Anda di halaman 1dari 13

Wilda Mazidaturrizka, Istijabatul Aliyah : Faktor-faktor …

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN


DESTINASI WISATA KRATON KASUNANAN SURAKARTA

Aulia Basundhari W1, Istijabatul Aliyah1, Rara Sugiarti2


1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta
2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata dan Budaya, LPPM, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta

Abstrak
Kota Surakarta memiliki beragam atraksi dan daya tarik wisata, salah satunya adalah
Kraton Kasunanan. Kraton Kasunanan ini merupakan suatu wisata budaya yang termasuk
dalam warisan budaya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penawaran
dan permintaan yang ada di Kraton Kasunanan apakah sudah mampu mencukupi atau
belum yang pada akhirnya akan muncul beberapa strategi yang harus diperbaiki demi
memnuhi kebutuhan wisatawan dan keberlanjutan dari destinasi wisata Kraton Kasunanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah campuran. Untuk teknik pengumpulan data
dengan menggunakan pembagian kuisioner secara online, wawancara dan observasi
lapangan yang kemudian dianalisis menggunakan metode skoring. Dari hasil penelitian,
didapatkan bahwa perlu adanya perhatian khusus dalam memperbaiki sarana wisata yang
berupa warung makan, wc umum dan tempat parkir. selain itu, dari segi promosi dan
informasi perlu adanya peningkatan penyebaran brosur dengan cara bekerjasama dengan
destinasi wisata lain dan melakukan promosi lewat televisi tidak hanya di TV lokal tetapi
yang tingkat nasional.

Kata Kunci : Analisis Penawaran, Analisis Permintaan, Kraton Surakarta

48
Cakra Wisata Vol 20 Jilid 2 Tahun 2019

PENDAHULUAN budaya fisik dari tradisi-tradisi yang beraneka


ragam dan prestasi-prestasi spiritual dalam bentuk
Pariwisata memiliki tujuan tertentu nilai dari keadaan masa lalu yang menjadi elemen
yaitu untuk mendapatkan kesenangan pokok dalam jati diri suatu kelompok atau bangsa.
(Suyitno, 2001). Pariwisata ini merupakan Berdasarkan artian tersebut, warisan budaya
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh merupakan hasil budaya fisik (tangible) dan nilai
seseorang atau sekelompok orang dengan budaya (intangible) dari masa lalu. Warisan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan budaya fisik (tangible heritage) sering
rekreasi, pengembangan pribadi atau diklasifikasikan menjadi warisan budaya
mempelajari keunikan daya tarik wisata tidak bergerak (immovable heritage) dan
yang dikunjungi dalam jangka waktu warisan budaya bergerak (movable
sementara. Pariwisata ini merupakan heritage). Warisan budaya tidak bergerak
berbagai aktivitas wisata yang didukung biasanya berada di tempat terbuka dan
dengan fasilitas dan layanan yang terdiri dari: situs, tempat-tempat
disediakan oleh pemerintah, pengusaha, bersejarah, bentang alam darat maupun air,
pemerintah daerah dan juga masyarakat bangunan kuno dan/atau bersejarah,
(Undang-undang nomor 10 Tahun 2009 patung-patung pahlawan. Warisan budaya
tentang kepariwisataan). bergerak biasanya berada di dalam ruangan
Menurut Pendit (1994) Pariwisata dan terdiri dari: benda warisan budaya,
merupakan kumpulan dari daya wisata karya seni, arsip, dokumen, dan foto, karya
yang didukung dengan berbagai jenis tulis cetak, audiovisual berupa kaset,
fasilitas di dalamnya. Dari kumpulan daya video, dan film (Galla, 2001).
tarik wisata memiliki berbagai macam Di Kota Surakarta terdapat 5 warisan
jenis wisata, salah satunya yaitu wisata budaya yaitu terdapat Kraton Kasunanan,
budaya. Wisata Budaya merupakan suatu Kraton Mangkunegaran, Batik, Masjid
perjalanan untuk kunjungan atau Agung, Kraton Kasunanan dan Benteng
peninjauan tempat yang dilakukan dengan Vestenburg. Kraton Kasunanan merupakan
dasar keinginan seseorang untuk dapat bentuk warisan budaya yang tidak dapat
memperluas pandangan hidup seperti bergerak yang berupa bangunan kuno.
mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan Keraton ini didirikan oleh Pakubuwono II
adat istiadat mereka, cara hidup mereka, pada tahun 1744 sebagai pengganti keraton
budaya dan seni mereka. Menurut kartasura yang rusak akibat perpecahan
Nurdiansyah (2014) pariwisata budaya (www.pariwisatasolo.surakarta.go.id,
merupakan salah satu jenis wisata untuk 2018) yang memiliki keunikan dapat
mengetahui budaya yang dimiliki destinasi dikunjungi oleh siapapun, tetapi tidak
tertentu karena disetiap daerah memiliki semua tempat dapat dilalui oleh para
keunikan dan kekhasan budaya yang pengunjung, hanya tempat-tempat tertentu
berbeda sehingga akan bertambahnya saja. Kraton Kasunanan ini selain tempat
pengetahuan dan pengalaman baru. tinggal keluarga raja, tetapi juga berisi
Salah satu wisata budaya yaitu berasal dari peninggalan-peninggalan benda bersejarah
warisan budaya. Indonesia memiliki berbagai seperti kereta kencana pada jaman Raja
macam wisata dari warisan budaya. Warisan Mataram, terdapat senjata perang (keris,
Budaya, menurut Davidson (1991) yaitu hasil tombak, pedang), busana, kursi-kursi kuno

49
Aulia Basundhari W, Istijabatul Aliyah : Analisis Penawaran …

dan lain sebagainya (telusuri.id, 2016).


Selain itu, kraton memiliki keunikan
arsitektur jawa yang dapat juga menarik
para pengunjung (www.travel.detik.com,
2012). Berikut merupakan tabel
pengunjung Kraton Kasunanan Surakarta:

Tabel 1 Jumlah Pengunjung Kraton Kasunanan


Surakarta Tahun 2012 – 2016

Tahun
Wisatawan Gambar 1 Peta Kawasan Penelitian
2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Domestik 4733 6665 6341 7974 2113 KAJIAN PUSTAKA


(Jiwa) 1 2 0 1 4

Mancanegar 1. Pengertian Wisata


810 1504 5251 522 178
a (Jiwa)
Menurut Prof. Salah Wahab (1976),
Jumlah 4814 6815 6866 8026 2131
(Jiwa) 1 6 1 3 2 Wisata adalah kegiatan yang dilakukan
oleh manusia secara sadar yang mendapat
Sumber: Badan Pusat Statistika Kota
Surakarta (2012-2014) dan Dinas Pariwisata pelayanan secara bergantian di anatara
Surakarta (2015 dan 2016) orang-orang dalam suatu negara itu sendiri
untuk sementara waktu dalam mencari
Dari tabel jumlah pengunjung diatas, kepuasan yang beraneka ragam dan
dapat dilihat bahwa terjadi penurunan berbeda dengan apa yang dialaminya
secara drastis pada tahun 2016, yang pada dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
awalnya tahun 2015 jumlah pengunjung Menurut Soetomo (1994), wisata
dapat mencapai 80.263 jiwa selanjutnya merupakan perjalan keliling Selama lebih
pada tahun 2016 hanya mencapai 21.312 dari tiga hari yang diselenggarakan oleh
jiwa. Jika keadaan ini dibiarkan lama- suatu kantor ke berbagai tempat atau kota
kelamaan Kraton Kasunanan Surakarta baik di dalam maupun di luar negeri
akan stagnan atau memudar pengunjung dengan tujuan melihat-lihat
apalagi didukung dengan keadan kraton keanekaragaman pengetahuan dan lain
yang saat ini mulai tidak terawat. Oleh sebagainya. Menurut Suyitno (2001)
karena itu, peneliti ingin mencari tahu menyatakan bahwa wisata adalah suatu
strategi pengembangan dari sisi kegiatan dalam jangka waktu pendek
perminataan dan penawaran destinasi dengan melibatkan beberapa komponen
Kraton Kasunanan Kota Surakarta agar wisata untuk mengunjungi suatu destinasi
dapat terus berkelanjutan. dengan tujuan mendapatkan kesenangan
dan untuk tidak mencari nafkah.

2. Wisata Budaya

50
Cakra Wisata Vol 20 Jilid 2 Tahun 2019

Wisata budaya adalah perjalanan Penawaran pariwisata yaitu suatu


yang dilakukan oleh seseorang atau hal yang ditawarkan kepada wisatawan.
sekelompok orang dengan tujuan untuk Penawaran dalam pariwisata menunjukan
memperluas pandangan hidup seseorang atraksi wisata yang berasal dari alam
dengan cara melakukan kunjungan ke maupun buatan, jasa-jasa maupun barang-
tempat lain atau luar negeri, mempelajari barang yang diperkirakan dapat menarik
keadaan, kebiasaan dan adat istiadat perhatian orang-orang untuk mengunjungi
masyarakat, cara hidup, budaya serta seni destinasi di suatu tempat (Salah Wahab,
yang dimiliki oleh mereka. Perjalanan ini 1975). Yoeti (1996) membagi produk
biasanya dilakukan wisatawan untuk pariwisata atau yang lebih dikenal dengan
mengambil kesempatan mengambil bagian penawaran wisata ke dalam 3 golongan
dalam kegiatan-kegiatan budaya seperti yaitu atraksi wisata, fasilitas, dan
seni tari, seni drama, seni musik dan seni perangkutan. Menurut Pearce (1989)
suara atau kegiatan yang memiliki motif elemen penawaran dan permintaan wisata
sejarah dan sebagainya. Wisata budaya dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu
adalah jenis wisata yang paling populer di atraksi, akomodasi, fasilitas penunjang,
negeri kita. Bukti-bukti telah menunjukkan prasarana dan aksesibilitas yang dijabarkan
bahwa wisata jenis inilah yang menjadi sebagai berikut:
pilihan utama bagi wisatawan 1) Atraksi, yang terdiri dari: alam
mancanegara yang ingin mengetahui (pemandangan, flora dan fauna, iklim,
kebudayaan dan kesenian kita serta segala cagar alam); buatan manusia (tempat
sesuatu yang berhubungan dengan adat ibadah, monumen, bangunan
istiadat dan kehidupan seni budaya kita peninggalan bersejarah, museum);
(Pendit, 1994:41). budaya (musik, bahasa, nyanyian
Dari adanya wisata budaya tersebut, salah rakyat, tarian, upacara adat, perayaan
satunya yaitu wisata yang berasal dari warisan tradisional)
budaya. menurut Davidson (1991) warisan 2) Akomodasi yang terdiri dari hotel dan
budaya yaitu hasil budaya fisik dari tradisi-tradisi motel.
yang beraneka ragam dan prestasi-prestasi spiritual 3) Fasilitas pendukung, yang terdiri dari:
dalam bentuk nilai dari keadaan masa lalu yang pelayanan pendukung (pusat
menjadi elemen pokok dalam jati diri suatu perbelanjaan, toko suovenir); fasilitas
kelompok atau bangsa. Berdasarkan artian lainnya (restoran, tempat parkir, wc
tersebut, warisan budaya merupakan hasil budaya umum, tempat peribadatan)
fisik (tangible) dan nilai budaya (intangible) 4) Prasarana, yang terdiri dari: prasarana
dari masa lalu. Warisan budaya fisik transportasi (jalan, pelabuhan, stasiun
(tangible heritage) sering diklasifikasikan kereta api, pelabuhan udara)
menjadi warisan budaya tidak bergerak 5) Aksesibilitas dari rute angkutan dan
(immovable heritage) dan warisan budaya moda angkutan yang ada
bergerak (movable heritage).
Menurut Medlik 1980 terdapat 4 aspek
3. Elemen Penawaran dan yang harus diperhatikan dalam penawaran
Permintaan Wisata dan permintaan wisata yaitu:

51
Aulia Basundhari W, Istijabatul Aliyah : Analisis Penawaran …

1) Atraksi, sebaiknya di destinasi wisata menentukan karakteristik dan posisi


memiliki daya tarik yang berupa alam permintaan serta penawaran Kraton
atau masyarakat atau budaya Kasunanan Surakarta. Sedangkan untuk
2) Aksesibilitas, ini untuk mempermudah metode kualitatif digunakan untuk
para wisatawan melakukan perjalanan memindaklanjuti metode kuantitatif.
ke tempat destinasi wisata Metode kualitatif juga digunakan untuk
3) Fasilitas, ini merupakan salah satu merumuskan strategi pengembangan
syarat yang harus ada di destinasi Kraton Kasunanan Surakarta kedepannya
wisata agar wisatawan merasa nyaman sehingga dengana adanya penggabungan 2
di tempat tersebut metode tersebut diharapkan akan mendapat
4) Lembaga pariwisata, wisatawan merasa hasil penelitian yang lebih menyeluruh dan
aman apabila meraka dapat melaporkan bersifat obyektif.
ataupun memberikan saran dan kritik Variabel penelitian yang digunakan
terhadp destinasi wisata dalam penelitian ini berdasarkan
penawaran dan permintaan destinasi wisata
Kemudian, Secara lebih spesifik
yang terdiri dari dua aspek yaitu
dan operasional disampaikan oleh Gunn
penawaran yang meliputi atraksi wisata,
(1994:77), yang termasuk dalam
sarana, aksesbilitas dan informasi-promosi
komponen penawaran wisata adalah atraksi
dan aspek permintaan terhadap suatu
wisata, aksesibilitas wisata, fasilitas
tempat tujuan wisata untuk meningkatkan
penunjang wisata, dan informasi serta
destinasi wisata Kraton Kasuananan
promosi wisata. Sintesis teori elemen
Surakarta yang dilakukan dengan cara
penawaran dan permintaan wisata dapat
wawancara dan observasi lapangan serta
dilihat dalam lembar lampiran di belakang.
penyebaran kuisioner. Teknik yang
METODE PENELITIAN digunakan dalam pengambilan sampel
yaitu dengan menyebarkan typeform ke
Pada metode penelitian aplikasi seperti whatsapp, line dan
pengembangan destinasi wisata Kraton Instagram dengan sasaran orang yang
Kasunanan Surakarta ini menggunakan pernah mengunjungi Kraton Kasunanan
metode penelitian campuran atau Surakarta. Dari hasil penyebaran typerform
embedded design. Embedded design ini tersebut terdapat 82 responden, tetapi yang
merupakan metode gabungan dari memenuhi kriteria terdapat 70 responden.
kualitatif dan kuantitatif dalam satu level Sedangkan untuk analisis data
desain, dimana satu jenis data melekat menggunakan skoring. Skoring dilakukan
pada jenis data yang lain dalam suatu dengan memberikan penilaian dan
kerangka metodelogi. Data kuantitatif yang pemberian skor untuk menilai kondisi
ada nantinya akan menukung data variabel pada setiap aspek.
kualitatif yang artinya pada metide
embedded yang digunakan memberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
bobot yang lebih kepada data kuantitatif.
1. Analisis Penawaran Destinasi Wisata
Dalam penelitian kuantitatif dilaksanakan
penyebaran kuisioner online yang berupa Destinasi wisata Kraton Kasunanan
typerform kepada responden guna untuk Surakarta dengan fasilitas yang memiliki

52
Cakra Wisata Vol 20 Jilid 2 Tahun 2019

daya tarik utama sebagai wisata budaya.


Dengan daya tarik yang dimiliki sehingga
menjadikan seseorang berkunjung ke
destinasi tersebut. Untuk mengetahui
penawaran wisata tersebut dapat dilihat
dari komponen produk wisata yang adaa di
tempat tersebut yaitu atraksi wisata
merupakan factor utama dalam menarik Gambar 2 Atraksi Museum Kraton Kasunanan
wisawan kemudian sarana wisata, Sumber: Penulis, 2019
aksesibilitas, informasi dan promosi.
Selanjutnya terdapat atraksi pacara grebeg.
1) Atraksi wisata Upacara yang dilakukan 3 kali dalam
setahun yaitu pada maulid nabi, 1 syawal
Potensi wisata yang ada di Kraton
dan 10 bulan besar. Upacara ini bertujuan
Kasunanan Surakarta sangatlah beragam,
memberikan sedekah sebagai rasa syukur.
selain pengunjung dapat melihat
Alasan para pengunjung dating ke upacara
peninggalan barang-barang kuno dari
grebeg ini karena dapat mengambil
Kraton Kasunanan seperti senjata perang,
makanan yang berupa buah dan sayur yang
kursi-kursi kuno dan kereta kencana yang
telah disajikan dalam bentuk gunungan dan
pernah di pakai, terdapat juga diorama
dapat melihat pusaka-pusaka kraton, tetapi
perang pangeran diponegoro, diorama adat
hanya 34% responden yang pernah
pernikahan jawa dan diorama pergelaran
mengikuti kegiatan tersebut dan terdapat
wayang kulit. Selain itu, terdapat juga
beberapa responden juga yang tidak
upacara-upacara adat seperti upacara
mengetahui apabila terdapat atraksi
grebeg, sekaten, malam satu sura yang
tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya
berasal dari zaman kerajaan hingga sampai
promosi yang lebih gencar agar wisatawan
sekarang ini.
solo lebih tertarik
Museum Kraton Kasunanan ini
Kemudian, terdapat atraksi yang
merupakan atraksi utama yang semua
berupa upacara sekaten. Uparaca ini
responden pernah mengunjunginya, kraton
dilakukan setiap tahun menjelang adanya
ini dibuka setiap hari kecuali hari jumat
peringatan Maulid Nabi yang diadakan
dari pukul 09.00 hingga 15.00. kraton ini
kurang lebih 1 minggu. Selama satu
memiliki keunikan dari arsitekur
minggu itu, di Masjid Agung Keraton
bangunannya, kemudian di dalam kraton
memainkan gamelan. Selain itu, tedapat
ini pengunjung dapat menikmati pusaka-
juga pasar malam yang biasanya berada di
pusaka kraton seperti keris, tameng, dan
Alun-alun Utara, tetapi karena adanya
lain sebagainya, lalu terdapat kereta-kereta
relokasi pasar klewer sementara, maka
kencana, dan barang-barang sejarah
pasar malam ini dipindahkan ke Benteng
lainnya.
Vastenburg. Sebanyak 87% pengunjung
pernah mengunjungi sekaten dari yang
masih anak kecil hingga yang sudah lanjut
usia dan pengunjung banyak yang berasal
dari berbagai daerah. Dan yang terakhir

53
Aulia Basundhari W, Istijabatul Aliyah : Analisis Penawaran …

adalah upacara satu sura. Upacara ini juga lain sebagainya. Terdapat juga beberapa
diperingati setiap setahun sekali pada saat pedagang yang berjualan souvernir seperti
malam 1 sura. Upacara ini dilakukan pada gantungan kunci, suling dan mainan yang
dini hari, mengitari daerah sekitar kraton berasal dari bambu yang berada di sebelah
atau disebut kirab. Pada saat ini beberapa utara museum. Selain itu, untuk
pusaka seperti keris dan lainnya diikut memperoleh souvenir dapat berkunjung ke
sertakan saat kirab, selain itu, terdapat juga Klewer, Pusat Grosir Solo, Batik Kauman,
kerbau bule yang mengikuti kirab tersebut. dan Benteng Trade Center (BTC) yang
Dari pengunjuang yang sudah pernah tidak jauh dan mudah dijangkau dari
mengunjungi Kraton Kasunanan, terdapat Kraton Kasunanan.
65% yang sudah pernah datang ke atraksi
tersebut.

Tabel 3 Analisis Atraksi Wisata

Gambar 3 Pedagang Souvenir Penunjang


Wisata
Sumber: Penulis, 2019
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Kemudian sarana wisata yang
2) Sarana wisata
berupa warung makan. Di sekitar kraton
Sarana wisata atau dapat disebut kasunanan ini hanya terdapat pedagang
fasilitas penunjang wisata ini merupakan kaki lima yang menjual seperti dawet,
sarana-sarana yang dapat menunjang leker dan telur gulung. Terdapat warung
keberlangsungan wisata yang terdiri dari makan, tetapi untuk menuju ke warung
toko souvenir, warung makan, tempat makan tersebut harus berjalan kaki terlebih
ibadah, wc umum dan tempat parkir. dahulu atau dapat naik becak atau
Keberadaan dari sarana wisata ini dapat kendaraan pribadinya seperti gambar 4
mendukung aktivitas wisata yang ada, dibawah ini.
karena apabila penyediaan sarana wisata
memiliki kualitas yang baik maka dapat
menambah daya tarik wisata dan mampu
melayani wisatawan. Dengan dapat
melayani wisatawan yang ada maka dapat
berdampak terhadap intensitas kunjungan
wisatawan ke Kraton Kasunanan.
Di Kraton Kasunanan ini memiliki
tempat toko souvenir di sebelah penjual Gambar 4 Warung Makan Penunjang Wisata
tiket masuk museum, toko souvenir ini Sumber: Penulis, 2019
menjual seperti samir, kerajinan dari logam
yang berbentuk logo kraton kasunanan dan

54
Cakra Wisata Vol 20 Jilid 2 Tahun 2019

Selanjutnya sarana wisata yang


berupa tempat ibadah yaitu masjid. Masjid
ini berada di sebelah barat pintu utara
kraton terdapat masjid yang memiliki
kondisi baik dan bersih dan masih
menggunakan arsitektur yang sejenis
dengan Kraton Kasunannya, dapat dilihat
Gambar 6 Tempat Parkir Penunjang Wisata
pada Gambar 5 dibawah ini. selain itu,
Sumber: Penulis, 2019
sekitar 200-300 meter dari Kraton
Kasunanan juga terdapat Masjid Agung
Tabel 4 Analisis Sarana Wisata
Kraton.

Gambar 5 Tempat Ibadah Penunjang Wisata


Sumber: Penulis, 2019

Kemudian yaitu sarana wisata yang


berupa WC umum. WC umum ini berada
di dalam museum dengan kondisi masih
cukup baik dan bersih, dan terdapat WC
umum juga di depan masjid dekat kraton.
Dan yang terakhir adalah sarana wisata
parkir. Untuk parkir kendaraan roda dua Sumber: Hasil Analisis, 2019
atau motor dapat diletakkan di depan
3) Aksesibilitas
Kraton dan beberapa mobil juga dapat
parkir di depan situ, tetapi karena Saat wisawan melakukan wisata
tempatnya yang sempit dan tidak dapat selalu menggunakan moda transportasi.
menampung semua pengunjung. Oleh Kegiatan pariwisata dengan aksesibilitas
karena itu, untuk memenuhi kebutuhan merupakan hal yang saling berhubungan.
tempat parkir, kendaraan dapat diletakkan Dengan adanya aksesibilitas yang mudah
di sebelah timur alun-alun utara, sebelah dapat berdampak terhadap semakin
masjid agung dan di depan Pusat Grosir berkembangnya wisata di daerah tersebut.
Solo (PGS). Kraton kasunanan ini berada di jalan lokal
yang tidak dapat diakses oleh angkutan
umum yaitu BST, tetapi untuk moda
transportasi seperti kendaraan roda dua,
becak dan mobil masih tetap memiliki
aksesibilitas yang baik.

55
Aulia Basundhari W, Istijabatul Aliyah : Analisis Penawaran …

4) Informasi dan Promosi televisi, dan lain sebagainya. Dalam


penyampaian informasi ini Kraton
Untuk peningkatan daya tarik wisata
Kasunanan menggunakan promosi
kepada wisatawan diperlukan informasi
menggunakan media massa lewat televisi
dan promosi guna memberi daya tarik
yaitu TATV, tetapi promosi ini tidak
kepada calon pengunjung. Pemberian
memberikan dampak penambahan
informasi ini bertujuan untuk memberikan
wisatawan di Kraton Kasunanan, karena
informasi mengenai segala sesuatu yang
TATV ini merupakan televisi lokal.
berkaitan dengan obyek wisata. Kota
Kemudian untuk website yang merupakan
Surakarta sudah memiliki Pusat Informasi
sekumpulan halaman informasi yang
Pariwisata yang berada di Kantor Dinas
disediakan melalui jalur internet sehingga
Pariwisata, namun demikian kegiatan
bisa diakses di seluruh dunia selama
promosi dan informasi ini juga perlu
terkoneksi dengan jaringan internet.
dilakukan melalui kerjasama dengan
Website merupakan salah satu media
pihak-pihak swasta yang berhubungan
informasi yang baik dan biaya yang murah
dengan dunia pariwisata. Beberapa media
apabila dilihat dari jangkauan masyarakat.
dan sarana yang selama ini telah menjadi
Kraton Kasunan ini telah menggunakan
bagian dari kegiatan promosi informasi ini
website sebagai alat promosi yang
yaitu brosur, media massa, teman atau
bergabung dengan wisata-wisata yang
saudara dan website.
lainnya yaitu di website pariwata solo yang
Brosur adalah selebaran yang berisi
dibuat oleh Dinas Pariwisata, promosi ini
potongan iklan/ informasi dengan tujuan
dianggap baik karena pada saat ini dunia
untuk memperkenalkan sebuah perusahaan
digital sedang maju, dan kebanyakan orang
atau organisasi, dan menginformasikan
banyak yang mencari tujuan wisata lewat
tentang produk atau jasa kepada masyrakat
website. Dan yang terakhir promosi ini
luas. Di dalam brosur/ leaflet biasanya
dapat dilakukan oleh orang yang telah
berisi informasi menarik dari suatu
mengunjungi Kraton Kasunanan yang
destinasi wisata alam bentuk selembaran
merupakan promosi dari mulut ke mulut
kertas dibagikan pada calon wisatawan.
juga dirasa dapat menambah wisatawan
Promosi dalam bentuk ini merupakan
yang dapat menerima informasi.
media yang paling sering dan mudah
digunakan dalam rangka promosi. Dinas Tabel 5. Analisis Informasi dan Promosi
Pariwisata dan pihak kraton bersama-sama Wisata
membuat brosur yang berisi atraksi-atraksi
yang berada di Kraton Kasunanan yang
disebarkan di lokasi-lokasi strategis seperti
bandara, hotel dan biro wisata serta Dinas
Pariwisata Surakarta. Kemudian untuk
media massa merupakan salah satu cara
yang efektif dalam penyampaian informasi
kepada masyarakat luas. salah satu fungsi
media massa adalah sarana penyampai
pesan yang berhubungan langsung kepada
masyarakat yaitu radio, surat kabar,

56
Cakra Wisata Vol 20 Jilid 2 Tahun 2019

Surakarta berada pada range 21 sampai 28


yang berarti mendapatkan nilai tinggi
sehingga dapat disimpulkan bahwa
keberadaan komponen penawaran wisata
di Kraton Kasunanan mendukung terhadap
kegiatan pariwisata yang ada.

2. Analisis Permintaan Wisata

Komponen permintaan wisata


merupakan pemberian nilai terhadap
produk wisata yang ada di Kraton
Kasunanan Surakarta berdasarkan
Sumber: Hasil Analisis, 2019 karakteristik wisatawan serta pola
permintaan. Kondisi yang dihasilkan oleh
Dalam analisis penawaran wisata
analisis permintaan nantinya akan
terdapat 4 jenis komponen wisata dengan
dibandingkan dengan analisis penawaran.
jumlah variabel sebanyak 14 variabel.
Berikut adalah analisis permintaan wisata
Setiap variabel dalam analisis ini diberi
di Kraton Kasunanan Surakarta.
nilai dimana nilai 2 untuk skor tinggi (T)
dan nilai 1 untuk skor rendah (R). 1) Atraksi wisata
Penentuan range dalam analisis ini adalah
14 untuk skor rendah (R), 28 untuk skor Pada Kraton Kasunanan terdapat 4 atraksi
tinggi (T) dan untuk nilai tengahnya yang beragam. Atraksi utama yang ada di
sebesar 21. Sehingga apabila nilai pada destinasi wisata ini adalah Museum
analisis penawaran kurang dari sama Kratonnya dan atraksi yang lainnya yaitu
dengan 21 akan diberi nilai rendah upacara grebeg, sekaten dan satu sura. Dari
sedangkan apabila lebih dari 21 akan diberi hasil penyebaran kuisioner kepada
nilai tinggi. responden bahwa yang memiliki atraksi
yang paling menarik adalah Sekaten yaitu
Tabel 6. Kompilasi Analisis Penawaran Wisata memiliki prosentase sebesar 91%,
No Jenis Variabel Skor kemudian atraksi museum sebesar 74%,
Komponen atraksi satu sura 60% dan upacara grebeg
Wisata memiliki prosentase 23%.
1 Atraksi wisata 4 7
2 Sarana wisata 5 7 Tabel 7. Analisis Atraksi Wisata
3 Aksesibilitas 1 1
4 Informasi dan 4 7
promosi
Jumlah 14 22
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan Tabel diatas, skor yang
didapat adalah 22. Hasil analisis
penawaran wisata pada Kraton Kasunanan

57
Aulia Basundhari W, Istijabatul Aliyah : Analisis Penawaran …

parkir, karena dirasa tempat parkir yang


jauh dari tempat destinasi wisata.

Tabel 8 Analisis Sarana Wisata

Sumber: Hasil Analisis, 2019

2) Sarana wisata
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Sarana wisata adalah satu satu
aspek penunjang yang mempengaruhi 3) Aksesibilitas
kenyamanan wisatawan. Apabila Walaupun angkutan umum di Kota
pelayanan sarana wisata baik dapat Surakarta sudah tergolong baik, tetapi
memberikan kepuasan lebih kepada angkutan umum ini belum dapat
wisatawan. Dari hasil survey yang mengakses destinasi Kraton Kasunanan.
dilaksanakan mendapatkan hasil bahwa Untuk menuju ke kraton ini hanya dapat
pada toko souvenir sebanyak 78% dengan mudah di akses oleh kendaraan
responden sudah merasa puas dengan pribadi. Terdapat 47% responden
adanya toko souvenir yang berada di dekat menganggap akses dari dan ke Kraton
Museum, PGS, Klewer, BTC dan adanya Kasunanan mudah.
batik kauman. Untuk sarana wisata warung
makan hanya terdapat 45% yang merasa 4) Informasi dan Promosi
puas dengan adanya warung makan
Pengelola Kraton Kasunanan telah
tersebut, karena harus berjalan kaki
melakukan berbagai cara untuk promosi,
terlebih dahulu dan tempat kurang
banyak cara yang telah ditempuh guna
memuaskan. Kemudian untuk sarana
meningkatkan promosi dan penyampaian
wisata tempat ibadah sebanyak 66%
informasi yaitu dengan cara penyebaran
responden sudah merasa nyaman dengan
brosur, media massa, teman atau saudara
keadaan masjid tersebut. Selanjutnya untuk
dan website. Dari keempat tersebut yang
wc umum, hanya sebanyak 39% yang
mendapat keberhasilan promosi dari
menanggap kondisi toilet di Kraton
responden adalah dari teman atau saudara
kasunaan baik dan yang terakhir untuk
dengan prosentase sebesar 82%, kemudian
sarana tempat parkir hanya terdapat 28%
dari website sebanyak 76%, dari brosur
yang merasa baik dengan kondisi tempat

58
Cakra Wisata Vol 20 Jilid 2 Tahun 2019

sebanyak 23% dan dari media massa hanya Berdasarkan tabel diatas dapat
15%. diketahui bahwa skor permintaan wisata di
Kraton Kasunanan sebesar 20. Nilai
Tabel 11. Analisis Informasi dan Promosi analisis tersebut berada di bawah nilai
Wisata
tengah yaitu 21. Nilai yang dihasilkan
rendah dikarenakan sarana serta informasi
dan promosi yang dilakukan masih kurang
memadai.

PENUTUP

Dari hasil analisis penawaran dan


permintaan destinasi wisata di Kraton
Kasunanan Surakarta dapat dilihat bahwa
penawaran yang ditawarkan oleh Kraton
Kasunanan Surakarta sudah tinggi dan
Sumber: Hasil Analisis, 2019 sudah cukup mendukung pariwisata yang
ada. Namun dari sisi permintaan
Dalam analisis penawaran wisata terdapat mendapatkan nilai yang rendah yang oleh
4 jenis komponen wisata dengan jumlah karena itu perlu adanya perhatian khusus
variabel sebanyak 14 variabel. Setiap untuk dapat mengatasi kekurangan
variabel dalam analisis ini diberi nilai tersebut. Yang perlu adanya perhatian
dimana nilai 2 untuk skor tinggi (T) dan yaitu pada segi permintaan sarana wisata
nilai 1 untuk skor rendah (R). Penentuan warung makan yang sebaiknya lebih
range dalam analisis ini adalah 14 untuk menata tata letak dan memberi fasilitas
skor rendah (R), 28 untuk skor tinggi (T) yang nyaman, kemudian pada sarana
dan untuk nilai tengahnya sebesar 21. wisata WC umum agar lebih sering adanya
Sehingga apabila nilai pada analisis perawatan, dan untuk tempat parkir dan
penawaran kurang dari sama dengan 21 aksesibilitas sebaiknya sudah disiapkan
akan diberi nilai rendah sedangkan apabila transportasi khusus dari tempat parkir ke
lebih dari 21 akan diberi nilai tinggi. destinasi wisata agar wisatawan merasa
nyaman saat mengunjungi Kraton
Tabel 12. Analisis Permintaan Wisata
Kasunanan. Kemudian untuk promosi dan
No Jenis Variabel Skor informasi wisata sebaiknya lebih
Komponen menyebarluaskan brosur ke tempat kuliner-
Wisata kuliner di Surakarta dan dapat juga
bekerjasama dengan destinasi wisata di
1 Atraksi wisata 4 7
Kota Surakarta dan sekitarnya untuk dapat
2 Sarana wisata 5 6
saling mempromosikan destinasi wisatanya
3 Aksesibilitas 1 1
dan untuk promosi lewat media massa
4 Informasi dan 4 6
dapat mempromosikannya ke TV nasional
promosi
agar informasii lebih tersebarluaskan dan
Jumlah 14 20
dapat juga menambah promosi di radio
Sumber: Hasil Analisis, 2019

59
Aulia Basundhari W, Istijabatul Aliyah : Analisis Penawaran …

nasional yang sering didengar oleh tanggal 9 Mei 2019 Pukul 23.00
masyarakat Indonesia. WIB
Pearce, 1989. Tourism Development,
DAFTAR PUSTAKA University of Conterbury,
ChristchurchNew Zealand.
A, Yoeti, Oka. (1996). Pengantar Ilmu
Pemerintah Indonesia, 2009. Undang-
Pariwisata. Bandung: Angkasa
undang nomor 10 Tahun 2009
Anonym, 2016. Warisan Budaya yang
tentang kepariwisataan. Jakarta:
Dapat dikunjungi di Solo.
Sekretariat Negara
https://telusuri.id/4-warisan-
Pendit, I Nyoman, S. 1994. Ilmu
budaya-kota-solo/. Diakses pada
Pariwisata, Sebuah Pengantar
tanggal 7 Mei 2019 Pukul 21.30
Perdana. Cetakan Keenam (Edisi
WIB
Revisi). Jakarta: PT Pradnya
Badan Pusat Statistik, 2012-2014.
Paramita.
Surakarta Dalam Angka Tahun
Soetomo, Anton. 1994. Buku Pintar dan
2012-2014. Kota Surakarta:
Sadar Wisata Pendidikan
Badan Pusat Statistik
Kepariwisataan. Solo: CV
Davidson, G. dan C, McConville. 1991. A
Aneka
Heritage Handbook. St Leonard,
Suyitno. (2001). Perencanaan Wisata.
NSW: Allen and Unwin
Yogyakarta: Kanisius.
Dinas Pariwisata Kota Surakarta, 2015-
Vridawati, 2012. Keesksotisan Kraton
2016. Jumlah Pengunjung
Kasunan Surakarta yang
Kraton Kasunanan Surakarta.
Menyimpan Banyak Sejarah.
Kota Surakarta: Dinas
https://travel.detik.com/dtraveler
Pariwisata Kota Surakarta
s_stories/u-
Galla, A. 2001. Guidebook for the
1821367/keeksotisan-keraton-
Participation of Young People in
kasunanan-surakarta-
Heritage Conservation.
menyimpan-banyak-sejarah.
Brisbane: Hall and Jones
Diakses pada tanggal 7 Mei
Advertising.
2019 Pukul 22.00 WIB
Gunn, Clare A. 1994. Tourism Planning:
Wahab, Salah. 1975. Tourism
Basic, Concepts, Cases (Third
Management. London: Tourism
Edition). USA: Taylor &
International Press.
Francis.
Wahab, Salah. 1976. Pemasaran
Medlik, S.1980. Tourism Past, Present and
Pariwisata. Terjemahan oleh
Future. London: Heinman
Frans Gromang. 1992. Jakarta:
Nurdiyansah. 2014. Peluang dan
Pradnya Paramita.
Tantangan Pariwisata Indonesia.
Bandung: Penerbit Alfabeta
Pariwisata Solo, 2018. Keraton Kasunanan
Surakarta.
http://pariwisatasolo.surakarta.g
o.id/wisata/keraton-surakarta-
hadiningrat. Diakses pada

60

Anda mungkin juga menyukai