Anda di halaman 1dari 10

Acute Tonsillitis and Its Complications : an Overview

Oleh:
Oleh:
Hernandes
Hernandes
YennyHandayani
Yenny HandayaniSihite
Sihite

Preseptor:
Preseptor:
dr.Yan
dr. YanEdward,
Edward,Sp.THT–KL(K)
Sp.THT–KL(K)FICS
FICS

Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher


RSUP DR. M. Djamil, Padang
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas 1
JOURNAL READING

ABSTRAK
Tonsillitis akut merupakan peradangan tonsil palatina yang
disebabkan oleh bakteri dan virus. Tonsillitis akut memiliki
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, sehingga diperlukan
kemampuan dasar dalam menangani hal tersebut.

Tujuan : memberikan gambaran umum


mengenai tonsillitis akut dan komplikasinya,
termasuk peritonsilar dan pembentukan
abses parapharyngeal. Yang berfokus pada
pathogenesis, diagnosis, investigasi dan
manajemen masing-masing kondisi.

2
JOURNAL READING

TONSILLITIS AKUT
1. Tonsillitis akut merupakan peradangan pada amandel (tonsil
palatine), terutama akibat infeksi.
2. Dialami oleh laki – laki dan perempuan pada semua kelompok
umur, tetapi lebih umum terjadi pada orang yang lebih muda,
terutama di musim gugur dan dingin.
3. Pada 50-80% kasus, disebabkan oleh virus, Epstein-Barr virus
(EBV), Herpes simplex, influenza dan rhinovirus
4. Pada 5-36% kasus, disebabkan oleh bakteri Grup A beta-
hemolyticus Streptococus (GABHS), dan bakteri lain yang dapat
menginfeksi Haemophilus Influenzae, Streptococus pneumonia
dan Neisseria Gonorrhoeae.
5. Pada pasien immunocompromised penyebab tonsillitis sering
akibat infeksi jamur spesies Candida.

3
JOURNAL READING

DIAGNOSIS
1. Gejala lokal : gejala utama adalah sakit tenggorokan akut yang
timbul

2. Gejala sistemis : demam, nyeri kepala, malaise

3. Gejala klinis : tampak pembesaran tonsil dan eritematosa,


serta tonsil ditutupi oleh eksudat.

4
JOURNAL READING

MANAJEMEN 1
1. Cukup dengan analgesia dan hidrasi yang cukup (dimana
pemberian ibuprofen jauh lebih efektif dibandingkan
paracetamol)
2. Pemberian rehidrasi intravena akibat sakit tenggorokan dan
disfagia (agar tidak menyebabkan dehidrasi)
3. Penggunaan antibiotic dapat dimulai apabila telah memenuhi
kriteria Centor degan skor satu pada tiap kriteria, yaitu:
1. Eksudat tonsil
2. Adenopati serviks anterior tender
3. Riwayat demam
4. Tidak adanya batuk
Dilakukan pemberian antibiotic apabila terdapat skor
3-4. Namun antibiotic segera diberikan pada pasien
dengan tanda-tanda komplikasi (seperti: abses
peritonsilar), yang memiliki kelainan komorbid. 5
JOURNAL READING

MANAJEMEN 1
Antibiotic yang diberikan adalah penisilin V, apabila terdapat alergi
terhadap penisilin maka diberikan klaritromisin.
 

6
JOURNAL READING

MANAJEMEN 3
1. Indikasi absolut untuk masuk IGD adalah apabila terdapat
obstursi jalan napas.
2. Indikasi relatif ialah apabila terdapat dehidrasi, disfagia yang
berat, serta radang tonsil yang kompleks.
3. Tatalaksana di rumah sakit ialah pemberian antibiotik
intravena, analgesi dan cairan, serta penilaian dari spesialis
THT untuk menyingkirkan komplikasi.
4. Tonsillitis yang berulang dapat menjadi masalah yang
signifikan, sehingga dapat menajadi indikasi untuk
tonsilektomi.

7
JOURNAL READING

MANAJEMEN 3
Indications for tonsillectomy in recurrent, acute sore throat as
recommended by the Scottish Intercollegiate Guidelines :

1. radang tenggorok yang disebabkan oleh tonsillitis akut


2. episode tonsillitis yang berulang dan menyebabkan nyeri
tenggorok yang berat.
3. selama setahun terdapat lebih dari 7 kali episode tonsillitis yang
terdokumentasi.
4. terdapat lebih dari 5 kali episode tonsillitis dalam setahun
selama 2 tahun.
5. lebih dari 3 kali episode dalam setahun selama tiga tahun.

8
JOURNAL READING

KOMPLIKASI
Sebagian besar kasus tonsillitis dapat sembuh dalam lima hingga
tujuh hari, namun ada kemungkinan terjadi komplikasi serius,
yaitu:

1. Komplikasi bersifat supuratif, termasuk pembentukan abses


peritonsilar atau parafaringeal.

2. Komplikasi non-supuratif, seperti demam rematik atau


glomerulonefritis post streptokokus.

9
JOURNAL READING

MONONUCLEOSIS INFEKSIOSA
(DEMAM KELENJAR)
• Merupakan infeksi akibat Epstein-Barr virus (EBV), yang ditandai
dengan demam tinggi beserta sakit tenggorok dan
limfadenopati.
• Ditransmisikan dalam air liur, ditularkan melalui ciuman dan
karnanya disebut juga sebagai “Kissing Disease”.
• Dengan gejala klinis : setelah 4-5 hari gekala malaise dan
deman, selanjutnya disusul oleh gejala sakit tenggorok dan
limfadenopati serviks.
• Dari pemeriksaan tonsil, didapatkan tonsil yang membesar, dan
terdapat selaput yang mengupas, disertai adanya petechiae
halus pada langit-langit.
• Pemeriksaan laboratorium dasar, didapatkan limfositosis dan
peningkatan proporsi limfosit atipikal
• Pemeriksaan serologi, terdapat komponen antigenic Epstein-10

Anda mungkin juga menyukai