009). Media Pendidikan:
Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro 1
Pengertian, Pengembangan dan
(5): 1-10.
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Kurniawati, E. (2016). Respon Mahasiswa Iain
Suranto, J.P. (2008). Kajian Pemanfaatan Lahan
Kendari Terhadap Dakwah Jurnalisme Online’.
Pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor
Doctoral Dissertation. IAIN Kendari.
Di Gununglurah, Cilongok, Banyumas. Tesis.
Nurdianti, S.R. (2014). Analisis Faktor-Faktor Semarang: Fakultas Teknik UNDIP.
Hambatan Komunikasi Dalam Sosialisasi
Wibowo, H.E. (2017). Pemanfaatan Media Audio-
Program Keluarga Berencana Pada
Visual (Video) Sebagai Upaya Meningkatkan
Masyarakat Kebon Agung-Samarinda. Dalam
Pengetahuan Remaja Tentang Gerhana
eJournal Ilmu Komunikasi (2): 145-159.
Matahari Di Dusun Rejosari Desa Pranten
Purwono, J. (2014). Penggunaan media audio- Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.
visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan Skripsi. Semarang: Jurusan Geografi FIS
alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 UNNES.

126| Geomedia : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian

Anda mungkin juga menyukai