Dosen Pembimbing :
Kelompok:
Salma 18172080P
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan pada Pasien Dengan Gangguan Kebutuhan Cairan
Dan Elektrolit : Diare Akut)” Tanpa ridho-Nya mungkin kami tidak dapat
menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui gangguan gaya
hidup dan menambah ilmu pengetahuan. Makalah ini disusun oleh penyusun
dengan sebenar-benarnya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan II dan teman-teman yang
telah membantu penyusun sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kritik yang
dapat membangun dari para pembaca sangat diharapkan penyusun. Terima kasih.
Penyusun
BAB I
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 33 Tahun
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Peunayong
Tanggal Masuk : 03 Mei 2020
Tanggal Pengkajian : 03 Mei 2020
No. Register :
Diagnosa Medis : Diare Akut
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat masuk rumah sakit dan saat ini)
Pada saat MRS dan pengkajian, pasien mengeluh lemas di seluruh badannya.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Sekitar 2 bulan yang lalu pasien mengalami diare dan dibawa ke dokter
lalu diberi obat dan injeksi, namun tidak sembuh-sembuh. Kemudian keluarga
mencoba pengobatan non-medis, dan dikatanya pasien terkena penyakit magic,
namun tidak sembuh juga. Setelah beberapa minggu kondisi pasien semakin
memburuk, sehingga istri pasien membawa pasien ke RS pada tanggal 03 Mei
2020, pada pukul 20.00 Wib. Sesampainya di RS pasien langsung dirujuk ke
IGD, keadaan pasien saat itu lemes, pusing, dan enek di bagian ulu hati,
sehinggga perawat memberikan tindakan medis seperti memasang infus,
mengukur TTV dan akhirnya dibawa ke ruang rawat inap lantai 2 RS.Ganesha.
Pada saat pengkajian pasien mengeluh masih sedikit pusing, enek di
ulu hati serta saat BAB fesesnya masih encer dan bercampur darah .
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Hal yang pertama dilakukan keluarga pasien adalah membawa pasien
berobat ke dokter.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan bahwa ia pernah mengalami penyakit seperti batuk,
pilek, dan demam.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.
3) Alergi
Pasien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
obat-obatan ataupun makanan
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan minum kopi 3xsehari,
minum alkohol hampir setiap hari dan dimulai sejak SMA, serta kebiasaan
merokok 7 batang per hari.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa ia maupun keluarganya tidak mempunyai
riwayat penyakit keluarga ataupun keturunan, seperti DM, asma, penyakit
jantung, maupun hipertensi.
d. Diagnosa Medis dan therapy
1) Diagnose medis : Diare Akut
2) Therapy
JENIS NAMA OBAT DOSIS RUTE
Injeksi IVFD RL+kCl IA 20 tpm Intravena
Injeksi Levolin 1x1 fls Intravena
Tablet Tri mexol forte 3x1 mg Oral
Tablet Trans fector 3x2 mg Oral
Tablet Govasol 1x1 mg Oral
Tablet Ripal bumin 3x2 mg Oral
b) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia BAB ± 5x/hari dengan bentuk fases
encer, feses berwarna kuning, feses bercampur darah,terdapat sedikit lendir
dan berbau obat.
2) BAK
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAK secara normal dengan
karakteristik urin cair, warnanya kuning, bau khas urine, serta tidak
bercampur darah.
b) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia BAK ± 4 x/hari, dengan karakter
urinenya kuning pekat dan berbau obat.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
2) Latihan
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia biasa melakukan aktivitas sehari-hari
seperti bekerja
b) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan aktivitas seperti
sebelum sakit.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Status mental pasien sadar, dapat berbicara dengan normal dan tidak ada
gangguan pada kemampuan membaca serta berinteraksinya, pendengaran dan
penglihatan pasien normal. Pasien mengatakan bahwa ia mengetahui penyakitnya.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan bahwa ia terganggu baik harga diri, konsep diri, ideal
diri, identitas diri, dan gambaran dirinya.
g. Pola Tidur dan Istirahat
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia sering tidur larut malam, biasanya tidur 8
jam sekitar dari pukul 01.00 Wib sampai dengan 09.00 Wib, ia tidur dengan
nyenyak.
2) Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, biasanya ia
tidur pukul 20.00 Wib dan sering terbangun.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa dukungan keluarganya sangat berpengaruh
dalam proses penyembuhannya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai 1 orang anak laki-laki yang
masih bersekolah.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan bahwa ia tidak dapat makan dan minum-minuman
kesukaannya, ia hanya bisa menahan keinginannya tersebut, tetapi tidak sampai
membuatnya depresi hanya saja merasa sedih karena penyakitnya menggagalkan
semua rencana kegiatannya. Pasien memiliki keinginan keras untuk sembuh.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa ia beragama kristen dan biasanya
bersembahyang ke gereja pada hari-hari tertentu saja. Saat sakit ia biasa lebih
sering berdoa di tempat tidur saja.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemas
1) Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
2) GCS : verbal=5, Psikomotor = 6, Mata = 4
b. Tanda-tanda Vital
1) Nadi = 60 x/menit
2) Suhu = 37̊C,
3) TD = 100/70 mmHg,
4) RR = 20 x/menit
c. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher :
Bentuk kepala pasien normal simetris, tidak terlihat adanya alopesia,
warna rambut hitam, kebersihan cukup, tidah terdapat luka pada kulit kepala
dan wajah, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa. Alis dan mata terlihat
simetris, tidak terdapat udim palpebra, sklera aninterik, pupil isokor miosis,
konjungtiva anemis. Hidung simetris, tidak terlihat adanya serumen,
penyebaran silia merata, tidak teraba massa dan nyeri tekan pada sinus
frontalis, sinus etmoidalis, sinus spenoidalis, dan sinus masilaris. Telinga
simetris, tidak terlihat adanya serumen dan discart, tidak terlihat adanya
betelsains, tidak teraba massa dan nyeri tekan pada tragus, cartilago, dan
aurikul. Mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak terlihat adanya stomatitis.
Leher terlihat simetris, tidak terlihat adanya hiperpigmentasi, tidak terlihat
adanya lesi, tidak terlihat peningkatan JVP, tidak teraba massa pada kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe.
2) Dada :
a) Paru
Bentuk paru terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim,
terlihat adanya tatto,tidak teraba massa dan nyeri tekan, terdengar suara
sonor pada ICS 2-8.
b) Jantung
Terlihat iktus kordis,terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler tidak
teraba massa dan nyeri tekan.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan Hematologi rutin pada tanggal 3 Mei 2020
JUMLAH SEL HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
DARAH
Hemoglobin (HGB) -10,5 g/dl 13,0-18,0
Hematokrit (HTC) -31,8 % 40-52
Lekosit (WBC) 7,80 10^3/UL 3,8-10,6
Trombosit (PLT) 346 10^3/UL 150-440
Eritrosit (RBC) -3,64 10^3/UL 4,5-6,5
RDW 12,9 % 10-16
MPV -7,1 fL 7,2-11,1
PCT 0,2 % 0,2-0,5
MCV 87,4 fL 80-100
MCH 28,8 Pg 26-34
MCHC 33,0 Pg 32-36
Limfosit % 10,7 % 20-35
Monosit % 3,3 % 2-8
Gran % 86,0 % 50-80
Lymp # 0,80 10^3/UL 1-5
Monosit # 0,30 10^3/UL 0,1-1
Gran # 6,50 10^3/UL 2-8
b. Pemeriksaan radiologi : -
c. Hasil konsultasi : -
d. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain :-
B. ANALISA DATA
1. Tabel Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
.
1. DS : Kondisi menurun Kekurangan volume
1. Pasien mengatakan biasa cairan
minum air putih ±5 gelas/hari.
2. Pasien mengatakan bahwa ia
BAK ±4 x/hari, dengan
karakter urinenya kuning pekat
dan berbau obat.
DO :
1. Kulit pasien terlihat kering dan
turgor kulit tidak elastis
2. konjungtiva anemis
3. mukosa bibir kering
TD = 100/70 mmHg
2. DS : Kondisi menurun Ketidakseimbangan
1. Pasien mengatakan bahwa nutrisi, kurang dari
nafsu makannnya menurun, ia kebutuhan tubuh
makan 3x sehari 1 porsi
dengan menu bubur dan sayur
bening, tetapi masih bersisa
2. Pasien mengatakan bahwa ia
BAB ± 5x/hari dengan bentuk
fases encer, feses berwarna
kuning, feses bercampur
darah,terdapat sedikit lendir
dan berbau obat.
3. Pasien mengatakan berat
badannya 50kg dan tinggi
badannya 165cm
4. Pasien mengatakan sedikit
pusing
DO:
1. Konjungtiva anemis
2. Wajah pasien terlihat pucat
3. Pasien terlihat lemas
4. Mukosa bibir kering
3. DS : Nyeri abdomen Insomnia
1. Pasien mengatakan bahwa ia
tidak bisa tidur dengan
nyenyak, biasanya ia tidur
pukul 20.00 Wita dan sering
terbangun.
DO :
1. Wajah pasien terlihat pucat
2. Terlihat adanya lingkaran
hitam pada sekitar mata pasien
Pkl. DO:
RR = 20
1,2 Menanyakan asupan makanan/ DS : pasien mengatakan tidak
Pkl. minuman nafsu makan
16.10 Wib DO : makanan pasien terlihat
masih tersisa
RR = 20
3 Memandikan pasien DS : pasien menolak untuk
Pkl.
dimandikan
05.15 Wib
DO: pasien dimandikan oleh
keluarganya
3 Mengganti alat tenun DS : pasien mengatakan lebih
Pkl. nyaman
07.05 Wib DO : tempat tidur pasien
terlihat lebih bersih
1,2 Mengganti cairan infuse DS : pasien bersedia diganti
Pkl. infusnya
1,2 Memberikan obat tri mexol forte, DS: pasien bersedia diberikan
Pkl.
trans fector, govasol, ripal bumin obat
08.15Wib
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi
RR = 20
1,2 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan
pusing dan enek di ulu hati
DO:
Nadi = 80
Suhu = 36,7 ̊C
TD = 110/70 mmHg
RR = 20
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
forte obat
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi
1,2 Mengganti cairan infuse DS : pasien bersedia diganti
Pkl.
infusnya
16.05 Wib
DO : Infus berjalan dengan
lancar
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
forte, trans fector, , ripal bumin obat
DO: obat diberikan secara oral
Pkl.
Rabu, 1,2 Mengkaji TTV DS: pasien mengatakan masih
06-05-2020 lemas
Pkl. DO:
05.00 Wib Nadi = 80
Suhu = 36,7 ̊C
TD = 110/70 mmHg
RR = 20
Nadi = 80
Pkl. Suhu = 36,7 ̊C
17.15 Wib
TD = mmHg
Pkl. RR = 20
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
17.15 Wib
forte, trans fector, , ripal bumin obat
DO: tidak terlihat adanya
Pkl.
reaksi alergi
17.15 Wib 1,2 Menanyakan asupan makanan/ DS : pasien mengatakan nafsu
minuman makan menurun
DO : makanan pasien terlihat
masih bersisa
1,2 Mengganti cairan infuse DS : pasien bersedia diganti
infusnya
DO : Infus berjalan dengan
lancer
Pkl.
1,2 Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
22.15 Wib
forte obat
DO: tidak terlihat adanya
reaksi alergi
5. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl No
No Evaluasi TTd
Jam Dx
1. Kamis, 1. 1. Pasien mengatakan minumnya ± 7 gelas /hari
07-05-2020 2. mukosa bibir terlihat kering, turgor kulit tidak elastic
Pkl 16.15 TTV :
Wib a. Nadi = 80 x/menit
b. Suhu = 36,7 ̊C
c. TD = 110/70 mmHg
d. RR = 20 x/menit
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diare merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami
defekasi berupa feses cair atau feses tidak berbentuk dalam frekuensi yang sering
(Lynda Juall, 2012). Diare adalah pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk
(NANDA, 2012).
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa diare merupakan
situasi dimana seorang individu mengalami sensasi rasa sakit perut seperti melilit atau
mulas kemudian defekasi berupa feses yang encer atau lunak dan tidak berbentuk
serta dikeluarkan secara terus- menerus dengan frekuensi lebih dari 3 kali.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta : Salemba Medika.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : EGC.
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.
Herlman, T. Heather.2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.