Anda di halaman 1dari 16

INSTING

Naluri atau insting adalah suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turuntemurun (filogenetik). Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos)

Dunia mengetahui konsep evolusi pertama kali ketika Darwin mempublikasikan bukunya yang berjudul On the Origin of Species (1859). Darwin mengatakan bahwa setiap makhluk hidup berjuang untuk memperoleh posisinya di bumi kita ini melalui proses survival of the fittest, dimana makhluk yang paling tepat akan bertahan hidup.

Freud mengatakan bahwa manusia bukan hanya memiliki insting untuk hidup (yang dalam bahasa Freud eros), namun juga memiliki insting untuk mati (thanatos). Benarkah demikian? Kalau begitu insting kematian sangatlah bertolak belakang dari prinsip bertahan hidup yang biasanya dimiliki oleh hewan dari species manapun! Bahkan lebih lanjut Freud mengatakan bahwa insting kematian ini memiliki dorongan yang lebih kuat dibandingkan dengan insting untuk hidup.

Contoh-contoh ekstrim salah satu dari tingkah-lakumengarah pada-penghancuran-diri (diambil dari suite101.com): 1. Emotional eating, or eating too much or too little 2. Drinking too much or alcoholism 3. Unsafe, unprotected promiscuity 4. Drug addiction 5. Working all the time, workaholic 6. Constant misery, complaining, or sour attitude - a common form of repeating the past 7. Chronically choosing the wrong man or woman 8. Picking the same type of friends (bad ones) 9. Chronic negativity or pessimism 10. Trying to make others love us - another common form of repeating the past 11. Constant financial struggles 12. Persistent struggles with illness or disease

Intinya setiap perilaku yang Anda ketahui buruk jika terus dilakukan, namun terus Anda lakukan, dan tingkah laku itu bisa membawa Anda menghancurkan diri Anda sendiri, adalah Repetition Compulsion. Mungkin selama ini belum Anda sadari, tapi tingkah laku itu perlahanlahan mengikis kebahagiaan Anda, sampai akhirnya kesehatan dan kehidupan Anda.

Freud berpendapat manusia sebagai sistem yang kompleks memakai enerji untuk berbagai tujuan seperti bernafas, bergerak, mengamati, dan mengingat. Kegiatan psikologik juga membutuhkan enerji, yang disebutnya enerji psikik (psychic enemy) - enerji yang ditransform dari enerji fisik melalui id beserta instinginstingnya. Ini sesuai dengan kaidah fisika, bahwa enerji tidak dapat hilang, tetapi dapat pindah dan berubah bentuk.

INSTING SEBAGAI ENERGI PSIKIS Insting adalah perwujudan psikologik dari kebutuhan tubuh yang menuntut pemuasan. Misalnya, insting lapar berasal dari kebutuhan tubuh yang kekurangan nutrisi, dan secara jiwani maujud dalam bentuk keinginan makan. Hasrat, atau modvasi, atau dorongan dari insting secara kuantitatif adalah enerji psikik, dan kumpulan enerji dari seluruh insting yang dimiliki seseorang merupakan enerji yang tersedia untuk menggerakkan proses kepribadian. Enerji insting dapat dijelaskan dari somber (source), tujuan (aim), obyek (objec~ dan days dorong (ivetus) yang dimilikinya:

1. Sumber insting: adalah kondisi jasmaniah atau kebutuhan. Tubuh menuntut keadaan yang seimbang terus menerus, dan kekurangan nutrisi misalnya akan mengganggu keseimbangan sehingga memunculkan insting lapar. Sepanjang hayat, somber insting bersifat konstan, tidak berubah kecuali perubahan akibat kemasakan. Kemasakan akin mengembangkan kebutuhan jasmaniah yang bare, dan dari sana dapat timbal insting-insting yang barn pula.

2. Tujuan insting berkaitan dengan somber insting, yakni kembali memperoleh keseimbangan, misalnya dengan mencukupi kekurangan nutrisi. Seperti somber insting, tujuan insting juga bersifat konstan. Konsep Freud memandang insting sebagai pemicu tegangan, dan idego-superego bekerja untuk mereduksi tegangan itu. Jadi tujuan insting pads dasarnya bersifat regressive (kembali asal); berusaha kembali ke keadaan tenang seperti sebelum munculnya insting. Tujuan insting juga bersifat konservatif, mempertahankan keseimbangan organisme dengan menghilangkan stimulasi-stimulasi yang mengganggu. Somber dan tujuan yang konstan, bisa menimbulkan pengulangan tingkahlaku; dimulai dari timbul rangsangan sampai peredaan tegangan. Kalau pengulangan menjadi irasional, tanpa dapat dicegah oleh kesadaran, menjadi gejala neurotik kompulsi repeti.ri (repetition compulsion).

3. Obyek insting: adalah segala sesuatu yang menjembatani antara kebutuhan yang timbul dengan pemenuhannya. Obyek insting lapar bukan hanya makanan, tetapi meliputi kegiatan mencari uang, membeli makanan dan menyajikan makanan itu. Berbeda dengan sumber dan tujuan insting yang konstan, obyek insting atau cara orang memuaskan kebutuhannya ternyata berubah-ubah sepanjang waktu. Enerji insting itu dapat dipindahkan (di, placemen6 dari obyek ash ke obyek lain yang tersedia untuk mereduksi tegangan. Apabila pemindahan menjadi permanen (sehingga obyeknya bukan lag, obyek ash yang ditentukan dari lahir), maka proses itu disebut derivatif insting (instinct derivative), misalnya insting keibuan diganti obyeknya dengan merawat anak terlantar karena tidak mempunyai anak. Displacement dan derivative inrtict inilah yang menjadi sumber plastisitas dan keanekaragaman tingkahlaku manusia.

4. Daya dorong insting: kekuatan/intensitas keinginan berbedabeda setiap waktu. Insting lapar dari orang yang seharian tidak makan tentu lebih besar dari insting lapar orang yang makannya teratur. Sebagai tenaga pendorong, jumlah kekuatan enerji dan seluruh insting bersifat konstan. Penggunaannya yang berubah; kebutuhan yang sangat penting akan mendapat satu enerji yang lebih besar dibanding kebutuhan lain yang kurang penting.

JENIS-JENIS INSTING

Insting Hidup dan Insting Seks Freud mengajukan dua kategori umum; insting hidup (life instinct) dan insting mad (death instinct). Insting hidup disebut juga Eros adalah dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti lapar, haus dan seks. Enerji yang dipakai oleh insting hidup ini disebut libido. Freud menjadi kontroversial karena berpendapat insting hidup yang terpenting adalah insting seks. Menurutnya, insting seks bukan hanya berkenaan dengan kenikmatan organ seksual tetapi berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh dari bagian tubuh lainnya, yang dinamakan daerah erogen (erogenous ~Zone); suatu daerah/bagian tubuh yang peka, dan perangsangan pada daerah itu akan menimbulkan kepuasan yang menghilangkan ketegangan. Tujuan utama dari insting seks - yakni mereduksi tegangan seks - tidak dapat diubah, namun cara bagaimana tujuan itu dicapai dapat berubah/bervariasi. Karena kepuasan seks dapat diperoleh bukan hanya dari organ genital, dan cara mencapainya juga bervariasi, semua tingkah laku yang dimotivasi oleh insting hidup mirip dengan tingkah laku seksual. Bagi Freud semua aktivitas yang memberi kenikmatan dapat dilacak hubungannya dengan insting seksual.

Sepanjang usia bayi yang perhatiannya tertuju kepada dirinya sendiri (self centerea), libido ditujukan kepada ego yang berarti bayi memperoleh kepuasan dengan mengenal dirinya sendiri, dinamakan Freud: narkisisme primer (Primary narcissism) atau libido narcissism. Semua bayi mengalami gejala narkisisme primer ini. Bertambahnya usia mengembangkan perhatian ke dunia luar, dan kepuasan menuntut obyek diluar diri; libido narkisisme primer berubah menjadi libido obyek. Pada usia pubertas sering pada individu tertentu perhatiannya lebih tertuju kepada tampang diri dan interes dirinya sendiri. Gejala ini kemudian disebut secondary narcissism. Libido yang ditujukan kepada orang lain, itulah Cinta (Love).

Insting Mati Insting mad atau insting destruktif (destnrctirae instincts, disebut juga Thanatos) bekerja secara sembunyi-sembunyi dibanding insting hidup. Akibatnya pengetahuan mengenai insting mad menjadi terbatas, kecuali kenyataan bahwa pada akhirnya semua orang mad. Menurut Freud, tujuan semua kehidupan adalah kematian. Hanya saja, Freud gagal menunjukkan sumber fisik dari insting mad dan enerji apa yang dipakai oleh insting mad itu. Dorongan agresif (aggre.r.cive drive) adalah ' derivatif insting mad yang terpenting. Insting mati mendorong orang untuk merusak din' sendiri, dan dorongan agresif merupakan bentuk penyaluran agar orang tidak membunuh dirinya sendiri (suicide). Untuk memelihara din, insting hidup umumnya melawan insting mad itu dengan mengarahkan enerjinya keluar, ditujukan ke orang lain.

Anda mungkin juga menyukai