Anda di halaman 1dari 13

Pembimbing :

Dandy Ahmad Drajat, S.Sos,Msi

Nama Anggota:
1. Mutia Miftahul Janah (17110107)
2. Nur Fadila (171101166)
3. Nur Fatmi Sulastri (17110114)
4. Riska Levia (17110130)
5. Riski Ramadani (17110131)
6. Rizqia Nur Oktavia (17110168)
7. Kartika (17110178)
8. Virda Sulistiya (17110160)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah


Jurusan Manajemen
Tanjung Redeb
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT karena limpahan rohmat serta anugerah
darinya sehingga kami mampu untuk merampungkan makalah dengan judul “Bela
Negara,Pertahanan Negara dan Keamanan Negara” ini. Sholawat dan salam selalu kita
ucapkan dan curahkan untuk junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW yang sudah
menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, sebuah petunjuk paling benar yakni
syariah agama islam yang sempurna dan satu satunya karunia paling besar kepada seluruh alam
semesta.

Penulis benar benar berterima kasih sebab mampu menyelesaikan makalah yang termasuk dari
tugas Pendidikan Kewarganegaraan tentang “Bela Negara,Pertahanan Negara dan Keamanan
Negara”. Selain itu, kami menyampaikan terima kasih yang banyak terhadap seluruh pihak yang
sudah membantu kami selama berlangsungnya penyelesaian makalah ini sampai bisa
terselesaikan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Berau, Oktober 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………....1
B. Tujuan Makalah…………………………………………………………………………...1
C. Manfaat Makalah………………………………………………………………………….1
BAB II PERMASALAHAN 2
BAB III PEMBAHASAN
A. Bela Negara
1. Pengertian Bela Negara……………………………………………………………….3
2. Unsur Dasar Bela Negara……………………………………………………………..3
3. Dasar Hukum Bela Negara………………………………………………………….3-4
4. Peran Pendidikan Bela Negara………………………………………………………..4
B. Pertahanan Negara
1. Pengertian Pertahanan Negara………………………………………………………...5
2. Hakikat Pertahanan Negara…………………………………………………………....5
3. Jenis Pertahanan Negara………………………………………………………………5
4. Jenis Ancaman Negara………………………………………………………….......5-6
C. Keamanan Negara………………………………………………………………………6-7
D. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945
1. Hak Warga Negara Indonesia…………………………………………………………7
2. Kewajiban Warga Negara…………………………………………………………...7-8
3. Hak dan Kewajiban Telah Dicantumkan Dalam UUD 1945………………………….8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..9
B. Saran………………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik indonesia.
Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang
negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara
Kesatuan Republic Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan
arus informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dari
ekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda,
untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama
lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.
Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah
kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara nasional
indonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban
setiap warga Negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk
mempertahankan Republic Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

B. Tujuan
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari suatu penelitian, terlebih dahulu perlu dirumuskan
tujuan yang terarah. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Menggali pengetahuan lebuh dalam tentang sejarah Indonesia khususnya mengenai Bela
Negara,Pertahanan Negara dan Keamanan Negara.
3.  Memahami Hak dan Kewajiban sebagai warga negara terhadap Bela Negara.

C. Manfaat Makalah
Manfaat dari penulisan makalah ini :
1. Memberi informasi mengenai makna Bela Negara.
2. Memberi informasi mengenai implementasi Bela Negara dalam kehidupan.

BAB II
PERMASALAHAN

Rumusan Masalah:
1. Pengertian Bela Negara?
2. Unsur Dasar Bela Negara?
3. Dasar Hukum Bela Negara?
4. Peran Bela Negara?
5. Pengertian Pertahanan Negara?
6. Hakikat Pertahanan Negara?
7. Jenis Pertahanan Negara?
8. Jenis Ancaman Negara?
9. Pengertian Keamanan Negara?
10. Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam UUD 1945?

BAB III
PEMBAHASAN

A. BELA NEGARA
1. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
serta keyakinan akan pancasila sebagai ideologi Negara guna menghadapi ancaman baik yang
berasal dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan dan mengancam kedaulatan
baik kedaulatan di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Negara. Memperkuat Pertahanan Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
2. Unsur Dasar Bela Negara :
 Cinta Tanah Air
 Kesadaran Berbangsa & bernegara
 Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
 Rela berkorban untuk bangsa & Negara
 Memiliki kemampuan awal Bela Negara
3. Dasar Hukum Bela Negara
 UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) :” Bahwa tiap warga Negara behak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela Negara”.
 UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) :”Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha Pertahanan dan Keamanan Negara, dan Usaha Pertahanan dan Keamanan
Negara dilaksanakan melalui Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta oleh TNI
dan Kepolisian sebagai Komponen Utama, Rakyat sebagai Komponen Pendukung”.
 UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 6B :” Setiap Warga Negara wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan Negara, sesuai dengan ketentuan yang berlaku”.
 UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1) :” Setiap Warga Negara
Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Bela Negara yang diwujudkan dalam
Penyelenggaraan Pertahanan Negara”.
 UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (2) :” Keikutsertaan warga
Negara dalam upaya bela Negara dimaksud ayat (1) diselenggarakan melalui :
a. Pendidikan Kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib dan
d. Pengabdian sesuai dengan profesi

4. Peran Pendidikan Bela Negara

Peranan Pendidikan Kesadaran Bela Negara dalam Pertahanan Negara


Sesuai dengan pasal 9 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun2002 penyelenggaraan
pertahanan Negara, dapat dilakukan melalui pendidikan Kewarganegaraan; pelatihan dasar
militer secara wajib;pengabdian sebagi prajurit Tentara Nasional Indonesia secara Sukarela atau
secara wajib; kewajiban manjadi komponen cadangan; kewajiban menjadi komponen
pendukung; dan pengabdian sesuai dengan profesi. Pendidikan kesadaran bela negara merupakan
pendidikan dasar bela negara. Pendidikan dasar pada suatu negara lazimnya disebut Pendidikan
Kewarganegaraan. Pendidikan Kesadaran Bela Negara yang merupakan pendidikan dasar bela
negara, dan merupakan bagian dari komponen system pertahanan negara sangat diperlukan
dalam menghadapi ancaman militer maupun non militer.
B. PERTAHANAN NEGARA
1. Pengertian Pertahanan Negara
Pertahanan Negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.

2. Hakikat Pertahanan Negara


Hakikat Pertahanan Negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan
secara dini dengan sistem pertahanan negara.

3. Jenis Pertahanan Negara


 Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
 Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
4. Jenis Ancaman Negara
a. Ancaman Militer
Pertahanan negara dibangun untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta
keselamatan segenap bangsa dari segala bentukan caman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara, baik ancaman militer maupun non-militer. Yang dimaksud dengan
ancamanmiliter adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisir yang
dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor: 23 Prp Tahun
1959 tentang keadaan Bahaya yang berbunyi :
“Presiden/Panglima Tinggi Angkatan Perang menyatakan seluruh atau sebagaian dari wilayah
NegaraRepublik Indonesia dalam keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat sipil atau
keadaan darurat militer atau perang”.
Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase,
spionase, aksi teror bersenjata,ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik komunal.

b. Ancaman Non militer


Ancaman non-militer pada hakikatnya adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor
non-militer yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Jenis ancaman non militer dibagi
menjadi dua. Pertama adalah ancaman yang berkaitan langsung dengan pertahanan negara,
misalnya kesengajaan penyebaran penyakit sebagai bagian dari perang biologi. Kedua dalam
ancaman non militer yang tidak berkaitan langsung dengan pertahanan negara, misalnya
penyebaran penyakit secara alamiah, baik epidemik maupun pendemik.Sifat ancaman non-
militer harus dihadapi pula dengan pendekatan non-militer, sebagaimana diatur dalam pasal 7
Undang -Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bahwa sistem pertahanan
negara dalam menghadapi ancaman non-militer menempatkan lembaga pemerintahan di luar
bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi
dengan dukungan oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa, sedangkan TNI sebagai
pendukung.

C. KEAMANAN NEGARA
Pengertian Keamanan Negara
Keamanan Nasional menunjuk ke kebijakan publik untuk memastikan keselamatan dan
keamanan negara melalui penggunaan kuasa ekonomi dan militer dan penjalanan diplomasi, baik
dalam damai dan perang. Secara prinsip, konsep tersebut dikembangkan di Amerika Serikat
setelah Perang Dunia Kedua. Untuk mewujudkan kemanan nasional, sebuah negara harus
mempunyai keamanan ekonomi, energi, lingkungan, dan lain-lain. Ancaman keamanan tidak
hanya datang dari musuh tradisional seperti negara lain, melainkan juga datang dari orang atau
organisasi di luar sistem diplomatik sekarang ini seperti bandar narkoba, perusahaan
multinasional, dan lembaga swadaya masyarakat yang berlainan dengan pemerintah.
Cara yang diambil untuk memastikan keamanan nasional termasuk:
 Penggunaan diplomasi untuk mencari sekutu dan mengisolasi ancaman
 Menggunakan kuasa ekonomi untuk melakukan atau memaksa kerja sama
 Menjaga angkatan bersenjata yang efektif
 Melakukan pertahanan sipil dan kesiapan darurat
 Memastikan pemulihan cepat dan perbanyakan infrastruktur kritikal
 Menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi dan mengalahkan atau mencegah ancaman
dan espionase, dan melindungi informasi rahasia
 Menjaga budaya nasional yang tidak dikenal atau antinasionalisme, terutama di ruang
hiburan utama.

D. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945


1. Hak Warga Negara Indonesia :
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “Setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
d. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
i. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
2. Kewajiban Warga Negara
Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau keharusan melaksanakannya.Kita
sebagai masyarakat yang tinggal disuatu negara mempunyai kewajiban sebagai warga negara.
Berikut ini adalah kewajiban warga negara Indonesia:
a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :” Setiap
orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain”.
d. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
e. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
3. Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945
a. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang-undang.
b. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat
(2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
c. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
d. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Secara militer
maupun non militer. Memperkuat Pertahanan Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin hidup bangsa dan negara yang seutuhnya
Peran bela Negara sangat penting untuk mempertahankan suatu negara dari ancaman militer
maupun non militer.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban. Pelaksanaan hak warga negara dalam UUD 1945 dikaitkan langsung dengan
kewajban karena memang mepunyai keterkaitan.Karenanya perumusan hak dan kewajiban itu
dicantumkan dalam satu pasal seperti pasal 27 ayat (1).
B. Saran
Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca lebih bisa memahami kenapa kita harus
membela Negara kita, dan kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai hal yang positif.
Meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme terhadap NKR, agar kemerdekaan tetap berdiri
tegak. Dan kita harus berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti PMR,
Pramuka, Adiwiyata,dll. Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di dalam negara yang
ingin membangun negara islam di dalam Negara Indonesia dengan cara membangun
keanggotaan dengan mendoktrin anggota hingga mereka mau melakukan berbagai tindak
kejahatan di luar ajaran agama islam demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini laporkan
saja ke pihak yang berwajib dan jangan takut terhadap ancaman apapun. Dan kami berharap
saran dan kritikan yang membangun, agar makalah ini menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.emakalah.com/2013/01/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-negara.html
http://kr33z.xtgem.com/pengertian%20bela%20negara
http://rianindustrial.blogspot.com/2013/05/hak-dan-kewajiban-warga-negara.
http://www.scribd.com/doc/118015493/Peran-Pendidikan-Kesadaran-Bela-Negara
http://wahyudiputra26.blogspot.co.id/2012/10/makalah-bela-negara_3787.html

Anda mungkin juga menyukai