Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK TEKNIS

KEGIATAN LITERASI SMP NEGERI 14 BINJAI


TAHUN 2020

Menimbang:
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058);
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

Memutuskan dan Menetapkan:


Petunjuk Teknis Kegiatan Literasi SMP Negeri 14 Binjai Tahun Pelajaran 2020/2021.

Pasal 1
Pengertian Literasi
Literasi adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau
berbicara.
Pasal 2
Pelaksana Literasi
1. Kegiatan literasi di SMP Negeri 14 Binjai dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah.
2. Warga sekolah yang dimaksud adalah kepala sekolah, petugas perpustakaan, guru, tenaga
kependidikan dan peserta didik.
3. Orangtua atau wali peserta didik juga merupakan pelaksana kegiatan literasi di SMP Negeri
14 Binjai.

Pasal 3
Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana

1. Kepala sekolah bertugas sebagai inovator, motivator dan kolabolator. Dalam hal inovator
kepala sekolah memberikan gagasan menjadikan literasi sebagai branding SMP Negeri 14
Binjai. Sebagai motivator, kepala sekolah memberi contoh dengan ikut langsung dalam
kegiatan literasi dan secara terus-menerus mendorong warga sekolah untuk menjalankan
kegiatan literasi secara konsisten dan terukur.
2. Petugas perpustakaan bertugas mengkoordinir kegiatan literasi dengan mengelola
perpustakaan, gerobak baca dan arisan buku. Petugas perpustakaan juga bertanggungjawab
mengelola buku bacaan peserta didik dan melaporkan progres kegiatan literasi setiap satu
bulan sekali.
3. Guru bertugas menjadi model kegiatan literasi dan mengontrol peserta didik baik pada
kegiatan literasi di kelas melalui pojok baca kelas dan kegiatan literasi sekolah secara klasikal
di hari-hari tertentu. Guru juga berperan sebagai wali baca yang bertugas untuk memeriksa
dan memaraf jurnal membaca peserta didik. Satu orang guru bertanggungjawab untuk
menjadi wali baca bagi paling banyak 20 peserta didik dan paling sedikit 16 siswa.
4. Tenaga kependidikan bertugas membantu kepala sekolah, petugas perpustakaan dan guru
untuk kelancaran kegiatan literasi.
5. Peserta didik bertanggungjawab mengikuti seluruh kegiatan literasi di sekolah
menyampaikan hasil bacaannya dalam bentuk lisan dan tulisan. Dalam beentuk lisan,
peserta didik menyampaikan hasil bacaan di depan warga sekolah pada hari literasi,
sedangkan dalam bentuk tulisan peserta didik bertanggungjawab untuk menulis jurnal
bacaan yang ditulis harian dan disampaikan kepada wali baca.
6. Orangtua atau wali peserta didik bertanggungjawab memaraf jurnal bacaan peserta didik
dab berkoordinasi dengan sekolah untuk mengontrol peserta didik.

Pasal 4
Ketersediaan Bahan Bacaan
1. Perpustakaan; Buku yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 14 Binjai menjadi bahan
bacaan utama untuk kegiatan literasi.
2. Pojok Media; Pojok media yang menyediakan 3 (tiga) surat kabar harian dimanfaatkan untuk
mendukung warga sekolah untuk mengakses pengetahuan.
3. Pojok Baca Kelas; peserta didik memanfaatkan pojok baca kelas untuk melaksanakan
kegiatan literasi.
4. Pojok Baca Selasar Kelas; Bahan laminasi dan buku yang diletekkan di sepanjang selasar
kelas dimanfaatkan untuk kegiatan literasi.
Pasal 5
Pola Penerapan Literasi

1. Kegiatan literasi dilaksanakan dengan pola Kegiatan Harian, Kegiatan Mingguan, Kegiatan
Bulanan dan Kegiatan Tahunan.
2. Pola kegiatan literasi harian adalah kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran atau
40 menit pada hari tertentu. Pola harian ini dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan yaitu;
a. Sebelum Membaca, pada tahapan ini siswa dan guru melakukan kegiatan sebagai
berikut:
1. Meminta peserta didik untuk memilih buku yang ingin dibaca dari sudut baca
kelas, gerobak baca, pojok media atau perpustakaan. Peserta juga boleh
membawa buku dari rumah.
2. Peserta didik boleh memilih tempat yang disukainya untuk membaca dengan
tertib dan dapat terpantau guru.
b. Saat membaca; Peserta didik dan guru bersama-sama membaca buku masing-
masing dengan tenang selama 15 menit.
c. Setelah membaca;
1. Peserta didik mencatat judul dan pengarang buku, serta jumlah halaman yang
dibaca di jurnal membaca harian. Peserta didik juga diminta untuk menulis
resume hasil bacaan dalam jurnal membaca harian.
2. Peserta didik menyampaikan hasil bacaan secara lisan di hadapan seluruh
warga sekolah secara bergantian sesuai jadwal. Setap hari 5 (lima) peserta
didik menyampaikan hasil bacaannya dalam bentuk lisan.
3. Kegiatan Mingguan Literasi dilaksanakan dengan cara Arisan Buku. Dalam arisan buku ini,
peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok arisan buku. Satu kelompok arisan buku
terdiri atas 10 peserta didik. Dalam kelompok arisan buku masing-masing mengumpulkan
sejumlah uang yang dicicil 500 rupiah per hari. Uang 500 rupiah tersebut diharapkan dari
siswa uang jajan siswa. Setelah satu minggu, akan diundi pemenang arisan yang berhak
mendapatkan buku. Peserta yang mendapat buku memiliki tanggungjawab untuk
menyampaikan hasil bacaan buku barunya pada minggu berikurnya. Arisan buku ini bernama
arisan buku “batu basah”. Batu basah adalah akronim dari baca tuliskan. Baca sampaikan
hasilnya.
4. Kegiatan bulanan. Pada kegiatan bulanan ini, peserta didik memamerkan hasil bacaannya
dalam bentuk tulisan di majalah dinding sekolah. Peserta didik dapat memamerkan puisi,
berita, opini, informasi, cerpen, cergam dan kreasi lainnya. Tulisan terbaik peserta didik akan
dimuat di majalah siswa yang terbit setiap bulan.
5. Kegiatan tahunan; kegiatan tahunan dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Jambore
Literasi. Pada jambore literasi ini, peserta didik mengikuti rangkaian pelatihan membaca dan
menulis dengan nara sumber dari praktisi dunia penulisan serta mengikuti rangkaian lomba
literasi dan penampilan di panggung literasi.

Pasal 6
Indikator Keberhasilan
1. Jurnal membaca harian siswa terkumpul oleh wali baca dan didokumentasi dengan baik oleh
petugas perpustakaan sekolah.
2. Adanya dokumentasi kegaitan membaca harian, mingguan, bulanan dan tahunan dalam
bentuk laporan kegiatan, foto kegiatan dan video kegiatan.
3. Peserta didik menyelesaikan paling sedikit 4 (empat) buku dalam satu semester dibuktikan
dengan jurnal bacaan dan bukti fisik berupa buku.
4. Terbitnya majalah literasi siswa secara berkala.
5. Meningkatnya partisipasi siswa dalam mengisi kolom majalah dinding sekolah.
6. Memiliki prestasi dalam bidang literasi seperti OPSI SMP, OLSN dan LME serta lomba literasi
yang dilaksanakan di tingkat kota dan provinsi.

Pasal 7
Penutup
Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan literasi di
SMP Negeri 14 Binjai. Petunjuk teknis ini memiliki peran penting karena SMP Negeri 14 Binjai
telah menjadikan “Sekolah Literasi” sebagai branding SMP Negeri 14 Binjai. Untuk itu,
kesungguhan dalam melaksanakan butir-butir petunjuk teknis ini oleh seluruh warga sekolah
menjadi kunci utama untuk mewujudkan branding “Sekolah Literasi”.

Binjai, 30 Januari 2020


Kepala SMP Negeri 14 Binjai

Edi Salim Chaniago, S.Pd., M.S.


NIP. 19801024 200604 1 003

Anda mungkin juga menyukai