Anda di halaman 1dari 15

BAB II

GEJALA KEMAUAN (KONASI)


1.    Pengertian Kemauan
Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat
diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan  berhubungan
dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang
menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu
tujuan-tujuan, harus diartikan dalam suatu hubungan1
Kemauan itu bukan keinginan. Orang yang ingin belum tentu mau, dan
sebaliknnya yang mau belum tentu ingin. Menurut Augustine, kemauan
merupakan pengendali dari keinginan. Kemauan tidak selamanya bebas. Kemauan
yang bebas adalah kemauan yang sesuai dengan keinginan diri, sedangkan
kemauan yang terikat adalah kemauan yang ditimbulkan oleh kondisi kebutuhan
yang terbatasi oleh norma sosial ataupun kondisi lingkungan2
Dalam istilah sehari-hari, kemaun dapat disamakan dengan kehendak atau
hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak
ini merupakan kekuatan dari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik.3
Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan dengan fikiran dan perasaan.
Untuk memudahkan mempelajarinya dibagi atas4

a. Dorongan
Dorongan ialah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu
dan berlangsung diluar kesadaran kita. Dorongan ini dibedakan menjadi 2
golongan. Yakni dorongan nafsu dan dorongan rohaniah.
Dorongan yang bertujuan mencapai syarat hidup tertentu disebut tropisme.
Misalnya:

4
1)      Tumbuh-tumbuhan mengarahkan pucuknya ke sinar matahari.
2)      Binatang mencari cahaya dan sebagainya.
Dorongan hidup, yang bekerja tanpa disadari dan berlangsung dengan
sendirinya, disebut otomatisme. Misalnya:
1)      Peredaran darah.
2)      Pencemaran makanan.
3)      Pernafasan pada paru-paru, dan sebagainya.
Semua dorongan ini berpangkal pada 3 macam dorongan asli, yaitu:
1)      Dorongan mempertahankan diri
2)      Dorongan mempertahankan jenis, dan
3)      Dorongan mengembangkan diri
Macam-macam dorongan nafsu yang lain, ialah:
1)      Dorongan nafsu makan
2)      Dorongan nafsu seksual
3)      Dorongan nafsu sosial, dan
4)      Dorongan nafsu meniru
Macam-macam dorongan yang lain ialah:
1)      Dorongan keamanan
2)      Dorongan menonjolkan diri
3)      Dorongan ingin tahu
4)      Dorongan keindahan
5)      Dorongan kebaikan
6)      Dorongan kebebasan, dan
7)      Dorongan bekerja.

b.      Keinginan
Keinginan adalah dorongan nafsu, yang tertuju pada sesuatu benda tertentu,
atau yang kongkrit, keingina yang dipraktekkan biasa menjadi kebiasaan.

c.       Hasrat
Hasrat adalah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang.
d.      Kecenderungan
Kecenderungan adalah hasrat yang aktif yang menyuruh kita agar lekas
bertindak.
 
e.       Hawa nafsu
Hawa nafsu adalah hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai
seluruh fungsi jiwa kita. Hawa nafsu ini bergerak dan berkuasa di dalam
kesadaran.

f.       Kemauan
Kemauan adalah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan
sesuatu yang berdasarkan perasaan dan fikiran.
Proses kemauan, untuk sampai ke tindakan biasanya melalui beberapa
tingkat, yakni:
a)      Motif (alasan, dasar, pendorong)
b)      Perjuangan motif. Sebelum mengambil kekuasaan, pada batin
biasanya ada beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah.
c)      Keputusan. Inilah yang sangat penting. Di sini kita mengadakan
pemilihan antra motif-motif tersebut dan meninggalkan kemungkinan yang lain,
sebab tak mungkin kita punya macam-macam keinginan dan pada waktu yang
sama.
d)     Perbuatan kemauan, kalau sudah mengambil keputusan, maka
bertindak sesuai dengan keputusan yang di ambil.
Ciri-ciri hasrat :
a.       Hasrat merupakan “motor” penggerak perbuatan dan kelakuan
manusia
b.      Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif maupun
negatif.
c.       Hasrat selamanya tidak terpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan
perasaan (emosi).
d.      Hasrat di arahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka di
dalam hasrat terdapat bibit penjelmaan kegiatan.
2.    Hasrat Yang Berpusat Pada Kejasmanian
Gejala hasrat ini berhubungan  dengan gerak dan perbuatan yang berpusat
pada kejasmanian atau kewiyasaan. Di antara gejala hasrat ini ada yang terdapat
pada tumbuh-tumbuhan, binatang maupun manusia5 Aspek jasmaniah merupakan
hal yang nampak keluar. Penampilan seseorang juga terlihat dari aspek jasmaniah,
dipengaruhi oleh struktur tubuhnya, tinggi dan besar badannya.juga seseorang
mudah dapat melihat apa yang akan dialaminya bila individu mengalami cacat
badan, anggota badan yang tidak lengkap, kondidi indra yang tidak sempurna,,
atau mengalami gangguan pada otak.6
1)      Tropisme
Adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnyagerak ke suatu arah tertentu.
Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat vegetatif (tumbuh-tumbuhan)
dan animal (binatang)7
Tropisme dapat dibedakan menurut jenis perangsangnya, antara lain :
a)      Foto-tropisme (fotos=cahaya)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya perangsang cahaya menurut arah
geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas :
1.      Foto-tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya. Misalnya
tumbuh-tumbuhan mengarah kepada matahari, laron menyongsong sinar, dan
sebagainya.
2.      Foto-tropisme negatif, yaitu bergerak menghindara perangsang
cahaya. Misalnya jenis ikan tertentu yang selalu menjauhi sinar.
b)      Helio-tropisme (helios = matahari)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya perangsang matahari. Menurut
arah geraknya , helio-tropisme dapat dibedakan :
1.      Helio-tropisme positif, yaitu bergerak mengarah matahari. Misalnya
bunga matahari.
5

7
2.      Helio-tropisme negatif, yaitu bergerak menghindar matahari. Misalnya
kelelawar.8
 
2)      Refleks
Adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang.9Rangsang
yang bergerak  di antara rangsang yang yang diam akan lebih menarik perhatian.
Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil; yang kontras
dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangannya  paling kuat.10

a)      Ciri-ciri gerak refleks :


1.      Pada gerak refleks terdapat hubungan erat antara perangsang dan
reaksi, yakni reaksi terhadap perangsang itu.
2.      Gerak refleks berlangsung di luar kesadaran (tidak disadari).
3.      Gerak refleks bersifat mekanis (bergerak dengan sendirinya) dan tidak
mempunyai tujuan tertentu.
4.      Sangat terikat oleh perangsang tertentu, boleh dikatakan bahwa tiap
jenis perangsang tertentu menimbulkan gerak refleks tertentu.
5.      Tidak berhubungan dengan pusat susunan urat saraf dan bertalian
dengan susunan saraf, yakni sumsum tulang belakang.
6.      Gerak refleks merupakan cara bertindak tertentu yang dibawa sejak
lahir.11
b)      Proses terjadinya gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak di luar kesadaran, jadi reaksi-reaksi yang
ditimbulkan tidak bersumber pada pusat susunan saraf (otak) tanpa suatu
pertimbangan.12
c)      Macam-macam refleks :[13]
1.      Refleks bawaan : yakni refleks yang dibawa sejak lahir.
2.      Refleks latihan : yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman.
8

10

11

12
3.      Refleks bersyarat (conditioned-reflex) : yakni refleks yang tidak
tergantung pada perangsang alamyang asli tetapi timbul karena perangsang yang
lain.13
3)      Insting
Yaitu kemampuan berbuaat tertentu yang dibawa sejak lahir yang tertuju
pada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain, disebut
instink.
a.       Ciri-ciri instink
1.      Instink lebih majemuk dan refleks. Gerak-gerak insting lebih
kompleks darpada gerak-gerak refleks yang serba terikat dengan jenis perangsang.
2.      Instink merupakan kemampuan untuk bergerak kepada suatu tujuan
dengan tidak memerlukan latihan lebih dahulu.
3.      Gerak instinktif merupakan pembawaan, kemampuan alami yang
dibawa sejak lahir,
4.      Gerak instinktif berjalan secara mekanis (berjalan dengan sendirinya),
5.      Instink sedikit banyak dapat dilatih atau diubah
6.      Gerak instinktif berakar pada dorongan nafsu dan dorongan –
dorongan lain untuk mendapatkan pemuasan.
7.      Gerak instinktif pada hewan sejak lahir tetap, tidak berubah, sedang
instink pada manusia berubah.14
b.      Macam-macam instink
Instink merupakan dorongan alami untuk berbuat tertentu demi tercapainya
tujuan. Pada garis besarnya dorongan instink dapat digolongkan menjadi :
1.      Dorongan instink memepertahankan diri, meliputi :
a)      Instink makan
b)      Instink bernafas
c)      Instink bermain
d)     Instink melindungi diri
e)      Instink takut

13

14
f)       Instink istirahat
2.      Dorongan instink mempertahankan jenis, meliputi :
a)      Instink seksual
b)      Instink membela diri
c)      Instink minat tolong
d)     Instink sosial
e)      Instink melindungi
f)       Instink memelihara
3.      Dorongan  instink mengembangkan diri, meliputi :
a)      Instink belajar
b)      Instink menyelidiki
c)      Instink ingin tahu
c.       Perbedaan instink pada hewan dan manusia :
Instink pada hewan :
Bagi hewan semata-mata hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu, maka
fungsi dan peranan instink bagi hewan sangat penting. Dengan instink, hewan
hanya hidup dan bergerak dalam keadaan tertentu dan sukar menyesuaikan diri
dengan keadaan yang serba berubah.
Instink pada manusia :
Manusia adalah makhluk yang dikuasai instink semata-mata. Manusia
mempunyai kesadaran, mempunyai daya pikir, mempunyai perasaan, mempunyai
bermacam-macam pertimbangan, seperti ; baik buruk, hina mulia, benar salah,
luhur rendah, dan sebagainya.15
4)      Automatisme
Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak  terselenggara dengan
sendirinya, disebut automatisme.
a.       Automatisme asli : ialah ferak automatis yang tidak digerakkan oleh
gejala hasrat,

15
b.      Automatisme latihan : ialah gerak-gerak yang berjalan secara
automatis karena seringnya gerak-gerak itu di ulang. 16
5)      Kebiasaan
Gerak perbuatan yang berjalan dengan lancar dan seolah-olah berjalan
dengan sendirinya, disebut kebiasaan.17
6)      Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan
berindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup tertentu, disebut
nafsu.18Nafsu dalam terminologi psikologi lebih dikenaldengan sebuah konasi
(daya karsa). Konasi (kemauan) adalah bereaksi, berbuat, berusaha, berkemauan,
dan berkehendak.19
a.       Macam-macam nafsu :
1)      Nafsu individual  (perseorangan)
2)      Nafsu sosial (kemasyarakatan)
b.      Hubungan nafsu dengan perasaan :
Perasaan yang hebat dapat menimbulkan bergeraknya suatu nafsu dan
sebaliknya nafsu kadang-kadang dapat menimbulkan perasaan yang hebat, dan
adakalanya kemampuan berfikir dikesampingkan.
c.       Nafsu dan pendidikan :
Nafsu terdapat pada tiap-tiap orang walaupun berbeda macam dan
tingkatnya. Kebiasaan-kebiasaan yang baik atau positif dan pengaruh-pengaruh
positif pendidikan yang sudah tertanam dalam jiwa seseorang dapat
mempengaruhi nafsu dan pertanyaan-pertanyaan nafsu.20
7)      Keinginan
Nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu disebut
keinginan.21
8)      Kecenderungan (tendency)

16

17

18

19

20

21
Keinginan-keinginan yang sering muncul atau timbul disebut
kecenderungan.22
Kecenderungan yang dapat dibedakan menjadibeberapa golongan
a.       Kecenderungan vital (hayat)
b.      Kecenderungan perseorangan
c.       Kecenderungan sosial
d.      Kecenderungan abstrak23
9)      Hawa Nafsu
Kecenderungan atau keinginan yang sangat kuat dan mendesak yang sedikit
banyak mempengaruhi jiwa seseorang disebut hawa nafsu.
Disamping itu hawa nafsu dicirikan dengan :
a.       Perasaan sangat terpengaruh dan daya berpikir dapat ditumpuhkan.
b.      Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang
hebat.24
10)  Kemauan
a.       Gejala Kemauan pada Manusia
Kemauan adalah dorongan dari dalam yang lebih tinggi tingkatannya
daripada instink, refleks, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan,
kecenderungan, dan hawa nafsu, sekali lagi ditandaskan  bahwa kemauan hanya
terdapat pada manusia saja.25
Kemauan adalah dorongan dari dalam yang sadar , berdasar pertimbangan
pikir dan perasaan, serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan
yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan
kebutuhan hidup pribadinya.26
Berdasarkan penegasan tersebut di atas , maka selanjutnya akan kita kenal
ciri-ciri kemauan satu persatu :

22

23

24

25

26
·         Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang dimiliki oleh
manusia, karena kemauan merupakan dorongan yang disadari dan
dipertimbangkan.
·         Gejala kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan
mendorong timbulnya perhatian/minat-minat, mendorong gerak aktivitas ke arah
tercapainya suatu tujuan.
·         Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan
didasarkan atas berbagai pertimbangan, baik pertimbangan akal/ pikir, yang
menentukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan
yang menentukan baik buruknya halus tidaknya perbuatan kemauan.
·         Pada gejala kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan
perasaan saja, tetapi seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan
pengaruh, memberikan corak pada perbuatan kemauan.
·         Di dalam gejala kemauan terkandung sifat aktif/giat, karena
timbulnya dorongan kemauan tertentu sekaligus timbul tujuan apa yang akan
dicapai dengan dorongan itu.
b.      Proses Kemauan
Kemuan yang bersumber pada dorongan-dorongan menimbulkan aktivitas-
aktivitas mengarah pada tercapainya tujuan, mempunyai proses yang bertingkat-
tingkat27. Berikut ini dipaparkan beberapa proses kemauan :
1.      Proses kemauan menurut Meuman :28
a)      Adanya motive
b)      Saat mempertimbangkan motive-motive
c)      Saat memilih
d)     Memutuskan
e)      Melaksanakan keputusan kemauan
2.      Proses kemauan menurut Narcis Ach
Ia mengatakan bahwa semua kemauan memperlihatkan 4 saat :29
a)      Saat penerimaan
27

28

29
b)      Saat obyektif
c)      Saat aktual
d)     Saat subyektif
3.      Kebebasan kemauan
a.       Hal-hal yang mempengaruhi kemauan :30
1)      Keadaan fisik
2)      Keadaan materi
3)      Keadaan psikis
4)      Keadaan milieu (lingkungan)
5)      Kata hati (consciensia)
b.      Kebebasan kemauan
1)      Teori determinisme (determine = menentukan)
Teori ini berpendapat :31
a)      Kebebasan kemauan tidak mungkin ada,
b)      Semua peristiwa di dunia berlaku menurut rumus-rumus yang telah
ada,
c)      Manusia terbatas dalam menentukan kebebasan kemauan,
d)     Tentang pendidikan.
2)      Teori in-determinisme
Kaum ini penentang aliran determinisme. Pendapat-pendapatnya :[32]32
a)      Manusia tidak hidup berdasarkan hukum-hukum kausalitas (sebab-
akibat) tetapi bebas dari kemauannya.
b)      Aliran ini mengakui juga adanya pengaruh hukum sebab akibat dalam
perbuatan manusia, tetapi bagaimanapun juga manusia bebas merdeka dalam
mengambil keputusan kemauan.
c.       Kebebasan kemauan dan batas-batasnya :[33]33
Ilmu jiwa baru mengakui adanya kebebasan kekuatan kemauan. Namun
demikian kekuatan kemauan manusia tetap ada batas- batasnya,

30

31

32

33
·         Manusia dengan kemauannya tidak dapat mengubah sifat-sifat
tubuhnya,
·         Di samping itu masih ada batas di luar manusia sendiri.
Kemauan mempunyai peranan yang penting. Demikianlah pepatah
mengatakan : “where there is will there is way”, yang artinya “di mana ada
kemauan tentu ada jalan”. Sejauh-jauh usaha manusia dilakukan, manusia tidak
mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai.
 
3.Hasrat Yang Berpusat PadaPsikologi Atau Perbuatan Kemauan
Kemauan adalah dorongna kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup
tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi.
Atas dasar penegasan diatas, berikut ini disajikan ciri-ciri kemauan sebagai
berikut:[34]34
a.       Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus
dimiliki oleh manusia.
b.      Gejala kemauan merupakan berhubungan erat dengan satu tujuan.
c.       Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbedaan kemauan
yang didasarkan atas berbagai pertimbangan,baik pertimbangan akal/pikiran,yang
menentukan benar-salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan
kemauan.
d.      Dalam kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikiran perasaan
saja, melainkan seluruh pribadi memberikan pertimbangan kemauan.
e.       Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersipat kebetulan,
melainkan tindaakan yang disengaja dan pada tercapainya suatu tujuan.
f.       Bahwa kemauan menjadi  unifikator atau pemersatu dari semua
tingkah laku manusia, dan mengkordinikasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi
bentuk kerja sama yang super harmonis.
Terdapat seluk-beluk yang kompeks dengan melalui moment-moment
sebagai berikut:35

34

35
a)      Momen “rangsang-rangsang” atau saat penerimaan
b)      Momen obyektif
c)      Momen aktual
d)     Momen subjektif
Hal-hal yang mempengaruhi kemauan :[36]36
a)      Keadaan fisik, adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi
jasmani,yakni  sanggup tidaknya, kuat-tidaknya, mampu tidaknya,untuk
melakukan keputusan kemauan.
b)      Keadaan materi, maksudnya ialah bahan-bahan,syarat-syarat,dan alat-
alat yang dipergunakan untuk melaksanakan keputusan kemauan.
c)      Keadaan milieu (lingkungan), maksudnya apakah keputusan kemauan
dapat dilaksanakan dalam lingkungan tertentu,yang sesuai dengan lingkungan,
apakah lingkungan dapat membantu atau sebaliknya.
d)     Kata hati (consciensia), adalah memegang peranan penting dalam
melaksanakan keputusan kemauan.
 
4.    Motif, Perkembangan Dan Macamnya
1.      Motif
Motif adalah sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan
sesuatu. Contohnya, orang  yang termotivasi dengan prestasi akan mengatasi
segala hambatan untuk mencapai tujuan, dan bertanggung jawab
melaksanakannya.[37]37Dorongan yang datang dari dalam dirinya untuk berbuat
itu namanya motif. Karna itu motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat
dalam diri organisme yang menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat.
Namun demikian, ada pula perbuatan yang tidak di dorong oleh motif, di mana
perbuatan itu berlangsung secara otomatik. Perbuatan organisme itu dapat
dibedakan: perbuatan yang refleksi dan perbuatan yang di sadari.[38]38

36

37

38
1)      Perbuatan yang refleksif, yaitu perbuatan yang terjadi tanpa
disadarioleh individu yang bersangkutan. Dengan demikian reaksi refleksif dapat
digambarkan sebagai berikut:
Stimulus à reseptor à efektor à respons
2)      Perbuatan yang disadari, yaitu perbuatan organisme atas dasar adanya
motif dari individu yang bersangkutan. Jalan yang ditempuh stimulus sampai
terjadinya reaksi ialah:
Stimulusàreseptorà pusatàefektor à respons
2.      Perkembangan Motif
Perkembangan ini berhubungan dengan masalah kematangan(maturation),
latihan,dan proses belajar. Berhubungan dengan hal tersebut dapat dikemukakan
bahwa sewaktu inidividu dilahirkan telah membawa dorongan-dorongan atau
motip-motip tertentu terutama motip yang berhubungan dengan kelangsungan
hidup individu sebagai organisme. Ada motif alami(natural) yang merupakan
motif dasar yang ada pada individu, dan ada motif yang diperoleh melalui
pengalaman proses belajar, yaitu merupakan motif yang dipelajari
(lernedsmotives). Motif dasar merupakan motif yang erat seakli hubungannya
dengan motif untuk minum,motif untuk mencari udara segar, motif seksual.
Tetapi dengan perkembangan individu, motif dasar akan mengalami perubahan,
sesuai dengan keadaan norma-norma yang ada.[39]39
3.      Macam-Macam Motif
Menurut Woodworth dan Marquis motif dibedakan menjadi :[40]40
1.      Motif yang berhubungan dengan kebutuhan kejasmanian
(organicneeds) yaitu merupakan motif yang berhubungan dengan kelangsungan
individu atau organisme,misalnya motif minum,makan,kebutuhan
pernapasan,seks,kebutuhan beristirahat.
2.      Motif darurat(emergenci motives) yaitu merupakan motif untuk
tindakan-tindakan dengan segera karena keadaan sekitar menuntutnya,misalnya

39

40
motif melepaskan diri dari bahaya, motif melawan, motif untuk mengatasi
rintangan-rintangan, dan motif untuk bersaing.
3.      Motif objektif(objektive motives) yaitu merupakan motif untuk
mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya baik terhadap orang-orang,
atau benda-benda,misalnya motof explorasi, motif manupulasi.
 
Macam-macam motif pada beberapa kemungkinan respons yang dapat
diambil, yaitu:[41]41
1.      Pemilihan atau penolakan
Dalam menghadapi bermacam- macam motif individu dapat dapat
mengambil pemilihan  yang tegas. Dalam keadaan yang tegas individu harus
memberikan salah satu respons ( pemilihan atau penolakan) dari beberapa objek
atau situasi yang dihadapi.
2.      Kompromi
Jika idividu mengadapi dua macam objek atau situasi,  adanya kemungkinan
individu dapat mengambil respons yang bersipat kompromis yaitu
menggabungkan dua macam objek tersebut. Tetapi tidak semua objek atau situasi
dapat direspons atau keputusan yang kompromis.
3.      Meragu-ragukan atau bimbang
Jika individu diharuskan mengadakan pemilihan atau penolakan diantara
dua objek atau hal yang buruk maka timbul kebimbangan atau keragu-raguan pada
individu. Rasa ingin mengambil atau melepaskan sesuatu,kebingungan terjadi
karena masing-masing objek mempunyai nilai-nilai yang positipatau pun yang
negatif,keduanya  mempunyai segi yang menguntungkan atau merugikan. 
Kebimbangan atau keraguan umumnya tidak menyenangkan bagi
individu,ada hambatan atau gangguan.  Adanya anggapan  suatu keputusan akan
lebih baik dari pada tidak ada keputusan .

41

Anda mungkin juga menyukai