Nama NRM
Usia 43 tahun Operator
Anamnesis
Keluhan utama (Anamnesis 17/2/2020)
Pandangan mata kiri buram sejak 1 tahun 3 bulan lalu.
Pemeriksaan Fisik
Compos mentis.
Pupil bulat anisokor 3mm/5mm, Refleks cahaya langsung +/-, tak langsung -/+.
NO mata (26/09/2019)
o Visus OD 6/20, OS NLP,
o Paresis N.III OS,
o Funduskopi : papil atrofi OS, papil edema OD.
N. Kranialis lain tidak ada kelainan.
Motorik : kekuatan 5555|5555 / 5555|5555.
Sensorik dan otonom : tidak ada kelainan.
Foto Klinis
Pemeriksaan Penunjang
MRI Kepala Kontras (02/10/2019)
Kesan:
Tampak lesi isodens region sphenoid kiri yang menyangat pasca pemberian kontras.
dengan ukuran 6,8 x 5,6 x 4,8 cm. batas tegas dengan dinding ireguler.
DSA + Embolisasi 19/2/2020
LICA Lateral LICA AP
Kesan: tampak feeder tumor berasal dari a. oftalmika kiri, a. meningea media kiri, a
meningea asesorius kiri, dan a. sphenopalatina kiri. Dilakukan embolisasi pada a.
meningea media dan a. sphenopalatina kiri. Pasca embolisasi, tampak tumor blush dari
feeder dari a. meningea media dan a. meningea asesorius berkurang.
Diagnosis
Tumor sphenoid wing 1/3 medial sinistra curiga meningioma
Tindakan
Kraniotomi removal tumor
Laporan Operasi
1. Pasien berbaring posisi supine, menghadap kanan 45°, dalam bius umum, kepala
difiksasi dengan Mayfield 3 titik, bahu kiri diganjal plabottle dan eminensia malar
kiri sebagai titik tertinggi.
2. Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya dengan hibiscrub, alkohol,
dan betadin.
3. Insisi koronal di regio frontotemporoparietal kiri, melewati garis tengah,
menembus kutis subkutis, dilanjutkan dengan diseksi subgalea. Flap kulit ditarik
ke kaudal dengan fish hook, setelah identifikasi rima orbita.
4. Dipersiapkan jaringan fibroalveolar graft untuk duraplasti
5. Dilakukan preservasi nervus fasialis secara interfasial
6. Insisi periosteum 1 cm medial insisi kulit, dilanjutkan diseksi m. temporalis. Flap
periosteum dan m. temporalis digantung kekaudal
7. Dilakukan 2 buah burrhole, yaitu: 1 pada MacCarty keyhole, dan 1 pada superior
temporal line, Dilakukan kraniotomi denggan bantuan high speed drill dan kerison
2.0 membentuk defek tulang manggo shape.
8. Flap tulang diangkat, tampak duramater tegang, diputuskan untuk melakukan
ventrikulostomi pada titik kocher dekstra hingga otak tampak rileks
9. Dilakukan osteotomi pada lateral rima orbita
10. Os sphenoid diratakan dengan high speed drill, perdarahan dikontrol dengan bone
wax.
11. Insisi dura semilunar, dengan pedikel ke arah basis kranii, duramater digantung ke
arah superokaudal.
12. Tampak massa tumor kenyal, keabuan, sebagian mudah berdarah pada tip temporal
dan basis frontal
15. Dipastikan tidak ada perdarahan aktif pada bed tumor. Perdarahan dirawat dengan
bipolar dan surgicell
16. Dilakukan spooling normal saline hingga jernih
17. Dilakukan duraplasti dengan fibroalveolar graft yang telah disiapkan sebelumnya
18. Flap tulang dikembalikan. Flap tulang difiksasi dengan mini plate dan screw pada
area rima orbita dan frontal
19. Luka operasi dijahit lapis demi lapis
20. Operasi selesai.
Hasil PA
Informed Consent
Terdapat neoplasma yang berasal dari selaput otak yang dicurigai sebagai meningioma
yang tumbuh dan menyebabkan penekanan pada saraf dan menyebabkan keluhan
seperti saat ini.
Tujuan operasi saat ini adalah mengambil massa tumor semaksimal mungkin.
Diharapkan dapat memperbaiki gejala, namun tidak dapat mengembalikan penglihatan
mata kiri. Pengambilan tumor juga bertujuan untuk mengetahui histopatologi tumor.
Resiko dan komplikasi operasi dapat berupa perdarahan, cedera saraf gerak bola mata,
infeksi, kejang, cedera otak, hingga kematian
Tatalaksana selanjutnya akan bergantung dari hasil patologi anatomi
Mengetahui DPJP