Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL SAP 11


“DISCLOSURES IN AUDIT COMMITTEE CHARTERS AND REPORTS”

KELOMPOK IV
KELAS 24B

Ida Bagus Nyoman Ramartha Putra (1981611033/02)


Ni Komang Cahyani Purnaningsih (1981611051/20)
Ni Made Fikiyaya Anjani Dewantari (1981611055/24)
Ni Putu Wina PurnamaDewi (1981611058/27)
A.A. Sagung Nur Ardiani (1981611059/28)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Judul : “Disclosures in Audit Committee Charters And Reports”


Penulis : Joseph V. Carcello, Dana R. Hermanson, and Terry L. Neal
Publikasi : American Acounting Association, Accounting Horizons Vol. 16 No.4
pp. 291-304
Tahun : 2002

• Aspek Ontologi
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos berarti yang berada (being) dan Logos
berarti pikiran (logic). Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas tentang hakiket sesuatu yang
ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu yang mempelajari tentang “yang ada” atau dapat
dikatakan berwujud dan berdasarkan pada logika.
Latar Belakang
Belakangan ini banyak perhatian dan kritik terhadap kinerja komite audit. Hal ini
ditunjukkan dari desakan Arthur Levitt, mantan ketua Securities and Exchange Commission
(SEC). Kemudian Blue Ribbon Committee (BRC) yang dibentuk bertujuan untuk membuat
rekomendasi dalam rangka meningkatkan efektivitas komite audit. Laporan BRC (BRC, 1999)
menawarkan sepuluh rekomendasi, yang sebagian besar diadopsi oleh SEC, bursa efek, dan
Dewan Standar Auditing. Salah satu rekomendasi BRC adalah meminta setiap perusahaan yang
terdaftar memiliki audit committee charter (BRC, 1999:13). Perusahaan yang terdaftar di New
York Stock Exchange (NYSE), American Stock Exchange (AMEX), dan sistem kuotasi otomatis
National Association of Securities Dealers automated quotation system (NASDAQ) sekarang
diwajibkan untuk memasukkan audit committee charter (SEC 1999b, 1999c, 1999d). Hal ini
sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh BRC terkait rekomendasi laporan komite audit
harus diungkapkan dalam pernyataan proksi, yaitu apakah perusahaan yang diwajibkan telah
memenuhi tanggung jawab sebagaimana telah ditentukan (BRC 1999, 13).
Mengingat peran penting komite audit dalam pengawasan keuangan, maka laporan komite
audit dapat dipercaya karena pertama, upaya ke depan untuk meningkatkan kinerja komite audit
akan bergantung sebagian pada pemahaman apa yang sedang dilakukan komite audit saat ini.
Kedua, dengan memeriksa hubungan karakteristik industri, perusahaan, dan auditor dengan
pengungkapan komite audit, maka dapat lebih menghargai bagaimana aktivitas komite audit
bervariasi di berbagai pengaturan yang berbeda dalam memahami perbedaan struktur tata kelola
perusahaan alternatif. Ketiga, dari perspektif hukum terdapat kekhawatiran atas risiko kewajiban
potensial yang terkait dengan audit committee charter dan laporan, sehingga perlu mengamati
panduan eksplisit untuk menyiapkan charter yang tidak menimbulkan risiko kewajiban yang
signifikan (Gibson, Dunn & Crutcher LLP 2002).
Teori yang Mendukung
Teori yang digunakan berdasarkan literatur akademis, yaitu artikel ulasan oleh DeZoort dkk.
(2002) yang merangkum penelitian empiris pada komposisi komite audit, otoritas, sumber daya,
dan ketekunan. Penelitian tersebut menguji hal-hal sebagai berikut.
(1) Efek dari pembentukan komite audit sukarela (Wild 1996).
(2) Perbedaan komite audit antara perusahaan fraud dan non-fraud (Abbott et al. 2000; Beasley
et al. 2000) atau masalah pelaporan keuangan dan tidak ada masalah pelaporan keuangan
perusahaan (McMullen dan Raghunandan 1996).
(3) Hubungan antara karakteristik komite audit dan interaksi dengan audit internal
(Raghunandan et al. 2001).
(4) Hubungan antara anggota komite audit personal karakteristik dan penanganan sengketa
akuntansi (DeZoort dan Salterio 2001).
(5) Hubungan antara komposisi komite audit dan pelaporan auditor untuk perusahaan yang
mengalami kesulitan (Carcello dan Neal 2000).

Selain penelitian oleh DeZoort dkk. (2002), adapun penelitian lain yang membahas
kepatuhan perusahaan dengan pengungkapan yang dimandatkan SEC yang mana penelitian oleh
Schwartz dan Soo (1996) memeriksa kegagalan perusahaan untuk mematuhi peraturan SEC
terkait perubahan auditor dengan mengidentifikasi ketidakpatuhan luas dan menghubungkan
ketidakpatuhan tersebut dengan auditor non-Big 6, ukuran perusahaan yang lebih kecil, dan
kesulitan keuangan yang lebih besar.
• Aspek Epistemologi
Epistemologi berasal dari kata Yunani, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos
(ilmu/pembicaraan/kata). Jadi, epistemologi merupakan cabang filsafat dimana berkaitan dengan
asal, sifat, karakter, serta jenis pengetahuan. Secara sederhana, epistemologi adalah teori tentang
pengetahuan. Epistemologi juga adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari secara kritis,
normatif, dan evaluatif mengenai proses bagaimana pengetahuan diperoleh oleh manusia.
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik deskriptif diaman
peneliti mencermati isi charter dan membandingkan dengan laporan komite audit apakah terjadi
penyimpangan. Pada analisis tambahan digunakan alat analisis regresi logistik pada setiap
pengungkapan sukarela atau bagian laporan pengungkapan yang menjelaskan hubungan antara
perbedaan pengungkapan komite audit dan industri, perusahaan, atau karakteristik auditor.
Populasi dalam penelitian ini adalah 150 perusahaan, sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah 50 perusahaan yang berasal dari NYSE, AMEX, dan NASDAQ.

• Aspek Aksiologi
Aspek ini dikenal dengan teori nilai yaitu cabang ilmu filsafat yang mempelajari nilai – nilai
(value) yang diinginkan setelah fasa Epistemologi dan Ontologi telah terpenuhi.
Hasil Penelitian pada penelitian tersebut yaitu:
1. Hasil Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini tidak terdapat hasil pengujian hipotesis, namun terdapat analisis
tambahan dengan menggunakan regresi logistik. Secara keseluruhan hasil analisis tambahan
menyimpulkan bahwa terdapat empat faktor yang paling sering dikaitkan dengan tingkat
pengungkapan sukarela, yaitu lembaga penyimpanan, besarnya perusahaan, perusahaan yang
terdaftar di NYSE, dan komite audit independen.
2. Hasil Penelitian
1) Menemukan bahwa secara umum tingkat kepatuhan merupakan pengungkapan wajib.
Sedangkan pengungkapan sukarela lebih bervariasi.
2) Secara keseluruhan pengungkapan sukarela lebih umum terjadi pada lembaga penyimpanan,
perusahaan besar, perusahaan yang tercatat di NYSE, dan perusahaan dengan komite audit
independen yang lebih.
3) Pentingnya control internal dan audit internal di industri bank konsisten dengan tingginya
pengungkapan sukarela tentang komite audit pada lembaga penyimpanan.
4) Ukuran perusahaan dan independensi komite audit mungkin mencerminkan sumber daya
yang lebih besar atau komitmen yang lebih besar untuk mengontrol yang juga konsisten
dengan pengungkapan sukarela.
3. Konsistensi Antara Masalah Penelitian, Hipotesis Dan Analisis Data
Masalah penelitian telah konsisten dengan analisis data yang digunakan di mana penelitian
ini meneliti tentang efek dari pembentukan sukarela komite audit, komite audit membedakan
antara fraud dan perusahaan non-fraud, hubungan antara karakteristik komite audit dan interaksi
dengan internal audit, hubungan antara anggota komite audit dengan karakteristik personal dan
penanganan sengketa akuntansi, hubungan antara komposisi komite audit dan pelaporan auditor
bagi perusahaan distressed yang nantinya akan diuji menggunakan analisis regresi logistik,
sedangkan dalam penelitian ini tidak terdapat hipotesis penelitian.
4. Konsistensi Hasil Pengujian dan Kesimpulan
Hasil penelitian dan simpulan telah konsisten di mana pengungkapan komite audit pada SEC
baru dan peraturan bursa saham yang mengatur pengungkapan proksi kegiatan komite audit
ditemukan bahwa secara umum tingkat kepatuhan merupakan pengungkapan wajib, sedangkan
pengungkapan sukarela lebih bervariasi. Secara keseluruhan pengungkapan sukarela lebih umum
terjadi pada lembaga penyimpanan, perusahaan besar, perusahaan yang tercatat di NYSE, dan
perusahaan dengan komite audit independen yang lebih.
5. Implikasi Kebijakan
Dengan adanya penelitian ini akan semakin membuktikan bahwa pentingnya kontrol internal
dan audit internal di industri bank konsisten dengan tingginya pengungkapan sukarela tentang
komite audit pada lembaga penyimpanan. Selain itu, ukuran perusahaan dan independensi
komite audit mungkin mencerminkan sumber daya yang lebih besar atau komitmen yang lebih
besar untuk mengontrol yang juga konsisten dengan pengungkapan sukarela.

Anda mungkin juga menyukai