“DISUSUN OLEH”
Hari/Tanggal : Selasa/20 Oktober 2020
Nama : BAGUS SETIAWAN
NIM : 61608100818012
Mata Kuliah : Kimia Farmasi Analisis
Dosen Pengampu : Ghalib Syukrillah Syaputra,M.Apt
Dasar Teori
Reaksi kimia dapat digolongkan kedalam reaksi redoks atau bukan redoks. Istilah
dari redoks berkaitan dengan peristiwa reduksi dan oksidasi. Pengertian reaksi reduksi dan
oksidasi itu telah mengalami perkembangan. Pada awalnya reaksi reduksi dan oksidasi
berkaitan dengan pelepasan dan pengikatan oksigen, oksidasi sebagai pengikat oksigen
sedangkan reduksi dikaitkan denga pelepasan oksigen. Pada perkembangan selanjutnya
oksidasi dan reduksi dikaitkan dengan pengkapan dan pelepasan electron dan dengan
perubahan bilangan oksidasinya (Underwood,1998).
Permanganometri merupakan suatu penetapan kadar atau reduktor dengan jalan
dioksidasi dengan larutan baku Kalium Permanganat (KMnO 4) dalam lingkungan asam sulfat
encer. Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini
berlangsung dalam suasana asam, netral, dan alkalis, dimana kalium permanganate merupakan
oksidator yang kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau
redoks. Kalium permangant inilah yang telah digunakan meluas lebih dari 100 tahun. (Shevla,
1995).
Pada teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukkan kadar oksalat atau besi
dalam suatu sampel. Kalium Permanganat merupakan peran oksidator yang paling baik untuk
menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel dalam suasana asam dengan
menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4). Permanganometri juga bisa digunakan untuk
menentukan kadar belerang, nitrit, fosfit, dan sebagainya.(Chandra, 2010).
Sedikit permanganat dapat terpakai dalam pembentukan kholor. Reaksi ini
terutama kemungkinan akan terjadi dengan garam – garam besi, kecuali jika tindakan
- tindakan pencegahan yang khusus diambil. Dengan asam bebas yang sedikit berlebih, larutan
yang sangat encer, temperature yang rendah, dan titrasi yang lambat sambil terus menerus,
bahaya dari penyebab ini telah dikurangi sampai minimal. Pereaksi kalium permanganate bukan
merupakan larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan terlebih dahulu. Pada
percobaan ini untuk membakukan kalium permanganate dapat digunakan natrium oksalat
yang merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. ( Basset,
1994 ).
Alat dan Bahan
Alat :
Gelas ukur
Erlenmeyer
Ball-pipette
Labu ukur
Buret dan statif
Glasswol
Kaca arloji
Hot plate
Botol
Pipet tetes
Bahan :
Aquades
KmnO4
H2C2O4
H2SO4
Prosedur Kerja
NO CARA KERJA HASIL DISKUSI
Pembuatan larutan
1. Pembuatan Larutan baku primer
H2C2O4.2H2O
Buat larutan H2C2O4.2H2O
0,1 N dengan aquadest dalam
labu ukur 100 ml. BE=1/2
BM, BM=214
z
Tambahkan 6 mL H2SO4 4N,
panaskan pada temperatur 80-
90oC
z
Titrasi dengan larutan
KMnO4 sampai terbentuk
warna rose. Catat volume
KMnO4, lakukan titrasi
minimal duplo dan hitung
sebelum distandarkan.
4. Penetapan sampel
Kesimpulan
Daftar pustaka
Chandra, 1.G.N. Putu. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Akfar Bina Husada : Kendiri
Day, R. A. Dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Sheva, G. 1995. Vogel Buku Teks Analis Anorganik Kuantitatif. Media Pustaka : Jakarta.