Anda di halaman 1dari 8

Pendahuluan kehamilannya secara utuh.

Definisi
standar infertilitas adalah kondisi yang
World Health Organization menunjukkan tidak terdapatnya
(WHO) mengatakan bahwa jumlah pembuahan dalam waktu satu tahun
pasangan infertil sebanyak 36% setelah melakukan hubungan seksual
diakibatkan adanya kelainan pada pria, tanpa perlindungan kontrasepsi2.
sedangkan 64% berada pada wanita. Infertilitas terjadi lebih dari 20% pada
Hal ini dialami oleh 17% pasangan yang populasi di indonesia, dan dari kasus
sudah menikah lebih dari 2 tahun yang tersebut terdapat 40% pada wanita,
belum mengalami tanda-tanda 40% pada pria dan 20% pada keduanya
kehamilan bahkan sama sekali belum dan ini yang menyebabkan pasangan
pernah hamil. WHO juga suami istri tidak mendapat keturunan.
memperkirakan sekitar 50-80 juta Diperkirakan 85-90% pasangan yang
pasutri (1 dari 7 pasangan) memiliki sehat akan mendapat pembuahan
masalah infertilitas, dan setiap tahun dalam 1 tahun . 5

muncul sekitar 2 juta pasangan infertil1. Penduduk di Indonesia kurang


Penyebab utama Infertilitas di lebih sebesar 175.000.000 jiwa dengan
beberapa negara berkembang adalah jumlah PUS 29.976.000 jiwa. Di
infeksi yang disebabkan karena kuman Indonesia kejadian perempuan infertil
gonorrea dan clamydia. Infeksi tersebut 15% pada usia 30-34 tahun,meningkat
dapat menyebabkan penyakit radang 30% pada usia 35-39 tahun, dan 55%
panggul (PRP), penyumbatan tuba, pada usia 40-44 tahun. Hasil survei
Infeksi postpartum dan post abortus gagalnya kehamilan pada pasangan
pada wanita serta epididimitis pada laki- yang sudah menikah selama 12 bulan
laki, Seperti halnya penanggulangan 40% disebabkan infertilitas pada pria,
penyakit pada umumnya, usaha 40% karena infertilitas pada wanita, dan
pertama yang selalu harus diusahakan 10% dari pria dan wanita, 10% tidak
adalah mencari penyebab Infertilitas3. diketahui penyebabnya. Pasangan usia
Masalah kesuburan dan ketidak subur (PUS) yang menderita infertilitas
suburan atau infertilitas merupakan sebanyak 524 (5,1%) PUS dari 10205
masalah yang cukup sensitif bagi PUS6. Menurut penelitian Perhimpunan
pasangan suami istri yang sulit Rumah Sakit Seluruh Indonesia
mempunyai anak. Infertilitas (infertility) (PERSI) di Jakarta, 36% infertilas terjadi
atau ketidaksuburan adalah keadaan pada pria dan 64% terjadi pada wanita.
seseorang yang tidak dapat hamil Penelitian lain menunjukan di angka
secara alami atau tidak dapat menjalani kejadian infertilitas wanita terjadi sekitar

1
15% pada usia produktif (30-34 tahun), sebagian besar wanita, keputihan yang
meningkat sampai dengan 30% pada datang menjelang menstruasi adalah
usia 35-39 tahun dan 64% pada usia keputihan normal (fisiologi) selama
7
40-44 tahun . jernih (bening), tidak berbau, tidak
Di Daerah Istimewa Yogyakarta pada terasa gatal dan dalam jumlah yang
tahun 2011 sekitar 400 ribu pasangan tidak berlebih. Bila cairan berubah
suami istri mengalami infertil, karena menjadi berwarna kuning, berbau, dan
jumlah pasien yang datang ke Poliklinik disertai rasa gatal maka telah menjadi
Kebidanan dan Kandungan atau pun di keputihan patologis9.
Rumah Sakit yang ada di Daerah Sebanyak 75% wanita di dunia
Istimewa Yogyakarta rata-rata setiap mengalami keputihan, sedangkan
bulan berjumlah 6 orang dalam 1 tahun sebanyak 25% wanita di Eropa juga
29.
terakhir Ivan Sini, selaku Sekretaris mengalami keputihan. Angka ini lebih
Jenderal Persatuan In Vitro besar dibanding dengan masalah
Fertilitization (Perfitri), mengatakan reproduksi pada kaum laki-laki yang
“Populasi fertilitas di Indonesia tinggi, hanya mencapai 12,3%pada usia yang
ada 10 sampai 20 persen pasangan sama pada kaum wanita. Data tersebut
yang kesulitan memiliki anak. Sekitar menunjukan bahwa keputihan pada
100.000 pasangan usia subur di DIY wanita di dunia, Eropa dan Indonesia
dan Jawa Tengah terindikasi cukup tinggi. Kesehatan reproduksi di
membutuhkan layanan bayi tabung. kalangan wanita harus memperoleh
Angka itu menunjukkan tingkat perhatian yang serius, salah satunya
infertilitas yang tinggi di wilayah Pulau adalah keputihan yang berhubungan
8
Jawa.” . dengan organ seksual wanita., yaitu
Infertilitas merupakan masalah yang keputihan patologi yang biasanya
di hadapi oleh pasangan suami istri disebabkan oleh jamur atau virus
yang telah menikah selama minimal bakteri yang tentu saja masalah ini amat
satu tahun, melakukan hubungan mengganggu penderita. Karena
senggama teratur, tanpa menggunakan biasanya wanita akan mengeluarkan
kontrasepsi, tetapi belum berhasil aroma yang tidak sedap dari organ
9
memperoleh kehamilan . Infertilitas intimnya10. Menurut BKKBN di
dikatakan infertilitas primer jika Indonesia sebanyak 75% wanita pernah
sebelumnya pasangan suami istri belum mengalami Keputihan minimal satu kali
pernah mengalami kehamilan9. dalam hidupnya dan 45% diantara bisa
Keputihan merupakan gejala mengalami keputihan sebanyak dua kali
yang sangat sering dialami oleh dalam hidupnya11.

2
Berdasarkan hasil studi pada Wanita usia subur (WUS)
pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap kejadian infertilitas primer di
pada tanggal 2 Maret 2017 di RS KIA RS KIA Sadewa Caturtunggal, Sleman,
Sadewa Sleman Yogyakarta, Yogyakrta.
didapatkan 1592 wanita usia subur yang Kriteria Inklusi
mengalami infertilitas tahun 2016 a) wanita usia subur yang sudah
berdasarkan kunjungan di poli menikah minimal 12 bulan, belum
kandungan RS KIA Sadewa Yogyakarta memiliki anak, belum pernah hamil
dengan rata-rata kunjungan perbulan dan keguguran (infertilitas primer).
sekitar 133 wanita usia subur. b) Wanita usia subur yang memiliki
Berdasarkan latar belakang Usia 20-35 tahun.
yang telah diuraikan, maka yang c) Wanita usia subur yang tidak
menjadi perumusan masalah dalam memiliki riwayat operasi di bagian
penelitian ini adalah “Apakah ada reproduksi.
pengaruh keputihan patologi pada d) Wanita usia subur yang mengalami
wanita usia subur terhadap kejadian keputihan.
infertilitas primer di RS KIA Sadewa
Caturtunggal Sleman Yogyakarta?”. Analisis data yang digunakan

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk adalah Uji Kai-Kuadrat yaitu

mengetahui pengaruh keputihan pengkuran hasil Penelitian terhadap

patologi pada wanita usia subur dua variabel nominal dengan

terhadap kejadian infertilitas primer di masing-masing terdiri dari dua

RS KIA Sadewa Sleman Yogyakrta. kategori, bila dibuat tabel adalah


tabel 2x2. Dan yang kedua adalah
Bahan dan Metode Analisis Bivariat yaitu untuk
Jenis penelitian ini adalah mengukur hubungan variabel
penelitian inferensial (induktif) yakni independen dan dependen akan
penelitian yang menggunakan sampel dilakukan analisa bivariat. Hubungan
untuk dianalisis,kemudian dilakukan antar variabel dilihat dengan
generalisasi pada populasi darimana menggunakan uji chi squre test.
sampel diambil. Rancangan penelitian
ini menggunakan cross sectional study
yaitu suatu pendekatan penelitian yang
mengambil data dalam waktu
berasamaan(point time approach)23.
Untuk mengetahui pengaruh keputihan

3
Hasil dan Pembahasan mengalami infertilitas sekunder
1. Keputihan berjumlah 2 responden (10,5%).
Tabel 4.1 Karakteristik Keputihan Uji Kai-Kuadrat Tabel 2x2
Wanita Usia Subur
Variabel
dependen Infertilitas Infertilitas
Keputihan Frequensi Persentase
Primer Sekunder Jumlah
(f) (%)
Variabel
Patologi 14 42,4 Independen
Fisiologi
Independen 19 57,6
Total 33 100
Sumber : Data Sekunder, 2017 Keputihan 8 6 14
Berdasarkan Tabel 4.1 Patologi
menunjukkan bahwa wanita usia subur Keputihan
17 2 19
Fisiologi
dengan Keputihan Patologi berjumlah
Jumlah 25 8 33
14 orang (42,4%) dan wanita usia subur Rumus KAi-Kuadrat:
dengan Keputihan normal berjumlah 19
χ2 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)2 . 𝑁
orang (57,6%).
𝑟1 𝑟2 𝑟3 𝑟4
2. Infertilitas χ2 = (8.2 − 6.17)2 . 33
Tabel 4.2 Karakteristik Infertilitas Wanita 14.19.25.8
Usia Subur
Infertilitas Frekuensi Persentase χ2 = (16 − 102)2 . 33
(f) (%) 53200
Primer 25 75,8
Sekunder 8 24,2 χ2 = 244068
Total 33 100 53200
2
Sumber: Data Sekunder, 2017 χ = 4,58
Berdasarkan Tabel 4.2
χ2 dk 1 α 0,05 = 3,84
perempuan dengan infertilitas primer
berjumlah 25 responden (75,8%) dan χ2 (hitung) = 4,58 > χ2 (tabel) 3,84
perempuan dengan infertilitas sekunder
Hasil perhitungan kai-kuadrat
berjumlah 8 responden (24,2%).
yang peneliti lakukan diperoleh hasil χ2
Responden yang tergolong
sebesar 4,588 dengan χ2 dk 1 α 0,05
Keputihan Patologi dengan infertilitas
sebesar 3,84 artinya Ho ditolak pada
primer berjumlah 8 responden (57,1%)
kemaknaan α 0,05 dengan perkataan
dan 6 responden yang mengalami
lain terdapat pengaruh antara keputihan
keputiham patologi dengan infertilitas
patologi wanita usia subur dengan
sekunder (42,9%). Responden dengan
kejadian infertilitas primer di RS KIA
keputihan fisiologi yang mengalami
Sadewa Sleman Yogyakarta pada bulan
infertilitas primer berjumlah 17
Desember tahun 2016.
responden (89,5%), sedangkan yang

4
Pembahasan Dari 33 subjek penelitian
1. Analisis Univariat didapatkan 25 responden (75,8%)
mengalami infertilitas primer dan 8
Hasil penelitian menunjukkan
responden (24,2%) mengalami
bahwa 33 responden dengan keputihan
infertilitas sekunder. Dimana infertilitas
patologi yaitu berjumlah 14 responden
primer adalah belum pernah hamil pada
(42,4%) lebih sedikit dialami
perempuan yang sudah berkeluarga
dibandingkan responden yang
meskipun hubungan seksual dilakukan
mengalami Keputihan Fisiologi
secara teratur tanpa perlindungan
berjumlah 19 responden (57,6%).
kontrasepsi untuk selang waktu minimal
Keputihan dikatakan normal bila tanpa
12 bulan. Sedangkan yang dimaksud
gejala dan tanda lain yang menunjukan
infertilitas sekunder itu sendiri adalah
kemungkinan adanya kelainan yang
tidak dapat hamil setelah dalam waktu
mengarah ke keputihan patologi.
12 bulan atau lebih pada seorang
Vagina yang normal selalu berada
perempuan yang telah berkeluarga
dalam kondisi lembab dan
dengan hubungan seksual secara
permukaaan basah oleh cairan/lendir.
teratur tanpa perlindungan kontrasepsi,
Keputihan abnormal adalah keputihan
tetapi sebelumnya pernah mengalami
yang disebabkan oleh suatu penyakit
kehamilan9.
diantaranya adalah infeksi berasal dari
vagina, vulva, leher rahim maupun 2. Analisis Bivariat
adneksa. Keputihan abnormal
Berikutnya, hasil penelitian
mengandung lebih banyak limfosit,
menurut tabel 4.3 menunjukkan
berwarna agak kekuningan hingga hijau
perbandingan responden dengan
lebih kental dan berbau. Gejala lainnya
responden dengan keputihan patologi
bergantung pada kuman penyebab.
dengan infertilitas primer berjumlah 8
Cara mendiagnosa apakah keputihan
responden (57,1%) dan 6 responden
tersebut dikategorikan fisilogi atau
(42,9%) dengan infertilitas sekunder.
patologi adalah dilihat dari ciri-ciri
Selanjutnya, keputihan fisiologi yang
keputihan yang dialami ibu dan
mengalami infertilitas primer berjumlah
berdasarkan beberapa pemeriksaan
17 responden (89,5%) sedangkan
penunjang seperti pemeriksaan sekret
responden dengan keputihan fisiologi
vagina dengan cara pemeriksaan pelvis
yang mengalami infertilitas sekunder
atau bisa juga dilakukan pemeriksaan
lebih sedikit yaitu 2 responden
endometrium.
(10,5%).

5
Dari 14 responden dengan primer, yaitu 8 wanita usia subur yang
keputihan patologi yang mengalami mengalami keputihan tidak normal
infertilitas primer disebabkan oleh (patologi) dan 17 responden mengalami
beberapa faktor yaitu 5 diantaranya keputihan normal (fisiologi) dari 26
disebabkan oleh Vaginosis bacterial, 3 responden yang mengalami infertilitas
responden mengalami infeksi primer.
Trikomoniasis, dan 6 responden yang
Kesimpulannya wanita usia subur
mengalami keputihan patologi
yang mengalami infertilitas primer
disebakabkan oleh Atrophic Vaginiti.
disebabkan karena mempunyai
Kesimpulannya wanita usia subur masalah dengan keputihan tidak
yang mengalami infertilitas primer normal. Sejalan dengan penelitian yang
disebabkan karena mempunyai menguji antara keputihan patologi dan
masalah dengan keputihan tidak infertilitas primer yang menyimpulkan
normal. Sejalan dengan penelitian yang bahwa risiko infertil oleh karena faktor
menguji antara keputihan dan infertilitas ovulasi terbesar adalah perempuan
yang menyimpulkan bahwa risiko infertil yang mengalami keputihan patologi.
oleh karena faktor ovulasi terbesar
Rujukan
adalah perempuan yang mengalami
keputihan patologi. 1. World Health Organization. (2011)
WHO Masalah Infertilitas. WHO
Berdasarkan hasil perhitungan kai-
Http://Www.Who.Int. (21 Januari
kuadrat yang peneliti lakukan diperoleh
2017)
hasil χ2 sebesar 4,588 dengan χ2 dk 1 α
2. Manuaba, Ayu Chandranita dkk.
0,05 sebesar 3,84 artinya Ho ditolak pada
(2009). Memahami Kesehatan
kemaknaan α 0,05 dengan perkataan
Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta :
lain terdapat pengaruh antara Kepuithan
EGC
patologi wanita usia subur dengan
3. Kompashealt. (2007). Infertilitas
kejadian infertilitas primer di RS KIA
pada Pasangan Usia Subur
Sadewa Sleman Yogyakarta pada bulan
http://www.kompas.com, (21 Januari
Desember tahun 2016.
2017).
Kesimpulan
4. Widyaastuti, Yani, Rahmawati, dkk.
Berdasarkan hasil penelitian ini (2009). Kesehatan Reproduksi.
dapat disimpulkan bahwa: Terdapat Yogyakarta : Fitramaya
pengaruh keputihan patologi wanita
usia subur yang mengalami infertilitas

6
5. Kementerian Kesehatan R.I. (2007) 13. Heffner. Linda L, Danny J. Schust.
Profil Kesehatan Indonesia 2007. (2008). At A Glance Sistem
Jakarta: Kementerian Kesehatan R.I. Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta :
6. Syamsiah. (2010). Kesehatan Erlangga
Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya 14. Samsyah. (2010). Kesehatan
7. Persatuan Rumah Sakit Seluruh Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya
Indonesia (PERSI). (2015). 15. Kusmiran, Eny. (2013). Kesehatan
Infertilitas pada Pasangan Usia Reproduksi untuk Mahasiswa
Subur . Jakarta. Kebidanan dan Keperawatan.
Http://www.pdpersi.co.id/content/ne Jakarta : Salamba,
ws.php?mid=5&catid=23&nid=729, 16. Sariyati, Susiana. (2014). Faktor-
(19 Januari 2017) Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
8. Liputan6.Com. (2016). Sekitar Remaja Putri Tentang Flour Albus di
100.000 PUS di DIY dan Jateng SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten
Membutuhkan Program Bayi Klaten. Jurnal Ners dan Kebidanan
Tabung. Yogyakarta Indonesia.. 2 (3) : 118
Http://health.liputan6.com/read/2633 17. Santoso. (2007). Psikologi Wanita
884/100-ribu-pasangan-di-jawa- Mengenal Gadis Remaja dan Wanita
terindikasi-butuh-program-bayi- Dewasa. Jakarta : Mandar Maju
tabung, (19 Januari 2017) 18. Handayani. (2010). Buku Ajaran
9. Wiknjosastro, Hanifa ; Sarwono. Pelayanan Keluarga Berencana.
(2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yogyakarta : Pustaka Rihama
Yayasan Bina Pustaka Sarwono 19. Erna, Setiyaningrum. (2009).
Prawiroharjo Pelayanan Keluarga Berencana dan
10. Hidayati. (2009). Metode dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :
Penggunaan Alat Kontrasepsi. CM Trans Media
Jakarta : Salemba Medika. 20. Mansjoer. (2000). Kapita Selekta
11. Nurunniyah, Siti dkk. (2015). Kedokteran, Edisi III, Jilid Pertama.
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Jakarta : Media Aesculapius
Berencana. Yogyakarta : Nuha 21. Shadine. (2012). Penyakit Wanita .
Medika Yogyakarta : Keen Books,
12. Kumalasari, Andhayantoro. (2012). 22. Dyah, N.S.A. Sujiatini. (2010).
Kesehatan Reproduksi untuk Panduan Lengkap Panduan KB
Mahasiswa Kebidanan dan Terkini. Yogyakarta : Nuha Medika
Keperawatan. Jakarta : Salemba 23. Machfoedz, Ircham. (2014).
Metodologi Penelitian (Kuantitatif

7
dan Kualitatif). Yogyakarta :
Fitramaya
24. Alimul Hidayat, Aziz. (2009). Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika
25. Machfoedz, Ircham. (2010). Bio
Statistika. Yogyakarta : Fitramaya
26. Kusmiran, Eny. (2012). Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta :
Salemba Medika
27. Notoadmodjo. (2012). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
28. Surahman, Hakim. (2008).
Pemeriksaan Inferti (Online).
Http://www.infertil.co.id, (21 Januari
2017)
29. Dinkes, Sleman. (2012)
Www.dinkes.slemankab.go.id/dokum
en/20120725082404-narasi-profil-
2012.pdf. (1 4 Januari 2017)

Anda mungkin juga menyukai