PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
1. Apa itu kemauan dan kehendak, dan bagaimana kedua konsep ini
mempengaruhi perilaku manusia?
2. Bagaimana gejala-gejala kemauan beserta prosesnya?
3. Bagaimana sesuatu mempengaruhi kemauan dan apa saja batasannya?
C. Tujuan Penulisan.
1. Untuk menjelaskan pengertian dan perbedaan kemauan dan kehendak.
2. Untuk menjelaskan gejala dan proses kemauan.
3. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Hasrat : ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Paulhan
(Prancis), menggolongkan hasrat menjadi beberapa golongan, yaitu :
a. Hasrat vital : kerakusan, kesederhanaan.
b. Hasrat sosial : cari teman.
c. Hasrat egoistis : tamak, kikir, tidak sopan.
d. Hasrat yang abstrak : jujur, menipu.
4. Kecenderungan : hasrat yang aktif menyuruk kita agar lekas bertindak.
5. Hawa nafsu : hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh
fungsi jiwa kita.
6. Kemauan : kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu
yang berdasarkan perasaan dan pikiran.
B. Gejala Kemauan.
Kemauan atau hasrat manusia berbeda – beda umumnya, hal yang
sama juga berlaku bagi suatu kehendak dan hasrat. Kehendak sendiri
merupakan cerminan dari kemauan akan sesuatu, untuk memahami lebih
lanjut berikut ini beberapa gejala kemauan dalam psikologi umum :
1. Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki
oleh manusia.
2. Gejala kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan.
3. Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan yang didasarkan
atas berbagai pertimbangan.
4. Di dalam gejala kemauan terdapat sifat aktif/giat.
5. Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, tetapi
merupakan tindakan yang disengaja dan terarah pada tercapainya suatu
tujuan.
C. Proses Kemauan.
Gejala kemauan akan diikuti aktivitas yang disebut perbuatan
kemauan. Dorongan kemauan akan menyebabkan timbulnya kebulatan hati,
jiwa tenaga bergerak mencapai suatu tujuan yang mempunyai proses
bertingkat-tingkat. Berikut ini dipaparkan beberapa proses kemauan:
3
1. Adanya motif.
Kalau orang akan melakukan sesuatu, sebelum berbuat terlebih dahulu
tertanam alasan dalam hatinya. Apa alasannya berbuat demikian? Mengapa
berbuat demikian, dan sebagainya. Tanpa alasan tertentu orang tidak akan
melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi
berbuat kemungkinan besar perbuatannya itu tidak menentu arahnya.
2. Mempertimbangkan motif – motif.
Hidup manusia memiliki banyak motif. Tiap-tiap motif mempunyai tujuan.
Karana banyaknya motif, kemudian timbullah saat mempertimbangkan
motif-motif itu, motif manakah yang diambil dan mana yang ditinggal.
3. Saat memilih.
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memilih berarti
menentukan salah satu di antara banyak hal yang mempunyai arti bagi
pemilih. Pekerjaan memilih dilakukan setelah pertimbangan-pertimbangan
motif dilakukan sebaik-baiknya, dengan mengingat kemungkinan
terkesannya suatu tujuan, baik buruknya, untung-ruginya, positif dan
negatifnya, berguna dan tidaknya.
4. Memutuskan.
Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motif.
Keputusan akan diikuti tindakan-tindakan nyata yang bertanggung jawab.
Inilah yang memberikan kesukaran kepada pemilih pada saat memilih dan
memutuskan. Setelah segala pertimbangan dilakukan, keputusan kemauan
diambil berdasarkan pertimbangan yang terkuat. Di dalam keputusan
seolah-olah terdapat suatu pengakuan, alasan manakah yang terkuat.
5. Melaksanakan keputusan kemauan.
Keputusan memilih sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan, artinya
keputusan kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan kemauan: Kalau
keputusan kemauan itu tidak diiringi dengan perbuatan kemauan, akan sia-
sialah proses sebelumnya. Kalau keputusan kemauan sudah dilaksanakan
dalam perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.
D. Hal-Hal yang Mempengaruhi Kemauan.
4
1. Keadaan fisik, pengaruh yang berhubungan dengan kondisi-kondisi
jasmani, sanggup tidaknya, mampu tidaknya, kuat tidaknya melakukan
keputusan kemauan.
2. Keadaan materi, yang dimaksud ialah bahan-bahan, syarat-syarat, alat-alat
yang dipergunakan untuk melaksanakan keputusan kemauan.
3. Keadaan psikis, yaitu kondisi jiwa dan mental, termasuk intelek dan
kesanggupan-kesanggupan yang lain, mampu atau tidaknya menentukan
dan melaksanakan keputusan kemauan.
4. Keadaan milleu (lingkungan), maksudnya apakah keputusan kemauan
dapat dilaksanakan dalam lingkungan tertentu, sesuai dengan
lingkungannya, apakah lingkungan dapat membantu atau sebaliknya dapat
menghalangi.
5. Kata hati (consciensi), ini benar-benar peranan yang penting. Keputusan
kata hati dapat mengalahkan pertimbangan yang lain. Sebagai imbangan
pelaksanaan, keputusan itu ditempuh dengan sepenuh hati.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kesimpulan dari makalah tentang kemauan dan kehendak adalah
bahwa kemauan dan kehendak merupakan faktor penting dalam
mempengaruhi perilaku manusia. Kemauan merupakan dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, sedangkan kehendak
merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan tindakan tersebut.
Dalam psikologi, kemauan dan kehendak dipelajari dalam konteks
motivasi dan self-control. Faktor-faktor seperti lingkungan, pengalaman masa
lalu, dan kondisi psikologis dapat memengaruhi kemauan dan kehendak
seseorang. Selain itu, terdapat juga perbedaan individual dalam kemauan dan
kehendak, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepribadian, nilai, dan
tujuan hidup.
Dalam konteks aplikasi, pemahaman tentang kemauan dan kehendak
dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya,
mengatasi kecanduan atau kebiasaan buruk, dan meningkatkan kualitas hidup
secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman tentang kemauan dan
kehendak sangat penting dalam psikologi dan kehidupan sehari-hari.
B. Saran.
Demikian makalah ini saya buat untuk membantu kita memahami
lebih lanjut terutama tentang diri kita masing-masing. Kita bukanlah makhluk
sempurna, kadang kala mungkin kemauan dan kehendak kita membawa kita
pada sesuatu yang tidak baik. Saran saya hanya lebih bijaklah dalam
mengambil keputusan dan jangan berputus asa apabila hasil usaha kita tidak
sesuai dengan kemauan. Sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha tahu apa
yang terbaik bagi kita dan atas kehendak-Nya lah segala apa yang terjadi
dalam hidup ini berlaku.
6
DAFTAR PUSTAKA
Zuhairini dan Sardjoe. Ilmu Jiwa Umum. Surabaya: Usaha Nasional. 1984.
Ahmadi, Abu, Drs. H. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Cet ke-3. 2003.