Disusun Oleh :
Kelompok 3
DOSEN PENGAMPU:
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Penyakit Atau Cedera Akibat Kecelakaan Kerja Pada Perawat”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Keselamatan Pasien dan K3 Dalam Keperawatan di Institut Kesehatan Prima
Nusantara Bukittinggi. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 KESIMPILAN.........................................................................................10
3.2 SARAN....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apa faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja ?
4. Apa teori penyebab kecelakaan kerja?
5. Bagaimana upaya menghindarkan kecelakaan kerja?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui devenisi kecelakaan kerja
2. Mengetahui jenis cedera akibat kecelakaan kerja
3. Mengetahui faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja
4. Mengetahui faktor penyebab kecelakaan kerja
5. Mengetahui upaya menghindarkan kecelakaan kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Cidera yang menyebabkan kehilangan hari kerja (Loss Time Day)
Adalah semua jadwal masuk kerja yang mana karyawan tidak bisa
masuk kerja karena cidera, tetapi tidak termasuk hari saat terjadi
kecelakaan. Juga termasuk hilang hari kerja karena cidera yang
kambuh dari periode sebelumnya. Kehilangan hari kerja juga termasuk
hari pada saat kerja alternatif setelah kembali ke tempat kerja. Cidera
fatal dihitung sebagai 220 kehilangan hari kerja dimulai dengan hari
kerja pada saat kejadian tersebut terjadi.
4. Tidak mampu bekerja atau cidera dengan kerja terbatas (Restricted
duty) Adalah jumlah hari kerja karyawan yang tidak mampu untuk
mengerjakan pekerjaan rutinnya dan ditempatkan pada pekerjaan lain
sementara atau yang sudah di modifikasi. Pekerjaan alternatif termasuk
perubahan lingungan kerja pola atau jadwal kerja.
5. Cidera dirawat di rumah sakit (Medical Treatment Injury) Kecelakaan
kerja ini tidak termasuk cidera hilang waktu kerja, tetapi kecelakaan
kerja yang ditangani oleh dokter, perawat, atau orang yang memiliki
kualifikasi untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan.
6. Cidera ringan (first aid injury) Adalah cidera ringan akibat kecelakaan
kerja yang ditangani menggunakan alat pertolongan pertama pada
kecelakaan setempat, contoh luka lecet, mata kemasukan debu, dan
lain-lain.
7. Kecelakaan yang tidak menimbulkan cidera (Non Injury Incident)
Adalah suatu kejadian yang potensial, yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kecuali kebakaran,
peledakan dan bahaya pembuangan limbah.
4
mematuhi aturan dari Industri Hygiene, yang mengatur agar
kondisi tempat kerja aman dan sehat. Apabila tempat kerja tidak
mengikuti aturan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah
ditentukan maka terjadilah kondisi yang tidak aman.
2. Tindakan tidak aman (unsafe action)
Menurut penelitian hampir 80 % kecelakaan terjadi
disebabkan factor manusia yang melakukan tindakan tidak aman.
Tindakan tidak aman ini dapat disebabkan oleh :
Karena tidak tahu: Yang bersangkutan tidak mengetahui
bagaiamana melakukan pekerjaan dengan aman dan
tidak tahu bahya-bahaya yang ada.
Karena tidak mampu atau tidak bisa: Yang
bersangkutan telah mengetahui cara kerja yang aman,
bahaya¬bahaya yang ada tetapi karena belum mampu,
kurang trampil dia melakukan kesalahan.
Karena tidak mau: Walaupun telah mengetahui dengan
jelas cara kerja dan peraturan¬peraturannya serta yang
bersangkutan dapat melaksanakannya, tetapi karena
tidak mau melaksanakan melaksanakan maka terjadi
kecelakaan, misalnya tidak mau memakai alat
keselamatan atau melepas alat pengaman.
5
2.4 Teori Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Teori domino
6
Kunci kejadian masih tetap sama seperti yang dikatakan
oleh Heinrich, yaitu adanya tindakan dan kondisi tidak aman. Bird dan
Loftus tidak lagi melihat kesalahan terjadi pada manusia/pekerja
semata, melainkan lebih menyoroti pada bagaimana manajemen lebih
mengambil peran dalam melakukan pengendalian agar tidak terjadi
kecelakaan.
3. Teori Swiss Cheese
Kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi pada
setiap komponen yang terlibat dalam suatu sistem produksi.
Kegagalan suatu proses dapat dilukiskan sebagai “lubang” dalam
setiap lapisan sistem yang berbeda. Dengan demikian menjelaskan apa
dari tahapan suatu proses produksi tersebut yang gagal. Sebab-sebab
suatu kecelakan dapat dibagi menjadiDirect Causedan Latent Cause.
Direct Causesangat dekat hubungannya dengan kejadian kecelakaan
yang menimbulkan kerugian atau cidera pada saat kecelakaan tersebut
terjadi. Kebanyakan proses investigasi lebih konsentrasi kepada
penyebab langsung terjadinya suatu kecelakaan dan bagaimana
mencegah penyebab langsung tersebut. Tetapi ada hal lain yang lebih
penting yang perlu di identifikasi yakni “Latent Cause”. Latent
causeadalah suatu kondisi yang sudah terlihat jelas sebelumnya
dimana suatu kondisi menunggu terjadinya suatu kecelakaan.
7
Penelitian yang dilakukan peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Lukman Hakim Tarigan, menemukan tahun 2013
lalu terdapat 7000 nakes yang terinfeksi Hepatitis B. Parahnya, sekitar
4.900 di antara nakes yang terinfeksi tersebut disebabkan karena
kecelakaan tertusuk jarum suntik. Sedangkan sisanya tertular dari
penderita lain.
"Dengan jarum suntik yang biasa digunakan sekarang ini, risiko penularan
Hepatitis B kepada petugas kesehatan mencapai 20 sampai 40 persen.
Paling tidak, mereka tertusuk jarum satu kali dalam setahun," kata Lukman
Hakim Tarigan pada acara temu media Kementerian Kesehatan, di Jakarta,
Selasa (16/9).
Saat ini, jarum suntik tersebut hanya ada di beberapa rumah sakit besar,
dan belum menjadi program pemerintah. Selain karena harganya mahal,
Indonesia juga belum memiliki teknologi untuk memproduksinya.
Lagipula, penularan virus melalui kecelakaan jarum suntik pun belum
menjadi prioritas pemerintah.
8
2.5 Upaya Menghindarkan Kecelakaan Kerja
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPILAN
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat
menjadi upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali
dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal
demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya
perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja.
3.2 SARAN
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan
karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost
benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan
kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi
seluruh m
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
d&biw=1366&bih=654&sxsrf=ALeKk02qVwtB8rd1lvwkCuMvasJHODvSrw
%3A1606187448846&ei=uHm8X9qeM6O38QPG4rG4Dw&q=Faktor+Terjadiny
a+Penyakit+atau+Kecelakaan+Akibat+Kerja+Pada+Perawat+&oq=Faktor+Terjad
inya+Penyakit+atau+Kecelakaan+Akibat+Kerja+Pada+Perawat+&gs_lcp=CgZwc
3ktYWIQAzIECCMQJ1DtWljtWmD7ZWgAcAB4AIABkwGIAYYCkgEDMC4
ymAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesABAQ&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwja2tLCmprtAhWjW3wKHUZxDPcQ4dUDCAw&uact=5
https://www.safetyshoe.com/tag/upaya-pencegahan-penyakit-akibat-kerja-pada-
perawat/
https://id.scribd.com/document/428690372/Makalah-Kel-8-Penyakit-Pada-
Perawat
https://www.beritasatu.com/feri-awan-hidayat/kesehatan/210399/jarum-suntik-
tak-aman-7000-tenaga-kesehatan-terinfeksi-hepatitis-b
file:///C:/Users/ACER/Downloads/materi-ajar-k3-ft-uny-20152-kecelakaan-
akibat-kerja-dan-penyakit-akibat-kerjabadraningsih-l.pdf
11