PEMBAHASAN
b. Keinginan
Yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah
menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan
keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan.
Misalnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan
menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan
adalah keseganan.
c. Hasrat
Adalah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Hasrat merupakan "motor"
penggerak perbuatan dan kelakuan manusia. Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu,
baik positif atau negative. Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan
berguna baginya. Sedang negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai
harga/berguna baginya.
Hasrat selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi).
Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain. Hasrat
diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit
penjelmaan kegiatan. Adapun salah satu macam hasrat yaitu :
Hasrat Yang Berpusat Pada Kejasmaniah
Pada gejala kemauan yang berpusat pada indarawi sifatnya ini, unsur pertimbangan akal
hampir-hampir tidak ada, atau justru tidak ada sama sekali. Peritiwa-peristiwa ini tampak dalam
hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia. Dengan mana, bahwa dalam semua gejala itu
terdapat tenaga desakan dari dalam yang mengarah keluar. Gejala yang berpusat pada
kejasmaniah antara lain:
Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala
tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat
perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan
tertentu. Karena adanya jenis berbeda maka tropime dibedakan menjadi:
Foto-Tropisme (fotos: cahaya)Yaitu tropisme yang timbul karena ada perangsang cahaya
menurut arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas:
foto tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya. Misalnya tumbuh-tumbuhan mengarah
kepada matahari, laron menyongsong sinar dll.
foto tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya. Misalnya jenis ikan
tertentu yang selalu menjauhi sinar.
Helio Troipsme (helios: matahari)Helio Tropime positif, bergerak mengarah matahari. Contoh:
bunga matahari. Helio Tropisme Negative, bergerak menghindari matahari. Contoh: kelelawar.
d. Kecenderungan
Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul
berulangkali. Kecenderungan merupakan hasrat yang aktif menyuruh kita agar lekas
bertindakl .Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi beberapa
golongan:
1. Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
2. Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
3. Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
4. Kecenderungan Abstrak:
5. Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh,
bertanggung jawab dll
6. Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
e. Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang dan
berlangsung diluar kemampuan. Macam-macam refleks:
1. Refleks Bawaan: yakni refleks yang dibawa sejak lahir, disebut pula refleks asli atau
refleks sewajarnya. Contohnya: menutup mata karena menentang sinar yang sangat
terang, gemetar karena lapar dll.
2. Refleks Latihan: yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa
sejak lahir, melainkan hasil dari pengalaman-pengalaman yang selalu diulang. Contoh:
ketrampilan mengemudikan sepeda motor.
3. Refleks Bersyarat: reflek ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tetapi
timbul karena rangsang lain yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Contoh:
orang yang sedang merasa haus, melihat buah asam, air liur terus keluar.
Pada suatu saat seorang yang sedang haus, tidak melihat buah asam, tetapi hanya mendengar
cerita tentang buah asam maka air liurnya keluar. Disini ada proses assosiasi antara kata-kata
asam dengan buah asam. Hal ini yang disebut refleks bersarat.
f. Instink
Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya,
namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung
secara mekanis.
Contoh : Seekor burung selalu membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor
Harimau yang mengintai dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama. Macam-macam
instink:
Dorongan Instink mempertahankan diri meliputi:
- Instink Makan - Instink Takut
- Instink Bernafas - Instink Istirahat
- Instink melindungi diri - Intink Istirahat
Dorongan Instink mempertahankan jenis meliputi:
- Instink Sexsual - Instink Minta Tolong
- Instink Membel Diri - Instink Melindungi
- Instink Sosial - Instink Memelihara
Dorongan Instink mengembangkan diri meliputi:
- Instink Belajar
- Instink Menyelidiki
- Insting Ingin Tahu
Perbedaan antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia, binatang semata-mata
hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu sedangkan manusia tidak dikuasai nafsu semata, manusia
mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, mempunyai bermacam-macam pertimbangan
seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-salah, luhur-rendah dll.
g. Automatisme
Automatisme adalah: Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan
sendirinya.
Macam-macam Automatisme:
1. Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat,
contoh: gerak jantung, paru-paru dll.
2. Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena
seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.
h. Kebisaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan
tertentu. Mendapat kepuasan karenanya disini reflek biasanya berperan dalam pembentukan
kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu
pikiran dan kesadaran bisa difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagipembentukan
kebiasaan baru.
h. Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam Nafsu:
Nafsu Individual (perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu
berkuasa dll.
Nafsu Sosial (kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain,
nafsu mencari ilmu dll
Hawa nafsu adalah hasrat yang besar , yang kuat, yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa
kita . hawa nafsu ini bergerak dan berkuasa didalam kesadaran.
Saat memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memilih berarti menentukan salah
satu di antara banyak hal yang mempunyai arti bagi pemilih. Pekerjaan memilih dilakukan
setelah pertimbangan-pertimbangan motive dilakukan sebaik-baiknya, dengan mengingat
kemungkinan terkesannya suatu tujuan, baik buruknya, untung-ruginya, positif dan negatifnya,
berguna dan tidaknya.
Memutuskan
Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motive. Keputusan akan
diikuti tindakan-tindakan nyata yang bertanggung jawab. Inilah yang memberikan kesukaran
kepada pemilih pada saat memilih dan memutuskan. Setelah segala pertimbangan dilakukan,
keputusan kemauan diambil berdasarkan pertimbangan yang terkuat. Di dalam keputusan seolah-
olah terdapat suatu pengakuan, alasan manakah yang terkuat.
Melaksanakan keputusan kemauan
Keputusan memilih sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan, artinya keputusan
kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan kemauan. Kalau keputusan kemauan itu tidak diiringi
dengan perbuatan kemauan, akan sia-sialah proses sebelumnya. Kalau keputusan kemauan sudah
dilaksanakan dalam perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatan kemauan terdapat satu waktu (bisa pendek,
dapat pula bisa lama) yang disebut dengan tendens determinatif. Tendens atau kecenderungan
ini akan menjadi semaki kuat , apabila keputusan-keputusan menjadi semakin tegas dan jelas
dalam pusat kesadaran. Maka tendens determinatif ini merupakan tenaga yang dimunculkan oleh
keputusan-keputusan. Disamping itu ada juga yang mengemukakan adanya aliran kemauan
bebas (Free Will) ada pula aliran determinisme (kaum determinisme). Determinisme menyatakan
bahwa segenap tingkah laku manusia itu sudah ditetapkan / di-determinir sejak awal mula.
Semua kejadian sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa dengan batas-batas tertentu.
Kebebasan Kemauan dan Batasan-batasannya ,yakni bahwa :
Dalam ilmu jiwa mengakui adanya kebebasan kekuatan kemauan. Namun demikian kekuatan
kemauan manusia tetap ada batasan-batasannya. Manusia dengan kemauannya tidak dapat
mengubah sifat-sifat tubuhnya dan tidak dapat mengubah tingkat inteligensinya. Memang benar
adanya kemauan yang kuat merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan. Dengan modal
yang kuat orang dapat memilih jalan yang sebaik-baiknya untuk dilalui. Kemauan memiliki
peran yang penting. Demikianlah pepatah mengatakan: Where there is will there is a way,
yang artinya di mana ada kemauan tentu ada jalan. Sejauh-jauhnya usaha manusia dilakukan,
manusia tidak mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai. Di atas segala-
galanya, Tuhan memberi ketetapan terakhir. Namun manusia tidak boleh diam, manusia
diwajibkan berusaha dengan didasari niat yang baik. Dengan niat dan diikuti usaha yang baik,
mudah-mudahan Tuhan mengabulkan. Demikianlah bunyi pepatah: Usaha menjalani, nasib
menyudahi. Tentang nasibnya hanya di tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh gangguan kemauan: pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat
keputusan atau memulai tingkah laku. Pasien susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri
sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. Banyak sekali jenis gangguan kemauan ini
mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan yang diperintahkan (negativime)
Contoh kasus, akankah si A yang jenius, diberikan kesempatan memimpin suatu perusahaan
yang besar jika dia tidak dipercayai ? Atau mungkinkah si B yang inovatif didukung jika dia
tidak dipercayai ? Atau bisakah si C yang miskin mendapatkan sejumlah dana jika dia tidak
dipercayai ? Dari contoh-contoh yang diatas maka akan bisa disimpulkan bahwa seseorang akan
berhasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh adanya sifat KEMAUAN untuk mencapai suatu
keberhasilan.
BAB III
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat.
Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan
kekuatan dari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak gerik. Dalam fungsinya kehendak ini
berhubungan dengan pikiran dan perasaan.
Kemauan memiliki ciri-ciri gejalanya seperti: gejala kemauan dilakukan secara sadar
karena dipengaruhi oleh akal, dengan kemauan membuat orang aktif atau lebih giat untuk
berusaha mencapai tujuannya. Di dalam kemauan ada tahapan-tahapan yang dilalui, mulai dari
menentukan motive atau alasan penyebab hal yang mau dilakukan, memilih berbagai alternatif
hingga sampai pada pelaksanaan keputusan kemauan. Kemauan merupakan modal terbesar untuk
melakukan tujuan yang ingin dicapai karean setiap ada kemauan pasti ada jalan. Setiap orang
punya impian yang memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan mimpi, tentu perlu
upaya keras yang juga didorong oleh kemauan.
B. Saran
Mungkin inilah makalah yang penyusun paparkan meskipun masih jauh dari sempurna,
minimal bisa mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penyusun, karna
kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits al insanu minal khotto
wannisa, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Umum Ibu. Hj.Nurjanah, S.Ag.,M.SI Yang telah memberi
kami tugas demi kebaikan diri kita sendiri dan umumnya untuk seluruh mahasiswa IAID Ciamis.
http://leledenim.blogspot.co.id/2014/12/cooperative-learning.html