Anda di halaman 1dari 19

KONSEP

PERSEPSI DAN
MOTIVASI
KELOMPOK : 3

Anggota :
Firda Amelia : 22235101004
Nurbasyimah : 22235101018
Hayatun Nufus : 22235101007
Reza marfuza : 22235101022
Muhammad Riski : 22235101014
M.khazanatul hikam : 22235101009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir


data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita
dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri.
Sedangkan motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan
mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu.

Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita


tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses
menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya
dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan
dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang
diinginkan bisa kita capai.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian persepsi dan motivasi ?

2. Apa saja jenis ,fungsi persepsi dan motivasi?

3. Apa saja teori persepsi dan motivasi ?

4. Faktor apa yang mempengaruhi persepsi dan motivasi ?

C..Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian persepsi dan motivasi

2. Untuk mengetahui apa saja jenis, fungsi persepsi dan motivasi

3. Untuk mengetahui apa saja teori persepsi dan motivasi

4. Untuk mengetahui factor apa yang mempengaruhi persepsi dan

motivasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Persepsi

1. Pengertian

Menurut Fadila dan Lestari (2013), persepsi adalah


segala proses pemilihan, pengorganisasian dan
penginterprestasian masukan informasi, sensasi yang
diterima melalui penglihatan, perasaan, pendengaran,
penciuman dan sentuhan untuk menghasilkan makna.
2. Jenis – jenis persepsi

Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang


diperoleh oleh indra menyebabkan persepsi terbagi menjadi
beberapa jenis :
1. Persepsi visual:

Persepsi visual didapatkan dari indra penglihatan. Persepsi ini


adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi dan
memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi
visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum,
sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam
konteks sehari-hari.

2. Persepsi auditoria atau pendengaran :


Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indra
pendengaran yaitu telinga. Seseorang dapat mempersepsikan
sesuatu dari apa yang didengarnya. Contohnya ketika Anda sering
mendengar suara mobil F1 di televisi, maka Anda dapat
memersepsikan suara mobil F1 dan mengucapkannya kembali
dengan nada yang sama berdasarkan pengalaman yang Anda
dengar.
3. Persepsi perabaan :
Persepsi perabaan didapatkan dari indra taktil yaitu kulit. Seseorang
dapat mem- persiapkan sesuatu dari apa yang disentuhnya atau akibat
persentuhan sesuatu dengan kulitnya. Contohnya ketika Anda meraba
sebuah meja kasar lalu Anda memersepsikan bahwa menulis di meja
kasar akan membuat tulisan Anda menjadi jelek

4. Persepsi penciuman :
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indra penciuman
yaitu hidung. Contohnya adalah ketika Anton baru pertama kali mencium
bau buah durian yang menyengat, dan bau menyengat sebagai faktor yang
membuat Anton memersepsikan rasa buah durian tidak enak.

5. Persepsi pengecapan :
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang
didapatkan dari indra pengecapan yaitu lidah. Seseorang dapat
memersepsikan sesuatu dari apa yang dikecap atau dirasakan. Reseptor-
reseptor pengecapan ditemukan di atas lidah dan di berbagai bagian rongga
mulut.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Menurut Rahmatullah (2014), terdapat dua faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang, yaitu sebagai berikut:
a. Fakor Internal

Fakor internal merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi dari


dalam diri individu. Faktor internal mencakup beberapa hal, antara lain
sebagai berikut:
1). Fisiologi
Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang
diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk
mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi
terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
2). Perhatian
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk
memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fiisik dan
fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang
berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu
obyek.

3). Minat
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada
seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang
digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance
merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan
tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
4). Kebutuhan yang searah
Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang
individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat
memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

5). Pengalaman dan ingatan


Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam
arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian
lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian
luas.

6). Suasana hati


Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini
menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang
dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima,
bereaksi dan mengingat.
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah
sebagai berikut:
1). Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan
suatu obyek, maka semakin mudah dipahami. Bentuk ini akan
mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk
ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.

2). Warna dari obyek-obyek


Obyek-obyek yang mempengaruhi cahaya lebih banyak, akan
lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan
yang sedikit.
3). Keunikan dan kekontrasan stimulus
Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang
dan sekelilingnya yang sama sekali diluar sangkaan individu
yang lain akan banyak menarik perhatian.

4). Intensitas dan kekuatan dari stimulus


Stimulus dari luar akan memberi makna lebih sering
diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat

5). Motion atau gerakan


Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap
obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan
dibandingkan obyek yang diam.
B. Konsep Motivasi

1. Pengertian

Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang


mendorong, membuat atau menggerakan seseorang untuk
melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga
dapat mencapai tujuannya. Proses motivasi berawal dari adanya
kebutuhan yang tidak terpenuhi, sehingga mereka menciptakan
suatu dorongan dari dalam dirinya masing-masing untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Proses ini didukung
dengan adanya sikap seseorang, kepribadian, ketertarikan
sesuatu, usaha yang dikerjakan dan keputusan yang dilakukan
(Nadiatus, 2015).
2. Jenis-Jenis Motivasi

Ada dua tipe dalam motivasi, antara lain :

a. Motivasi Intrinsik
Dalam hal ini akan melibatkan orang dalam berbagai aktivitas yang
tidak memberi imbalan nyata kecuali kesenangan dan kepuasan karena
melakukan aktivitas tersebut.

b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berasal dari lingkungan eksternal.contoh imbalan
yang memicu motivasi ekstrinsik antara lain pujian, nilai tinggi, atau
uang yang diperoleh karena melakukan tindakan tertentu.
3. Teori Dalam Motivasi

a. Teori dalam Pengurangan Dorongan.


Teori pengurangan dorongan menjelaskan bahwa, seiring dengan
semakin kuatnya dorongan, kita termotivasi untuk mengurangi dorongan
itu. Tujuan untuk penurunan dorongan ini adalah homeostasis,
kecenderungan tubuh untuk mempertahankan keadaan seimbang atau
tenang.

b. Teori Penggugahan Optimal.


Pada awal abad ke-20, dua psikolog mendeskripsikan bahwa
penggugahan optimal mungkin ada. Dalam rumusan mereka yang dikenal
sebagai hukum Yerkes-Dodson (Yerkes-Donson law) dinyatakan bahwa
kinerja akan muncul dalam kualitas terbaik ketika berada dalam kondisi
menggugah yang menengah, dan tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi.
4. Factor- factor yang mempengaruhi motivasi

Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua


factor, yaitu:

a. Factor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri individu,
Yang terakhir atas:

1). Presepsi individu mengenai disri sendiri .


2). Harga diri dan prestasi.
3). Harapan.
4). Kebutuhan.
5). Kepuasan kerja.
b. Factor eksternal adalah factor yang berasal dari luar individu,
yang terdiri atas:

1). Jenis dan sifat pekerjaan.


2). Kelompok kerja dimana individu bergabung.
3). Situasi lingkungan pada umunya.
4). System imbalan yang diterima (Laila, 2014).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam konsep persepsi dan motivasi, dapat disimpulkan bahwa persepsi


adalah cara kita menafsirkan dan memahami informasi yang diperoleh dari
lingkungan. Persepsi kita terbentuk oleh pengalaman, keyakinan, nilai-nilai,
dan faktor-faktor lainnya. Persepsi yang benar dan akurat penting dalam
mempengaruhi cara kita bertindak dan berinteraksi dengan orang lain.
Motivasi, di sisi lain, adalah kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
perilaku individu. Motivasi mempengaruhi kekuatan usaha, kegigihan, dan
fokus individu dalam mencapai tujuan mereka. Motivasi dapat berbentuk
intrinsik (datang dari dalam individu) atau ekstrinsik (datang dari faktor
eksternal).

Anda mungkin juga menyukai