Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT : DIARE AKUT

Dosen Pembimbing :

Ns. Syarifah Masthura, M.Kes

Kelompok:

Nashratul ‘Ulya 18172073P

Lidya Fajri 18172079P

Amira Tahani Ramli 18172074P

Salma 18172080P

UNIVERSITAS ABULYATAMA FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
ACEH BESAR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan pada Pasien Dengan Gangguan Kebutuhan Cairan
Dan Elektrolit : Diare Akut)” Tanpa ridho-Nya mungkin kami tidak dapat
menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui gangguan gaya
hidup dan menambah ilmu pengetahuan. Makalah ini disusun oleh penyusun
dengan sebenar-benarnya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan II dan teman-teman yang
telah membantu penyusun sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kritik yang
dapat membangun dari para pembaca sangat diharapkan penyusun. Terima kasih.

Banda Aceh, 21 Juni 2020

Penyusun
BAB I
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama                        : Tn. R
Umur                        : 33 Tahun
Agama                      : Kristen
Jenis Kelamin           : Laki-Laki
Status                        : Menikah
Pendidikan                : SMA
Pekerjaan                  : Swasta
Suku Bangsa             : Indonesia
Alamat                      : Peunayong
Tanggal Masuk         : 03 Mei 2020
Tanggal Pengkajian   : 03 Mei 2020
No. Register              :
Diagnosa Medis        : Diare Akut

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama                        : Ny.A
Umur                        : 30 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan                  : Swasta
Alamat                      : Lampulo

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat masuk rumah sakit dan saat ini)
           Pada saat MRS dan pengkajian, pasien mengeluh lemas di seluruh badannya.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
      Sekitar 2 bulan yang lalu pasien mengalami diare dan dibawa ke dokter
lalu diberi obat dan injeksi, namun tidak sembuh-sembuh. Kemudian keluarga
mencoba pengobatan non-medis, dan dikatanya pasien terkena penyakit magic,
namun tidak sembuh juga. Setelah beberapa minggu kondisi pasien semakin
memburuk, sehingga istri pasien membawa pasien ke RS pada tanggal 03 Mei
2020, pada pukul 20.00 Wib.  Sesampainya di RS pasien langsung dirujuk ke
IGD, keadaan pasien saat itu lemes, pusing, dan enek di bagian ulu hati,
sehinggga perawat memberikan tindakan medis seperti memasang infus,
mengukur TTV dan akhirnya dibawa ke ruang rawat inap lantai 2 RS.Ganesha.
Pada saat pengkajian pasien mengeluh masih sedikit pusing, enek di
ulu hati serta saat BAB fesesnya masih encer dan bercampur darah .
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
      Hal yang pertama dilakukan keluarga pasien adalah membawa pasien
berobat ke dokter.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
      Pasien mengatakan bahwa ia pernah mengalami penyakit seperti batuk,
pilek, dan demam.
2) Pernah dirawat
     Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.
3) Alergi
      Pasien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
obat-obatan ataupun makanan
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
      Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan minum kopi 3xsehari,
minum alkohol hampir setiap hari dan dimulai sejak SMA, serta kebiasaan
merokok 7 batang per hari.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa ia maupun keluarganya tidak mempunyai
riwayat penyakit keluarga ataupun keturunan, seperti DM, asma, penyakit
jantung, maupun hipertensi.
d. Diagnosa Medis dan therapy
1) Diagnose medis : Diare Akut
2) Therapy
JENIS NAMA OBAT DOSIS RUTE
Injeksi IVFD RL+kCl IA 20 tpm Intravena
Injeksi Levolin 1x1 fls Intravena
Tablet Tri mexol forte 3x1 mg Oral
Tablet Trans fector 3x2 mg Oral
Tablet Govasol 1x1 mg Oral
Tablet Ripal bumin 3x2 mg Oral

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa gaya hidupnya kurang baik, karena ia memiliki
kebiasaan minum kopi 3xsehari, minum alkohol hampir setiap hari dan dimulai
sejak SMA, serta kebiasaan merokok 7 batang per hari.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
1) Sebelum sakit 
Pasien mengatakan bahwa ia biasa makan 4x sehari dengan 1 porsi.
Menunya seperti nasi, daging, sayur, dan makanan habis dalam 1 porsi. Pasien
biasa minum air putih ± 9 gelas/hari dan sering minum-minumanan yang
beralkohol. Berat badannya 55kg dan tinggi badannya 165cm.
2) Saat sakit 
Pasien mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia makan 3x
sehari 1 porsi dengan menu bubur dan sayur bening, tetapi masih bersisa, dan
biasa minum air putih ±5 gelas/hari. Berat badannya 50 kg dan tinggi
badannya 165 cm.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAB setiap pagi hari dengan bentuk
faces padat, warna feses kuning, bau khas feses, dan feses tidak bercampur
darah.

b) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia BAB ± 5x/hari dengan bentuk fases
encer, feses berwarna kuning, feses bercampur darah,terdapat sedikit lendir
dan berbau obat.
2) BAK
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAK secara normal dengan
karakteristik urin cair, warnanya kuning, bau khas urine, serta tidak
bercampur darah.
b) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia BAK ± 4 x/hari, dengan karakter
urinenya kuning pekat dan berbau obat.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum  
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total

2) Latihan
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia biasa melakukan aktivitas sehari-hari
seperti bekerja
b) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan  aktivitas seperti
sebelum sakit.

 
e. Pola kognitif dan Persepsi
Status mental pasien sadar, dapat berbicara dengan normal dan tidak ada
gangguan pada kemampuan membaca serta berinteraksinya, pendengaran dan
penglihatan pasien normal. Pasien mengatakan bahwa ia mengetahui penyakitnya.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
     Pasien mengatakan bahwa ia terganggu baik harga diri, konsep diri, ideal
diri, identitas diri, dan gambaran dirinya.
g. Pola Tidur dan Istirahat
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia sering tidur larut malam, biasanya tidur 8
jam sekitar dari pukul 01.00 Wib sampai dengan 09.00 Wib, ia tidur dengan
nyenyak.
2) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, biasanya ia
tidur pukul 20.00 Wib dan sering terbangun.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa dukungan keluarganya sangat berpengaruh
dalam proses penyembuhannya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai 1 orang anak laki-laki yang
masih bersekolah.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan bahwa ia tidak dapat makan dan minum-minuman
kesukaannya, ia hanya bisa menahan keinginannya tersebut, tetapi tidak sampai
membuatnya depresi hanya saja merasa sedih karena penyakitnya menggagalkan
semua rencana kegiatannya. Pasien memiliki keinginan keras untuk sembuh.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa ia beragama kristen dan biasanya
bersembahyang ke gereja pada hari-hari tertentu saja. Saat sakit ia biasa lebih
sering berdoa di tempat tidur saja.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemas
1) Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
2) GCS : verbal=5, Psikomotor = 6, Mata = 4
b. Tanda-tanda Vital
1) Nadi = 60 x/menit 
2) Suhu = 37̊C,
3) TD = 100/70 mmHg,

4) RR = 20 x/menit 
c. Keadaan fisik
1) Kepala  dan leher :
Bentuk kepala pasien normal simetris, tidak terlihat adanya alopesia,
warna rambut hitam, kebersihan cukup, tidah terdapat luka pada kulit kepala
dan wajah, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa. Alis dan mata terlihat
simetris, tidak terdapat udim palpebra, sklera aninterik, pupil isokor miosis,
konjungtiva anemis. Hidung simetris, tidak terlihat adanya serumen,
penyebaran silia merata, tidak teraba massa dan nyeri tekan pada sinus
frontalis, sinus etmoidalis, sinus spenoidalis, dan sinus masilaris. Telinga
simetris, tidak terlihat adanya serumen dan discart, tidak terlihat adanya
betelsains, tidak teraba massa dan nyeri tekan pada tragus, cartilago, dan
aurikul. Mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak terlihat adanya stomatitis.
Leher terlihat simetris, tidak terlihat adanya hiperpigmentasi, tidak terlihat
adanya lesi, tidak terlihat peningkatan JVP, tidak teraba massa pada kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe.
2) Dada  :
a) Paru
Bentuk paru terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim,
terlihat adanya tatto,tidak teraba massa dan nyeri tekan, terdengar suara
sonor pada ICS 2-8.
b) Jantung
Terlihat iktus kordis,terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler tidak
teraba massa dan nyeri tekan.

c) Payudara dan ketiak :


Bentuk payudara terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim,
tidak terlihat hiperpigmentasi, tidak teraba massa dan nyeri tekan.
d) Abdomen :
Tidak terlihat adanya hiperpigmentasi,tidak terlihat adanya lesi pada
abdomen. Terdengar gerakan peristaltik ±37 kali/menit. Terdapat nyeri
tekan pada abdomen. Terdengar suara pekak.
e) Genetalia : Tidak terkaji
f) Integumen :
Tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi,
terlihat adanya tatto di bagian tangan, kaki, dada dan punggung, kulit
terlihat kering dan turgor kulit tidak elastis.
g) Ekstremitas     :
(1) Atas
Tangan terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak
terlihat hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering,
terjadi refleks bisep, dan kekuatan otot 4.
(2) Bawah
Kaki terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak
terlihat hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering,
terjadi refleks babinskyn, terjadi refleks patela, dan kekuatan otot 4.
h) Neurologis      :
(1) Status mental da emosi :
Ekspresi wajah pasien tampak sedih dan kesal karena harus
bolak-balik toilet
(2) Pengkajian saraf kranial :
Semua saraf kranial yang mengatur panca indra pasien berfungsi
secara normal
(3) Pemeriksaan refleks :
Semua refleks pada pasien berfungsi secara normal

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan Hematologi rutin pada tanggal 3 Mei 2020
JUMLAH SEL HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
DARAH
Hemoglobin (HGB) -10,5 g/dl 13,0-18,0
Hematokrit (HTC) -31,8 % 40-52
Lekosit (WBC) 7,80 10^3/UL 3,8-10,6
Trombosit (PLT) 346 10^3/UL 150-440
Eritrosit (RBC) -3,64 10^3/UL 4,5-6,5
RDW 12,9 % 10-16
MPV -7,1 fL 7,2-11,1
PCT 0,2 % 0,2-0,5
MCV 87,4 fL 80-100
MCH 28,8 Pg 26-34
MCHC 33,0 Pg 32-36
Limfosit % 10,7 % 20-35
Monosit % 3,3 % 2-8
Gran % 86,0 % 50-80
Lymp # 0,80 10^3/UL 1-5
Monosit # 0,30 10^3/UL 0,1-1
Gran # 6,50 10^3/UL 2-8

Pemeriksaan pada tanggal 3 Mei 2020


NAMA HASIL NILAI SATUAN KET.
PEMERIKSAA RUJUKAN
N
FUNGSI HATI
Albumin 2,6* 3,4-4,8 g/dl
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 138 135-147 mmol/L
Kalium (K) 2,2* 3,5-5,0 mmol/L
Chloride (Cl) 9,8 98-106 mmol/L

b. Pemeriksaan radiologi : -
c. Hasil konsultasi : -
d. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain :-

B. ANALISA DATA
1. Tabel Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
.
1. DS : Kondisi menurun Kekurangan volume
1. Pasien mengatakan biasa cairan
minum air putih ±5 gelas/hari.
2. Pasien mengatakan bahwa ia
BAK ±4 x/hari, dengan
karakter urinenya kuning pekat
dan berbau obat.
DO :
1. Kulit pasien terlihat kering dan
turgor kulit tidak elastis
2. konjungtiva anemis
3. mukosa bibir kering
TD     = 100/70 mmHg
2. DS : Kondisi menurun Ketidakseimbangan
1. Pasien mengatakan bahwa nutrisi, kurang dari
nafsu makannnya menurun, ia kebutuhan tubuh
makan 3x sehari 1 porsi
dengan menu bubur dan sayur
bening, tetapi masih bersisa
2. Pasien mengatakan bahwa ia
BAB ± 5x/hari dengan bentuk
fases encer, feses berwarna
kuning, feses bercampur
darah,terdapat sedikit lendir 
dan berbau obat.
3. Pasien mengatakan berat
badannya 50kg dan tinggi
badannya 165cm
4. Pasien mengatakan sedikit
pusing
DO:
1. Konjungtiva anemis
2. Wajah pasien terlihat pucat
3. Pasien terlihat lemas
4. Mukosa bibir kering
3. DS : Nyeri abdomen Insomnia
1. Pasien mengatakan bahwa ia
tidak bisa tidur dengan
nyenyak, biasanya ia tidur
pukul 20.00 Wita dan sering
terbangun.
DO :
1. Wajah pasien terlihat pucat
2. Terlihat adanya lingkaran
hitam pada sekitar mata pasien

2. Tabel Daftar  Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan


Prioritas
NO TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd
JAM TERATASI
DITEMUKAN
1. 03-05-2020 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan 07-05-2020
Pkl. 20.00 Wib kehilangan cairan ditandai dengan pasien
mengatakan biasa minum air putih ±5 gelas/hari,
pasien mengatakan bahwa ia BAK ±4 x/hari,
dengan karakter urinenya kuning pekat dan berbau
obat, kulit pasien terlihat kering dan turgor kulit
tidak elastis, konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering, dan TD     = 100/70 mmHg
2. 04-05-2020 Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan 07-05-2020
Pkl. 11.00 tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mengabsorpsi nutrien ditandai dengan pasien
mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia
makan 3x sehari 1 porsi dengan menu bubur dan
sayur bening, tetapi masih bersisa, pasien
mengatakan bahwa ia BAB ± 5x/hari dengan
bentuk fases encer, feses berwarna kuning, feses
bercampur darah,terdapat sedikit lendir  dan berbau
obat, pasien mengatakan berat badannya 50kg dan
tinggi badannya 165cm, pasien mengatakan sedikit
pusing, konjungtiva terlihat anemis, wajah pasien
3.Rencana terlihat pucat, pasien terlihat lemas dan mukosa
bibir kering
3. 04-05-2020 Insimnia berhubungan dengan tidur terputus 07-05-2020
Pkl. 11.00 ditandai dengan pasien mengatakan bahwa ia tidak
bisa tidur dengan nyenyak, biasanya ia tidur pukul
20.00 Wita dan sering terbangun, wajah pasien
terlihat pucat, dan terlihat adanya lingkaran hitam
pada sekitar mata pasien.
Tindakan  Keperawatan
Hari/ No Rencana Perawatan Ttd
Tgl Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Senin, 1 Setelah diberikan 1. Kaji tanda vital, 1. Kekurangan / perpindahan
04-05- askep selama 3x24 contoh TD, frekuensi cairan meningkatkan frekuensi
2020 jam, diharapkan jantung, nadi, dan jantung, menurunkan TD, dan
volume cairan suhu (kesamaan dan mengurangi volume nadi.
pasien dapat volume 2. Penurunan curah jantung
kembali normal, 2. Catat perubahan mempengaruhi perfusi/ fungsi
dengan KH : mental, turgor kulit, serebral. Kekurangan cairan
1. Turgor kulit hidrasi, membrane juga dapat diidentifikasi
dapat kembali mukosa, dan dengan penurunan turgor kulit,
elastic kembali karaktersputum membrane mukosa kering, dan
dalam 3 detik 3. Ukur/hitung viskositas secret kental.
2. Mukosa bibir masukan, 3. Memberikan informasi tentang
lembab pengeluaran, dan status cairan umum.
3. Tidak terjadi keseimbangan Kecenderungan keseimbangan
dehidrasi cairan. Catat cairan negative dapat
4. TTV kehilangan tak menunjukan terjadinya deficit.
a. TD = 110/70 tampak. 4. Perubahan cepat menunjukkan
mmHg 4. Timbang berat badan gangguan dalam air tubuh
b. S    = 36-37 ̊C 5. Kaji tanda vital, total
c. N = 60- contoh TD, frekuensi 5. Untuk membedakan TTV
90 x/menit jantung, nadi, dan normal klien dengan keadaan
d. RR = 12-20 suhu pada saat sakit.
x/menit 6. Berikan cairan IV 6. Memperbaiki/mempertahanka
dalam observasi n volume sirkulasi dan
ketat dengan alat tekanan
control sesuai osmotic. Catatan meskipun
indikasi kekurangan cairan, pemberian
7. Awasi/ganti dapat mengakibatkan
elektrolit sesuai peningkatan kongesti paru,
indikasi pengaruh negative fungsi
pernafasan
7. Elektrolit khususnyakalium
dan natrium mungkin
menurun sebagai akibat terapi
diuretic
Senin, 2. Setelah diberikan 1. Buat jadwal masukan 1. Setelah tindakan pembagian,
04-05- askep selama 3x24 tiap jam. Anjurkan kapasitas gaster menurun
2020 jam, diharapkan mengukur cairan/ kurang lebih 50 ml, sehingga
asupan makanan makanan dan perlu makan sering
pasien dapat minuman sedikit 2. Pengawasan kehilangan dan
kembali normal, demi sedikit atau alat pengkajian kebutuhan
dengan KH : makan dengan nutrisi/ keefektifan terapi
a. Nafsu makan perlahan 3. Makan berlebihan dapat
kembali 2. Timbang berat badan menyebabkan mual/muntah
normal 3. Tekankan pentingnya atau kerusakan operasi
b. Karakteristik menyadari kenyang pembagian
feses dapat dan menghentikan 4. Menurunkan kemungkinan
kembali masukan aspirasi
normal 4. Beritahu pasien 5. Dapat meningkatkan masukan,
c. Tubuh pasien untuk duduk saat meningkatkan rasa
dapat kembali makan/ minum berpartisipasi/ control
sehat 5. Diskusikan yang 6. Untuk membedakan TTV
d. BB pasien dari disukai pasien dan normal klien dengan keadaan
50kg  menjadi masukan dalam diet pada saat sakit.
53kg. murni 7. Perlu bantuan dalam
6. Kaji tanda vital, TD, perencanaan diet yang
frekuensi jantung, memenuhi kebutuhan nutrisi
nadi, dan suhu 8. Tambahan dapat diperlukan
7. Rujuk ke ahli gizi untuk mencegah anemia
8. Berikan tambahan karena gangguan absorpsi.
vitamin B12 injeksi, Peningkatan motilitas usus
folat, dan kalsium setelah prosedur bypass
sesuai indikasi merendahkan kadar kalsium
dan meningkatkan absorpsi
oksalat, dimana dapat
menimbulkan pembentukan
batu urine.
Senin, 3. Setelah diberikan 1. Batasi masukan 1. Kafein dapat memperlambat
04-05- askep selama 3x24 makanan/ minuman pasien untuk tidur dan
2020 jam diharapkan mengandung kafein mempengaruhi tidur tahap
pola tidur pasien 2. Dukung kelanjutan REM, mengakibatkan pasien
dapat kembali kebiasaan ritual tidak merasa segar saat
normal, dengan sebelum tidur bangun.
KH: 3. Pastikan kebiasaan 2. Meningkatkan relaksasi dan
a. Pasien dapat defekasi pasien dan kesiapan untuk tidur
tidur dengan gaya hidup 3. Membantu dalam
nyenyak sebelumnya. pembentukkan jadwal irigasi
b. Tidak terlihat 4. Tinjau ulang pola efekttif  untuk pasien
lingkaran hitam diet dan jumlah/ tipe kolostomi
pada mata masukan cairan 4. Masukan adekuat dari serat
c. Pasien tidak 5. Libatkan pasien dan makanan kasar
terjaga dalam perawatan memberikan bulk, dan cairan
ostomi secara adalah factor penting dalam
bertahap penentuankriteria feses.
6. Berikan analgesic, 5. Rehabilitasi dapat
sedative saat tidur dipermudah dengan
sesuai indikasi mendorong pasien mandiri
dan terkontrol
6. Nyeri mempengaruhi pasien
untuk jatuh/tertidur
4. Implementasi Keperawatan
Hari/ No. Dx Ttd
Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
Senin, 3 Mengganti alat tenun DS : pasien mengatakan
04-05-2020 bersedia diganti alat tenunnya
Pkl. DO : tempat tidur pasien
07.00 Wib terlihat lebih bersih
1,2 Menimbang berat badan pasien DS: Pasien mengatakan 
Pkl.
bersedia diukur berat badannya
08.15 Wib
DO: BB pasien 50kg
1,2 Memberikan cairan IV RL DS: Pasien mengatakan
Pkl.
bersedia dipakaikan infus
08.15 Wib
DO: obat dimasukkan melalui
injeksi dan tidak terlihat
adanya reaksi alergi.
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
forte, trans fector, govasol obat
Pkl. DO: obat diberikan secara oral
08.15 Wib 1,2 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan lemas
dan nyeri saat menelan

Pkl. DO:

11.00 Wib Nadi  = 80 


Suhu  = 37 ̊C
TD     = 110/70 mmHg,

RR     = 20 
1,2 Menanyakan asupan makanan/ DS : pasien mengatakan tidak
Pkl. minuman nafsu makan
16.10 Wib DO : makanan pasien terlihat
masih tersisa

1,2 Memberikan obat oral DS: pasien bersedia diberikan


Pkl.
obat
16.10 Wib
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi
Pkl. 1,2 Memberikan obat oral DS: pasien bersedia diberikan
22.00 Wib
obat
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi
Selasa, 1,2 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan lemas,
05-05-2020 nafsu makan menurun
Pkl. DO:
05.00 Wib Nadi  = 80 
Suhu  = 38,3 ̊C
TD     = 110/70 mmHg

RR     = 20 
3 Memandikan pasien DS : pasien menolak untuk
Pkl.
dimandikan
05.15 Wib
DO: pasien dimandikan oleh
keluarganya
3 Mengganti alat tenun DS : pasien mengatakan lebih
Pkl. nyaman
07.05 Wib DO : tempat tidur pasien
terlihat lebih bersih
1,2 Mengganti cairan infuse DS : pasien bersedia diganti

Pkl. infusnya

08.15 Wib DO : Infus berjalan dengan


lancar

1,2 Memberikan obat tri mexol forte, DS: pasien bersedia diberikan
Pkl.
trans fector, govasol, ripal bumin obat
08.15Wib
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi

1,2 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan lemas


Pkl. DO:
11.00 Wib
Nadi  = 80 
Suhu  = 37,3 ̊C
TD     = 110/70 mmHg

RR     = 20 
1,2 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan
pusing dan enek di ulu hati
DO:

Nadi  = 80 
Suhu  = 36,7 ̊C
TD     = 110/70  mmHg

RR     = 20 
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
forte obat
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi
1,2 Mengganti cairan infuse DS : pasien bersedia diganti
Pkl.
infusnya
16.05 Wib
DO : Infus berjalan dengan
lancar
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
forte, trans fector, , ripal bumin obat
DO: obat diberikan secara oral

Pkl.
Rabu, 1,2 Mengkaji TTV DS: pasien mengatakan masih
06-05-2020 lemas
Pkl. DO:
05.00 Wib Nadi  = 80 
Suhu  = 36,7 ̊C
TD     = 110/70 mmHg

RR     = 20 

3 Memandikan pasien DS : pasien menolak untuk


Pkl.
dimandikan
05.20 Wib
DO: pasien dimandikan oleh
keluarganya

3 Mengganti alat tenun DS : pasien mengatakan lebih


nyaman dan dapat tidur dengan
Pkl. nyenyak
07.15 Wib DO : tempat tidur pasien
terlihat lebih bersih
dan lingkaran hitam pada mata
terlihat berkurang
Pkl. 1,2 Mengganti cairan infuse DS : pasien bersedia diganti

10.15 Wib infusnya

Pkl. DO : Infus berjalan dengan

10.15 Wib lancar


1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
forte, trans fector, , ripal bumin, obat
Pkl.
govasol DO: tidak terlihat adanya
11.15 Wib
reaksi alergi
1,2 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan sudah
tidak pusing
DO:
Nadi  = 80 
Suhu  = 37, ̊C
Pkl. TD     = 110/70 mmHg
16.15 Wib RR     = 20 
1,2 Mengkaji TTV DS : Pasien mengatakan
minumnya ± 7 gelas /hari
DO : mukosa bibir terlihat
kering, turgor kulit tidak
elastic, TTV-nya :

Nadi  = 80 
Pkl. Suhu  = 36,7 ̊C
17.15 Wib
TD     =  mmHg

Pkl. RR     = 20 
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
17.15 Wib
forte, trans fector, , ripal bumin obat
DO: tidak terlihat adanya
Pkl.
reaksi alergi
17.15 Wib 1,2 Menanyakan asupan makanan/ DS : pasien mengatakan nafsu
minuman makan menurun
DO : makanan pasien terlihat
masih bersisa
1,2 Mengganti cairan infuse DS : pasien bersedia diganti
infusnya
DO : Infus berjalan dengan
lancer
Pkl.
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
22.15 Wib
forte obat
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi

5. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl No
No Evaluasi TTd
Jam Dx
1. Kamis, 1. 1. Pasien mengatakan minumnya ± 7 gelas /hari
07-05-2020 2. mukosa bibir terlihat kering, turgor kulit tidak elastic
Pkl 16.15 TTV :
Wib a. Nadi  = 80 x/menit
b. Suhu  = 36,7 ̊C
c. TD     = 110/70 mmHg
d. RR     = 20 x/menit

3. masalah teratasi sebagian


4. lanjutkan intervensi
a. Memberikan minum seperti air putih
b. Mengkaji TTV

2. Kamis, 2. 1. Pasien mengatakan nafsu makannya menurun


07-05-2020 2. makanan pasien terlihat masih bersisa
Pkl 17.15 3. Masalah teratasi sebagian
Wib 4. lanjutkan intervensi
a. Menganjurkan makan dengan perlahan
b. Mengkaji karakteristik feses pasien
c. Menimbang berat badan pasien
3. Kamis, 3. 1. pasien mengatakan lebih nyaman dan dapat tidur dengan
07-05-2020 nyenyak
Pkl 07.15 2. tempat tidur pasien terlihat lebih bersih  dan lingkaran hitam
Wib pada mata terlihat berkurang
3. Masalah sudah teratasi
4. Pertahankan kondisi

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diare merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami
defekasi berupa feses cair atau feses tidak berbentuk dalam frekuensi yang sering
(Lynda Juall, 2012). Diare adalah pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk
(NANDA, 2012).
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa diare merupakan
situasi dimana seorang individu mengalami sensasi rasa sakit perut seperti melilit atau
mulas kemudian defekasi berupa feses yang encer atau lunak dan tidak berbentuk
serta dikeluarkan secara terus- menerus dengan frekuensi lebih dari 3 kali.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta : Salemba Medika.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : EGC.
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.
Herlman, T. Heather.2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai