Anda di halaman 1dari 2

Jalur penyebaran masing-masing penyakit berbeda-beda.

Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak


menular yang bersifat kronis belum ditemukan secara keseluruhan, untuk setiap penyakit, faktor resiko
dapat berbeda-beda (merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia) Satu faktor resiko dapat menyebabkan
penyakit yang berbeda-beda, misalnya merokok, dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung
koroner, kanker larynx. Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor resiko yang telah diketahui hanya
dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti belum diketahui b.
Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular yang bersifat
kronis antara lain tembakau, alcohol, kolesterol, hipertensi, diet, obesitas, aktivitas, stress, pekerjaan,
lingkungan masyarakat sekitar, dan life style.

1. Diabetes
Karakteristik prediabetes/diabetes di masyarakat pesisir adalah tekanan darah tinggi. Hal ini
terjadi karena kebiasaan pola makan di masyarakat pesisir banyak mengkonsumsi udang, cumi
dan ikan laut karena merupakan sumber makanan utama. Konsumsi lemak yang tinggi lebih dari
30% total kalori dapat menyebabkan resistensi insulin yang mengarah ke kondisi diabetes.

2. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah di bidang
kesehatan. Hipertensi dikenal juga sebagai tekanan darah tinggi, dengan tekanan sistolik yang
menetap di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik yang menetap di atas 90 mmHg. Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dibagi dalam dua kelompok besar yaitu faktor yang
melekat atau tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat
diubah seperti pola makan, kebiasaan olah raga dan lain-lain. Untuk terjadinya hipertensi perlu
peran faktor risiko tersebut secara bersama-sama (common underlying risk factor), dengan kata
lain satu faktor risiko saja belum cukup menyebabkan timbulnya hipertensi. Pada masyarakat
pesisir pantai terdapat gaya hidup yang tidak disadari menjadi faktor risiko hipertensi. Hal ini
dikaitkan dengan kecenderungan masyarakat pesisir pantai mengonsumsi natrium yang tinggi
pada. Serta kebiasaan masyarakat pesisir pantai untuk mengawetkan kelebihan hasil laut
dengan cara diasinkan. Selain itu konsumsi hewan laut yang memiliki kadar kolesterollebih tinggi
menjadi salah satu faktor risiko dari hipertensi.
3. Kanker

Hasil penelitian Rusliafa (2014) pada wilayah pesisir dan pegunungan menunjukkan bahwa di
wilayah pesisir yaitu merokok lebih dari 200 batang atau perokok berat dengan persentase
51,7%. Hasil penelitian tentang Socio-ecological determinants of alcohol, tobacco, and drug use
behavior of adolescents in Kilifi County at the Kenyan coast, diperoleh gambaran remaja pesisir
memiliki perilaku merokok. Merokok tembakau bertanggung jawab terhadap 131.502 (28,4%)
kejadian kanker dan 105.830 (30,5%) kematian akibat kanker di negara-negara ASEAN pada
tahun 2012. Angka kematian penyakit kanker akibat merokok di Indonesia pada tahun 2018
dapat dilihat pada tabel, dimana merokok mengakibatkan 2.567 kematian akibat kanker pada
pria dan 358 kematian akibat kanker pada wanita. Pada pria, kanker paru-paru (1.468)
merupakan jenis kanker dengan jumlah kematian penyakit kanker akibat merokok yang
tertinggi, diikuti oleh kanker hati (539) dan kanker kandung kemih (152). Sedangkan pada
wanita, urutan tertinggi adalah kanker paruparu (194), kanker serviks (65), dan kanker ovarium
(47).

Anda mungkin juga menyukai