12 – 18 AGUSTUS 2020
KELOMPOK 1
TAHUN AKADEMIK
2019-2020
12 – 18 AGUSTUS 2020
KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang
Toa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar” dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi syafaat dan pembawa
kabar gembira.
dalam menyelesaikan laporan ini. Dimana Makalah ini penulis menajukan laporan ini
untuk memenuhi tugas stase komunitas. Penulis telah berusaha sangat maksimal untuk
memberikan yang terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam usaha menyelesaikan penulisan laporan ini tentu telah melibatkan banyak
pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan konstitusi yang
positif demi terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan laporan ini mendapatkan sebaik-baik pahala dari Allah SWT.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberikan tambahan wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan pedoman dan dapat dijadikan referensi.
Penulis
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang
maka terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat
dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya
UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban
untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan,
antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi
menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan
keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat
kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi NersStikes
Komunitas Di Dusun Kampung Tangnga Desa Aeng Toa Kecamatan Galesong Utara
Kabupaten Takalar.
komunitas karena merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan
Keperawatan Komunitas pada Program Profesi Ners Stikes Gunung Sari Makassar
disamping itu pula untuk melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat pada
tentang pola hidup sehat dari tidak tahu menjadi tahu, dan juga memberikan
dengan kesehatan lingkungan yang tidak sehat, penyakit infeksi yang dapat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Takalar.
Takalar.
Kabupaten Takalar.
Takalar.
Takalar.
2. Waktu
Aeng Toa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar dimulai pada tanggal
12 – 18 Agustus 2020.
3. Tempat Praktik
BAB II
LANDASAN TEORI
Keperawatan Komunitas
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang
kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
kemandirian pasien/klien.
secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
kelompoknya sendiri.
adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas
berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan
kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada
pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma.
Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan
a. Upaya Promotif
2) Peningkatan gizi
5) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
rumah
c. Upaya Kuratif
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan
nifas
d. Upaya Rehabilitatif
e. Upaya Resosialitatif
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh
semua orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkelanjutan.
berkesinambungan.
berikut:
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang
meningkatkan kesehatannya
dirinya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Puskesmas
c. Fungsi
serta masyarakat
penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988)
a. Tingkat Individu
masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di
b. Tingkat Keluarga
belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan
atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik) Keluarga dengan
resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi,
seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi
Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan,
neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan
c. Tingkat Komunitas
b. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan
menggunakan birokrasi
c. Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau
penataran.
4) Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga
prinsip, yaitu:
a. Kemanfaatan
b. Kerjasama
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
(Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
d. Keadilan
2005).
e. Otonomi
diantaranya adalah:
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan
(Mubarak, 2005).
f. Sebagai kolaborator
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
kesehatan.
Leader)
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya
K. Kondisi Kesehatan
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan
Mandle. 1994):
yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan
wilayah.
Dengan
dan gejalanya yaitu : kulit timbul bercak-bercak merah dan terasa gatal.
2) Amandel
gejalanya meliputi : sakit pada daerah tenggorokan pada waktu menelan makanan,
demam, menggigil, bengkak, dan timbul bengkak dan bercak merah pada kedua
3) Anemia
Gejala dari penyakit anaemia yaitu : kulit, bibir, lidah, kuku dan kelopak dalam mata
pucat, mudah lelah, lesu, pusing, mudah pingsan, sesak nafas terutama setelah
berolahraga dan denyut jantung cepat dan penyebabnya adalah kurang zat besi dan
4) Asam Urat
Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang
dari arkritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium
urat yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam urat
5) Asma
seperti pedas, asam, manis, asin, dingin, bergetah dan panas, udara kotor,
bulu dan kotoran dari hewan peliharaan (kucing, anjing, unggas, dll.)
6) Batuk
asing selain udara yang masuk. Gejala : tenggorokan sakit terasa gatal.
infeksi atau masuknya benda asing seperti debu, asap atau cairan makanan
7) Diare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali sehari. Gejala : frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali
sehari, kotoran encer dan banyak air, sakit atau kejang perut disertai demam
Dispensia (maag) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau
rasa sakit atau rasa terbakar di perut. Gejala : rasa mual, melilit, keluar cairan
sering menunda makan pada saat jam makan, kurang makan sayur dan buah
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Data Demografi
tanggal 12 – 18 Agustus 2020 yang dilakukan oleh mahasiswa program Profesi Ners
Stikes Guung Sari Makassar sebanyak 4 orang. Dusun kampung Tangga termasuk
dalam wilayah Desa Aeng Toa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar yang
terdiri dari 4 dusun, yaitu : dusun kampung Tangnga, dusun Aeng toa, dusun
Pa’batangan, dusun Sari Bangga. Dusun Kampung Tangga terdiri dari 216 kk, dan
pada masyarakat.
Tangnga di desa Aeng Toa terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi survey
penyukuhan yang melibakan kepala dusun, kepala desa, dan beberapa masyarakat.
Kegiatan keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan
evaluasi.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Kampung Tangnga Desa Aeng Toa, Kec. Galesong utara Kab, Takalar.
b. Persiapan Teknis
Lingkungan dusun Kampung Tangnga Desa Aeng Toa Kec. Galesong Utara
Kab. Takalar.
2. Pelaksanaan
evaluasi.
a. Pengkajian
1) Pengumpulan data
sore).
Setelah pengumpulan data dilakukan, maka data tersebut akan ditabulasi dalam
bentuk tabel.
I. Data Demografi
Tabel 1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 3
Distribusi KK Berdasarkan Agama
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Agama Frequency Percent
1 Islam 231 100%
2 Kristen 0 0%
Jumlah 231 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 3diatas bahwa dari 63 kk penduduk di wilayah Dusun Kampung
Tangnga yang didata semua beragama islam yaitu 231 orang (100%).
Tabel 4
Distribusi KK Berdasarkan Pendidikan
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Tingkat pendidikan Frequency Percent
1 Tidak sekolah 40% 17.3%
2 TK 7 3.0%
3 SD 110 47.7%
4 SLTP 39 16.9%
5 SMA 34 14.7%
6 AK/PT 1 0.4%
Jumlah 231 100%
Tabel 5
Distribusi KK Berdasarkan pekerjaan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dari 231 orang dari 63 KK yang
didata sebagian besar penduduk di Dusun Kampung Tangnga adalah pelajar dan
tidak ada yang bekerja sebagai PNS. Hal ini sangat mempengaruhi sumber
pendapatan para penduduk.
Tabel 6
Distribusi KK Berdasarkan Keadaan Fisik
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 7
Distribusi KK Berdasarkan Data Ekonomi
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Data Ekonomi Frequency Percent
1 Penghasilan <1.ooo.ooo 25 40%
2 Penghasilan <1.ooo.ooo – 3.000.000 38 60%
3 Penghasilan >3.000.000 0 0%
Jumlah 63 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan bahwa dari 63 KK yang
didata,sebanyak 38 orang (60%) rata –rata penghasilan penduduk di Dusun
Kampung Tangnga yaitu <1.ooo.ooo – 3.000.000.
Tabel 9
Distribusi KK Berdasarkan Tipe Rumah
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Tipe Rumah Frequency Percent
1 Permanen 37 72,5%
2 Semi permanen 11 17.4%
3 Tidak permanen 3 4.8%
Jumlah 51 100 %
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 9 diatas menunjukkan bahwa dari 63 KK yang diadata sebagian besar
Kepala Keluarga di Dusun Kampung Tangga memiliki Rumah permanen sebanyak 37
(72,5%) KK dan semi pemanen 11 (17.4) KK dan tidak permanen sebanyak 3 (4.8%)
Tabel 10
Distribusi KK Berdasarkan Lantai
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 11
Distribusi KK Berdasarkan Jendela Setiap Kamar
Dusun Kampung Tangnga 2020
Jumlah 51 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 11 diatas menunjukkan dari 51 rumah dari 63 KK yang didata bahwa
rumah yang memiliki jendela setiap kamar sebanyak 20 (39.2%) dan rumah yang tidak
memiliki jendela setiap kamar sebanyak 31 (60.8%). Hal ini menunjukkan bahwa masih
banyak rumah penduduk di Dusung Kampug Tangga yang belum memenuhi syarat
rumah sehat.
Tabel 12
Distribusi KK Berdasarkan Jendela Setiap Rumah
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 13
Distribusi KK Berdasarkan di Buka Setiap Hari
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 13 diatas menunjukkan dari 51 rumah dari 63 KK yang didata bahwa
rumah yang memiliki jendela setiap hari di buka sebanyak 21 (41,1%) dan jendela
rumah yang tidak di buka setiap hari sebanyak 30 (58,9). Hal ini menunjukkan bahwa
perilaku hidup sehat penduduk di Dusung Kampug Tangga masih kurang baik.
Tabel 14
Distribusi KK Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 15
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Tetangga
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 16
Distribusi KK Berdasarkan Halaman Di Sekitar Rumah
Tabel 17
Distribusi KK Berdasarkan Lokasi Halaman Rumah
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 18
Distribusi KK Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Pemanfaatan Pekarangan Frequency Percent
1 Kebun 0 0%
2 Kolam 0 0%
3 Kandang 13 100%
Jumlah 13% 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 18 diatas menunjukkan dari 51 rumah dari 63 KK yang di data dan
memiliki halaman rumah sebanyak 13 rumah, sebanyak 13 (100%) halaman rumah
dimanfaatkan sebagai kandang ternak.
B. Sumber Air
Tabel 19
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air Minum
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Sumber Air Minum Frequency Percent
1 PAM 0 0%
2 Sumur 38 74,5%
3 Air Mineral 13 25,5%
Jumlah 51 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 19 diatas menunjukkan dari 51 rumah dari 63 KK yang didata
sebagian besar sumber air minum penduduk Dusun Kampong Tangga berasal dari
sumur Bor sebanyak 38 (74,5) dan sumber air minum mineral sebanyak 13 (25,5%).
Tabel 20
Distribusi KK Berdasarkan Cara Mengolah Air Minum
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 21
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air Mandi/Mencuci
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 22
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan Septik Tank
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 23
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Penampungan Air Sementara
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 24
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 25
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Air Dalam Penampungan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 26
Distribusi KK Berdasarkan Ada Jentik Dalam Penampungan Air
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Ada Jentik Dalam Penampungan Air Frequency Percent
1 Ya 12 23.5%
2 Tidak 39 76.5%
Total 51 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 26 diatas bahwa dari 51 rumah dari 63 KK yang didata,
menunjukkan bahwa penampungan air penduduk Dusun Kampung Tangnga yang tidak
memiliki jentik sebanyak 39 (76.5%) dan yang memiliki jentik dalam penampungan air
sebanyak 12 (23.5%).
C. Pembuangan Sampah
Tabel 27
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Pembuangan Sampah
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 28
Distribusi KK Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 29 diatas bahwa dari 51 rumah dari 63 KK yang didata sebagian
besar keadaan penampung sampah di Dusun Kampung Tangnga dimana penampungan
sampah terbuka sebanyak 35 (69%) dan penampungan sampah tertutup sebanyak 16
(31%).
Tabel 30
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Tempat Sampah Dengan Rumah
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 31
Distribusi KK Berdasarkan Tempat BAB/BAK
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 31 diatas bahwa dari 51 rumah dari 63 KK yang didata sebagian
besar
tempat BAB/BAK penduduk di Dusun Tangnga yang memiliki tempat BAB/BAK
dengan WC sebanyak 51 (100%).
Tabel 32
Distribusi KK Berdasarkan Jenis Jamban
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 32 diatas bahwa dari 51 rumah dari 63 KK yang didata sebagian
besar
jenis jamban penduduk Dusun Kampung Tangga yang memiliki jamban leher angsa 47
(92%) dan jamban plengsengan 4 (8%).
Tabel 33
Distribusi KK Berdasarkan Pembuangan Air Limbah
Dusun Kampung Tangnga 2020
2 Tersumbat/tergenang 6 12%
Jumlah 51 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 34 diatas bahwa dari 51 rumah dari 63 KK yang didata sebagian
besar pembuangan air limbah penduduk di Dusun Kampung Tangnga yang memiliki
tempat pembuangan di got sebanyak 45 (88%), tempat pembuangan resapan sebanyak
4(8%) dan pembuangan sembarang 2 (4%).
E. Kandang Ternak
Tabel 35
Distribusi KK Berdasarkan Kepemilikan Kandang Ternak
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Kepemilikan Kandang Ternak Frequency Percent
1 Ya 34 67%
2 Tidak 17 33%
Jumlah 51 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 35 diatas bahwa dari 51 rumah dari 63 KK yang didata sebagian
besar
penduduk memiliki kandang ternak di Dusun Kampung Tangnga sebanyak 34 (67%)
dan yang tidak memiliki kandang ternak sebanyak 17 (33%).
Tabel 36
Distribusi KK Berdasarkan Letak Kandang Ternak
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 36 diatas bahwa 51 rumah dari 63 KK yang memiliki kandang ternak
sebanyak 34 di Dusun Kampung Tangnga, semua letak kandang ternak berada di luar
rumah sebanyak 34 (100%). Hal ini menunjukkan perilaku hidup bersih sehat
masyarakat cukup baik.
Tabel 37
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 38
Distribusi KK Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 39
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Bila Sakit
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 40
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Sebelum Kepelayanan
Kesehatan Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 42
Distribusi KK Berdasarkan Sarana Transportasi Kepelayanan
Kesehatan Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 43
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Sarana Kesehatan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 45
Distribusi KK Berdasarkan Pasangan Usia Subur
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 46
Distribusi KK Berdasarkan Aseptor KB
Dusun Kampung Tangnga 2020
B. Ibu Hamil
Tabel 47
Distribusi KK Berdasarkan Ibu Hamil Dalam Keluarga Dusun
Kampung Tangnga 2020
Tabel 49
Distribusi KK Berdasarkan kehamilan Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 50
Distribusi KK Berdasarkan Usia Ibu Hamil
Kehamilan Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 51
Distribusi KK Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 52
Distribusi KK Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 53
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Tidak Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 54
Distribusi KK Berdasarkan Suntik TT Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 55
Distribusi KK Berdasarkan Kelengkapan Suntik TT
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Suntik TT Frequency Percent
1 1 kali TT 1 100%
2 2 kali TT 0
3 Jumlah 1 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 55 diatas dari 2 orang hamil, yang telah mendapkan pemnberian
suntik TT sebanyak 1 pendudduk di Dusun Kampung Tangnga dengan suntuk TT 1 kali
sebanyak 1 (100%).
C. Ibu Menyusui
Tabel 56
Distribusi KK Berdasarkan Buteki Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 58
Distribusi KK Berdasarkan Lama Ibu Menyusui Anak Bila Ada Buteki
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 59
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Ibu Tidak Menyusui Anak Bila Ada
Buteki Dusun Kampung Tangnga 2020
No Alasan Frequency Percent
1 Pekerjaan 0 0%
2 Tidak Tahu 0 0%
3 Penyakit 0 0%
Jumlah 0% 0%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan hasil pendataan dan tabel 59 diatas tidak ada alasan ibu tidak menyusui
anaknya karane semua buteki menyusui anaknya.
D. Balita
Tabel 60
Distribusi KK Berdasarkan Ada Keluarga Yang Memiliki Balita
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 61 diatas menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki balita 21 dari
63 KK yang didata di Dusun Kampung Tangnga, balita yang tidak di bawah ke
posyandu
21 (100%).
Tabel 62
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Balita Tidak Dibawah Keposyandu
Setiap Bulan Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 64
Distribusi KK Berdasarkan Alasan BalitaTidak Imunisasi Dusun
Kampung Tangnga 2020
No Alasan Frequency Percent
1 Tidak Ada Waktu 0 0%
2 Tidak Tahu 0 0%
Jumlah 0 0%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Tabel 65
Distribusi KK Berdasarkan KMS Balita Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 69
Distribusi KK Berdasarkan Tingkat Pendidikan Anak
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 68 diatas menunjukkan bahwa dari 72 anak usia remaja /sekolah
bahwa tingkat pendidikan anak terbanyak adalah SD dengan frekuensi 36 (50%) orang
dan SMA sebanyak 20 (27.8%) orang dan perguruan tinggi hanya 1 orang (1.4%). Hal
ini menunjukkan bahwa usia anak – anak lebih banyak di Didusun Kampung Tangnga .
Tabel 70
Distribusi KK Berdasarkan Penyakit Anak
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 71
Distribusi KK Berdasarkan Status Berobat Anak
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 72
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Berobat Anak
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 72 diatas menunjukkan bahwa tempat berobat anak yang sakit adalah
sarana pelayana ksehatan (medis) dan tidak ada yang berobat non medis. Hal ini
dikareakan sarana pelayanan kesehatan yang berada di Dusun Kampung Tangnga sangat
mudah dijangkau.
Tabel 73
Distribusi KK Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang Anak
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 74
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Anak
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Kebiasaan Anak Frequency Percent
1 Merokok 8 11%
2 Alkohol 0 0%
3 Narkoba 0 0%
4 Bermain 38 53%
5. Lain-lain 26 36%
Jumlah 72 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 74 diatas menunjukkan bahwa dari 72 orang usia remaja / sekolah
yang berada Di Dusun Kampung Tangnga kebiasaan mereka lebih banyak yang bermain
dengan frekuensi 38 (53%). Hal ini dikarenakan di Dusun Kampung Tangnga lebih
banyak usia anak – anak .
F. Usia Lanjut
Tabel 75
Distribusi KK Berdasarkan Adanya Usia lanjut Dirumah
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 75 diatas menunjukkan bahwa usia lanjut di rumah dari 63 KK yang
didata di Dusun Kampung Tangnga, didapatkan sebanyak 55 (87,3%) tidak ada usia
lanjut dan sebanyak 8 (12,7%) terdapat usia lanjut.
Tabel 76
Distribusi KK Berdasarkan Keluhan Penyakit
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 77
Distribusi KK Berdasarkan Jenis Penyakit
Dusun Kampung Tangnga 2020
Berdasarkan tabel 77 diatas menunjukkan dari 8 usia lanjut yang memiliki keluhan
penyakit sebanyak 4 penduduk di Dusun Kampung Tangnga, didapatkan sebanyak 2
(50%) menderita penyakit reumatik / Arthritis, sebanyak 1 (25%) mendetita penyakit
TBC dan sebanyak 1 (25%) menderita hipertensi.
Tabel 78
Distribusi KK Berdasarkan Upaya Yang Telah Dilakukan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 79
Distribusi KK Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Kegiatan Frequency Percent
1 Berkebun / Pekerjaan Rumah 1 12.5%
2 Jalan – Jalan 0 0%
3 Senam 0 0%
4 Tidak Ada 7 87.5%
Jumlah 8 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Tabel 80
Distribusi KK Berdasarkan Posyandu Lansia
Dusun Kampung Tangnga 2020
No Posyandu Frequency Percent
1 Ada 0 0%
2 Tidak Ada 8 100%
Jumlah 8 100%
Sumber : Data Primer 14 Agustus 2020
Berdasarkan hasil pendataan yang telah di lakukan dan menurut keterangan penduduk di
Dusun Kampung Tangnga tidak terdapat posyandu lansia di wilayah mereka.
BAB IV
PEMBAHASAN
hubungan kerjasama antara perawat dengan klien / keluarga atau masyarakat untuk
profesional mangacu pada ilmu dan kiat keperawatan yang di tujukan pada masyarakat
atau akibat proses penuaan. Peran serta aktif masyarakat sangat mempengaruhi proses
komunitas pada dasarnya sama dengan tahapan pada proses keperawatan yang
A. Pengkajian
SD dan SMP namun dalam hasil pngkajian ada juga yang SMA dan Perguruan
Tinggi.
dibawah UMR, penghasilan yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga
Analisa Data
N
DATA PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
O
1 Ds: Kurangnya pengetahuan Resiko timbulnya penyakit
masyarakat dalam memelihara menular (diare, DHF, ISPA)
- Penduduk desa mengatakan banyak sampah yang dikumpulkan
lingkungan yang memenuhi
dan dibakar di pekarangan rumah.
syarat kesehatan
- Penduduk desa mengatakan banyak jendela rumah warga ditutup
siang hari karena demi keamanan rumah.
1. DO :
- Tidak memiliki jendela setiap rumah sebanyak 14 (27,5%).
- Tidak memiliki jendela setiap kamar sebanyak 31 (60.8%).
- Jendela rumah yang tidak di buka setiap hari sebanyak 30
(58,9).
- Pencahayaan remang-remang dalam rumah sebanyak 30
(58,9%) dan pencahayan gelap dalam rumah sebanyak 9
(17,6%).
- 13 (100%) halaman rumah dimanfaatkan sebagai kandang
ternak.
- pengelolaan air minum dengan cara tidak dimasak sebanyak 11
(21,6%).
KETERANGAN PEMBBOTAN
1 = Sangat Rendah A = Resiko Terjadi G = Tempat
2 = Rendah B = Risiko Parah H = Waktu
3 = Cukup C = Potensi Untuk Pendidikan Kesehatan I = Dana
4 = Tinggi D = Minat Masyarakat J = Fasilitas Kesehatan
5 = Sangat Tinggi E = Mungkin Diatasi K = Sumber Daya
F = Sesuai Dengan Program Pemerintah
1 DX I Setelah dilakukan K.I.E a. Berikan penyuluhan Verbal a. Jenis sampah. Warga Pekarangan
tindakan tentang dampak b. Dampak Masyarakat rumah
keperawatan selama pembuangan sampah pembuangan Dusun masyarakat,
1 X pertemuan yang tidak sehat dan yangkurang sehat. Kampung
diharapkan pengolahan sampah c. Pengelolaan Tangnga
masyarakat mampu : yang benar. sampah yang benar.
a. Mengidentifikasi b. Diskusikan dengan
jenis sampah warga tentang
b. Memisahkan dampak yang
sampah kering ditimbulkan bila
dan basah sampah berserakan.
c. Membuang c. Diskusikan cara
sampah sesuai pengleloaan sampah
dengan jenis dan yang sehat.
tempat yang d. Melakukan kerja
sehat bakti massal
sampah
b. Lingkungan tampak bersih
dan parit menjadi lancar
2 Resiko terjadinya a. Penyuluhan tentang proses Evaluasi struktur
peningkatan angka terjadinya manua dan TBC a. Materi penyuluhan dan
kesakitan pada lansia leaflet telah dipersiapkan 1
berhubungan dengan hari sebelum pelaksanaan.
resiko penurunan b. Tempat di persiapan
derajat kesehatan lansia sebelum acara dimulai.
c. Masyarakat dinformasikan
jauh hari sebelum acara
dimulai.
Evaluasi Proses
a. Acara berjalan tertip dan
lancar.
b. Acara dihadiri lansia
sebanyak 60 orang.
c. 25% lansia bertanya tentang
kondisi penyakitnya.
d. Tempat duduk terbatas
sehingga banyak lansia yang
berdiri.
Evaluasi hasil :
Lansia mengerti tentang proses
menua dan penyakit hipertensi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desa Aeng Toa Kec. Galesong Utara Kab. Takalar menunjukan bahwa terdapat
beberapa masalah yaitu dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar
dan masih banyak masyarakat yang menutup jendela, tidak adanya posyandu lansia
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga, misalnya didalam kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok
masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk mencegah
3. Bagi Mahasiswa
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Dusun Kampung Tangnga Kec.
Lampiran
DOKUMENTASI