Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA 1


TANGKI BERPENGADUK

DOSEN PENGAMPU:
Evelyn, MSc.PhD

ASISTEN PRAKTIKUM:
Elisa Pebrianti

OLEH:
KELOMPOK 8
KELAS C

ANGGOTA:
Dimas Bayu Darmawan (1807124981)
Geta Arianty (1807113625)
Meidillah Harfani (1807125257)
Riska Fadila B.S (1807124329)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2020
LEMBAR PENUGASAN LABTEK I
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020
Modul Praktikum : Tangki Berpengaduk
Kelompok/Kelas : Kelompok 8 S1 C 2018
Nama Praktikan : 1. Dimas Bayu Darmawan
2. Geta Arianty
3. Meidillah Harfani
4. Riska Fadila B.S
No Penugasan

Pekanbaru,______________
Dosen Pembimbing Praktikum

(_______________________________)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRATIKUM


Laboratorium Intruksional Teknik Kimia I
TANGKI BERPENGADUK

Dosen Pengampu Pratikum Laboratorium Intruksional Teknik Kimia I dengan ini


menyatakan bahwa:
Kelompok VIII:

Dimas Bayu Darmawan (1807124981)


Geta Arianty (1807113625)
Meidillah Harfani (1807125257)
Riska Fadila B.S (1807124329)

1. Telah melakukan perbaikan-perbaikan yang disarankan oleh dosen


pengampu/asisten pratikum.
2. Telah menyelesaikan laporan lengkap praktikum Tangki Berpengaduk dari
Laboratorium Intruksional Teknik Kimia I yang disetujui oleh dosen
pengampu/asisten pratikum.

Catatan Tambahan:

Pekanbaru,
Dosen Pengampu

Evelyn, MSc.PhD

NIP.

ABSTRAK
Pengadukan merupakan proses yang menyebabkan terjadinya gerakan pada zat
yang diaduk dan biasanya dilakukan dalam alat berupa tangki berpengaduk.
Praktikum tangki berpengaduk bertujuan untuk menentukan pola aliran,
pengaruh penggunaan sekat dan tanpa sekat, menghitung kebutuhan daya yang
diperlukan dan menentukan karakteristik daya pengaduk. Pada percobaan
digunakan impeller jenis propeller dan paddle dengan sekat dan tanpa sekat.
Pola aliran yang dihasilkan oleh impeller paddle dan propeller pada tangki tanpa
sekat adalah pola tangensial dan vorteks muncul di permukaan fluida dengan
cepat. Pola aliran yang dihasilkan oleh impeller propeller dan paddle pada
tangki bersekat adalah pola aksial dan radial serta vorteks tidak terbentuk.
Diperoleh hasil bahwa semakin meningkat kecepatan pengadukan yang
digunakan, semakin besar daya yang ditimbulkan. Kecepatan pengadukan diatur
pada 190 rpm, 200 rpm dan 210 rpm dengan ketinggian fluida 20 cm. Daya yang
dihasilkan pada tangki berpengaduk tanpa sekat dengan impeller paddle adalah
2.6263 W, 2.8798 W dan 3.1447 W, sedangkan pada tangki berpengaduk dengan
sekat dihasilkan daya sebesar 3.7206 W, 4.1469 W dan 4.4752 W. Daya yang
dihasilkan pada tangki berpengaduk tanpa sekat dan dengan sekat dengan
impeller propeller adalah 0 W untuk ketiga variasi kecepatan pengadukan.

Kata kunci: Pengadukan, sekat, impeller, propeller, paddle, votrteks, daya.

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pernyataan Masalah
Pengoperasian industri kimia atau industri pengolahan lainnya banyak
bergantung pada proses pengadukan dan pencampuran cairan yang efektif.
Umumnya, pengadukan mengacu pada kekuatan fluida yang digerakkan oleh
motor pengaduk untuk membentuk pola aliran didalam suatu bejana.
Pencampuran biasanya melibatkan pengambilan dua atau lebih fase terpisah,
seperti cairan dan bubuk padat, atau dua cairan, dan menyebabkan penyebaran
secara acak satu sama lain (Geankoplis, 1993).
Sering kali terjadi kesalahpahaman tentang pengadukan dan pencampuran.
Sebenarnya pengadukan (agitation) menunjukkan gerakan pada suatu bahan di
dalam bejana, dimana gerakan itu mempunyai pola sirkulasi tertentu. Sedangkan
pencampuran (mixing) adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak
dimana bahan yang satu menyebar kebahan lainnya sebelum bahan tersebut
terpisah dalam dua fasa atau lebih. Pencampuran diartikan sebagai suatu proses
menghimpun dan membaurkan suatu bahan-bahan (Geankoplis, 1993).
Pencampuran diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan
membaurkan bahan-bahan. Proses utama pada pencampuran adalah penyisipan
antar partikel jenis yang satu di antara partikel jenis yang lain. Dalam hal ini
diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur supaya
pencampuran dapat berlangsung dengan baik. Proses pencampuran bisa dilakukan
dalam sebuah tangki berpengaduk. Aplikasi pengadukan dan pencampuran bisa
ditemukan dalam rentang yang luas, diantaranya dalam proses suspensi padatan,
dispersi gas-cair dan dispersi cair-cair (Geankopolis, 1993).
Menurut Geankoplis (1993), pencampuran (mixing) dan pengadukan
(agitation) dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu; mencampur dua
cairan yang mudah larut, seperti etil alkohol dan air, melarutkan zat padat dalam
cairan, seperti garam dalam air, mendispersikan gas dalam cairan sebagai
gelembung halus, seperti oksigen dari udara dalam suspensi mikroorganisme
untuk fermentasi atau proses lumpur aktif dalam pengolahan limbah, suspensi
partikel padat halus dalam slurry, pengadukan cairan dilakukan untuk
meningkatkan perpindahan panas antara fluida dengan dinding bejana, zat cair
dengan kumparan atau mantel pemanas kalor.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Dapat menjelaskan pola‐pola aliran yang terjadi dalam tangki
berpengaduk.
2. Dapat menjelaskan pengaruh penggunaan sekat dan tanpa sekat pada pola
aliran yang ditimbulkan.
3. Dapat menghitung kebutuhan daya yang diperlukan untuk suatu operasi
pencampuran.
4. Dapat menentukan karakteristik daya pengaduk.

Anda mungkin juga menyukai