Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR PSIKOLOGI

PELAJARAN 1

Kognitif

Ruang Limagkup
Psikologi
(Emmanuel Kant)

Emosi Konasi
Dalam kehidupan sehari –  hari manusia selalu tidak lepas dari apa yang
dikatakan proses kognisi. Kognisi ini sediri sangat erat kaitannya dalam setiap
aspek kehifupan kita setiap harinya. Berikut peranan kognisi dalam diri manusia

1. Membuat Manusia Belajar Aktif

Peran kognisi yang pertama dalam diri manusia adalah membuat manusai
belajar lebih aktif. Belajar lebih aktif dalam hal ini adalah manusia akan belajar
hari demi hari pada setiap aspek kehidupannya dan untuk menjadikan
pribadinya menjadi pribadi yang lebih baik karena sejatinya kognitif ini juga
menyangkut semua aspek kehidupan dalam diri setiap individu.

2. Membuat Manusia Mengenal Setiap Situasi


Peran kognisi yang selanjutnya adalah membuat manusia mengenal situasi
dalam kehidupan yang dia jalani. Menurut aliran kognitif ini tingkah laku
seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau
memikirkan situasi dimana sebuah tingkah laku terjadi.

3. Proses Perubahan Mental

Proses perubahan mental dalam diri setiap individu juga termasuk dalam
peranan kognitif ini. Proses perubahan mental itu sendiri merupakan hal yang
sangat mendasar bagi diri manusia, karena mental ini sebagai salah satu
sarana dakam menyikapi segala sesuatu dalam kehidupan manusia.

4. Sebagai Sarana Untuk Konseling

Seperti yang sudah kota ketahui bersama, konseling merupakan salah satu
cara yang dilakukan oleh seorang konseli yang sedang mengalami suatu
masalah dan memerlukan solusi atas permasalahan tersebut.

5. Sebagai Sarana Pengelolaan Informasi

Peranan yang selanjutnya yang diberikan oleh kognisi  ini dalam diri manusia
adalah dalam hal sarana pengelolaan informasi. Adapun kognitif ini sebagai
pengelolaan informasi merupakan  hal yang sangat penting untuk diterpakan
karena sejaitnya informasi yang update tersebut sangatlah dibutuhkan dalam
kehidpan manusia sehari – sehari.

6. Sebagai Sarana Memperluas wawasan

Peranan kognisi yang selanjutnya adalah sebagai sarana memperluas


wawasan.

7. Kognitif Berpengaruh Penting Dalam Aspek Psikologi Yang Lainnya.


Peranan kognisi  yang selanjutnya adalah memberikan pengaruh penting
terhadap psikologi yang lainnya.  Dalam hal ini, peranan kognitif dalam diri
manusia yang lainnya adalah bahwasanya kognisi  itu sendiri memperngaruhi
semua aspek dalam kehidupan manusia. Karena mempengaruhi semua aspek
dalam kehidupan manusia yang tidak terlepas dari psikologi yang lainnya,
tentunya peranan kognitif ini juga berfungsi terhdapa aspek psikologi yang
dimaksud.

8. Sebagai Sarana Untuk Mengubah Cara Pandang

Kognisi  ini juga berperan penting terhadap perubahan cara pandang


seseorang terhadap apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Dengan mengerti
dan paham akan ilmi kognisi ini, maka diharapakan setiap individu bisa
mengambil nilai positif dari setiap keadaan atau masalah yang sednag terjadi
dalam semua aspek kehidupannya.

9. Sebagai Sarana Pendukung Perkembangan Otak

Peranan yang tidak kalah penting dari peranan kognisi  dalam diri manusia
yang lainnya adalah merupakan sarana pendukung perkembangan otak.
Dikatakan sebagai sarana pendukung otak karena kognisi  ini sejatinya
berkembang sejalan dengan perkembangan sel –  sel otak atau saraf. Jadi
apabila kemmapuan kognitifnya cenderung tinggi, maka hal tersebut akan
diikuti oelh perkembangan sel saraf atau otaknya juga.

10. Sebagai Sarana Pembangun Interakis

Sejatinya kognisi merupakan ilmu yang langsung berhubungan dengan


interaksi antara seorangg individu denagn dunia sekitarnya. Hasil dari interaksi
tersebutl, muncul atau terbentuklah struktur kognitif yang disebut dengan
skemata, yang dimulai dari terbentuknya berpikir secara logis yang kemudian
berkembang menjadi sebuah kesimpulan.
11. Sebagai Sarana Peningkatan Pola Pikir

Peranan yang lainnya yang tidak kalah penting dari kognisi ini dalam diri
manusia adalah sebagai sarana peningkatan pola pikir. Adapun proses
peningkatan pola pikir tersebut berkembang dari sebuah proses berpikir atau
proses perkembangn inteligensi yang berlangsung dengan proses belajar.
Dengan adanya kognisi ini maka pola pikir akan bisa meningkat juga sejalan
dengan proses belajar yang sedang berjalan juga.

12. Sebagai Sarana Dalam Pembentukan Ide

Peranan yang satu ini tidak jauh berbeda dengan peningkatan pola pikir.
Namun pembentukan ide ini lebih ke proses menghasilkan sebuah pola solusi
yang berasal dari hasil sebuah pola pemikiran.

13. Sebagai Sarana Pembentukan Dan Perubahan Peilaku

Peranan kognisi  dalam diri manusia yang terakhir adalah sebagi sarana
pembentukan dan perubahan perilaku.

Selanjutnya emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu.


Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif
(berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi.

Sudah lama diketahui bahwa emosi merupakan salah satu aspek berpengaruh
besar terhadap sikap manusia. Bersama dengan dua aspek lainnya, yakni
kognitif (daya pikir) dan konatif (psikomotorik), emosi atau yang sering disebut
aspek afektif, merupakan penentu sikap, salah satu predisposisi perilaku
manusia.

Dampak Emosi Positif

Misalnya bahagia, senang, ceria, damai, rasa syukur. Emosi positif


mengexpresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan.
Dampak Emosi Negatif

Misalnya sedih, menangis, marah, kecewa, benci, dll. Emosi negatif


mengexpresikan sebuah evaluasi atau perasaan merugikan..

Konasi merupakan fungsi kejiwaan individu atau aktivitas psikis aktif yang
memiliki keterkaitan untuk melaksanakan tujuan yang mengarah pada satu
arah. Konasi, kehendak, hasrat atau kemauan adalah kekuatan yang
mendorong kita untuk bergerak dan melakukan sesuatu.

Kemauan bukanlah keinginan. Orang yang ingin belum tentu mau dan
sebaliknya yang mau belum tentu ingin. Terdapat kemauan bebas dimana
kemauan ini sesuai dengan keinginan diri, sedangkan kemauan yang terikat
adalah kemauan yang terjadi karena kebutuhan yang dibatasi oleh norma sosial
atau kondisi lingkungan.

Konasi merupakan fungsi kejiwaan individu atau aktivitas psikis aktif yang
memiliki keterkaitan untuk melaksanakan tujuan yang mengarah pada satu
arah. Konasi, kehendak, hasrat atau kemauan adalah kekuatan yang
mendorong kita untuk bergerak dan melakukan sesuatu.

Kemauan bukanlah keinginan. Orang yang ingin belum tentu mau dan
sebaliknya yang mau belum tentu ingin. Terdapat kemauan bebas dimana
kemauan ini sesuai dengan keinginan diri, sedangkan kemauan yang terikat
adalah kemauan yang terjadi karena kebutuhan yang dibatasi oleh norma sosial
atau kondisi lingkungan.

Berdasarkan
Objek

Psikologi Psikologi
Umum Khusus
a.   Psikologi umum

Psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia yang


tercermin dalam prilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang
berkultur. Psikologi umum memandang manusia  seakan akan terlepas dalam
hubungan dengan manusia lain.

b.   Psikologi khusus

Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi segi kekhususan dari aktivitas
aktivitas psikis manusia. Hal hal yang khusus yang menyimpang dari hal hal
yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus. Psikologi khusus masih
berkembang terus sesuai dengan bidang bidang berperannya psikologi. Pada
umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan
sesuai dengan bidangnya.

Psikologi sebagai ilmu, psikologi juga mempunyai tugas-tugas atau fungsi


teretntu seperti ilmu-ilmu pada umumnya. Adapun tugas psikologi yaitu ( dalam
Walgito, 2003:3)

1. Mengadakan deskripsi yaitu menggambarkan secara jelas hal-hal yang


dipersoalkan atau dibicarakan.
2. Menerangkan yaitu menerangkan tugas keadaan atau kondisi yang
mendasari terjadinya peristiwa tersebut.
3. Menyusun teori yaitu mencari dan merumuskan hukum-hukum atau
ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa
yang lain.
4. Prediksi yaitu membuat ramalan ( prediksi ) mengenai hal – hal yang
mungkun terjadi yang akan muncul.
Pengendalian yaitu mengendalikan atau mengatur peristiwa. Psikologi sebagai
ilmu  berupaya mencari kebenaran ilmia pada hasil penelitian ilmiah yang
dilakukan secara sistematis, berdasarkan atas data empiris, dan dapat diuji
kebenrannya. Psikologi memiliki :

1. Objek tertentu
2. Metode pendekatan atau penelitian tertentu
3. Sistematika tertentu
4. Riwayat atau sejarah tertentu ( dalam Walgito, 2003:3)

Secara lebih khusus psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan


manusia psikologi didefinisikan sebagai sebagai ilmu pengetahuan yg berusaha
memahami prilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan  sesuatu dan
bagai mana mereka berpikir dan berperasaan (Gleitman, 1986)

Umumnya para ilmuan membagi psikologi menjadi 2 golongan yaitu:

1.   Psikologi metafisika yang menyelidiki hakikat jiwa seperti yang dilakukan
oleh plato dan aris toteles

2.   Psikologi Empiri yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku
manusia dengan mengunakan pengamatan, percobaan dan eksperimen  dan
pengumpulan berbagai data yang dihubungkan dengan gejala-gejala kejiwaan
manusia

Berdasarkan tujuannya dibedakan atas:

a.   Psikologi teoritis

Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu.

b.   Psikologi praktis


Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk kebutuhan praktis, khususnya problem
solving.

Psikologi khusus dibagi menjadi:

1).  Psikologi Konseling & Klinis

Merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah
satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi
untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi berbagai masalah penyakit
psikologis. Psikologi klinis berkembang kearah reintregasi bidang-bidang
psikologi lainya. Sedangkan dalam psikologi konseling merupakan suatu
psikologi terapan yang berusaha menciptakan, menerapkan dan menyebarkan
pengetahuan mengenai pencegahan dan penanggulangan gangguan fungsi
manusia dalam berbagai kondisi. Adapun tujuan bidang psikologi konseling
tersebut adalah membantu individu memahami dan mengubah perasaan,
pikiran dan perilaku kejiwaan, mengatasi tekanan mental, menanggulangi krisis,
meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

2).  Psikologi Eksperimen

Cabang psikologi yang mengkaji proses sensing, perceiving, learning dan


thingking. Psikologi eksperimen menggunakan metode eksperimen untuk
mempelajari tingkah laku manusia (kadang menggunakan hewan coba) dan
sering melakukan penelitian. Beberapa hal yang sering diteliti antara lain adalah
sensasi & persepsi, proses kognitif, learning, ataupun motivasi. Psikolog
eksperimen juga mengembangkan metode pengukuran dan pengontrolan yang
tepat.

3).  Behavioral Neuroscience & Comparative Psychology

Mempelajari peran dari sistem saraf pusat dalam mengendalikan perilaku


terang-terangan dan rahasia manusia dan hewan. Bidang ini memfokuskan
kajian pada proses biologis, khususnya peran otak pada perilaku (mencoba
menemukan hubungan antara proses biologi dengan perilaku), karenanya
mereka disebut sebagai ahli psikologi fisiologi. Subjek penelitian biasanya
binatang. Mereka membandingkan temuan pada binatang dengan manusia.

4).  Psikologi Perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan


faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia.
Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena
sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial.
Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan
individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut Bidang ini
memfokuskan kajian pada berbagai faktor yang membentuk perilaku individu
mulai dari konsepsi hingga mati. Khususnya melihat bagaimana pengaruh
kematangan biologis dan lingkungan terhadap perkembangan manusia.

5).  Psikologi Sosial

Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan


merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu
tersebut menguraikan tentang kegiatan kegiatan manusia dalam hubungannya
dengan situasisituasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh –tokoh tentang
pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah
suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam
hubungannya dengan situasi sosial. Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup,
yaitu;

a). Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misal: studi tentang
persepsi, motivasi proses belajar dan atribusi (sifat).

b)   Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap


sosial, perilaku meniru dan lain-lain.
c).  Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi
hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

6).  Psikologi Kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat
dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian
adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara
individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Bidang ini
mempelajari perbedaan individu dengan cara mengelompokkan individu untuk
tujuan praktis dan mempelajari kualitas setiap individu yang unik. Psikologi
kepribadian memfokuskan diri pada ciri sifat dan karakter.

7).  Psikologi Kesehatan

Psikologi kesehatan adalah bagian dari psikologi klinis, yang memfokuskan


pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri dan lingkungannya,
termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait dengan problematika
kesehatan individu.

Jenis-jenis lingkungan di dalam sosiologi lingkungan yang beberapa di


antaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono,
1992):

a).      Lingkungan Alamiah (Natural Environment) seperti : lautan, hutan, dsb

b).      Lingkungan Binaan / Buatan (Build environment) seperti : jalan raya,


taman, dsb

c).      Lingkungan Sosial

d).      Lingkungan yang di Modifikasi

Anda mungkin juga menyukai