Anda di halaman 1dari 4

RESUME

KOMUNIKASI TERAPEUTIK (SP-4)

Resume Ini Dibuat Dalam Rangka

Memenuhi Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dibuat Oleh :

Nama : Santi Nurjanah

NIM : C1AA18102 (2B)

Kelompok 6

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2020
RESUME TINDAKAN KEPERAWATAN

PRASAT TINDAKAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENGONTROL HALUSINASI


DENGAN CARA MELAKUKAN KEGIATAN (SP-4)

A. Hari/waktu kegiatan uji petik


Sabtu , 27 juni 2020
B. Kasus Pemicu
Seorang laki 2 usia 4o th..dirawat di RSJ ruang Gelatik..nenurut keluarga kondisi
klien setahun yg lalu terkena PHK..dan sering melamun..serta suka marah 2 sulit
tidur..saat di kaji klien mengatakan sering mendengar suara 2 yg tidak jelas..mulut
komat..kamit menyeringai dan tertawa sendiri..klien masih mampu di ajak komunikasi
C. Intervensi Keperawatan
Tindakannya yaitu melakukan komunikasi terapeutik pada pasien halusinasi dengan cara
melakukan kegiatan.
D. Link video yang dianalisa
https://youtu.be/1P06uFarRA
E. Definisi Tindakan
Komunikasi terapeutik adalah suatu sarana bagi perawat dalam menjalin hubungan
saling percaya, sehingga dapat meningkatkan citra yang baik bagi tenaga kesehatan
khususnya untuk profesi keperawatan.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi, seperti merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
peradaban, atau penghiduan, klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
F. Prinsip Tindakan
Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya dan menghargai.
Perawat harus memahami, menghayati nilai-nilai yang dianut klien.
G. Proses Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
Memberi salam terapeutik dan berkenalan :
“Assalamualaikum, selamat pagi bapak? Apa masih ingat dengan saya ?”
Melakukan evaluasi dan validasi data :
“bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita
berbincang-bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah ibu
masih mendengar suara-suara yang kita bicarakan kemarin?”
Melakukan kontrak :
“Seperti janji kita kemarin, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara-
suara yang sering bapak dengar agar bisa dikendalikan dengan cara melakukan patuh
minum obat.”
“Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Apakah bapak setuju?”
“Kita nanti akan berbincang kurang lebih 10-15 menit pak, apakah bapak setuju ?”
A. Fase Orientasi :
Memberi Salam terapeutik danberkenalan : ” Selamat pagi, pak? Masih ingat
dengan saya?
Melakukan evaluasi dan validasi data : ”wah bapak tampak segar hari ini.
Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih
ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah bapak masih mendengar
suara- suara yang kita bicarakan kemarin?.
Melakukan kontrak :

”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang
obat-obatan yang bapak minum.”
”dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalu di ruang tamu? bapak setuju?”
”kita nanti akan berbincang kurang lebih 15 menit, bagaimana bapak setuju?”

2. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh bapak setiap hari. kedua obat ini diminum 2x
sehari siang dan malam, kalau yang warna putih ini minumnya 1 kali sehari.
Obat yang warnanya putih ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering
bapak dengar sedangkan yang warnanya putih agar bapak tidak merasa gelisah.
Kedua obat ini mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual,
mengantuk, ingin meludah terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas pak? Tolong
nanti bapak sampaikan ke dokter apa yang mas rasakan setelah minum obat ini.
Obat ini harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Kemudian bapak jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter,
gejala seperti yang bapak alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal
yang harus diperhatikan oleh bapak pada saat mionum obat yaitu beanr obat,
benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar frekuensi. Ingat ya pak?!!”
3. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan bapak
setelah berbincang-bincang?”
Evaluasi obyektif : ”coba bapak jelaskan obat yang warna putih ini di minumnya
berapakali sehari? Dan gunanya untuk apa?
Tindak lanjut : ”tolong nanti bapak minta obat ke perawat kalau saatnya minum
obat.”
Kontrak yang akan datang
”bapak bagaimana kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas
Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.”
Waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau jam 10 pagi? bapak setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih bapak sudah
mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
H. Evaluasi Diri
Ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Ketenangan selama melakukan tindakan.
2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan.
3. Perawat merespon reaksi klien.
4. Perawat mengatur dan memperhatikan jarak saat berkomunikasi dengan klien.

I. Referensi
Referensi saya ambil dari :
1. http://repository.unimus.ac.id
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Halusinasi
3. https://youtu.be/1P06uFarRA

Anda mungkin juga menyukai