Anda di halaman 1dari 16

RESUME

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF


“Perawatan Paliatif Di Indonesia dan Evidence Base Practice”
Makalah di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal
dan Paliatif
Dosen pengajar Nunung Liawati,S.Kep,.Ners,M.Kep

Oleh:

Restu Putri Y C1AA18090

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
2020
Jl. Karamat No.36 Kota Sukabumi 43122, Telp. (0266) 223759, Email : stikesmi_edu@yahoo.co.id
Resume Perawatan Paliatif Di Indonesia dan Evidence Base Practice

A. Konsep Perawatan Paliatif Di Indonesia

Perawatan paliatif merupakan perawatan total yang dilakukan secara aktif terutama pada
pasien yang menderita penyakit yang membatasi hidup, dan keluarga pasien, yang dilakukan
oleh tim secara interdisiplin, dimana penyakit pasien tersebut sudah tidak dapat lagi berespon
terhadap pengobatan atau pasien yang mendapatkan intervensi untuk memperpanjang masa
hidup. Perawatan paliatif lebih berfokus pada dukungan dan motivasi ke penderita. Kemudian
setiap keluhan yang timbul ditangani dengan pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit.
Perawatan paliatif ini bisa mengeksplorasi individu penderita dan keluarganya bagaimana
memberikan perhatian khusus terhadap penderita, penanggulangannya serta kesiapan untuk
menghadapi kematian.

Perawatan paliatif dititikberatkan pada pengendalian gejala dan keluhan, serta bukan
terhadap penyakit utamanya karena penyakit utamanya tidak dapat disembuhkan. Dengan begitu
penderita terbebas dari penderitaan akibat keluhan dan bisa menjalani akhir hidupnya dengan
nyaman.Perawatan paliatif diperlukan karena: Setiap orang berhak dirawat dan mati secara
bermartabat, menghilangkan nyeri: fisik, emosional, spiritual dan sosial adalah hak asasi
manusia, perawatan paliatif adalah kebutuhan mendesak seluruh dunia untuk orang yang hidup
dengan kanker stadium lanjut. Berbagai hal terkait pendekatan keperawatan paliatif yang perlu
mendapatkan perhatian diantaranya adalah: 1) komunikasi antar tim, 2) manajemen nyeri, 3)
bimbingan dan pertimbangan budaya dalam pengambilan keputusan, dan 4) dukungan emosional
dan spiritual bagi paisen dan keluarga.

Selain mengurangi gejala-gejala yang muncul, perawatan paliatif juga memberikan


dukungan dalam hal spiritual dan psikososial. Perawatan paliatif setelah penderita meninggal
dilakukan dengan memberikan dukungan moral kepada keluarga yang berduka. Bagi tenaga
kesehatan dibutuhkan empati yang besar dan kemampuan khusus dalam melakukan perawatan
paliatif. Salah satu aspek penting dalam perawatan paliatif adalah kasih, kepedulian, ketulusan,
dan rasa syukur. Begitu pentingnya aspek ini, sampai melebihi pentingnya penanganan nyeri
yang mutlak harus dilakukan dalam perawatan paliatif.
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita,
terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan aktif yang dimaksud adalah menghilangkan
nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalam aspek psikologis, sosial dan
spiritual. Perawatan paliatif yang baik mampu merubah kualitas hidup penderita kanker
seseorang menjadi lebih baik. Namun perawatan paliatif masih jarang dilakukan di rumah sakit
di Indonesia, karena masih berfokus kepada kuratif, sedangkan perubahan fisik, sosial dan
spiritual tidak bisa diintervensi seluruhnya dengan kuratif. Hal ini dapat dikarenakan kurangnya
pemahaman dan kesadaran rumah sakit terhadap pentingnya perawatan palliatif bagi penderita
kanker. Agar kualitas hidup penderita kanker tetap tinggi, ada beberapa hal yang harus
dilakukan, diantaranya adalah dengan menerapkan perawatan paliatif yang komprehensif dan
terintegratif dari tim paliatif.

B. Summary Jurnal

Ta
N Populasi & Intervens
Topik Peneliti hu Metode Hasil Kesimpulan
o Sampel i
n
1 Hubung Safrudin, 20 Jenis Populasi dalam Beberapa Hasil Berdasarkan
. an Maryunis 20 penelitian penelitian ini penangana peneliti penelitian
Perawat ini adalah adalah seluruh n kanker an yang maka dapat
an penelitian pasien kanker payudara didapat disimpulkan
Paliatif kuantitatif payudara di yang kan bahwa,
dengan desain Rumah sakit tergantung menunj perawatan
Kualita survei dengan jumlah pada ukkan paliatif yang
s Hidup analitik Responden stadium bahwa baik akan
Pasien dengan sebanyak 43 klinik perawat
Kanker mengguna pasien.Pengambil penyakitn an meningkatka
Payuda kan an sampel dalam ya yaitu: paliatif n kualitas
ra metode penelitian ini pembedah dengan hidup pada
pendekatan menggunakan anmastekt kualitas pasien
cross metode purposive omi, dengan
sectional sampling. radiasi, kanker
study. Pengumpulan kemoterap hidup payudara.
Penelitain data yang i, lintasan baik Hal ini
ini dilakukan dengan metabolis yaitu menunjukkk
dilaksanak menggunakan me. 26 an ada
an di instrumen Pembedah pasien
Rumah an (60,5% hubungan
Sakit YW. kuesioner yang merupaka ). Hal antara
UMI Ibnu dibagikan kepada n tersebut perawatan
responden. penangana dapat paliatif
Sina n utama dikatak dengan
Makassar. pada an kualitas
kanker bahwa hidup pada
payudara, pasien pasien
dimana dengan kanker
terapi kanker payudara di
seperti payudar Rumah
kemoterap a yang
i dan menjala Sakit YW-
radioterap ni UMI Ibnu
i biasanya kemote Sina
rapi Makassar.
dilakukan untuk Diharapkan
setelah melaku kepada
pembedah kan peneliti
an yang perawat selanjutnya
bertujuan an untuk
untuk paliatif melakukan
mengham secara
bat rutin penelitian
metastasis telah tentang
dan dapat factor yang
meningkat meneri mempengaru
kan angka ma hi kualitas
keadaa hidup pasien
nya dan kanker
pasien payudara.
mengat
akan
bahwa
keadaa
n yang
dirasak
an saat
ini
cukup
baik
meskip
un ia
harus
menjala
ni
kemote
rapi
dengan
mendap
atkan
perawat
an
paliatif
di
setiap
saat
yang
memun
gkinkan
dapat
menyeb
abkan
perubah
an
terhada
p
kondisi
fisiknya
seperti
rambut
rontok
dan

infeksi
luka
atau
abses,
seroma,
mual
dan
muntah
,
penuru
nan
mobilit
as
bahu,
dan
nyeri
dada.

Pengob
atan
kanker
payudar
a
bertuju
an
untuk
mendap
atkan
kesemb
uhan
yang
tinggi
dengan
kualitas

hidup
yang
baik.

2 1. Muham 20 Jenis Populasi dalam Penelitian Hasil 1.


Hubung mad 12 penelitian penelitian ini ini analisa Bedasarkan
an Husni, yang adalah pasien dilakukan bivariat hasil analisis
Perawat 2. 2. Siti digunakan dengan kanker untuk dari 8 distribusi
an Romadoni adalah payudara di respond frekuensi
mengetah
Paliatif 3. Desi penelitian Instalasi Rawat ui en yang responden
dengan Rukiyati secara Inap Bedah RSUP hubungan yang
Kualita analitik Dr. Mohammad dukungan menjalani
s Hidup kuntitatif Hoesin keluarga menyat perawatan
Pasien dengan Palembang Tahun akan kanker
dengan
Kanker pendekatan 2011 yang dukung payudara di
kualitas
Payuda Cross berjumlah 602 an Instalasi
hidup
ra Sectional.P keluarg Rawat Inap
pasien
enelitian pasien. anya Bedah RSUP
kanker
ini Sedangkan baik Dr.
payudara
sampel pada Mohammad
bertujuan penelitian ini di didapat Hoesin
untuk diambil dengan Instalasi kan Palembang
melihat cara non Rawat 87,5% tahun 2012,
hubungan probability Inap yang sebagian
antara sampling Bedah kualitas besar
variabel dengan teknik RSUP Dr. hidupn memiliki
independe accidental Mohamm ya dukungan
n dengan sampling ad Hoesin baik. keluarga
variabel berjumlah Palemban Adapun kurang
dependen 32 responden. g Tahun sebanya
.Variabel 2012. k baik (75%).
independe 33,3%
n dalam dari 24 2.
penelitian respond Berdasarkan
ini adalah en yang hasil analisis
dukungan menyat distribusi
keluarga akan
dan dukung frekuensi
variable an responden
dependen keluarg yang
adalah anya menjalani
kualitas kurang
hidup baik perawatan
pasien dengan kanker
kanker kualitas payudara di
payudara Instalasi
Rawat Inap
hidup Bedah RSUP
yang Dr.
baik Mohahamma
dan d Hoesin
66,7% Palembang
kualitas tahun
hidupn 2012,
ya sebagian
kurang besar
baik. memiliki
Ada kualitas
hubung
an yang hidup yang
signifik kurang baik
an (53,1%).
antara 3. Ada
dukung hubungan
an yang
keluarg signifikan
a antara
dengan dukungan
kualitas keluarga
hidup dengan
pasien kualitas
kanker hidup
payudar pasien
a. kanker
payudara di
Instalasi
Rawat
Inap Bedah
RSUP Dr.
Mohammad
Hoesin
Palembang
Tahun 2012
dengan nilai
p
value 0,013

3 1. Gita 20 Jenis Teknik Hasil Hasil 1.


ambara Nadya 17 penelitian pengambilan penelitian penelita Karakteristik
n Harfendi ini sampel menunjuk n di pasien yang
Kualita 2.Riri deskriptif penelitian kan terjadi Instalas
s Hidup Yuliasti dengan dilakukan secara peningkat i menjalani
Pasien 3.Winarto mengguna total an Radiote radioterapi
Kanker kan samping di radioterap rapi paliatif
Stadiu data rekam Instalasi i paliatif RSUD terhadap
m medik RadioterapiRSUD terhadap Arifin kanker
Lanjut pasien Arifin Achmad peningkat Achma stadium
Yang yang Provinsi an usia d lanjut
Menjal menjalani Riau.Wawancara namun menunj adalah
ani radioterapi dengan terjadi ukan kelompok
Radiote paliatif responden penurunan sebanya usia dewasa
rapi periode menggunakan pada k akhir dan
Paliatif Oktober kuisioner kelompok 70,8% berjenis
Di 2009- Juli WHOQOL-BREF usia pasien kelamin
RSUD 2015 dilakukan secara >65 tahun. kanker wanita
Arifin dan langsung stadium dan sebagian
Achma wawancara dengan responden lanjut besar pasien
d mengguna face to face , mendap telah
Provins kan via telepon, dan at
i Riau kuisioner kunjungan modalit menerima
WHOQOL rumah. as modalitas
-BREF. kanker kanker
lain sebelum
sebelu radioterapi
m paliatif.
menjala 2. Diagnosis
ni keganasan
radioter primer
api paling
paliatif banyak
dan diderita
sejumla pasien
h yang
29,2% menjalani
pasien radioterapi
tidak paliatif
menjala adalah
ni kanker
modalit payudara.
as Sedikit
kanker kanker lain
lain yang diderita
sebelu pasien
m 3. Lokasi
mendap penyinaran
at paliatif yang
radioter diterima
api pasien paling
paliatif. banyak
Modalit adalah
as yang radiasi lokal
diterim pada
a lokasi primer
pasien tumor,
berupa radiasi
pembed padalokasi
ahan metastasis
dan tulang dan
kemote pada lokasi
rapi. metastasis
otak.

4. Dimensi
kualitas
hidup pasien
yang paling
tinggi adalah
dimensi
lingkungan
dan dimensi
kualitas
hidup yang
paling
rendah
adalah
dimensi
fisik.

C. Evidence Base Practice

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah obat anti-kanker yang dapat diberikan melalui intavena atau oral.
Obat anti-kanker ini akan membunuh sel kanker yang menyebar dalam tubuh (Handayani,
Suharmiati, & Ayuningtya, 2012). Terapi tersebut dapat memberikan kesembuhan pada kanker
payudara dengan cara kombinasi pasca bedah. Obat anti-kanker ini bekerja dengan merusaknya
DNA dari sel-sel yang membelah dengan cepat, mencegah terjadinya pembelahan sel, dan
menghambat sintesis DNA (Davey, 2005). Efek Samping Kemoterapi Kepekaan dari efek
samping kemoterapi dari setiap penderita berbeda, tetapi secara umum efek dari pemberian
kemoterapi antara lain (Jong, 2002).

1. Rasa Lelah Terganggunya produksi sel darah pada sumsum tulang akan menyebabkan
rasa Lelah, tubuh terasa berat, dan tidak ingin diganggu, hal tersebut sudah sewajarnya terjadi
dan pihak keluarga harus menyadari hal tersebut.

2. Gangguan usus dan rongga mulut Gangguan tersebut seperti, mual dan muntah,
mucositis, dan kejang usus.

3. Gangguan sumsum tulang Sumsum tulang akan mengalami penurunan produksi


trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih sehingga rentan terjadinya perdarahan. Jika
produksi sel darah merah berkurang akan menyebabkan anemi, dan kekurangan sel darah putih
akan menyebabkan kehilangan kekebalan tubuh sehingga rentan terkena infeksi.

4. Gangguan pada kulit 17 Gangguan ini seperti kerontokan pada rambut karena kantung
rambut yang meproduksi rambut terganggu.

5. Kemandulan Kemandulan pada pria bersifat sementara. Pada wanita kemandulan


selalu definitive, karena sel telur yang berada dalam indung telur tidak dapat memperbanyak diri,
jika penderita sembuh dan ingin mempunyai anak dilakukanlah fertilisasi in vitro.
6. Gangguan menstruasi dan menopause Kemoterapi ini akan berpengaruh terhadap
fungsi indung telur, seperti menstruasi terganggu, dana tau menopause terlalu dini, ini dapat
disebabkan karena adanya perubahan terhadap fisik dan mental.

7. Gangguan organ Sering mengalami keluhan pada kulit, mata, hati, ginjal yang
disebabkan oleh obat sitostatika.

2. Pembedahan mastektomi

Mastektomi adalah suatu tindakan pembedahan onkologis pada keganasan payudara yaitu
dengan mengangkat seluruh jaringan payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim
payudara, areola dan puting susu serta kulit diatas tumornya disertai diseksi kelenjar getah
bening aksila ipsilateral level I, II/III tanpa mengangkat muskulus pektoralis major dan minor
(Sinclair, 2009). Menurut Suryo (2009), mastektomi adalah pembedahan yang dilakukan
untuk mengangkat payudara. Tipe mastektomi dan penanganan kanker payudara bergantung
pada beberapa faktor meliputi usia, kesehatan secara menyeluruh, status menopause, dimensi
tumor, tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya, stadium tumor dan keganasannya,
status reseptor homon tumor, dan penyebaran tumor telah mencapai simpul limfe atau belum
(Kozier, 2008).

Tipe mastektomi menurut Kozier (2008) dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

a. Mastektomi radikal, yaitu pengangkatan seluruh payudara kulit otot pektoralis mayor dan
minor, nodus limfe ketiak, kadang-kadang nodus limfe mammary internal atau
supraklavikular.

b. Mastektomi total (sederhana), yaitu mengangkat semua jaringan payudara tetapi


kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.

c. Prosedur terbatas (Lumpektomi) yaitu hanya beberapa jaringan sekitanya diangkat

3. Radioterapi

Radiasi merupakan perpindahan energi dari sumber radiasi terhadap medium lain, dan
transmisi ini dapat berupa partikel (radiasi partikel) maupun berupa gelombang atau cahaya
(radiasi elektromagnetik).kuratif, paliatif maupun profilaksis (preventif).
Terapi kuratif biasanya berbentuk terapi tunggal untuk penyembuhan suatu kanker, contohnya
digunakan dalam kasus limfoma hogkin tahap awal, kanker nasofaring, beberapa kanker kulit,
dan kanker glotis awal. Terapi paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara
menghilangkan gejala-gejala kanker dengan menerapkan dosis radiasi paliatif. Tujuan terapi
radiasi adalah memaksimalkan dosis radiasi ke sel kanker abnormal dan meminimalkan paparan
terhadap sel normal yang berdekatan dengan sel kanker atau yang berada pada jalur radiasi,
meskipun pada kenyataannya radiasi mampu merusak sel kanker maupun sel normal.

D. Daftar Pustaka

1. Anita.(2016).Perawatan Paliatif Dan Kualitas Hidup Penderita Kanker.Jurnal Kesehatan,


Volume VII, Nomor 3, November 2016, hlm 508-513

2. Safrudin,Maryunis.(2020).Hubungan Perawatan Paliatif dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker


Payudara.Window of Nursing Jornal, Vol. 01 No. 01 : 15- 22

3. Husni,Muhammad.Romadoni,Siti.Rikiyati,Desi.(2012).Hubungan Dukungan Keluarga


Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP
Dr.Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012.Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 -
Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459.

4. Harfendi,Gita Nadya.Yuliasti,Riri.Winarto.(2017).Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kanker


Stadium Lanjut Yang Menjalani Radioterapi Paliatif Di RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau.JOM FK Vol. 4 No. 1 Feb 2017

5.https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unimus.ac.id/1761/5/13.%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwiwrfepvrrAhWY4nMBHeSMAsgQFjADegQIARAB&usg=AOvV
aw0yxu9VJGanQyJYTZMqBXKL

6. Nur Fitriatuzzakiyyah, Rano K. Sinuraya, Irma M. Puspitasari.(2017).Terapi Kanker dengan


Radiasi: Konsep Dasar Radioterapi dan Perkembangannya di Indonesia.Jurnal Farmasi Klinik
Indonesia,Vol. 6 No. 4, hlm 311–320 ISSN: 2252–6218
7.https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/63700/4/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwiGyrzUrfrrAhXljuYKHfYTA7gQFjAIegQICBAB&usg=AOvVaw
2iePSvIqqYFZbaKlk9LH66

Anda mungkin juga menyukai