11
6 12
13
7
14
5
2
4
Lokasi Tambang
PT. Musi Prima Coal Sungai Lematang
Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup ( close cycle) yang idealnya
tidak memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi
kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini
mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun
uap di dalam sebuah PLTU. Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka
untuk menutupi kekurangan air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell
selalu ditambah air sesuai kebutuhannya dari air yang berasal dari
demineralized tank. Adapun kelengkapan peralatan yang dioperasikan di
PLTU ini adalah sebagai berikut :
2) Turbin
a) Sistem pelumas yang terdiri dari tanki, pompa, filter, fan pembuang
uap air, dan peralatan pemurni (oil treatment). Fungsi utama dari
minyak pelumas adalah sebagai media penyekat antara dua logam
yang saling bergesekan. Sekat tersebut berbentuk lapisan film
sehingga diperlukan karakter yang berbeda tergantung dari
perlakuan gesek antar dua logam itu sendiri. Perlakuan yang
menjadi karakter adalah tingkat kekuatan gesek (beban, kecepatan,
suhu, durasi, dan jenis logam ).
b) Karakter putaran terhadap titik gesek seperti terlihat pada sket,
dimana sudut gesek sangat tergantung dari kecepatan putar dan
bobot dari poros/benda putar. Titik gesek ini adalah titik yang paling
kritis terhadap keausan, sehingga dapat dijadikan indikasi apabila
terjadi keausan yang lebih pada titik ini dapat diindikasikan bahwa
pelumasan tidak berfungsi optimum pada saat berputar. Disinilah
fungsi pelumas sangat diharapkan dengan terbentuknya film yang
bagus.
c) Sistem pemutar awal tingkat putaran sangat rendah berfungsi
sebagai pengurang moment awal pada saat start up, dan juga untuk
menjaga agar tidak terjadi pembengkokkan poros oleh gaya
beratnya pada saat tidak operasi. Dalam hal ini fungsi pelumas juga
diharapkan berfungsi dengan baik untuk menghindari friksi antara
dua logam.
d) Sistem Vacuum terdiri dari pompa/peralatan vacuum, system
perapat. Fungsi dari system vacuum ini adalah sebaai media
penghisap oksigen yang terkandung dalam uap/air keluaran turbin.
selain juga sebagai media proses pada konversi energi turbin.
3) Condensor
Merupakan suatu peralatan yang berfungsi sebagai pendingin uap
keluaran turbin sehingga terjadi perubahan fasa dari fasa uap menjadi
fasa cair. Perubahan fasa ini menjadikan vacuum didalam ruangan
condenser tersebut. Jadi sebenarnya yan membuat vacuum condenser
adalah terjadinya perubahan fasa tersebut, untuk itu guna menjaga
tingkat kevacuuman condenser perlu diperhatikan tingkat kebersihan
4) Generator
a) Sistem exitasi adalah sistem pembangkit tegangan pada kumparan
rotor generator sehingga terbentuk medan magnit yang akhirnya
membangkitkan arus listrik pada stator akibat terpotongnya medan
magnit kumparan rotor oleh kumparan stator. Dengan mengatur
besar arus exitasi maka besaran produksi listrik pada stator.
b) Sistem pengaman generator dimaksudkan untuk menjaga agar tidak
terjadi kerusakan pada peralatan ini akibat beberapa penyebab,
misalnya terjadi kebocoran arus pada kumparan, kenaikkan suhu
kumparan, arus melebihi batas operasi dan lain lain yang dapat
merusak akibat melebihi atau diluar dari batasan design operasi
generator.
c) Sistem pendingin berfungsi untuk mendinginkan generator akibat
panas yang timbul pada proses produksi listrik. Panas ini terutama
timbul akibat adanya tahanan pada kumparan pada saat dilewati
arus listrik.
5) Peralatan Bantu
a) Sistem pendingin, terdiri dari dua yaitu system air utama dan system
air pendingin bantu. Sistem pendingin utama bisa menggunakan
system lepas dan sistem tertutup yan dilengkapi dengan tower
pendingin (cooling tower) tergantung dari besar kecilnya kapasitas
sumber air pendingin. Pendingin lepas biasanya bila diambil dari
sungai dimana jumlah persediaan terbatas. Pendingin tertutup
dilengkapi dengan tower pendingin yang fungsinya untuk
mendinginkan air pendingin setelah melaksanakan pendinginan
peralatan. Tugas utama dari pendingin ini adalah sebagai media
pendingin pada condenser, sebagai pendingin pada system air
pendingin bantu, juga dapat difungsikan untuk pendingin peralatan
lain yang disiapkan tahan terhadap korosi atau memerlukan
kapasitas yang relatif besar. Jumlah aliran terbesar air pendingin ini
ada di pendingin condenser, untuk PLTU 300 MW diperlukan sekitar
8.000 m3. Perlakuan terhadap air pendingin yang menggunakan air
sungai (tower pendingin) diperlukan lebih banyak penanganan,
seperti sarana penjernihan, injeksi bahan kimia yang sifatnya dapat
untuk menghilangkan buih, kerak, endapan, dan juga pembasmi
ganggang. Untuk system ini diperlukan penambahan (make up
water) sekitar 840 m3/jam karena adanya penguapan dan blow down
pada tower pendingin. Air ini akan diambil dari Sungai Lematang dan
dialirkan ke bak penampung yang selanjutnya ke unit sedimentasi
(contact clarifier). Sebelum memanfaatkan air dari Sungai Lematang
ini akan dilakukan pengurusan Surat Izin Pemanfaatan Air
Permukaan (SIPA) dari Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
c. Pemeliharaan Pembangkit
Kegiatan pemeliharaan pembangkit secara berkala meliputi
pelumasan, pembersihan scale pada tube boiler furnace dan lain-lain.
Kegiatan ini dilaksanakan baik sewaktu over-haul maupun dalam keadaan
jalan. Pada kegiatan pemeliharaan pembangkit, dilakukan penggantian
minyak pelumas mesin. Pelumas bekas yang tercecer dan limbah cair dari
hasil cucian mesin akan disalurkan kedalam sistim drainase dan ditampung
kedalam oil/water separator untuk dipisah antara minyak dan air. Minyak
yang telah dipisahkan akan dikelola sesuai peraturan yang berlaku,
sedangkan airnya dapat dialirkan ke perairan Sungai Lematang apabila
telah memenuhi baku mutu lingkungan. Air limbah dari pembersihan tube
boiler furnace ditreatment didalam Waste Water Treatment dan apabila
telah memenuhi baku mutu dapat dialirkan ke Sungai Lematang.
Kegiatan pemeliharaan mesin pembangkit dilakukan secara periodik
yang terdiri dari maintenance perhari, perminggu, perbulan dan pertahun.
1) Maintenance setiap hari
Meliputi pekerjaan log a set of operating, looking for unusual trends,
checks oil levels, visual inspection of package – oil systems, fire & gas
system, gauges and instruments.
2) Maintenance setiap minggu
d. Kegiatan Utilitas
1) Unit produksi air, terdiri dari beberapa tingkat yang pertama tingkat
produksi air service yang proses hanya sampai dengan penjernihan,
tingkat kedua adalah air minum atau disebut juga portable water yang
diperlukan satu proses pembunuh kuman dan penghilang bau setelah
air service, kemudian yang terakhir adalah produksi air bebas mineral
(demineralized water) dimana untuk air ini diperlukan proses pelepasan
oksigen, pelepasan logam terlarut, pelepasan unsur unsur asam dan
basa sehingga akan didapatkan air murni dengan pH 7. Proses ini
dilakukan dengan menggunkan resin anion dan resin kation.
Rata-rata jumlah produksi air bersih mencapai 10 m 3 perjam sedangkan
produksi air demin 741 m3 perjam. Air ini akan diambil dari Sungai
Lematang dan dialirkan ke bak penampung yang selanjutnya ke unit
sedimentasi (contact clarifier). Sebelum memanfaatkan air dari Sungai
8) Sistem Pelumasan
Peralatan PLTU GH EMM Indonesia akan dilengkapi dengan Lubricating
Oil Reservoir untuk mempertahankan jumlah minyak untuk pelumasan.
Pompa pembantu primer mensuplai minyak lumas untuk start, dan
pompa pelumas utama mensuplai minyak selama operasi berlangsung.
Untuk dapat melakukan penanganan K-3, maka unit kerja yang ada
diperusahaan harus dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja serta manual keselamatan dan
kesehatan kerja. Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan & Kesehatan
Kerja terdiri dari peralatan pemadam kebakaran, perlengkapan P3K,
serta perlengkapan pakaian kerja seperti helm, sepatu pengaman, baju
kerja standar, baju pelampung dan lain sebagainya. Termasuk juga
perlengkapan tambahan berupa rambu-rambu peringatan yang harus
dipasang pada lokasi-lokasi yang perlu diwaspadai, seperti
persimpangan jalan, tikungan jalan, kondisi jalan naik dan jalan turun,
areal operasi alat-alat berat, dan lain sebagainya, untuk mengingatkan
agar setiap karyawan senantiasa berhati-hati pada saat melaksanakan
pekerjaan terutama pada lokasi-lokasi tersebut. Selain rambu
peringatan diatas, juga dapat digunakan sapaan atau himbauan atau