Anda di halaman 1dari 4

Nama : Risda Aulia

NIM : 1902113080

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Eka Hariyani, SE.,M.Ak.,Ak.CA

Semester/Jurusan : 3 / Akuntansi

Hari/Tanggal : Senin, 8 Juni 2020

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2019/2020

E-Commerce ditengah Pandemi COVID-19

E-commerce merupakan salah satu sektor bisnis yang mengalami peningkatan di tengah pandemi
ini, terutama ritel dan grosir. Pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
mengharuskan masyarakat melakukan pembatasan aktivitas di luar rumah, sehingga
menyebabkan kebiasaan berbelanja pun berubah menjadi pemesanan lewat aplikasi.

Sebelum toko-toko yang menjual barang non-pokok ditutup, sudah banyak masyarakat yang
lebih memilih untuk belanja online seiring dengan peningkatan jumlah kasus Covid-19.
Bukalapak – salah satu dari lima perusahaan startup unicorn di Indonesia yang memiliki valuasi
mencapai US$1 miliar – memperluas pilihan produk sembako selama beberapa minggu terakhir
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berdiam di rumah.

“Perusahaan membukukan kenaikan transaksi pada platform e-commerce serta bertambahnya


pengguna baru karena adanya pergeseran model bisnis UMKM dan perubahan perilaku
konsumsi, ”ujar Fajrin Rasyid, Co-founder and President Director Bukalapak.

Secara terpisah, Blibli mengungkapkan bahwa penjualan produk sembako, pembersih, sanitasi,
masker kesehatan, dan vitamin mengalami peningkatan selama beberapa minggu terakhir.
Perusahaan e-commerce tersebut juga membukukan peningkatan permintaan terhadap peralatan
memasak, video game, dan peralatan olahraga karena masyarakat Indonesia mulai menyesuaikan
diri untuk menghabiskan waktu di rumah.

Sebaliknya, permintaan terhadap produk smartphone, otomotif, sepatu, pakaian formal, dan tiket
liburan semakin turun karena keadaan perekonomian yang tidak menentu serta kekhawatiran
kesehatan sehingga masyarakat mulai mengurangi konsumsi yang tidak terlalu dibutuhkan.

E-commerce sebenarnya sudah mampu menarik banyak konsumen di Indonesia bahkan sebelum
terjadinya wabah Covid-19. E-commerce juga merupakan salah satu pendorong utama yang
menjadikan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Dengan semakin banyaknya toko retail dan konsumen yang terpaksa beralih ke e-commerce,
pertumbuhannya dapat ditingkatkan lebih jauh.

Sebelum Covid-19, e-commerce hanyalah sebuah pilihan. Namun untuk sekarang, penting sekali
bagi toko retail dan produsen untuk menjual produk melalui platform e-commerce agar mampu
mempertahankan bisnis mereka. Hal ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif
karena konsumen akan semakin terbiasa berbelanja secara online.

Sementara itu, perubahan dinamika pasar yang disebabkan oleh pandemi juga menciptakan
peluang bagi layanan pengiriman makanan online. Pemimpin pasar seperti Go-Food dan Grab
Food – yang dapat diakses melalui Go-Jek dan Grab – telah menerapkan mekanisme pengiriman
tanpa kontak dan prosedur kebersihan yang ketat untuk terus melayani konsumen.
Pelaku industri mengatakan bahwa pasar pengiriman makanan di Indonesia berpotensi
meningkat dua kali lipat pada tahun 2020 akibat dari wabah Covid-19.

Pesatnya laju pertumbuhan e-commerce didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat
selama penyebaran virus corona berlangsung. Dengan adanya pembatasan mobilisasi,
masyarakat terpaksa mengalihkan belanjanya melalui platform-platform online.

Bahkan menurut ahli, tren belanja lewat e-commerce ini tidak akan turun meski virus corona
mereda. Sebab, saat ini, masyarakat telah mulai terbiasa dengan platform belanja online yang
lebih efektif.

Ke depan pun, riset memperkirakan pertumbuhan belanja online tidak hanya terjadi di platform
e-commerce. Di pasar-pasar induk nantinya pedagang juga akan membuka order online.
Sebagaian besar mengawalinya dengan messenger dulu.

Dalam riset berjudul “e-Conomy SEA 2019 yang dilansir Google, Temasek dan Brain &
Company menaksir potensi ekonomi digital Tanah Air memang tinggi. Riset itu menunjukkan
potensi ekonomi digital Indonesia bakal menyentuh US$ 133 miliar atau Rp 1.862 triliun pada
2025 mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

https://katadata.co.id/infografik/2020/05/20/e-commerce-tumbuh-di-tengah-pandemi-covid-19

https://www.industry.co.id/read/64637/selama-pandemi-covid-19-bisnis-e-commerce-tingkatkan-
perekonomian-nasional

https://bisnis.tempo.co/read/1335480/pandemi-corona-e-commerce-diproyeksikan-tumbuh-dobel-digit

Anda mungkin juga menyukai