Anda di halaman 1dari 19

Jurnal TICOM Vol.4 No.

3 Mei  2016
 

Model Pembelajaran E-Learning untuk Menunjang


Pembelajaran dengan Kurikulum yang Berbasis
KBK
M. Isnin Faried#1, Lucia Sri Istiyowati#2, Dwi Atmodjo W.P. #3
#
Institut Perbanas Jakarta
Jl. Perbanas, Setiabudi, Kuningan, Jakarta 12940
Tel. (021) 525 2533, Fax. (021) 522 8460
1
m.isnin.faried@perbanasinstitute.ac.id
2
lucia.istyowati@perbanasinstitute.ac.id
3
dwi.atmodjo@perbanasinstitute.ac.id

Abstraksi — Pendidikan Tinggi di Indonesia or motivator. On the other hand the Indonesian government
menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), has allowed the implementation of e-learning. E-learning is
membutuhkan belajar proses Teacher-Centered Content- the use of electronic technology to create a learning
Oriented (TCCO), dan bukan Student-Centered Learning experience. An efficient e-Learning system should provide
(SCL). Proses Belajar TCCO penyebab pendidik bertindak learners with learning environment that has high degree of
sebagai fasilitator atau motivator. Di sisi lain pemerintah freedom and should also provide educators with environment
Indonesia telah memungkinkan implementasi e-learning. that has facilitate their function as facilitator or motivator
E-learning adalah penggunaan teknologi elektronik untuk with many learning methods thus learner’s competency can
menciptakan pengalaman belajar. Sebuah e-learning be achieved. In order to realize that, e-Learning systems must
sistem yang efisien harus menyediakan peserta didik be developed with such functions as letting learners choose
dengan lingkungan yang memiliki tingkat tinggi kebebasan appropriate learning contents and understand correctly their
dan juga harus menyediakan pendidik dengan lingkungan level of progress and achievement for each learning
yang memiliki memfasilitasi fungsinya sebagai fasilitator outcomes. The challenge is how the e-learning system can
atau motivator dengan banyak metode pembelajaran support Competency Based Curriculum (CBC) system. This
sehingga kompetensi peserta didik dapat dicapai belajar. paper describes a concept model of e-learning that can
Dalam rangka mewujudkan itu, sistem e-learning harus support Competency-Based Curriculum (CBC) in higher
dikembangkan dengan fungsi seperti membiarkan peserta education. Moodle application that had been used by many
didik memilih isi pembelajaran yang tepat dan mengerti organization can’t supported all the needs of Competency-
benar tingkat kemajuan dan prestasi untuk setiap hasil Based Curriculum (CBC) learning). In this articles will
belajar. Tantangannya adalah bagaimana sistem e- describe a model for supporting
learning dapat mendukung Kurikulum Berbasis Keywords: e-learning, Competency-Based Curriculum
Kompetensi (KBK) sistem. Makalah ini menjelaskan model (CBC), Moodle
konsep e-learning yang dapat mendukung Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dalam pendidikan tinggi. I. PENDAHULUAN
Aplikasi Moodle yang telah digunakan oleh banyak
organisasi tidak dapat mendukung semua kebutuhan E-learning atau kuliah daring atau Sistem Pembelajaran
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) learning). Dalam Jarak Jauh (PJJ) sudah banyak diterapkan di banayak
artikel ini akan menjelaskan model pendukung untuk perguruan tinggi. Pemerintah Indonesia telah memberikan
menlengkapinya. lampu hijau untuk pelaksanaan sistem ini dengan
Kata Kunci: e-learning, Competency-Based Curriculum diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(CBC), Moodle No. 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaran Pendidikan Jarak
Jauh Pada Pendidikan Tinggi. Seperti termuat dalam Peraturan
Abstract — Higher education in Indonesia using the Menteri tersebut, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah
Competency Based Curriculum (CBC), which requires pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
learning the process of Teacher-Centered Content-Oriented pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar
(TCCO), and not the Student-Centered Learning (SCL). melalui teknologi informasi dan komunikasi serta media lain.
Learning Process TCCO cause educators act as facilitators

72 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
Perilaku pembelajaran dalam sistem Pendidikan mulai 1. Standalones courses
berkembang dari pengajaran ke pembelajaran yang berpusat 2. Learning games and simulations
pada peserta didik (learner centered) yang sebelumnya 3. Mobile learning
berpusat pada pendidik (teacher centered). Pemanfaatan e- 4. Social Learning
Learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas 5. Virtual-classroom courses
pembelajaran dan kemandirian peserta didik, dan interaksi Faktor-faktor kunci berhasilan e-learning berdasarkan
antara pendidik dan peserta didik. Quality Standard ISO/IEC 19796-1 yang telah diadaptasi dan
Learning Management System (LMS) yang banyak diadopsi oleh Pawlowski, J.M. adalah [4] :
digunakan sekarang adalah LMS dengan menggunakan
Moodle. “Moodle is a learning platform designed to provide TABEL I.
educators, administrators and learners with a single robust, FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN E-LEARNING
secure and integrated system to create personalised learning CONTEXT SETTING
environments” [1]. Dengan menggunakan moodle proses
belajar dengan e-learning dapat dilakukan yaitu ada materi Vision development 1. Quality should be integrated
belajar, quiz dan evaluasi. MS Moodle tidak (belum) memiliki into the corporation’s vision to
fasilitas pendukung Model Pembelajaran (Student Center dan express commitment internally
Based on Process).[2] Berdasarkan pengamatan dan and externally.
pengalaman peneliti selama ini, hal yang belum tersedia pada 2. A clear vision will increase
LMS ini adalah fasilitas perekaman proses belajar peserta consumer confidence.

didik, keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran yang ada. 3. Strategies should be built, not
Penggunaan Moodle yang ada sekarang dalam on assumptions, but on verified
mendukung pembelajaran belum sepenuhnya dapat concepts.

mendukung sistem pembelajaran dengan Kurikulum yang 4. A quality vision can stimulate
berbasis kompetensi. Untuk mendukung KBK masih management to continuously
diperlukan suatu sistem yang dapat yang tidak hanya improve quality.
menekankan pada penguasaan materi tetapi juga pada 5. 
A quality vision should
keaktifan, karakter dan proses pembelajaran mahasiswa yang contribute to innovation and
terus menerus.
competitive value.

Pada artikel ini akan dijelaskan dan dipaparkan :
6. The vision should be clearly
• Membandingkan/mengkomparisikan antara sistem
communicated.
pembelajaran yang menggunakan kurikulum berbasis
7. 
The vision should reflect the
kompetensi (KBK) dengan fitur-fitur dan modul yang
ada di Moodle culture of the organization.

• Merancang model pembelajaran yang dapat menunjang
KBK 1. Policy should incorporate
Penelitian ini dibatasi pada pembuatan model yang Policy & strategy quality.

diterapkan di Institut Perbanas, khususnya di Fakultas 2. The policy should clarify
Teknologi Informasi program studi Sistem Informasi. Model procedures and
yang dimaksud disini adalah del pembelajaran yang dapat responsibilities.

mendukung pembelajaran KBK dangan Moodle (Learning 3. Quality projects should be
Management System / LMS). Selain itu dalam pelaporan given strategic priority.

penelitian ini juga dibatasi pada hasil yang dilakukan hanya 4. Quality should be seen as
sampai dengan pengujian kemampuan model yang dibangun support for the innovation
khususnya dalam hal kemampuan melakukan perekaman process.

aktifitas peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar 5. Quality strategies should take
mengajar. external effects into account,
such as trends, legislation, and
II. LANDASAN TEORI 6. developments within the
society.

A. E-Learning
Horton, William dalam bukunya yang berjudul E-learning
by Design mendefinisikan [3]:
“E-learning is the use of electronic technologies to
create learning experiences.”
Dinyatakan juga beberapa variasi dari e-leraning yang
perlu diperhatikan :

73 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
1. Communication is crucial from 5.Operational groups and users should be
Awareness raising the very beginning of the involved in validation and steering
quality project.
 committees.
2. External experts should be 6. Quality experts should support each
involved to improve the group.
credibility of the project. 7. Collaboration tools (e.g., shared
3. The main stakeholder should workspace) should be provided to
be the customer. support users.
4. 
Different methods, such as 8. Procedures to manage complaints should
lobbying, workshops, be in place.
conferences, publications, and 9. Voluntary basis is not a strong enough
tutorships, can support motivation, people should be formally
awareness building.
 committed.
5. Quality should be related to Choosing 1. For each process, a quality assurance
the culture, way of thinking, methods tool and a procedure should be defined.
and value systems of both the 2. Prototyping can be used as a supporting
organization and the method for quality assurance for content
individual.
 providers.
3. Methods are not limited to classical QA
6. Communication through
methods, but should take into account
protocols/minutes/reports
other methods, such as marketing or
provides steady, continuous
controlling instruments.
collection of information.

4. Experts should provide adequate,
7. Specifically, the objectives of validated methods.
quality should be shared
Choosing 1. The main indicator should be customer
among staff.
 indicators satisfaction; for all quality activities,
8. Online training on quality and cost/effort can be seen as main
process approach should be indicators.
provided. 2. It is necessary to achieve the agreement
9. Make people aware of their of team members on every production
responsibility and benefits. measure.
MODEL ADAPTATION 3. Acceptance tests and benchmarking are
Setting 1. Quality objectives should be clearly useful for process as well as product
objectives defined. measurement.
2. As a first step, success factors for quality 4. Data obtained from the field are
should be cooperatively defined. essential because they allow reliance on
3. The objectives should be negotiated, facts and not on speculation.
consumer-oriented, consensus-based, 5. Use, rather than merely store, the data
and inclusive of all e- learning elements, obtained.
and should take into account views from MODEL IMPLEMENTATION & ADOPTION
inside and outside the organization. Implement 1. The main aspects of implementation are
4. Tools should be provided to decrease the ation steering, communication, and
manager’s workload. commitment.

5. Quality should be defined for all user 2. Guidance, help, and feedback should be
groups. provided in throughout the project.

6. Objectives should be defined according
3. Goodwill and vision is not sufficient to
to principles: best quality for clients,
change people’s mind — awareness
reduction of development time, increased
building is crucial to reach
profitability.
4. organizational changes.

Identifying 1. Key persons should be identified first.
5. ICT tools should support management
actors 2. Sufficient time should be allocated to the
key persons. (measures and indicators).

3. Prototype groups (test users) should be 6. Clear requirements and resulting tasks
the first to implement quality assurance. and responsibilities for QA should be
4. Students or learners should play a main defined.

role in the quality process. 7. Connect experts with non-experts, for

74 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
example, QA-responsible person, ent renewed regularly.

management, technical people 2. New techniques should be tried after the
8. for implementation/development of quality project reaches a stable stage.

tools.
 3. Take into consideration every comment
9. Allowance of time for specific QA gathered in order to improve the model.

activities. 4. Definition of two criteria for model
10. 
Benefits should be made clear at each improvement: availability and added
stage.
 value, with a clear definition of how to
11. Training should be started before the measure the two.
quality project to create quality 5. Extension of QA by a formal approach
knowledge for the staff.
 and delivery standards.
 Listen to all
12. Key factors of success are motivation, opinions for keeping the philosophy of
simplicity and readability of processes, continuous improvement, taking into
and management involvement.
 account all
Establishi 1. All actors are kept informed throughout 6. mind-sets and interests of the
ng the project, even when they don’t play an stakeholders.

participati active role in each phase.
 7. Proceed an “after review action” with
on 2. Collaborative review and validation of all stakeholders.

the production should take place.
 8. Model and expand the approach to other
3. Actors should maintain ownership of contexts of use.

their processes and of the quality of their 9. Improve and utilize structured tools.
work.
 Quality 1. 
Making people “quality aware” is a
4. Forms should be avoided; innovative discourse long process; hold training and
evaluation techniques should be used.
 discussion sessions regularly.
5. Steady, continuous information and 2. Communicate with peers on their
regular feedback should be provided and achievements.

encouraged. 3. Involve other quality experts and
Broadenin 1. Prototype users should share their benchmark results.
g use knowledge widely.
 4. 
Discuss dissemination internally.
2. A variety of presentations and
discussions should be given.
 B. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
3. Risk factors should be addressed with Menurut Kepmendiknas No. 232/U/2000 kurikulum
appropriate protocols. didefinisikan sebagai berikut:
QUALITY DEVELOPMENT ”Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat
Evaluation 1. Continuous discussions should be held to rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan
improve the final product.
 pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-
2. Time is a critical factor for such a
mengajar di perguruan tinggi.” [5]
project and should be considered in
Dalam BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN
evaluations.

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PENDIDIKAN
3. Only an objective third party can provide TINGGI (Sebuah alternaif penyusunan kurikulum) yang
valid, transparent, credible quality disusun Sub Direktorat KPS (Kurikulum dan Program Studi),
assurance that will be trusted by Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
consumers. menyatakan bahwa kurikulum adalah sebuah program yang
4. 
Revision of the quality approach takes disusun dan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan
place throughout the project, with an pendidikan. yang berupa dokumen program dan pelaksanaan
emphasis on the clients’ feedback.
 program.
5. Team reviews should be done regularly.
 KBK menuntut perubahan proses pembelajaran yang
6. Collect users’ feedback continuously.
 selama ini telah dilakukan yaitu Teacher-Centered Content-
7. Internal reviews should have priority Oriented (TCCO) menjadi Student-Centered Learning (SCL).
over external audits to value the staff Proses Pembelajaran TCCO menyebabkan fungsi pendidik
members’ feedback.
 sebagai fasilitator atau motivator .
Model 1. Quality implementation might become
improvem stale after a while — activities should be

75 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 

yang dibebankan pada matakuliah yang diampu. 

4. Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan
memprosesnya untuk 
dimanfaatkan dalam memecahkan
permasalahan nyata. 

5. Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil
belajar mahasiswa yang 
relevan dengan kompetensinya.

Peran yang harus dilakukan mahasiswa dalam


pembelajaran SCL adalah: [5]
1. Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen 

2. Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen 

3. Membuat rencana pembelajaran untuk matakuliah yang
Gbr. 1 Skema Student Centered Learning (sumber Buku Panduan KBK)
diikutinya 

4. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca,
Metode pembelajaran SCL memiliki ciri-ciri berikut :[5] menulis, diskusi, dan terlibat dalam pemecahan masalah
1. Mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan serta lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berfikir
keterampilan yang dipelajarinya tingkat tinggi seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik
2. Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola secara individu maupun berkelompok. 

pengetahuan 5. Mengoptimalkan kemampuan dirinya.
3. Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi tetapi
juga dalam mengembangkan karakter mahasiswa (life- Metode pembelajaran untuk dapat mendukung SCL
long learning) antara lain: (1) Small Group Discussion; (2) Role-Play &
4. Memanfaatkan banyak media (multimedia) Simulation; (3) Case Study; (4) Discovery Learning (DL); (5)
5. Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluasi dilakukan Self-Directed Learning (SDL); (6) Cooperative Learning (CL);
bersama dengan mahasiswa. (7) Collaborative Learning (CbL); (8) Contextual Instruction
6. Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan saling (CI); (9) Project Based Learning (PjBL); dan (10) Problem
berkesinambungan dan terintegrasi Based Learning and Inquiry (PBL). Selain model pembelajaran
7. Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. tersebut, masih banyak model pembelajaran lain yang dapat
Kesalahan dinilai dapat menjadi salah satu sumber belajar. digunakan, juga setiap pendidik/dosen dapat mengembangkan
8. Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan cara pendekatan model pembelajarannya sendiri.
interdisipliner
9. Iklim yang dikembangkan lebih bersifat kolaboratif, C. Learning Management System (LMS)
suportif dan kooperatif Learning Management System (LMS) adalah : “A
10. Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam Learning Management System is the “great enabler” of many
mengembangkan pengetahuan, konsep dan current and future education initiatives, such as personalized
keterampilan.
Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari learning, learner-centered decision making, staff productivity
perkuliahan saja tetapi dapat menggunakan berbagai cara and curriculum development in support of Common Core State
dan kegiatan Standards.” [6]
11. Penekanan pada pencapaian kompetensi peserta didik dan
bukan tuntasnya materi. Penekanan pada bagaimana cara Learning organizations need a Learning Management
mahasiswa dapat belajar dengan menggunakan berbagai System that is accessible, easy-to-use, and supports their core
bahan pelajaran, metode interdisipliner, penekanan pada mission by:
problem based learning dan skill competency. • generating accurate, reliable, and timely information about
student performance to make the education process visible
Di dalam proses pembelajaran SCL, dosen masih and personalize learning;
memiliki peran: • increasing parental involvement by improving access to
1. Bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses relevant and current information about the student’s
pembelajaran. 
 educational experience;
2. Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai • empowering students with the resources necessary to
assume an active role in and accept responsibility for their
mahasiswa di akhir 
pembelajaran 

educational experiences;
3. Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran dengan
• providing staff with the opportunities to work
menyediakan berbagai 
pengalaman belajar yang collaboratively and interdependently to bolster cross-
diperlukan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi

76 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
curricular communication, enhance productivity, and 2. Administrative Features : Customisable site design and
improve accountability; layout, Secure authentication and mass enrolment,
• linking staff development programs and Multilingual capability, Bulk course creation and easy
supervision/evaluation activities with student learning and backup, Manage user roles and permissions, Supports
achievement in a comprehensive, nuanced manner; open standards, High interoperability, Simple add-ons
• correlating standards to instructional programs and and plugin management, Regular security updates,
assessment strategies through virtual alignment tools; Detailed reporting and logs, Detailed reporting and logs
• identifying gaps and misalignment in learning programs, 3. Course Development and Management Features : Direct
such as adequacy of instructional resources, assessment learning paths, Encourage collaboration, Embed external
items, and/or staff proficiencies, by examining programs; resources, Multimedia Integration, Group management,
• enabling community members of all ages to participate Marking workflow, In-line marking, Peer and self
more fully in the learning process through the use of online assessment, Integrated Badges, Outcomes and rubrics,
tools. Security and privacy
Moodle adalah produk yang aktif dan terus berkembang,
sebagai pengguna harus selalu memperbaharui versi yang
dipergunakan. Beberapa fitur moodle yanga ada adalah : [7]
1. Overall Design
2. Site management
3. User management
3.1 Overview
3.2 Enrolment
3.3 Roles
4. Course management
4.1 Overview
4.2 Course reports
4.3 Assignment Module
4.4 Chat module
Gbr. 2 LMS Conceptual Model 4.5 Choice module
4.6 Forum Module
D. Moodle 4.7 Glossary Module
Moodle, sebuah aplikasi gratis (open source software) 4.8 Lesson Module
dibawah lisensi GNU (General Public License) merupakan 4.9 Quiz Module
online Learning Management system yang dapat membantu 4.10 Resource Module
pengajar membuat website pribadi yang dapat diisi dengan 4.11 Survey Module
materi yang diinamis (dynamic courses) yang membantu 4.12 Wiki Module
pembelajaran kapan saja dan dimana saja. “Moodle is a 4.13 Workshop Module
learning platform designed to provide educators, 5. Support
administrators and learners with a single robust, secure and LMS Moodle tidak (belum) memiliki fasilitas
integrated system to create personalised learning pendukung Model Pembelajaran (Student Center dan Based on
environments”. [1] Process) Sumber :
Moodle dibangun oleh Moodle project yang dipimpin dan http://zagha24.wordpress.com/2012/07/06/learning-
dikoordinasi oleh , sebuah perusahaan Australia dengan 30 management-system/
developer yang secara keuangan didukung oleh perusahaan- Moodle merupakan salah satu Learning Management
perusahaan parter Moodle di seluruh. System yang telah banyak digunakan di seluruh dunia. Banyak
Semua orang dapat mengadaptasi, mengembangkan atau fasilitas yang diberikan, terdapat kelabihan dan kekurangn dari
memodifikasi Moodle baik untuk komersial maupun non Moodle.
komersil. MOODLE memberikan paket software yang lengkap
(MOODLE + Apache + MySQL + PHP) yang dapat di III. METODE PENELITIAN
download di http://download.moodle.org/  
Fitur-fitur yang disediakan Moodle adalah : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
1. General Features : Modern, easy to use interface, adalah action reasearch. Menurut Gurito dkk (2010), Action
Personalised Dashboard, Collaborative tools and reasearch adalah bentuk penelitian terapan (applied research)
activities, All-in-one calendar, Convenient file yang bertujuan mencari cara efektif yang menghasilkan
management, Simple and intuitive text editor, perubahan disengaja dalam suatu lingkungan yang sebagian
Notifications, Track progress dikendalikan (dikontrol). Tujuan utama action reasearh

77 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
adalah memasuki suatu situasi, melakukan perubahan, dan METODE PEMBELAJARAN SCL DAN FITUR APLIKASI MOODLE
memantau hasilnya. [8] No Metode pembelajaran SCL Moodle Modul
Metodologi yang digunakan untuk penelitian ini 1. Mahasiswa secara aktif -
meliputi beberapa tahapan seperti pada gambar 4. Pada mengembangkan
penelitian ini dilakukan tahapan mulai dari analisis kebutuhan, pengetahuan dan
desain prototype yang akan dibuat, kemudian membangun keterampilan yang
prototype. Setelah prototype dibuat akan dilakukan pengujian dipelajarinya
yang selanjutnya akan di evaluasi. 2. Mahasiswa secara aktif -
terlibat di dalam mengelola
pengetahuan
3. Tidak hanya menekankan Lesson , Workshop
pada penguasaan materi , Resource Modul,
tetapi juga dalam Wiki , Chat ,
mengembangkan karakter Choice , Forum ,
mahasiswa (life-long Glossary , Lesson ,
learning) Assignment , Quiz

4. Memanfaatkan banyak media Lesson , Workshop


(multimedia) , Resource Modul,
Wiki , Chat ,
Choice , Forum ,
Gbr. 3 Tahapan Metodologi Penelitian. Glossary , Lesson ,
• Analisis. Assignment , Quiz
Analisa dilakukan dengan melihat model-model LMS 5. Fungsi dosen sebagai Lesson, Workshop,
yang telah ada, melihat layanan yang diberikan, selain fasilitator dan evaluasi Resource Modul,
itu juga aturan dan standar proses pembelajaran, yang dilakukan bersama dengan Wiki, Chat, Choice,
harus ditaati oleh penyelenggara pendidikan, mahasiswa. Forum, Glossary,
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Lesson,
• Desain. Assignment, Quiz
Pada tahap ini dilakukan perancang untuk pembuatan 6. Proses pembelajaran dan Lesson, Assignment
Model Pembelajaran e-learning yanga akan penilaian dilakukan saling , Quiz
digunakan. berkesinambungan dan
• Pembuatan Prototype. terintegrasi
Membuat model/prototype e-learning dengan 7. Penekanan pada proses -
menggungakan moodle. pengembangan pengetahuan.
• Pengujian Kesalahan dinilai dapat
Model yang akan diuji dengan diujicobakan pada menjadi salah satu sumber
Fakultas Teknologi Informasi Institut Perbanas untuk belajar.
5 mata kuliah 8. Sesuai untuk pengembangan Lesson, Workshop ,
• Evaluasi ilmu dengan cara pendekatan Resource Modul,
Evaluasi/hasil pengujian dari pengujian akan dianalisa interdisipliner Wiki , Chat ,
dengan kuesioner yang disusun berdasarkan standard Choice , Forum ,
for learning, education, and training "RFDQ" Glossary , Lesson ,
(ISO/IEC 19796-1) Assignment , Quiz
9. Iklim yang dikembangkan Chat, Choice ,
IV. PEMBAHASAN lebih bersifat kolaboratif, Forum , Lesson ,
suportif dan kooperatif
A. Pemetaaan Pembelajaran sistem KBK dengan fitur 10. Mahasiswa dan dosen belajar Lesson, Workshop ,
Moodle bersama di dalam Resource Modul,
Berdasarkan persyaratan yang diminta oleh pembelajaran mengembangkan Wiki, Chat , Choice
dengan sistem KBK serta modul- modul yang disediakan oleh pengetahuan, konsep dan , Forum , Glossary ,
Moodle, diperoleh pemetaan seperti pada tabel 2, tabel 3 dan keterampilan.
Mahasiswa Lesson ,
tabel 4. dapat belajar tidak hanya dari Assignment , Quiz
perkuliahan saja tetapi dapat
TABEL II. menggunakan berbagai cara

78 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
dan kegiatan cara mendengar, membaca, Worksho,
11. Penekanan pada pencapaian - menulis, diskusi, dan terlibat Resource Modul,
kompetensi peserta didik dan dalam pemecahan masalah Wiki, Chat,
bukan tuntasnya materi. serta lebih penting lagi Choice, Forum,
Penekanan pada bagaimana terlibat dalam kegiatan Glossary,
cara mahasiswa dapat belajar berfikir tingkat tinggi seperti Lesson,
dengan menggunakan analisis, sintesis dan Assignment ,
berbagai bahan pelajaran, evaluasi), baik secara Quiz
metode interdisipliner, individu maupun
penekanan pada problem berkelompok. 

based learning dan skill 4. Mengoptimalkan Worksho,
competency. kemampuan dirinya. Resource Modul,
Wiki, Chat,
TABEL III. Choice, Forum,
PERAN DOSEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN SCL DAN FITUR Glossary,
APLIKASI MOODLE Lesson,
No Peran Dosen dalam proses Moodle Assignment,
pembelajaran SCL Module Quiz
1. Mengkaji kompetensi Survey,
matakuliah yang perlu Workshop
dikuasai mahasiswa di akhir B. Desain Model E-Learning
pembelajaran 
 Penerapan teknologi informasi khususnya dalam bentuk
2. Merancang strategi dan Resource aplikasi (program) komputer saat ini memiliki bermacam
lingkungan pembelajaran Modul, Wiki ragam implementasinya. Khusus dalam penerapan teknologi
dengan menyediakan berbagai berbasis teknologi Internet banyak dikenal aplikasi yang sudah

pengalaman belajar yang spesifik pemakaiannya seolah para pengguna dimanjakan
diperlukan mahasiswa dalam dengan fasilitas “tinggal pakai” sesuai keinginan dengan
rangka mencapai kompetensi sedikit modifikasi kebutuhan. Yang menarik aplikasi tersebut

yang dibebankan pada sudah mendekati kebutuhan kehidupan yang universal
sehingga sekali lagi jika kebutuhan pengguna ada sedikit
matakuliah yang diampu. 

perbedaan maka cukup melakukan modifikasi baik itu
3. Membantu mahasiswa Chat , Choice ,
menambah ataupun mengurangi dari aplikasi tersebut. Aplikasi
mengakses informasi, menata Forum ,
ini dikenal sebagai Content Management System (CMS) dan
dan memprosesnya untuk Glossary ,
banyak yang bersifat open source (bahasa umumnya Gratis,

dimanfaatkan dalam Lesson meski secara prinsip tidak semerta-merta gratis saja).
memecahkan permasalahan Pengembangan yang lebih baik lagi dengan CMS tersebut
nyata. 
 adalah aplikasi yang muncul berikutnya adalah
4. Mengidentifikasi dan Assignment , mengimplementasikan yang lebih spesifik lagi, yaitu aplikasi
menentukan pola penilaian Quiz yang siap digunakan untuk e-Commerce, e-Learning, ERP,
hasil belajar mahasiswa yang CRM, Tata Kelola Dokumen Bisnis dan lain sebagainya.

relevan dengan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membuat model
kompetensinya. teknologi yang akan digunakan (diterapkan) untuk sarana
belajar mengajar dengan penekanan perekaman proses belajar
TABEL IV. mengajar yang dilakukan peserta didik yang aktif belajar
PERAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SCL DAN secara mandiri baik secara perseorangan maupun kelompok.
FITUR APLIKASI MOODLE Penekanan pada perekaman proses belajar digunakan pada
No Peran Mahasiswa dalam Moodle Module penelitian karena model belajar saat ini memang menekankan
proses pembelajaran SCL pada student center learning yang menjadi ciri Kurikulum
1. Mengkaji strategi Survey, Course Berbasis Kompetensi.
pembelajaran yang reports Keterbatasan yang terdapat dalam Moodle tersebut arus
ditawarkan dosen 
 dapat diatasi dengan memanfaatkan aplikasi lain, mengingat
2. Membuat rencana Lesson adanya kebutuhan namun ditemukan solusi yang terpisah,
pembelajaran untuk maka penelitian ini memberi tantangan bagi peneliti untuk
matakuliah yang diikutinya 
 membuat sebuah model yang bertujuan menggabungkan dua
solusi yang terpisah untuk menjawab satu kebutuhan yaitu
3. Belajar secara aktif (dengan Lesson,
adanya teknologi yang dapat membantu proses belajar

79 
 
Jurnal TICO o.3 Mei  2016
OM Vol.4 No
 
menngajar berfokuus pada stu udent center learning yanng Jika model
m tersebuut diimplementtasikan ke dalaam proses
diterrapkan dalam Kurikulum
K Berrbasis Kompeteensi. belajar meengajar yang sebenarnya maka
m dapat diggambarkan
Berdasarkan pengamatan dand pengalamaan peneliti, adda seperti gam mbar 6 di bawaah.
sebuuah CMS spesiifik yang dapaat digunakan dalam
d menjawaab
kebuutuhan di atass yaitu melaku ukan rekaman n kegiatan yanng
dapaat dilakukan olleh seseorang yang
y memiliki previlage tingggi
dari pengguna yanng lain. Aplikkasi ini ditemuukan pada CM MS
yangg memiliki speesifikasi kebuttuhan Documeent Managemeent
Systtem.

C. Model yang Digunakan


Hasil yang dikembangkan
d n dalam penelitian ini adalaah
men nempatkan sebbuah aplikasi DMSD sebagai dasar
d dari modeel,
selannjutnya aplikaasi LMS ditaambah dengann Virtual Claass
ditemmpatkan di”ataas” dari DMS. Hal ini dipillih karena DM MS
mem miliki kemampuan tata kelolaa fungsi yang dimiliki sendiiri
Gbr. 6 Model e-learniing pendukung Stu
udent Center Learnning
mau upun aplikasi laain yang ditemmpatkan di”atass” nya, sehinggga
deng gan model sepeerti ini pelaksannaan kelola pro
oses yang ada di
Berdaasarkan gambaar 6 di atas terlihat
t bahwaa interaksi
dalam m DMS lebih h mudah. Denngan model inni maka tujuaan
pelaku bellajar mengajar tidak dibatasii oleh ruang ddimana hal
untuuk melakukan “Learning Process P Manaagement” dappat
ini berarti proses belajarr dapat dilakuk kan dimana saaja, kapan
dipeeroleh atas dasaar pertimbangaan lebih siapnyya aplikasi DM
MS
saja oleh seorang inddividu ataupuun sekelompook siswa.
melaakukan multi kelola
k proses.
Penanggun ng jawab prosses belajar mengajar masih dilakukan
Model yang dikembangkan n memiliki du ua cara pandanng
oleh seoraang pendidik dimana peran nannya adalahh sebagai
untuuk diimplementtasikan yaitu segi teknis dan segi manajeriial
pengendalii (sekaligus m memonitor) akttifitas belajar siswanya.
(tataa kelola) nammun hasil opeerasionalnya teetap satu yaiitu
Yang perrlu diperhatikkan dari gambar tersebuut adalah
sebaagai teknologii yang digunnakan dalam proses belajar
perbedaan model interakksi antara sisw wa dan pendidiik dimana
men ngajar berfokuss pada “Studentt Center Learnning”.
dalam hal ini digambarkkan untuk sisw wa diwakili deengan dua
Dua cara panddang model yaang dibuat dap pat digambarkaan
anak panah h yang berlawaanan arah, hal ini
i berarti interraksi yang
sebaagai berikut.
Gbr. 4 Arsitekturr Model e-Learninng
terjadi tidaak berlangsunng secara konttinyu. Sedangkkan untuk
Gambar 4 meenunjukkan tatta letak aplikasi dalam modeel, anak panaah pendidik diigambarkan berupa satu gaaris panah
dimaana seperti dijijelaskan sebellumnya, posisi DMS sebaggai bolak balikk yang memilikki makna bahw wa berdasarkann model e-
dasaar dari model yang dikembaangkan. Dasar yang dimaksuud Learning yang dibangun pendidik memiliki keemampuan
disin
ni adalah aplikkasi yang digunnakan harus diisiapkan terlebbih melakukann pemantauan aktifitas siswaa dengan cara menerima
dahuulu dimana unttuk segi teknis melakukan koonfigurasi sisteem informasi sewaktu-wakttu tentang siaapa siswa yanng sedang
agarr dapat berinteegrasi dengan aplikasi lain.. Saat dasar inii melakukann akses ke e-leearning. Pemanntauan ini dipeeroleh dari
sudaah siap, maka aplikasi selanjjutnya dapat diinstalasikan
d kke rekaman dand respon sistem yang dimiliki
d aplikaasi DMS.
dalamm sistem dan dilakukan inteegrasi dengan komponen
k dassar Rekaman inii berupa rekaam jejak aktifittas siswa yang didukung
dan aplikasi lainnyya. respon sisttem berupa nootifikasi ke em mail pendidik. Hal
H inilah
Setelah prosees instalasi sem
mua aplikasi diselesaikan
d daan yang dihaasilkan dalam penelitian inii khususnya dalam d hal
konffigurasi khusuusnya integraasi antar apliikasi dilakukaan sebagai allat bantu (kenndali) siswa belajar aktif yaang dapat
denggan benar, makam dengan menjalankann model yanng monitor) oleh pendidik. Kem
dilihat (dim mampuan yanng dimiliki
dikeembangkan, maaka tata kelolaa operasional e-Learning
e dappat dalam mod del ini adalah baik siswa dann pendidik saaat terdaftar
dilakkukan melalui DMS sebagai pusat kendalinnya, selanjutnyya ke dalam DMS,
D maka secara otomatis menerima
m notifikasi dari
proses belajar mengajar
m dappat dijalankann sesuai yanng sistem tenttang aktifitas yang
y dilakukan oleh partisipann lain.
dihaarapkan dengann focus pada siswa belajarr aktif (Studeent Pembbahasan di atass menitik beraatkan pada impplementasi
Centter Learning)). Model e-L Learning ditinnjau dari seegi kemampuaan model daalam hal meerekam prosees belajar
mannagerial dapat dilihat
d seperti gambar
g 5. mengajarnnya. Sedangkann implementaasi materi belajar yang
meliputi materi
m teori, lattihan dan penillaian hasil belajar siswa
diimplemeentasikan padda aplikasi LMS. Secaraa prinsip
implementtasi ini sudah ah cukup bannyak dilakukaan dalam
penelitian pendahulu yaang lain. Dalaam penelitian ini untuk
bagian inni akan dibaahas tentang bagaimana evauluasi
implementtasi LMS.
Gbr.5 Mo
odel e-Learning darri sisi Tata Kelola Proses

80
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
V. KESIMPULAN yang siap mendukung proses belajar mengajar, khususnya
untuk materi yang bertipe multimedia karena jika materi
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil tersebut diakses secara bersamaan dalam waktu yang
kesimpulan bahwa LMS Moodle yang digunakan belum bersamaan juga (saat ujian) maka dapat dipastikan beban
sepenuhnya dapat mendukung proses pembelajar yang kinerja akan berpengaruh dan tentu saja hal ini akan
menggunakan Kurikulum yang berbasis kompetensi (KMK). berdampak pada proses belajar mengajar.
Model E-learning dikembangkan yaitu hasil
penggabungan dua buah aplikasi DMS dan LMS (di dalamnya REFERENSI
termasuk visrtual class) memenuhi kebutuhan pelaksanaan [1] “About Moodle,” Moodle, 30-2015. .
proses belajar mengajar berbasis Kurikulum KBK. Pemenuhan [2] M. Aslam, “Learning Management System.” .
ini terlihat dari uji coba e-Learning assessment dimana semua [3] W. Horton, E-learning by Design, Second. Pfiffer, 2012.
partisipan memperoleh notifikasi tentang aktifitas yang sedang [4] J. M. Pawlowski, “The Quality Adaptation Model:
terjadi pada model ini. Kemampuan melakukan (mengirimkan) Adaptation and Adoption of the Quality Standard
notifikasi ini menurut peneliti adalah bagian penting yang ISO/IEC 19796-1 for Learning, Education, and Training,”
diperlukan khususnya untuk penanggung jawab pembelajaran 2007.
yaitu pendidik guna melakukan pengendalian (monitoring) [5] Sub Direktorat KPS (Kurikulum dan Program Studi),
proses belajar siswa aktif. Dengan memanfaatkan notifikasi ini “BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN
akan terlihat siswa yang mana yang sudah menjalankan proses KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
belajar secara mandiri baik membaca, mengerjakan tugas PENDIDIKAN TINGGI (Sebuah alternatif penyusunan
bahkan merespon tugas yang diberikan oleh pendidik. kurikulum).” Direktorat Akademik Direktorat Jenderal
Fasilitas yang dimiliki oleh LMS secara keseluruhan Pendidikan Tinggi, 2008.
memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar dalam hal [6] J. Phillipo and S. Kongrad, “Management System (LMS):
menampilkan (menyajikan) materi belajar, proses uji (latihan) The Missing Link and Great Enabler, Massachusetts
hasil belajar dengan beberapa model soal uji. Namun untuk ASCD Perspectives,” http://www.celtcorp.com, 2012. .
kebutuhan merekan dan memonitor aktifitas siswa belum [7] “Moodle Features,” Moodle, 30-Jul-2015. .
memiliki kemampuan yang diperlukan dan bersesuaian dengan [8] S. Guritno and U. Rahardja, Theory an application of IT
kebutuhan Student Center Learning. Reasearch //Metodologi penelitian teknologi Infirmasi.
Pertimbangan selanjutnya yang diperlukan saat Andi Yogyakarta, 2011.
melakukan uji coba model ini adalah kebutuhan infrastruktur

81 
 
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 

Prototype Aplikasi Penjadwalan Manning Agent


Crew Kapal Tanker Menggunakan Algoritma Ant
Colony Optimization: Study Kasus PT Scorpa
Pranedya
Karjono #1, Riza Dewa Santosa#2, Dadi Jaenudin#3
#
Program Studi Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur
Jalan Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12260 (021) 5853753
1
aryo.y2k@gmail.com
2
riza.dewa@gmail.com
3
themasdadi@gmail.com
Abstraksi — Agen Manning dalam manajemen tentu tidak found many obstacles in the face of five-run ship and each
mudah untuk mengelola ratusan kru dari berbagai tingkat the ship has 21 crew who had to standby 40% of the total
latar belakang sertifikasi yang berbeda dan beragam crew is extremely difficult to schedule the crew when to sail
Dalam sebuah wawancara dengan penulis seorang rekan and when to be off while the methods used manually using
kerja di penulis menemukan banyak kendala dalam Microsof office program is Microsoft Excel With the system
menghadapi lima menjalankan kapal dan masing-masing First off First Join author will build the system information
kapal memiliki 21 kru yang harus siaga 40% dari total by implementing Ant Colony Optimization algorithm, so that
awak sangat sulit untuk jadwal kru kapan harus berlayar the crew and the tanker did not experience any schedule Ant
dan kapan harus pergi sementara metode yang digunakan Colony Optimization Algorithm is a kind of meta-heuristic
secara manual menggunakan program office Microsof algorithms that have been proven to be able to resolve a lot of
adalah Microsoft Excel dengan sistem Pertama Pertama problems that are difficult combinatorial algorithm mimics
Bergabung penulis akan membangun sistem informasi the behavior of ants when the They were In a colony to find a
dengan menerapkan algoritma Ant Colony Optimization, source of food ant algorithm focuses on behavior or habit
sehingga awak dan kapal tanker tidak mengalami jadwal that is often done (bypassed) by ant with the ability and
setiap Ant Colony Optimization Algorithm adalah semacam uniqueness of ants, which have the ability naturally (real
algoritma meta-heuristik yang telah terbukti dapat ant) to find a path or shortest path from the nest to a source
menyelesaikan banyak masalah yang sulit kombinatorial of food without understanding the visual (sight) information
meniru algoritma perilaku semut ketika Mereka dalam systems that are built using Ant Colony Optimization
koloni untuk menemukan sumber makanan algoritma algorithm is capable of generating scheduling assignment by
semut berfokus pada perilaku atau kebiasaan yang sering the willingness of the tanker crew and able to provide a
dilakukan (dilewati) oleh semut dengan kemampuan dan replacement crew schedule information for the next period.
keunikan semut, yang memiliki kemampuan alami (real
ant) untuk menemukan path atau jalur terpendek dari Keywords : Scheduling crew, Ant colony, Algorithm.
sarang ke sumber makanan tanpa memahami visual sistem
(sight) informasi yang dibangun menggunakan algoritma I. PENDAHULUAN
Ant Colony Optimization mampu menghasilkan
penjadwalan tugas oleh kesediaan tanker kru dan mampu Penjadwalan merupakan suatu proses pengorganisasian
memberikan informasi penggantian jadwal kru untuk waktu untuk mendapatkan waktu yang efektif dan optimal.
periode berikutnya. Sebuah jadwal merupakan sekumpulan dari pertemuan pada
waktu tertentu. Sebuah pertemuan adalah kombinasi dari
Kata kunci : Scheduling crew, Ant colony, Algorithm. sumber daya (ruangan, orang, dan lainnya), dimana beberapa
diantaranya ditentukan oleh masalah dan beberapa mungkin
Abstract — Agent Manning in management is certainly not dialokasikan sebagai bagian dari pemecahan [1]. Dalam
easy to manage hundreds Crew of various levels against the pembuatan penjadwalan dapat dilakukan secara manual
background of different and diverse certifications In an maupun software dimana dalam menentukan jadwalnya
interview with the author of a work colleague at the author akan menjadi sangat rumit dan memakan banyak waktu

82 
 
Jurnal TICO o.3 Mei  2016
OM Vol.4 No
 
salahh satu yang sangat memb butuhkan pen njadwalan yaiitu
dalamm menentukaan jadwal crew w pengganti dalam berbaggai B. Algorittma Ant Colonyy
levell, hal ini karenna dalam prosses penjadwalan crew banyaak Algorittma semut diperkenalkann oleh Moyyson dan
aspeek yang haruus dipertimbanngkan yaitu kontrak kerjja, Manderick
k dan secara meluas dikem mbangkan oleeh Marco
ketersediaan crew w dan ketersed diaan posisi di d kapal tankeer, Dorigo.
tidak
k jarang terdappat jadwal benttrok satu sam ma lain dalam m
leveel yang sam ma, Berdasarkkan hal tersebu ut penulis akaan
memmbuat softwaree menggunak kan algoritm ma ant colon ny
untuuk mendapatk kan jadwal yanng efektif dann optimal dengaan
kata lain crew onbooard, crew penngganti dan kap pal tanker tidaak
akann mengalami jadwal yang bentrok antaraa 1 crew dengaan
crew
w lainnya. Algooritma Ant merrupakan salah satu dari teknnik
yangg paling suksess dalam hal pennjadwalan mennurut [2] dan [33],
teruttama diaplikaasikan dalam TSP (traveelling salesmaan
probblem). Generasi pertama prrogram masalaah penjadwalaan
denggan komputer dikembangkann pada awal taahun 1960 yanng
beruusaha menguraangi pekerjaan administratif [4], [5]. Peneliti Gbrr. 1 Algoritma Ant Colony
telah
h mengusulkann berbagai pen ndekatan penjaadwalan dengaan
mennggunakan metode berrdasarkan b
batasan-batasa
an, Gambaar Contoh klassik dari pemb bangunan jejakk feromon
penddekatan berdassarkan populaasi, seperti alggoritma genetiik, dalam menncari jalan yangg lebih pendekk.
algoritma Ant, allgoritma Mem metic, metode meta heuristtik 1. Padda awalnya, semmut berkelilingg secara acak.
sepeerti tabu searcch, simulated annealing dann great delugge, 2 Ketika semut-sem mut menemukkan jalur yangg berbeda
variaable neighbourrhood search (VNS),
( hybridd meta-heuristics missalnya sampaii pada persim mpangan, merreka akan
dan hyper heuristicc approaches, dan lain sebagainya [6]. mullai menentukann arah jalan seccara acak.
3. Sebbagian semut m memilih berjalan ke atas dann sebagian
R TEORI
II. DASAR lagii akan memilihh berjalan ke baawah.
4. Kettika menemuukan makanann mereka kembali ke
A. Penjadwalan
P kolooninya sambiil memberikann tanda denggan jejak
Penjadwalan
P Crew Onbo oard merupak kan pengaturaan fero
omon.
peneempatan wakttu dan ruang gan berdasarkaan jumlah Creew 5. Karrena jalur yang ditempuh leewat jalur baw wah lebih
Sign
n In dan Crew Sign Off, deng gan memperhaatikan perjanjiaan penndek, maka sem mut yang baw wah akan tiba lebih
l dulu
konttrak kerja yaituu satu kali kon
ntrak selama 7 bulan kerja : denngan asumsi keecepatan semuaa semut
• Crew
C yang onb board yaitu crrew yang sudaah mendapatkaan 6. Ferromon yang dditinggalkan olleh semut di jalur j yang
kontrak
k kerja selama 7 bullan dan sudahh mendapatkaan lebiih pendek arom manya akan lebih kuat dibaandingkan
training
tr sebelum
m berlayar. fero
omon di jalur yyang lebih panjjang.
• Crew
C reliefer crew pengg ganti merupak kan crew yan ng 7. Sem
mut-semut lainn akan lebih tertarik
t mengiikuti jalur
menempati
m no
o urut pertamaa di masing-m masing levelny ya bawwah karena arom ma feromon leebih kuat [7].
untuk
u menggantikan crew w yang sign off. Total creew Algorittma Ant dasar dapat
d dituliskaan sebagai berikkut [8]:
pengganti
p adalaah 73 yang terddiri dari 2 Masster, 13 Officeer,
14
1 Engineer, 2 Bosun, 5 Pu umpman, 10 AbleA seaman, 2 For eac
ch colony do
o
For each ant do
d
Ordinary
O Seamman, 15 Oiller, 3 Chef Cook, 2 Messman. Gen
nerate route
e
• Crew
C Sign Offf yaitu crew yang y masa ko ontraknya telahh Eva
aluate route
e
berakhir.
b Eva
aporate
• Vessel
V atau kap pal tangker yaang tersedia addalah sebanyak 5 phe
eromone in trails
t
vessel
v dengan jenis product taanker, asphalt tanker, chemiccal Dep
posit pher
romone
tanker,
t bulk caarrier, disini jeenis yang diopperasikan dengaan on trails
End for
jenis product tan nker.
End for
r
• Ke
K 5 vessel tersebut dengan n nama masing g-masing yaituu:
MT
M Kirana Dwitya, D MT Kirana Trity ya, MT Kiran na
Quintya,
Q MT Kirana Quarttya, MT Kiran na Santya, daan Semut menggunakaan lingkungaannya sebagaai media
setiap
s vessel akan
a ditempati sebanyak 21 1 crew onboarrd komunikassi. Mereka berrtukar informassi secara tidakk langsung
yang
y terdiri dari
d 1 Masterr, 3 Officer, 4 Engineer, 1 melalui phheronomenya secara mendettail seperti staatus kerja,
Electric,
E 1 Bosun, 2 Pumpmaan, 3 Able seam man, 1 Ordinarry dll. Inform
masi yang dittukar memilikki ruang lingkkup lokal,
Seaman,
S 3 Oilller, 1 Chef Coo ok, 1 Messman n. dimana han nya seekor sem
mut yang terlettak di tempat pheromone
p
itu beradaa. Sistem ini disebut "Stiggmergy" dan terjadi di
banyak hewan yang hiduup bersosial masyarakat
m (haal itu telah

83
Jurnal TICO o.3 Mei  2016
OM Vol.4 No
 
dipelajari dalam kasus pembaangunan pilarr dalam saranng ηi,j = desirrability sisi i,j (biasanya 1 / di,j, dimana d adalah
rayaap). Mekanism me untuk menyelesaikan
m masalah yanng jarak))
kommpleks untuk diitangani oleh satu
s semut adaalah contoh yanng β = param meter pengontrool pengaruh ηi,jj
baik
k dari suatu siistem organism me. Sistem ini didasarkankaan
padaa feedback possitif (menarik feromon
f semutt lain yang akaan 2. Form
mula Pheromoone Update :
memmperkuat sendirri) dan negatiff (disipasi dari rute oleh sisteem τi,j = (1 − ρ)τi,j + Δτi,j
mencegah penguappan dari labrak kan). Secara teeori, jika jumlaah
ferommon tetap samma dari waktu ke k waktu pada semua
s sisi, tidaak dimana τi,j = jumlah pherromone pada sisi
s i,j
ada rute yang akaan dipilih. Nam mun, karena feedback,
fe sedikkit ρ = tingkaat penguapan ppheromone andd Δτi,j
variaasi pada sisii akan diperrkuat dan deengan demikiaan = jumlah pheromone
p dihaasilkan
memmungkinkan pillihan sisi tersebbut.
Algoritma
A akann bergerak darri keadaan yanng tidak stabil di III. PER
RANCANGAN SISTEM
mana tidak ada sissi yang lebih kuat
k daripada yang
y lain, untuuk
ke yang
y lebih stabbil di mana jaluur terdiri dari sisi paling kuaat. A. Spesifiikasi Sistem
Algooritma Ant Colony Optim mization merrupakan tekn nik User dapat mengg gunakan semu ua fitur padaa aplikasi
probbabilistik untuk k menjawab masalah
m komputasi yang bissa penjadwallan ant colo ony seperti menambah,
m menghapus,
dikuurangi dengan n menemukan jalur yang baaik dengan graaf. mengedit data baik untuk data crew, c data vessel, data
ACO O pertama kalli dikembangkkan oleh Marcco Dorigo pad da contract, data
d rank, dataa kind vessell, penjadwalann metoda
tahuun 1991. ant colonyy sehingga m mengupdate datta base yang diinginkan
d
Sesuai
S dengaan nama alg goritmanya AC CO di inspiraasi dan usser dapat menjadwalan crew mennggunakan
oleh koloni semuut karena tingk kah laku semuut yang menarrik algoritma ant
a colony berddasarkan databaase yang telah ada.
a
ketik
ka mencari makanan.
m Semu ut-semut men nemukan jaraak
terpeendek antaraa sarang sem mut dan sumber makanannyya. B. Diagram m Fungsionalittas
Ketikka berjalan darri sumber mak kanan menuju sarang merek ka, 1) Diaagram Use Case
semu ut memberikan n tanda dengaan zat feromon n sehingga akaan Diagramm use case adaalah sebuah diagram yang digunakan
d
tercipta jalur fero omon. Feromoon adalah zaat kimia yan ng untuk men nunjukkan tam mpilah grafis dari
d fungsionallitas yang
beraasal dari kelen njar endokrin dan digunakan n oleh makhlu uk diberikan oleh sistem ddilihat dari sisi aktor, tujuan aktor, dan
hiduup untuk mengenali
m sessama jenis, individu lain hal yang beerkaitan dengann use case yangg ada.
keloompok, dan untuk meembantu pro oses reprodukssi.
Berbbeda dengan ho ormon, feromo on menyebar ke luar tubu uh
dan hanya dapatt mempengaru uhi dan dikenaali oleh individ du
lain yang sejenis,, proses penin nggalan ferom mon ini diken nal
sebaagai stigmerg gy. Semut dapat menciu um feromon daan
ketik
ka mereka memilih
m jalur mereka, merreka cenderunng
memmilih jalur yang g ditandai olehh feromon den ngan konsentraasi
yangg tinggi. Apaabila semut teelah menemuk kan jalur yan ng
terpeendek maka semut-semutt akanterus melalui jalu ur
terseebut. Jalur laain yang ditan ndai oleh feroomon lama akaan
memmudar atau mennguap, seiring berjalannya waktu.w Jalur-jalur
yang g pendek akan memp punyai keteebalan feromo on
denggan probabilitik yang tinggii dan membuaat jalur tersebut
akann dipilih dan jalur
j yang pannjang akan dittinggalkan. Jaluur
ferommon membuaat semut dapat d meneemukan jalaan Gbr.. 2 Diagram Use Case
C
kemmbali ke sumb ber makanan atau sarang mereka.
Dalam usecase
u ini mennggambarkan user
u dapat mennggunakan
1. Formula Pem milihan Sisi: seluruh fitu
ur aplikasi penj adwalan denga
an menggunakaan metoda
Seekor semutt akan berjalann dari simpul i menuju simpuul j ant colon ny ini seperrti penambahan, penguran ngan dan
deng
gan probabilitaas pemrosesaan data compaany, data kind d of vessel, data
d name
vessel, daata name creew, data con ntract, data raank, data
penjadwalaan medote ant colony.

2) Diaagram Activity
Kemmudian akan digambarkan activity diagrram yang
dimaana τi,j = jumlaah pheromone pada
p sisi i,j menggambarkan berbbagai aliran keegiatan yang adaa dalam
α = parameter
p penggontrol pengaruuh τi,j perancaangan sistem, mulai dari aliiran bermula, keputusan
k

84
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
yang mungkin terjadi, dan bagaimana aliran berakhir.
Setiap use case akan digambarkan activity diagram-nya. Di
bawah ini digambarkan activity diagram Data Crew.

Gbr. 5 Diagram Sequence Proses Simpan Data Crew

Gbr.3 Diagram Activity Data Crew

3) Diagram Sequence Gbr. 6 Diagram Sequence Proses Penjadwalan Ant Colony


Sequence diagram biasa digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian langkah- 4) Diagram Class
langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah Class adalah sebuah spesifikasi yang jika
event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali di instanisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan
dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses merupakan inti dari pengembangan dan desain
dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan
output apa yang dihasilkan. (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untukmemanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi).
Gbr.7 Diagram Class

5) Flowchart
Flowchart merupakan bagan yang menunjukkan alir di
dalam program atau prosedur system secara logika.
Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan
menggambarsuatu bagan alir, analis sistem atau pemrogam.

Gbr. 4 Diagram Sequence Proses Edit Data Crew Gbr. 8 Flowchart

IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Implementasi perangkat lunak menggunakan perangkat


keras berupa komputer dengan spesifikasi :

85 
 
Jurnal TICO o.3 Mei  2016
OM Vol.4 No
 
1.Processor : Inttel Core i3 CPU
U @1,8Ghz D. Rancanngan dan Tamppilan dari Sistem
m Aplikasi
2.Ram : 6 Gb
G
3.Hard Diskk : 5000 Gb
4.Perangkatt masukan keyb board dan mousse
5.Perangkatt keluaran moniitor
Peraangkat lunak yaang di gunakann :
1. Operatiing system : Windows 8.1 Pro P
2. Aplikassi : Netbean 8.04
3. Database : MySql

A. Pengujian
P
Berdasarkan
B annalisis data yaang diperoleh dari kuesioneer,
berik
kut rekapitulassi hasil pengujiian kualitas berrdasarkan emppat
aspeek kualitas peraangkat lunak menurut
m ISO 91126:

Gbr.9 Tampilan Menu Utama


U
E. Pengujian software
TABEL L I.
Dalamm pengujian penjadwalan diperlukan beberapa
HASIL
A PENGUJIAN DENGAN ISO 9126
informasi seperti tang ggal contractt awal sebag gai awal
Skor
S Sko
or % Skor
S
pek
Asp Kriteriaa contract dimulai, tang ggal akhir contract sebag gai akhir
Aktual
A Ideal Aktuall
contract kerja
k setiap periode,
p data crew untuk mengatur
m
Sangat berapa laama contract akan di mu ulai dan kap pan akan
Fun
nctionality 790
7 9000 87.78%
%
Baik berakhir untuk
u melakuk kan penjadw walannya, pemrrosesesan
Relliability 365
3 5000 73.00%
% Baik sendiri meembutuhkan w waktu yang cu ukup lama diikarenakan
Sangat banyaknyaa data yang diprroses. Setelah diproses menggunakan
Usa
ability 710
7 8000 88.75%
%
Baik metoda annt colony makaa akan memasukki i report yangg berguna
Effficiency 238
2 3000 79.33%
% Baik untuk media
m penggolahan ataau penyimpan nan hasil
Sangat penjadwallan yang llebih lanjut dalam bentuk k format
Total 2.103
2 2.5000 84.12%
%
Baik portable document
d formaat.

B. Pengujian
P Unit
Pengujian
P inii dilakukan pada semuaa unit aplikassi
beruupa menu-menuu yang terdappat pada aplikaasi penjadwalaan
M
ini.Merupakan forrm untuk hub
bungan antara contract kerja
deng g akan onboard
gan crew yang d atau offboardd.

C. Pengujian Sisteem
P
Pengujian ini dilakukan untuku uhan sistem daari
keseluru
aplikkasi yang dibbangun ditinjau u dari berbaggai segi sebaggai
berikkut:
1. Kebutuhan daari segi kebutuuhan dalam menangani
m kasuus
Gbr. 10 Menu Master Data
D
penjadwalan crew ini sep perti adanya company, kin nd
vessel, vessell, contract, crew
w, title. Gambar 10 merupakaan menu utama
u aplikassi master
2. Keguanaan keegunaan dari sistem aplikassi ini dari aw wal penambahaan atau pengedditan databasee
bertujuan unttuk mendap patkan solu usi penjadwalaan
crew yang opptimal secara ottomatis dengan n menggunakaan
metoda ant co olony.
3. Performa Un ntuk performaa sistem send diri diinginkaan
penjadwalan otomatis deengan penemu uan solusi yanng
cepat, tetapi setelah dilak kukan penganaalisaan terdap pat
waktu yang cukup lama dikarenakan juumlah data yanng
banyak
4. Dokumentasi Sebuah doku umentasi agar mudah dalaam
penggunaan dapat disimpaan dan digunaakan file dalaam Gbr. 11 Menu Proses Scheedulling
format * pdf.

86
Jurnal TICO o.3 Mei  2016
OM Vol.4 No
 
Gam
mbar 11 meruupakan mennu utama applikasi proses Gambar 144 merupakan innformasi masteer kind of vesssel dimana
penjadwalan crew.. terdapat ID
I vessel,kinnd vessel,ID company yaang dapat
ditambahkkan ataupun meengedit databasse kind of vessel.

Gbr.12 Menuu reporting


Gbr.15 Form Master Vessel
V
Gam
mbar 12 merupaakan menu uttama aplikasi reporting.
r Gambar 15 1 merupakann informasi master vessel dimana
terdapat ID vessel,kodde vessel,ID kvessel yanng dapat
ditambahkkan ataupun meengedit databasse vessel.

Gbr.13 Form Maaster Company

Gam
mbar 13 merupaakan informasii company dim
mana terdapat ID
I
com
mpany, name company,
c addrress company,, city companny,
Gbr. 16 F
Form Master Crew
w Details
phonne company, fax companyy, website company,
c emaail
com
mpany yang dap
pat ditambahkaan ataupun meengedit database Gambar 166 merupakan innformasi master crew dimanna terdapat
com
mpany. NIP crew,name crew,address crew, daan phone crew w, contract
id yang dappat ditambahkaan ataupun meengedit databasse crew.

G
Gbr.14 Form Masteer Kind of Vessel
Gbr. 177 Form Master Coontract

87
Jurnal TICO o.3 Mei  2016
OM Vol.4 No
 

Gammbar 17 meruupakan inform masi master contract


c dimanna
terdaapat ID contrract,start contrract,end contraact,NIP crew,IID
vessel, dan status yang dapat diitambahkan ataupun mengeddit
databbase contract.

Gbr. 20 Form Proses Scheedulling

Gambar 20 merupakan informasi pro oses penjadwaalan crew,


pada saat pemmrosesan,
p tahapan yang dilakukan
d :
1. Melalui proses MyySql database Create temporary table
Gbr. 18 Form Master
M Rank untukk pengacakan ddata dan selekssi berdasar ID Rank dan
Namaa Vessel untuuk mencari daata crew onbooard yang
Gam
mbar 18 merupakan informassi master rank dimana terdappat masa contractnya seegera berakhir..
ID rank,code
r title,dan title yangg dapat ditam
mbahkan ataupuun 2. Melalui proses MyySql database Create temporary table
men
ngedit database rank. untukk mengambil data crew staandby sebanyaak jumlah
crew onboard yangg akan di gan ntikan berdasaar no urut
atas.
3. Mengggabungkan crrew onboard dan d crew standdby dalam
satu temporary
t tablee.
4. Mencciptakan conntract baru untuk crew standby
berdaasarkan tanggaal end_contra act + 1, crew w onboard
yang akan di ganntikan sebagai tanggal startt_contract
crew penggganti daan startt_contract
DATE_ADD(end_ccontract,INTER RVAL 211 DA AY).
5. Crew w pengganti m mendapatkan contract
c baru selama 7
bulann
6. Crew w pengganti mendapatkan Vessel sesuuai crew
sebelumnya.
7. Menggupdate data yyang sudah dii proses ke daalam table
sebennarnya
Gbr. 19 Form Crew
C Standby
8. Crew w yang sudah m mendapatkan contract
c baru dan
d vessel
Gammbar 19 meruppakan informaasi crew dengaan status 0 ataau tidak akan terlihat kketika proses di jalankan kemmbali.
standdby terdapat IDI rank,name__crew,start contract = 0, ennd 9. Setelaah proses sselesai, makaa akan di tampilkan
conttract = 0 dan status = 0. jadwaalnya.
10. Pengg gantian status crew dari staandby ke onbboard atau
seballiknya ketika ccrew menandaa tangani contrract secara
legal..Setelah diprooses menggunnakan Algoriitma Ant
Colonny maka akaan memasuki iReport yangg berguna
untukk media penngolahan atauu penyimpannan hasil
penjaadwalan yang lebih lanjut dalam bentuuk format
portabble document format.
f

88
Jurnal TICO o.3 Mei  2016
OM Vol.4 No
 

G 21 Report Sum
Gbr. mmary Crew list Gbr. 233 Report Kind of Vessel
V
Gammbar 21 meruupakan inform masi summary y report jumlaah
Gambar 233 merupakan innformasi summ
mary report jum
mlah Kind
vessel dan jumlah crew onboard maupun crew standby.
of vessel sebanyak 5 maccam.

V. PENUTUP
A. Kesimp pulan
Berikuut merupakan n kesimpulan n berdasarkan n aplikasi
yang telah di buat : Aplikkasi Penjadwallan Crew meng ggunakan
metoda an nt colony inii mampu meelakukan pen njadwalan
crew deng gan kesediaan n contract tertentu untu uk crew
standby dan kesediaaan vessel, mampu m mem mberikan
informasi jadwal crew yang bentrok baik dari vessell, contract,
dan crew.
1. Ant Colony
C Optim
mization meruppakan algorittma yang
menggu unakan tekniik probalistikk untuk mem mecahkan
masalaah perhitungann dengan meenemukan jaluur terbaik
melaluii graf.
2. Algorittma ini terinsspirasi dari perilaku semutt bersama
dengann koloninya dallam mencari makanannya.
m
3. Banyakk permasalahaan yang memb butuhkan optim masi yaitu
suatu proses
p untuk mencapai hasil yang
y ideal atauu optimal.

Gbr. 22 Report
R Summary Crew
C Onboard per Vessel B. Saran
Berikuut merupakan ssaran berdasarrkan aplikasi yang
y telah
mbar 22 merupaakan informasii summary repport jumlah creew di buat :
Gam
onbooard pada vessel MT Kirana Dwitya
D sebanyyak 21 crew. 1. Diharap pkan dalam pengemban
ngan ditaambahkan
pengatuuran lokasi pergantian Creew jadi peng galokasian
jumlahh crew lebih jeelas
2. Diharap pkan untuk mendapatkan hasil pen njadwalan
crew yang lebih baik dilakukaan pembelajaraan teknik-
teknik algoritma ssemut yang lebih spesifiikasi dan
mendallam

89
Jurnal TICOM Vol.4 No.3 Mei  2016
 
REFERENSI Timetabling Problems”, Computer Journal, 10(1): PP.
85-86, 1967.
[1] Jain Ashish, Jain Dr. Suresh, and Chande Dr. P.K., [6] Sadaf N. Jat and Yang Shengxiang, “A Memetic
“Formulation of Genetic Algorithm to Generate Good Algorithm for the University Course Timetabling
Quality Course Timetable”, International Journal of Problem”, 20th IEEE International
Innovation, Management and Technology, Vol. 1, No. 3, [7] Marco Dorigo and Alberto Colorni, “The Ant Sytem:
pp. 248-251, August 2010. Optimization by A Colony of Cooperating Agents”, IEEE
[2] Karl F.Doerner, Daniel Merkle, and Thomas St zle, Transaction on Systems, Man, and Cybernetics-Part B,
“Special Issue on Ant Colony Optimization”, Swarm Vol. 26, No. 1, pp. 1-13,1996.
Intell (2009) 3: 1-2, DOI 10.1007/s11721-008-0025-1. [8] Solnon Christine, “Ants Can Solve Constraint
[3] Pei Hua Chen and Hua Hua Cheng, “IRT-based Satisfaction Problems”, IEEE Transactions on
Automated Test Assembly: A Sampling and Stratification Evolutionary Computation, Vol. 6, No. 4, pp. 347-357,
Perspective”, The University of Texas at Austin, August August 2002.
2005. [9] Hendy.ST. Belajar Otodidak Java dengan Netbeans 6.0.
[4] Cole A. J., “The Preparation of Examination Time-tables [10] Eko Kurniawan. MySQL dan Java Database
Using A Small-Store Computer”, Computer Journal, 7: Connectivity.
117-121, 1964. [11] Munawar. Pemodelan Visual Dengan UML,Graha ilmu,
[5] Welsh D.J.A. and Powell M. B., “An Upper Bound for Yogyakarta, 2005.
The Chromatic Number of A Graph and Its Application to

90 
 

Anda mungkin juga menyukai