Anda di halaman 1dari 8

A.

Pembagian masa kanak kanak


Belum banyak ahli psikologi yang mengadakan penelitian tentang hal ini ,oleh karena belum
banyaknya tingkah laku manusia yang dapat dipergunakan sebagai pedoman penelitian ,yang
mengadakan penelitian kebanyakan adalah para dokter yang berkepentingan dengan masalah
medis.
Pembagian berikut adalah pembagian yang dampai sekarang masih dipergunakan ,dalam
pengertian seperti diatas .yaitu :
1. .....sd masa kelahiran ,disebut dengan masa pranatal (masa sebelum lahir)
2. 0;0 s/d 0;2 disebut masa orok (masa bayi)
3. 0;3 s/d 1.0 disebut mas anak tetek,
4. 1;0 s/d 2;6 disebut masa pencoba
5. 3;0 s/d 4;0 disebut masa pancaroba,dan
6. 4;0 s/d 5;0 disebut masa pemain
Tidak banyak pula sebenarnya para ahli yang menyelidiki masa pranatal ini,tetapi oleh karena
ada beberapa hal yang patut diketahui ,terutama oleh para calon orang tua ,maka serba sedikit
diketengahkan pula ,dengan maksud agar dapat memanfaatkan dalam rangka mengadakan
penjagaan preventif terhadap calon keturunannya ,agar dapat lahir dengan sehat dan selamat.

1.Masa Pranatal
Sebenarnya pada masa ini belum banyak yang dapat diketahui tentang kehidupan jiwa
embrio ,tetapi oleh karena ada beberapa hal yang perlu pula di ketahui oleh para calon orang tua
anak ,maka akan dibicarakan serba sedikit tentang masa ini .antara lain ialah :
1. faktor – faktor apa yang mempengaruhi perkembangan embrio dalam kandungan
2. faktor – faktor apa yang dapat menimbulkan ganggua fisis pada anak dalam kandungan.
3. tentang hal gerakan gerakan anak dalam kandungan.
a).faktor –faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dalam kandungan ,antara lain ialah:
1. faktor keturunan
embrio yang berkembang didalam kandungan ibu ,ditentukan oleh sel-sel telur dari pihakk
ibu dan sel-sel telur dari pihak ayah.sejak pertemuan antara keduanya itu mulailah terjadi
kehidupan .hal ini dibicarakan lebih mendalam didalam antropobiologi.
2. faktor kemasakan ,dan
menjadi masaknya embrio ,mempengaruhi kehidupan jiwa embrio itu sendiri .misalnya anak
yang lahir pada umur tujuh bulan ,tampak lebih tidak berdaya dibandingkan dengan anak
yang lahir pada umur sembilan bulan
3. faktor penyesuaian diri.
perkembangan embrio dalam kandungan ,dipengaruhi oleh lingkungannya.menurut
penyelidikan para embriolog ,ternyata jika lingkungan kehidupan si ibu berubah ,maka
berubah pula keadaan embrio

b).faktor-faktor apakah yang dapat menimbulkan gangguan fisis pada embrio?


Tentang hal ini dapat di bedakan atas tiga kelompok ,ialah
 yang kurang berbahaya,misalnya alkohol dan nikotin
 yang sedikit berbahaya ,misalnya kehidupan emosi si ibu
 yang sangat berbahaya ,misalnya kelaparan ,kurang vitamin,dan penyakit kelamin.
2.Masa Orok

a.hal hal yang menarik perhatian para penyelidik


pada saat anak baru lahir ,ialah tentang tangis si bayi,sehingga hal ini menimbulkan beberapa
pendapat antara satu dengan yang lain berbeda beda bergantung dari sudut pandangnya sendiri
sendiri .
freud berpendapat bahwa tangis bayi itu disebabkan oleh karena pada saat itu terjadi
perpindahan dari kehidupan yang tidak disadari ke kekehidupan yang disadari .akibat perpindahan
itu si bayi menjadi takut ,dan ingin kembali kekehidupan sebelumnya (regresi) .sejak saat inilah
timbul pada si bayi dorongan atau nafsu mati.
Sis heyster ,berpendapat bahwa tangis bayi itu adalah pertanda adanya kesadaran pada
manusia.
Pendapat yang lain ,yang lebih bersifat umum,mengatakan bahwa tangis si bayi itu disebabkan
kelahiran itu melalui suatu tekanan pada tubuh si bayi itu.hal ini dibuktikan dengan adanya
percobaan bahwa kepekaan rasa pada kulit ,adalah yang pertama yang dialami oleh si bayi,sebelum
kepekaan rasa pada indra lain.
Hal yang menarik perhatian dari si bayi ialah tentang tidur si bayi .didalam 24 jam (menurut
penelitian charlotte buhler),18 jam lamanya hanyalah untuk tidur -tidur ayam,untuk menyusui
,untuk gerakan gerakan spontan ,dan yang lain untuk reaksi-reaksi terhadap rangsangan dari
luarbaik reaksi positif maupun reaksi negatif.

b). Kehidupan Fisis si Bayi


Salah seorang ahli psikologi yang mengadakan penyelidikan dalam hal ini, ialah Charlotte
Buhler. Dari penyelidikannya, yang dilakukan di dalam kehidupan flsis, hasil-hasilnya adalah tentang;
1. Tentang detak jantung, dikatakan bahwa waktu lima bulan sebelum kelahirannya, jantung si
bayi itu sudah berdetak sebanyak 150 kali/menit. Pada waktu lahir menurun tinggal 130
kali/menit Demikian terus menerus sehingga pada waktu berumur 2 tahun, tinggal 80
kali/menit.
2. Tentang pernapasan si bayi, pada waktu dalam kandungan, tentu tidak mungkin si bayi
bernapas dengan paru-paru, tetapi telah menggerakkan dadanya. Pada saat kelahiran, ia
mulai memerlukan zat asam. Demikian anak itu lahir, maka cairan di dalam hidung dan
telinganya mulai keluar. Dan sejak itu paru-paru si anak mulai melakukan fungsinya. Tarikan
napas yang pertama, terjadi pada saat si anak itu menangis yang pertama.
3. Tentang makan dan minum. Dorongan untuk makan dan minum, telah dibawa si bayi sejak
lahir. Gerak menyerap pada si bayi pun mulai segera dapat berfungsi. Keteraturan antara
gerak penyerapan dan pernapasan segera dikuasai tanpa menjumpai kesukaran.
Dalam hal ini si ibu tinggal membiasakan waktunya yaitu berulang untuk tiga jam, agar
organ-organ si bayi yang bersangkutan dengan makan dan minum segera dapat bekerja
dengan teratur pula.
4. Tentang pembuangan kotoran, dikatakan, organ-organ untuk itu terdiri atas gerak-gerak
refleks, yang telah berjalan dengan baik sejak dalam kandungan. Tekanan pada usus besar
menegangkan urat radial pada perut besar, maka lubang usus terbuka. Keluarnya kotoran
menyebabkan lemasnya urat-urat radial kembali, dan ini menyebabkan lubang tertutup.

c). Perkembangan alat indra si bayi Teremasuk di dalam hal ini, ialah:
1) Perekembangan penglihatan
Pada umumnya indra anak yang baru lahir, belum dapat menerima rangsangan. Matanya
terbuka dan berkedip otomatis dengan gerak refleksif, tapi sebenarnya belum dapat menerima
rangsangan cahaya. Baru pada bulan ketujuh, si bayi dapat mengikuti sesuatu yang di dekat
matanya, dengan memalingkan kepalanya.

2) Perkembangan pendengaran
Hanya dengan waktu kurang lebih 2 jam sesudah lahir, si bayi telah dapat mendengar. Yaitu
sejak cairan yang berasal dari lubang telinga, keluar. Ini dapat dilihat bahwa ia telah dapat mereaksi
terhadap getaran suara, sekalipun reaksinya itu belum mengandung arti tertentu. Kepekaan
menerima rangsangan suara, rupa-rupanya yang paling cepat dimilikinya suara yang keras
menimbulkan reaksi kejut dan suara yang lembut diterima dengan reaksi yang tenang.

3.Perkembangan perasa kulit


Kepekaan menerima rangsang kulit, terdapat pada bibir dan telapak kakinya. Anak lebih peka
terhadap rangsangan dingin daripada rangsangan panas. Yang sangat minta perhatian yaitu perasa
sakitnya. Dengan rangsangan ujung jarum di mana pun, tampak belum ada reaksi.

4.Perkembangan pembau
Terhadap rangsangan bau lembut, anak mereaksi positif dan bau keras, anak mereaksi negatif,
dengan memalingkan kepalanya. Bila ia membau susu ibunya, ia mereaksi dengan gerak mencari-cari
dengan memaling-malingkan kepalanya.
5.Perkembangan perasa lidah
Dalam perkembangan perasa lidah, si bayi tidak jauh berbeda dengan keadaan orang dewasa.
Anak pada umumnya lebih senang rasa manis daripada rasa asin. Rasa asam dan pahit, kebanyakan
ditolaknya

Perkembangan Anak Pada Tahun Pertama

A. Kecakapan-kecakapan Instingtif
Pada masa ini, umumnya disebut masa anak tetek, oleh karena inilah saat datangnya
kematangan anak untuk menguasai kecakapan instingtif yang berhubungan dengan usaha
mempertahankan hidupnya (makan dan minum). Kecakapan-kecakapan instingtif ini sebagian
matang karena faktor dari dalam dan sebagian lagi karena pengaruh dari luar. Untukmudahnya akan
di jelaskan perkembangannya per triwulan, sebagai berikut :

1. Kecakapan instingtif yang matang atas pengaruh dari dalam, pada triwulan pertama, anak
telah dapat mengangkat dan memalingkan kepala, pada triwulan kedua anak telah dapat
menegakkan badan dan duduk dan pada triwulan keempat ia mulai berdiri dan berj alan.
2. Kecakapan instingtif yang matang atas pengaruh dari luar, pada triwulan pertama, anak
telah dapat memalingkan kepala dengan mengarahkan mata atau telinga, bila mendapat
rangsangan getaran udara atau cahaya. Pada triwulan kedua anak telah mulai berusaha
menangkap apa saja yang dilihatnya dan sampai dengan akhir tahun pertama anak telah
dapat menirukan segala sesuatu yang diperbuat oleh orang lain.
Pada saat inilah orang tua sering menggunakan kesempatan kecakapan anaknya itu dengan
melatihkan perbuatan-perbuatan tertentu, yang sering dibanggakan kepada orang lain,
misalnya: kasih salam, tepuk ame ame, main mata, dan sebagainya, sekalipun anak itu
sendiri belum mengerti apa yang diperbuatnya itu.

3.Cara Anak Belajar


Orang dewasa belajar, dengan berusaha mencapai tujuannya yang terletak di luar aktivitas itu,
sedang anak kecil belajar dengan mencapai tujuannya yang terletak di dalam aktivitasnya itu. Artinya
dengan aktivitas belajarnya yang khusus si anak merasakan kegembiraan. kegembiraan itulah tujuan
yang akan dicapai oleh si anak. Karena itu menangislah si anak yang tidak mendapatkan kesempatan
untuk melakukan aktivitas yang diinginkan. di dalam belajar, si anak memerlukan bantuan dari
benda sebagai alatnya, sedang orang dewasa belajar tidak selalu memerlukan bantuan dari benda-
benda.
Inilah sebabnya anak Learning by doing, sedang orang dewasa dikatakan Learning by thinking.
Hal ini disebabkan oleh karena anak masih hidup di dalam dunia konkret, dunia nyata, sedang
orang dewasa sudah dapat meninggalkan dunia nyata ke dunia abstrak, atas bantuan kemampuan
berpikirnya,
a. Bagaimana Cara Anak Kecil Belajar ?
Dalam hal ini, para ahli psikologi membedakannya menurut fungsi j iwa yang mana dari si anak
itu yang dipergunakan untuk melayani aktivitasnya.
1. Belajar Instingtif
Yaitu belajar yang berwujud berkembangnya segala kemampuan yang telah ada pada anak
sejak dilahirkan, tanpa bantuan dari luar. Hal ini dapat kita lihat perkembangan diri anak bayi,
sampai kanak-kanak. Dari keadaan tidak berdaya, sampai dapat menyusu, kemudian makan dan
minum sendiri, dari belum dapat bergerak kemudian dapat bergerak, membalikkan diri, merangkak,
berdiri kemudian berjalan, dari belum mengenal apa-apa samapai kepada dapat menggunakan
segala sesuatu yang dilihatnya, dan sebagainya. Hal itu semua dimilki oleh anak dengan tidak
direncanakan oleh si anak itu sendiri, melainkan oleh karena adanya dorongan-dorongan dari dalam.
2. Belajar dari pengalaman
Dari belajar dengan insting, seperti yang telah dijelaskan di atas, tampak adanya cara-cara
yang mengalami perbedaan yang melakukannya pada si anak. Misalnya dari cara yang kurang
sempurna, menjadi lebih sempurna. Hal ini disebabkan oleh karena pengalaman si anak. Dari hal
cara menyusui, cara berjalan, dan sebagainya kita lihat adanya cara yang lebih sempurna
dibandingkan dengan sebelumnya.
Adanya perbaikan cara itu adalah oleh karena adanya pengalaman dari si anak, sehingga
dilihat dari hasilnya pun akan lebih memuaskan.
3, Belajar dari pembiasaan
Perubahan cara melakukan yang ditentukan sendiri oleh si anak, kita namakan belaj ar dari
pengalaman. Tetapi bila cara-cara yang baru itu dengan sengaja diusahakan oleh orang lain, oleh ibu
atau ayahnya, misalnya dengan berulang-ulang dan terus menerus sampai anak dapat melakukannya
sendiri dengan benar maka belajar semacam itu kita sebut belajar dengan pembiasaan-pembiasaan.
Dalam hal inilah, orang tua secara kodrat melakukan tugasnya sebagai pendidik. Tingkah laku-
tingkah laku yang baik, cara-cara berbicara, dan cara-cara yang disengaja dan dengan terus menerus
dibiasakan kepada anak-anaknya, agar tingkah laku, cara-cara berbicara dan lain-lainnya tadi dapat
diterima oleh masyarakat, sehingga tidak akan menghalangi anak bila pada saatnya nanti akan
menjadi anggota yang baru bagi masyarakat.
Dalam ketiga bentuk cara belajar si anak tersebut di atas tampak benar adanya suatu faktor
yang sangat memberi bantuan kepada si anak. Faktor tersebut adalah kemampuan untuk meniru.
Dengan kemampuan untuk meniru ini, maka tidak banyak di jumpai kesukaran baginya untuk
memiliki kemampuan yang lain, dari lingkungan hidupnya. Kemampuan untuk meniru ini rupanya
berkembang dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dari tuntutan lingkungan, maka anak agar
dapat tetap hidup, ia didorong dari dalam untuk dapat menyesuaikan diri. Dari kemampuan untuk
menyesuiankan diri ini, tumbuh makin lama makin kuat sehingga berubah dalam bentuk
kemampuan untuk meniru.
Bila kita amati benar-benar, maka sebagian besar dari perbuatan yang kita miliki dan kita
lakukan sekarang ini pun berasal dari meniru.
PERKEMBANGAN ANAK DALAM TAHUN KEDUA
Menginjak perkembangannya pada tahun kedua, sering disebut masa pencoba, mungkin
karena pada umumnya anak pada masa ini mulai mencoba-coba untuk berjalan, sekalipun anak-anak
yang lain sudah ada yang dapat berjalan. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam diri anak tersebut
tumbuh dorongan untuk bergerak. Dorongan untuk bergerak ini dalam psikologi disebut motorik
perkembanganperkembangan yang disebabkan atau ada hubungannya dengan motorik ini. Antara
lain ialah :
A. Perkembangan Motorik
Di dalam membicarakan perkembangan motorik anak, akan dibicarakan tentang ciri-ciri motorik,
yang pada umumnya melalui empa tahap yaitu :
1. Gerakan-gerakannya tidak di sadari, tidak disengaja, dan tanpa arah. Gerakan anak pada
masa ini semata-mata hanya oleh karena adanya dorongan dari dalam. Misalnya anak
menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, memasukkan tangan ke mulut, mengedipkan mata
dan gerak-gerak yang lain, yang tidak disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar.
2. Gerakan-gerakan anak itu tidak khas. Artinya gerakan yang timbul, yang disebabkan oleh
perangsang tidak sesuai dengan rangsangannya. Misalnya bila si anak diletakkan di
tangannya sesuatu benda, maka benda itu dipegangnya tidak sesuai dengan kegunaan
benda tersebut, sehingga bagi orang dewasa tampak sebagai sesuatu gerakan yang bodoh.
3. Gerakan-gerakan anak itu dilakukan dengan masal. Artinya hampir seluruh tubuhnya ikut
bergerak untuk mereaksi perangsang yang datang dari luar. Misalnya, bila kepadanya
diberikan sebuah bola, maka bola itu diterima dengan kedua tangan dan kedua kakinya
sekaligus.
4. Gerakan gerakan anak itu disertai gerakan-gerakan lain, yang sebenarnya tidak di perlukan.
Di dalam perkembangan selanjutnya gerakan-gerakan itu makin lama makin terdiferensiasi,
artinya hanya bagian tubuh tertentu saja yang bergerak. Dan itu pun bila ada perangsang yang
mengenalnya. Misalnya bila pada bibirnya disentuhkan sesuatu, maka hanya bibir itu saja yang
bergerak. Bila kepadanya dipancarkan cahaya yang mengenai matanya, ia pun hanya berkedip-kedip
karena silau, dan sebagainya. lnilah satu tanda bahwa perkembangan adalah suatu proses
diferensiasi.
Sesudah agak besar, maka tampak bahwa gerakan-gerakan anak itu tidak lagi hanya oleh
karena dorongan dari dalam, melainkan gerakan-gerakan itu sudah dikuasai.
Tentu saja hal ini adalah oleh karena gerakan-gerakan itu telah dibantu oleh hasil
perkemhangan-perkembangan yang lain', misalnya dibantu oleh perkembangan alat indra, dibantu
perkembangan keseimbangan. dan sebagainya.
Pada masa berikutnya anak sering pula melakukan gerakan. gerakan yang berlebih-lebihan.
Hal ini dapat dilihat pada waktu mereka bermain-main. Mereka melakukan gerakan itu selalu
berlebih dari secukupnya. Mereka tampak berlari-lari, berteriak-teriak, dan sebagainya yang
sebenarnya tidak perlu. Hal inilah, yang menyebabkan mengapa pada kehidupan anak-anak itu
sering terjadi ribut-ribut, yang bagi orang tua yang kurang mengerti, mereka sangat menggangu dan
merepotkan. Hal ini pulalah yang menyebabkan mengapa anak lebih senang kepada permainan yang
menggunakan banyak gerakan gerakan, daripada permainan yang hanya dilakukan dengan duduk-
duduk.
Sebagai imbangan dari perkembangan motorik yang bersifat flsis ini, pada anak berkembang
pula sesuatu yang bersifat psikis, yaitu perkembangan bahasa.
B. Perkembangan Bahasa
Sampai dengan tahun akhir pertama, tampak bahwa perkembangan anak manusia jauh lebih
tinggi daripada perkembangan anak binatang mana pun. Terutama ditandai dengan adanya
perkembangan bahasa ini. Tetapi ini hanya akan berkembang bila anak manusia itu berkembang di
tengah masyarakat manusia juga.
Dari keterangan di atas telah disinggung bahwa adanya suara yang dinyatakan oleh anak kecil,
hanyalah suatu pertanda adanya kesadaran, hal itu ada juga pada anak binatang. Tetapi pada anak
manusia, adanya suara itu mengalami perkembangan selanj utnya.
Untuk membedakan dengan tegas suara yang dinyatakan oleh binatang dan oleh manusia,
maka dibedakan adanya tiga fungsi bahasa.

Dalam hal ini, Sis Heyster berpendapat bahwa tiga fungsi bahasa itu, ialah:
a. Bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa,
b. Bahasa sebagai peresapan (mempengaruhi orang lain) dan
c. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat.
Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan tiga fungsi bahasa itu, di bawah ini akan di berikan
contohnya.
Bila di malam gelap kaki kita terantuk sesuatu benda, maka secara spontan kita akan mengatakan
“aduh”. Kata itu adalah kata yang hanya secara spontan terucapkan, tanpa ada tujuan apa pun dan
kepada siapa pun. Inilah fungsi bahasa yang pertama.
Sedang apabila kita menyatakan “Alangkah bagusnya pemandangan itu” Maka kalimat itu adalah
bermaksud untuk menyatakan isi jiwa kita, dengan maksud agar orang lain mengerti. Inilah fungsi
bahasa yang kedua. Sedang apabila kita mengatakan “Nama saya Anu dan rumah saya di sana” maka
kita bermaksud memberitahukan dengan sengaja, kepada orang lain itu. Inilah fungsi bahasa yang
ketiga.
Untuk mengembangkan kecakapan bahasanya ini, sangat penting Karena itu kecakapan
berbahasanya si anak, dipengaruhi oleh besarnya keluarga, keteraturan keluarga di dalam
menggunakan bahasa, dan kesengajaan keluarga mempengaruhi anak-anaknya.
Pada umumnya, perkembangan bahasa anak, dibedakan atas empat masa, yaitu :
1. Masa Pertama (1;0 1;6)
Kata-kata pertama yang diucapkan oleh anak, adalah kelanjutan dari meraba. Ini dapat kita
lihat dengan jelas,jika kita perhatikan bahwa di antara kata-kata itu terdapat beberapa kata yang
diucapkan juga oleh anak dari bahasa apa pun di dunia ini. Misalnya kata-kata yang diucapkan anak
terhadap ayah atau ibunya. Kata “ma” untuk ibu dan kata “pa” untuk bapak.
Bila setiap kali anggota keluarga menyebut sesuatu kata pada waktu mereka mendekat
kepadanya, maka secara wajar, ia mengerti bahwa kata itu adalah tertuju kepadanya dan karena itu
ia pun menirukan kata itu untuk menggantikan akunya, meskipun belum dengan ucapan yang benar.
Misalnya kata Siti, dikatakannya Titi atau lti. Demikianjuga halnya bila ia melihat sesuatu, maka
disebutnya benda itu sesuai dengan suara yang ditimbulkannya Kucing disebutnya eong, anjing
disebutnya hung, bola disebutnya bug bug, dan sebagainya., kecuali bila orang mengatakan dengan
suara lain untuk sesuatu benda atau sesuatu perbuatan, misalnya mimik, yang maksudnya adalah
minum, bubuk yang artinya tidur, dan sebagainya.
Karena dengan kata-kata itu, sebenarnya ia mengatakan keinginannya, yang semestinya
merupakan satu kalimat, maka kata itu kita namakan kalimat satu kata. Sebagai contoh misalnya :
mimik, yang maksudnya ialah : Ibu, saya haus minta minum dengan botol berisi susu. Dan bila
mengatakan Mam, maka sebenarnya ia minta makan.
2. Masa Kedua (l;6 2;0)
Pada masa ini, dengan kecakapannya berjalan, ia makin banyak melihat segala sesuatu dan
ingin mengetahui namanya. Oleh karena itu ia selalu menanyakan nama benda-benda itu. Karena itu
masa ini kita sebut masa “apa itu”. Tentu saja ayah, ibu kakak atau siapa pun juga yang arif akan
perkembangan anak itu, ia akan menjawabnya dengan semestinya, dan dengan ucapan yang benar,
meskipun belum selalu si anak dapat menirukannya. Dengan demikian makin banyaklah ia mengenal
benda-benda dengan namanya yang sebenarnya.
Pada masa ini, terjadi kesukaran berkata, disebabkan oleh karena perkembangan kemauan
dan keinginannya lebih cepat daripada kekayaan bahasanya, sehingga sebenarnya ia akan
berceritera tetapi karena perbendaharaan kata-katanya belum mencukupi, maka ia melengkapinya
dengan gerakan-gerakan tangan dan kakinya.
3. Masa Ketiga (2;0 2;6)
Pada masa ini, anak telah mulai tampak makin sempurna dalam menyusun kata-katanya. Ia
sudah menggunakan awalan dan akhiran, sekalipun belum sesempurna seperti yang dikatakan orang
dewasa. Karena itu orang yang arif, akan membenarkannya dengan hati-hati. Tetapi kadang-kadang
anak itu tidak begitu senang bila kata-katanya itu selalu dibenarkannya,bila kalimatnya terlalu
panjang.
Acapkali kita dengar kesalahan yang lucu dan kerapkali ia membuat kata-kata baru menurut
caranya sendiri. Hal ini disebabkan karena kata yang dahulu dipergunakannya untuk menamakan
sesuatu tidak memuaskan lagi baginya.
4. Masa Keempat (2;6 Seterusnya)
Pada masa ini keinginan anak untuk mengetahui segala sesuatu mulai bertambah-tambah.
Karena itu pertanyaannya pun mulai berkepanjangan, tidak cukup hanya dijawab dengan pendek-
pendek saja Setiap jawaban akan menimbulkan pertanyaan yang baru, sehingga apabila ayah atau
ibunya sedang harus mengkonsentrasikan kepada pekerjaannya sering memandang anaknya sebagai
tukang cerewet Tentu saja ayah atau ibu tidak boleh berpikir yang demikian, demi perkembangan
pikiran dan memperkaya perbendaharaan bahasa si anak. Oleh karena itu, seyogianyalah bila pada
masa ini anak sering dibawa bepergian dan melayani dengan baik segala yang ditanyakannya.
Dengan cara semacam ini anak akan makin cakap menggunakan bahasanya, makin banyak
pengetahuannya, makin maju berpikirnya, perasaannya, dan sebagainya, sehingga
perkembangannya tidak mengalami hambatan.
C. Perkembangan Permainan
Masalah anak bermain sudah sejak adanya anak-anak. Sudah ada sejak adanya manusia.
Pertanyaan yang segera timbul ialah, mengapa anak harus mesti bermain-main. Bagi anak,
permainan adalah makanan rohaninya. Ia tidak akan merasa enak bila tidak ada kesempatan untuk
bermain-main. Sejak masih dalam buaian ia sudah mulai bermain dengan tangannya, kakinya dan
lain-lainnya, kemudian ' ia bermain dengan benda-benda yang didapatnya di sekitarnya, akhirnya ia
memerlukan alat tersendiri untuk bermain-main.
jenis-jenis permainan Oleh karena banyaknya macam permainan yang ada pada anak, maka
para ahli berusaha membedakanjenis permainan itu. Di bawah ini dikutipkan hasil pembedaan itu.
1.Permainan gerak atau fungsi
Yang dimaksud ialah permainan yang mengutamakan gerak dan berisi kegembiraan di dalam
bergerak.
2. Permainan Destruktif
Yang dimaksud ialah bahwa anak bermain dengan merusakkan alat-alat permainannya itu.
Seakan-akan ada rahasia di dalam alat permainannya itu dan ia mencari rahasia itu. Stern, Di dalam
hal ini mengatakan bahwa dengan berhasil merusak itu si anak menemukan kesenangannya.
Bermain destruktif ini tidak lama berlangsungnya oleh karena itu apabila anak baru mengalami masa
bermain destruktif,janganlah kepadanya diberikan alat permainan yang mahal. Gantikanlah alat
permainan yang mahal itu dengan alat-alat yang tidak berharga.
3. Permainan kontruktif
Yang dimaksud ialah anak senang sekali membangun.dan Disusunlah balok-balok, batu-batu,
dan sebagainya menjadi sesuatu yang baru dan dengan itu si anak akan menemukan
kegembiraannya.
4. Permainan peranan, atau ilusi
Yang dimaksud ialah permainan yang di dalamnya, si anak menjadi seseorang yang penting.
Siti yang bermain boneka adalah Siti yang berperan sebagai seorang ibu. Amin yang bermain kereta
api, adalah Amin yang berperan sebagai seorang masinis dan sebagainya.
5. Permaian reseptif
Artinya apabila orang tuanya sedang menceritakan sesuatu cerita, maka di dalam jiwanya si
anak mengikuti cerita itu dengan menempatkan dirinya sebagai tokohnya. Apapun yang dialami oleh
si tokoh dalam cerita itu, seakan akan dialaminya sendiri, sehingga kadang-kadang anak itu
menangis, kadang-kadang meluap kegembiraannya, kadang-kadang bangga karena kemenangannya,
dan sebagainya.
Bagi orang tua inilah saat yang paling baik untuk menanamkan sifat-sifat yang baik kepada
anak-anaknya, agar tumbuh pribadinya yang baik pula.
6. Permainan prestasi
Yang dimaksud ialah di dalam permainan itu si anak berlomba lomba untuk menunjukan
kelebihannya. Baik kelebihan dalam kekuatan, dalam keterampilan maupun dalam ketangkasannya.
Dalam hal ini orang tua harus hati-hati sekali. Sekalipun prestasi yang menjadi tujuan, tetapi
faktor sportivitas harus juga ditanamkan, bahkan inilah yang terpenting bagi si anak.

Anda mungkin juga menyukai