Anda di halaman 1dari 13

BAB II

A. PENGERTIAN KONASI
Konasi adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup
tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu
ada kebijaksanaan akal dan wawasan, juga ada kontrol dan persetujuan dari pusat
kepribadian . 1
Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau
hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak
ini merupakan kekuatan dari dalam. Dan tampak dari luarsebagai gerak gerik.
Dalam fungsinya kehendak ini berhubungan dengan pikiran dan perasaan.hasrat
terbagi dua yaitu hasrat uang berpusat pada kejasmanian dan hasrat yang berpusat
pada psikologi/perbuatan kemauan.2

B. HASRAT YANG BERPUSAT  PADA KEJASMANIAN.


Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perubahan  yang berpusat
pada kejasmanian atau kewiasaan. Diantara gejala hasrat ini ada yang terdapat
pada tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun manusia.3

1.     Tropisme.
Tropisme  adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak ke suatu arah
tertentu. Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat vegetatif (tumbuh-
tumbuhan) dan animal (binatang). Tropisme terjadi jika mendapat perangsang dari
luar semata-mata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu.
Dengan adanya jenis perangsang yang berbeda maka tropisme dapat
dibedakan menurut jenis perangsangnya, antara lain:

1
Kartono Kartini, Psikologi Umum, (Mandar Maju, 1984), 104.
2
Abu Ahmadi, Psikologi Umum  (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), 112.
3
Ibid.,115
a.      Foto-tropisme (fotos = cahaya)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya perangsang cahaya menurut
arah geraknya, foto-tropisme dapat dibedakan atas:
 Foto-tropisme positif, yaitu gerak pengaruh cahaya. Misalnya, tumbuh-
tumbuhan mengarah pada sinar matahari, laron menyongsong sinar.
 Foto-tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya.
Misalnya, Jenis ikan laut tertentu yang selalu menjahui sinar.4

b.     Helio-tropisme (Helios = matahari)


Yaitu tropisme yang timbul karena adanya perangsang matahari. Menurut
arah geraknya helio-tropis dapat dibedakan atas:
 Helio-tropisme positif, yaitu bergerak mengarah pada matahari. Misalnya,
bunga matahari.
 Helio-tropisme negatif, yaitu bergerak menghindari matahari. Misalnya,
kelelawar.

2.     Refleks.
Refleks adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang. Refleks
ini dihubungkan dengan gejala konasi yang rendah tingkatannya maka refleks
hanya boleh dikatakan gerak reflek. 5

a.     Proses terjadinya gerak refleks


Gerak refleks adalah gerak di luar kesadaran, jadi reaksi-reaksi yang
ditimbulkan tidak bersumber pada pusat susunan syaraf (otak).

b.    Ciri-ciri gerak gefleks


 Pada gerak refleks terdapat hubungan erat antara perangsang dan reaksi,
yakni reaksi pada perangsang itu.
 Gerak refleks berlangsung diluar kesadaran (tidak disadari).

4
http://tashwirulafkar13.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologi.html
5
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 116
 Gerak refleks bersifat mekanis (bergerak dengan sendirinya) dan tidak
mempunyai tujuan tertentu.
 Tidak berhubungan dengan pusat susunan urat syaraf dan bertalian dengan
susunan syaraf, Yakni sumsum tulang belakang.
 Gerak refleks merupakan cara bertindak tertentu yang dibawa sejak lahir.6

c.      Macam-macam refleks
 Refleks bawaan, yaitu refleks yang dibawa sejak lahir, disebut juga refleks
asli atau refleks sewajarnya.
 Refleks latihan, yaitu refleks yang diperoleh dari pengalaman. Refleks ini
tidak dibawa sejak lahir,  melainkan hasil dari pengalaman atau perbuatan
yang selalu diulang.
 Refleks bersyarat, refleks yang timbul karena rangsangan lain yang
berasosiasi dengan rangsangan alam. Hal-hal yang dapat menimbulkan
asosiasi hingga terjadi suatu refleks disebut syarat atau kondisi.7

3.     Insting.
Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa
latihan sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu
tertentu, tidak disadari dan berlangsung secara mekanis.8
a.      Ciri-ciri insting
 Instink merupakan kemampuan untuk bergerak kepada suatu tujuan
dengan tidak memerlukan latihan terlebih dahulu.
 Gerak insting merupakan pembawaan, kemampuan alami yang dibawa
sejak lahir.
 Gerak insting pada hewan sejak lahir tetap, tidak berubah, sedang insting
pada manusia berubah.

b.     Macam-macam instink
6
Ibid., 116-117
7
Ibid.,118
8
http://tashwirulafkar13.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologi.html
1.     Dorongan Instink mempertahankan diri meliputi:
        Instink Makan               - Instink Takut
        Instink Bernafas     - Instink Istirahat
        Instink melindungi diri      - Intink Istirahat
2.     Dorongan Instink mempertahankan jenis meliputi:
        Instink Sexsual  - Instink Minta Tolong
        Instink Membel Diri - Instink Melindungi
        Instink Sosial  - Instink Memelihara
3.     Dorongan Instink mengembangkan diri meliputi:
        Instink Belajar
        Instink Menyelidiki
        Insting Ingin Tahu9
c.      Perbedaan antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia.
       Insting pada hewan:
Dengan insting, hewan dapat bergerak dimana perlu dan dimana ada
kesempatan dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan
cara yang tetap. Hewan hanya hidup dan bergaerak dalam keadaan tertentu
dan sukar menyesuaikan diri dengan keadaan yang serba berubah.
       Insting pada manusia:
 manusia, karena manusia mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, dan
bermacam-macam pertimbangan seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-
salah, luhur-rendah, dan sebagainya.10

4.   Automatisme
     Automatisme adalah Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang
terselenggara dengan sendirinya.
a.   .Macam-macam Automatisme:
       Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh
gejala hasrat, contoh: gerak jantung, paru-paru dll.
9
Ibid.,
10
Ibid.,
       Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara
automatis karena seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra,
bersepeda dll.11
5.   Kebisaan
     Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana
kebutuhan-kebutuhan tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini reflek
biasanya berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu
berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran
bisa difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagi pembentukan
kebiasaan baru.12

6.   Nafsu
     Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan
bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
a Macam-macam Nafsu:
       Nafsu Individual (perseorangan), misalnya: nafsu makan, nafsu bermain,
nafsu merusak, nafsu berkuasa dll.
       Nafsu Sosial (kemasyarakatan), misalnya: nafsu meniru, nafsu
mempertahankan diri, nafsu mencari ilmu dll.13
7.   Kecenderungan
     Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan
selalu muncul berulangkali. Paulhan,seorang psikologi prancis membagi
kecenderungan menjadi beberapa golongan:
a. Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
b. Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
c. Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong
royong dll.
d. Kecenderungan Abstrak:

11
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 120
12
http://tashwirulafkar13.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologi.html
13
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 121.
 Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada
tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
 Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu
dll.14

8.   Keinginan
     Yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau
dorongan sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu,
misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek
tertentu maka nafsu itu disebut keinginan. Mislnya nafsu untuk makan
menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan menimbulkan
keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan
adalah keseganan.15

9.   Hawa nafsu.
     Yaitu kecenderungan atau keinginan yang sangat kuat dan mendesak yang
sedikit banyak mempengaruhi jiwa seseorang. Ciri-ciri hawa nafsu yaitu:
       Perasaan sangat terpengaruh dan daya berpikir dapat dilumpuhkan.
       Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang hebat.
10.     Kemauan.
        Ciri-ciri kemauan:
       Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang dimiliki oleh
manusia.
       Gejala kemauan berhubungan erat dengan suatu tujuan.
       Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan
didasarkan atas berbagai timbangan.16

C.    Hasrat yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan

14
Ibid.,122
15
Ibid.,121
16
http://tashwirulafkar13.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologi.html
Kemaun adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup
tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu
ada kebijaakan akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan
persetujuan dari pusat kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya
daripada instink, reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan,
kecerendungan.17

Ciri-ciri kemauan :
        Gejala Kemauan merupakan doromgan dari dalam yang khusus dimiliki
oleh manusia.
        Gejala Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan
mendorong timbulnya perhatian dan minat, serta merndorong gerak
aktifitas kearah tercapainya tujuan.
        Gejala Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang
didasarkan atas pertimbangan, baik pertimbangan akal atau pikiran, yang
menentukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan
perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus tidaknya perbuatan
kemauan.
        Dalam Kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan perasaan
saja, melainkan seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan
pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
        Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan,
melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah pada tercapainya suatu
tujuan.
        Kemauan menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan
mengkoordinasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama
yang supel harmonis.

Terdapat momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain

17
Ibid.,
1.     Momen "rangsang-rangsang" atau saat penerimaan pada saat ini individu
menerima kesan-kesan dengan melalui proses pengindraan yang kuat,
disertai dengan gerakan-gerakan misalnya mengerutkan kening, tangan
dikepal-kepalkan, meleletkan lidah dll.
2.     Momen Objektif; pada saat ini individu menyadari akan peristiwa dalam
psikisnya, kesadaran yang menimbulkan gambaran ke arah yang akan
dituju.
3.     Momen Aktul; pada saat ini individu menyadari benar, bahwa dirinya
sedang mengarahkan pikirannya terhadap perbuatan yang akan dilakukan.
4.     Momen Subjektif; pada saat ini individu menyadari benar tentang arah
tujuannya, sehingga terbentuk kemauan yang sesungguhnya. Inilah saat
individu mengambil keputusan.18

Dalam hal proses kemauan akan diikuti aktivitas yang disebut perbuatan


kemauan. Dorongan kemauan akan menyebabkan timbulnya kebulatan hati, jiwa
tenaga bergerak mencapai suatu tujuan yang mempunyai proses bertingkat-
tingkat.

Berikut ini dipaparkan beberapa proses kemauan:


•Adanya Motive
Kalau orang akan melakukan sesuatu, sebelum berbuat terlebih dahulu
tertanam alasan dalam hatinya. Apa alasannya berbuat demikian? Mengapa
berbuat demikian, dan sebagainya. Tanpa alasan tertentu orang tidak akan
melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi berbuat
kemungkinan besar perbuatannya itu tidak menentu arahnya.

• Mempertimbangkan motive-motive
Hidup manusia memiliki banyak motive. Tiap-tiap motive mempunyai
tujuan. Karana banyaknya motive, kemudian timbullah saat mempertimbangkan
motive-motive itu, motive manakah yang diambil dan mana yang ditinggal.

18
Abu Ahmadi, Psikologi  Umum, 135
• Saat memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memilih berarti
menentukan salah satu di antara banyak hal yang mempunyai arti bagi pemilih.
Pekerjaan memilih dilakukan setelah pertimbangan-pertimbangan motive
dilakukan sebaik-baiknya, dengan mengingat kemungkinan terkesannya suatu
tujuan, baik buruknya, untung-ruginya, positif dan negatifnya, berguna dan
tidaknya.

 • Memutuskan
Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motive.
Keputusan akan diikuti tindakan-tindakan nyata yang bertanggung jawab. Inilah
yang memberikan kesukaran kepada pemilih pada saat memilih dan memutuskan.
Setelah segala pertimbangan dilakukan, keputusan kemauan diambil berdasarkan
pertimbangan yang terkuat. Di dalam keputusan seolah-olah terdapat suatu
pengakuan, alasan manakah yang terkuat.19

• Melaksanakan keputusan kemauan


Keputusan memilih sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan, artinya
keputusan kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan kemauan. Kalau keputusan
kemauan itu tidak diiringi dengan perbuatan kemauan, akan sia-sialah proses
sebelumnya. Kalau keputusan kemauan sudah dilaksanakan dalam perbuatan
kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatan kemauan terdapat satu waktu
(bisa pendek, dapat pula bisa lama) yang disebut dengan tendens
determinatif.  Tendens atau kecenderungan ini akan menjadi semaki kuat , apabila
keputusan-keputusan menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran.
Maka tendens determinatif ini merupakan tenaga yang dimunculkan oleh
keputusan-keputusan. Disamping itu ada juga yang mengemukakan adanya aliran
kemauan bebas (Free Will) ada pula aliran determinisme (kaum determinisme).

19
http://www.fauzinesia.com/2011/01/kemauan-dalam-psikologi-umum.html
Determinisme menyatakan bahwa segenap tingkah laku manusia itu sudah
ditetapkan / di-determinir sejak awal mula. Semua kejadian sudah ditentukan oleh
Yang Maha Kuasa dengan batas-batas tertentu.
Kebebasan Kemauan dan Batasan-batasannya ,yakni bahwa :
Dalam ilmu jiwa mengakui adanya kebebasan kekuatan kemauan. Namun
demikian kekuatan kemauan manusia tetap ada batasan-batasannya. Manusia
dengan kemauannya tidak dapat mengubah sifat-sifat tubuhnya dan tidak dapat
mengubah tingkat inteligensinya. Memang benar adanya kemauan yang kuat
merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan. Dengan modal yang kuat
orang dapat memilih jalan yang sebaik-baiknya untuk dilalui. Kemauan memiliki
peran yang penting. Demikianlah pepatah mengatakan: “Where there is will there
is a way”, yang artinya “di mana ada kemauan tentu ada jalan”. Sejauh-jauhnya
usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil atau
tidaknya tujuan yang dicapai. Di atas segala-galanya, Tuhan memberi ketetapan
terakhir. Namun manusia tidak boleh diam, manusia diwajibkan berusaha dengan
didasari niat yang baik. Dengan niat dan diikuti usaha yang baik, mudah-mudahan
Tuhan mengabulkan. Demikianlah bunyi pepatah: “Usaha menjalani, nasib
menyudahi”. Tentang nasibnya hanya di tangan Tuhan Yang Maha Esa.20

Diantara keputusan-keputusan dan perbuatn terdapat satu waktu, (bisa


pendek, dapat pula agak lama) yang disebut sebagai Tendens Determinative. Hal-
hal yang mempengaruhi kemauan:

 Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani,


yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan
kemauan.
 Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang
digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
 Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk
melakukan kemauan itu.
20
Ibid.,
 Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan
kemauan, karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-
pertimbangan yang lain.21

21
http://tashwirulafkar13.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologi.html
KESIMPULAN

1.  Aktivitas konasi adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-


tujuanhidup tertentu, dan dikendalikan  oleh pertimbangan akal budi yang
merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia.
2. Hasrat yang berpusat pada kejasmanian, hasrat ini berhubungan dengan gerak
dan perbuatan yang berpusat pada kejasmanian, yang meliputi:
a. Tropisme.                                    f. Nafsu
b. Refleks.                          g. Keinginan.
c. Instink.                                   h. Kecenderungan.
d. Otomatisme.                           i. Hawa nafsu.
e. Kebiasaan.                                j. Kemauan.
3. Hasrat yang berpusat pada kemauan, ciri-ciri kemauan yaitu:
 Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki
oleh manusia.
 Gejala kemauan berhubungan eratdengan satu tujuan.
 Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang
didasarkan atas berbagai pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA

Kartono Kartini, Psikologi Umum, Mandar Maju, 1984.


Ahmadi, Abu. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
http://tashwirulafkar13.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologi.html
http://www.fauzinesia.com/2011/01/kemauan-dalam-psikologi-umum.html

Anda mungkin juga menyukai