19 – 26 AGUSTUS 2020
KELOMPOK VI
2019-2020
12 – 18 AGUSTUS 2020
KELOMPOK 1
Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang
Aeng Toa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar” dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam yang telah
membawa kita semua dari zaman jahilia menuju zaman terang benderang seperti kita
Ucapan terimakasih terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyelesaian laporan ini. Dimana Makalah ini penulis menajukan laporan ini
untuk memenuhi tugas stase komunitas. Penulis telah berusaha sangat maksimal untuk
memberikan yang terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam usaha menyelesaikan penulisan laporan ini tentu telah melibatkan banyak
pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan konstitusi yang
positif demi terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan laporan ini mendapatkan sebaik-baik pahala dari Allah SWT.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberikan tambahan wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan pedoman dan dapat dijadikan referensi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang
maka terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat
dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya
UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban
untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan,
antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi
menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan
keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat
kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi Ners Stikes
Komunitas Di Dusun Kampung Sagge Bogga Desa Aeng Toa Kecamatan Galesong
komunitas karena merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan
Keperawatan Komunitas pada Program Profesi Ners Stikes Gunung Sari Makassar
disamping itu pula untuk melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat pada
tentang pola hidup sehat dari tidak tahu menjadi tahu, dan juga memberikan
dengan kesehatan lingkungan yang tidak sehat, penyakit infeksi yang dapat
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Takalar.
Kabupaten Takalar.
Dusun Kampung Sagga Bongga Desa Aeng Toa Kecamatan Galesong Utara
Kabupaten Takalar.
Takalar.
Kabupaten Takalar.
Kabupaten Takalar.
2. Waktu
Desa Aeng Toa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar dimulai pada
3. Tempat Praktik
LANDASAN TEORI
Keperawatan Komunitas
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang
kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
kemandirian pasien/klien.
secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
kelompoknya sendiri.
adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas
berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan
kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada
pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma.
Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan
a. Upaya Promotif
2) Peningkatan gizi
5) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
rumah
c. Upaya Kuratif
nifas
d. Upaya Rehabilitatif
e. Upaya Resosialitatif
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh
semua orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkelanjutan.
berkesinambungan.
berikut:
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang
meningkatkan kesehatannya
dirinya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Puskesmas
c. Fungsi
serta masyarakat
penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988)
a. Tingkat Individu
masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di
b. Tingkat Keluarga
belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan
atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik) Keluarga dengan
resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi,
seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi
Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan,
neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan
c. Tingkat Komunitas
b. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan
menggunakan birokrasi
c. Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau
penataran.
4) Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga
prinsip, yaitu:
a. Kemanfaatan
b. Kerjasama
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
(Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
d. Keadilan
2005).
e. Otonomi
diantaranya adalah:
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan
(Mubarak, 2005).
f. Sebagai kolaborator
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
kesehatan.
Leader)
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan
Mandle. 1994):
yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan
wilayah.
Dengan
dan gejalanya yaitu : kulit timbul bercak-bercak merah dan terasa gatal.
2) Amandel
3) Anemia
Gejala dari penyakit anaemia yaitu : kulit, bibir, lidah, kuku dan kelopak
dalam mata pucat, mudah lelah, lesu, pusing, mudah pingsan, sesak nafas
adalah kurang zat besi dan vitamin B12, kehilangan darah sewaktu
4) Asam Urat
berulang dari arkritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
5) Asma
seperti pedas, asam, manis, asin, dingin, bergetah dan panas, udara kotor,
bulu dan kotoran dari hewan peliharaan (kucing, anjing, unggas, dll.)
6) Batuk
asing selain udara yang masuk. Gejala : tenggorokan sakit terasa gatal.
infeksi atau masuknya benda asing seperti debu, asap atau cairan makanan
7) Diare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali sehari. Gejala : frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali
sehari, kotoran encer dan banyak air, sakit atau kejang perut disertai demam
Dispensia (maag) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau
rasa sakit atau rasa terbakar di perut. Gejala : rasa mual, melilit, keluar cairan
sering menunda makan pada saat jam makan, kurang makan sayur dan buah
HASIL PENELITIAN
A. Data Demografi
Pendataan ini dilakukan di Dusun Kampung Sagga Bongga selama 7 hari dari
tanggal 19-20 Agustus 2020 yang dilakukan oleh mahasiswa program Profesi Ners
Stikes Guung Sari Makassar sebanyak 4 orang. Dusun kampung Sagge Bongga
termasuk dalam wilayah Desa Aeng Toa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten
Takalar yang terdiri dari 4 dusun, yaitu : dusun kampung Tangga, dusun Aeng toa,
Dusun Kampung Sagge Bongga terdiri dari 150 kk, dan jumlah jiwa secara
keseluhan di dusun Kampung Sagge Bongga adalah sekitar 500 jiwa dan pada saat
terdiri dari :
pada masyarakat.
Sagge Bongga di desa Aeng Toa terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi
survey wilayah binaan, pengkajian awal (pengumpulan dan pengolahan data), dan
penyukuhan yang melibakan kepala dusun, kepala desa, dan beberapa masyarakat.
Kegiatan keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan
evaluasi.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan guna membahas rencana pertemuan
awal dan mengidentifikasi tokoh masyarakat yang akan diundang pada pertemuan
2. Pelaksanaan
evaluasi.
a. Pengkajian
1) Pengumpulan data
siang).
dalam bentuk tabel. Adapun hasil tabulasi disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel 1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 3
Tabel 4
Distribusi KK Berdasarkan Pendidikan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 5
Distribusi KK Berdasarkan pekerjaan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
2 Data Ekonomi
Tabel 6
Distribusi KK Berdasarkan Data Ekonomi
Dusun Kampung Sagge bongga 2020
3. Lingkungan Fisik
A. Perumahaan
Tabel 7
Distribusi KK Berdasarkan Status kepemilikan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 8
Distribusi KK Berdasarkan Tipe Rumah
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 9
Distribusi KK Berdasarkan Lantai
Dusun Sagge Bongga 2020
Tabel 11
Distribusi KK Berdasarkan Jendela Setiap Rumah
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 12
Distribusi KK Berdasarkan di Buka Setiap Hari
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 13
Distribusi KK Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 14
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Tetangga
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 15
Distribusi KK Berdasarkan Lingkungan Fisik
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 17
Distribusi KK Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
No Pemanfaatan Pekarangan Frequency Percent
1 Kebun 19 40,4%
2 Kolam 0 0%
3 Kandang 11 23,4%
4 Jemuran 17 36,2%
Jumlah 47 100%
Sumber : Data Primer 20 Agustus 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 47 rumah dari 50 KK yang di data dan
memiliki halaman rumah sebanyak 47 rumah, sebanyak 17 (36,2%) halaman rumah
dimanfaatkan sebagai jemuran, sebanyak 11 (23,4%) halaman rumah dimanfaatkan
sebagai kandang, 19 (40,4%) halaman rumah dimanfakan sebagai kebun
B. Sumber Air
Tabel 18
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air Minum
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
No Sumber Air Minum Frequency Percent
1 PAM 42 89,4%
Tabel 19
Distribusi KK Berdasarkan Cara Mengolah Air Minum
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 20
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air Mandi/Mencuci
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 21
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan Septik Tank
Tabel 23
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 24
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Air Dalam Penampungan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 25
Distribusi KK Berdasarkan Ada Jentik Dalam Penampungan Air
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
No Ada Jentik Dalam Penampungan Air Frequency Percent
1 Ya 6 12,8%
2 Tidak 41 87,2%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data Primer 20 Agustus 2020
Berdasarkan tabel diatas bahwa dari 47 rumah dari 50 KK yang didata, menunjukkan
bahwa penampungan air penduduk Dusun Kampung Pa’Batangang yang tidak memiliki
jentik sebanyak 41 (87,2%). dan yang memiliki jentik dalam penampungan air sebanyak
6 (12,8%).
C. Pembuangan Sampah
Tabel 26
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Pembuangan Sampah
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 27
Distribusi KK Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 28
Distribusi KK Berdasarkan Keadaan Penampungan Sampah
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
D. Pembuangan Limbah
Tabel 30
Distribusi KK Berdasarkan Tempat BAB/BAK
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 31
Distribusi KK Berdasarkan Jenis Jamban
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 32
Distribusi KK Berdasarkan Pembuangan Air Limbah
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 33
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 34
Distribusi KK Berdasarkan Kepemilikan Kandang Ternak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
No Kepemilikan Kandang Ternak Frequency Percent
1 Ya 17 36,2%
2 Tidak 30 63,8%
Jumlah 47 100%
Sumber : Data Primer 20 Agustus 2020
Berdasarkan tabel diatas bahwa dari 47 rumah dari 50 KK yang didata sebagian besar
penduduk memiliki kandang ternak di Dusun Kampung sagge bongga sebanyak 17
(36,2%) dan yang tidak memiliki kandang ternak sebanyak 3 0(63,8%).
Tabel 35
Distribusi KK Berdasarkan Letak Kandang Ternak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 36
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 37
Distribusi KK Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 38
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Bila Sakit
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 40
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 41
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Sarana Kesehatan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 43
Distribusi KK Berdasarkan Pasangan Usia Subur
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 44
Distribusi KK Berdasarkan Akseptor KB
B. Ibu Hamil
Tabel 45
Distribusi KK Berdasarkan Ibu Hamil Dalam Keluarga Dusun
Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 46
Distribusi KK Berdasarkan Umur Kehamilan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 47
Tabel 48
Distribusi KK Berdasarkan Usia Ibu Hamil
Kehamilan Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 49
Distribusi KK Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 50
Distribusi KK Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Kampug Sagge Bongga 2020
Tabel 51
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Tidak Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 52
Distribusi KK Berdasarkan Suntik TT Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
C. Ibu Menyusui
Tabel 54
Distribusi KK Berdasarkan Buteki Dusun Sagge Bongga Tangnga 2020
Tabel 55
Distribusi KK Berdasarkan Ibu Menyusui Anak Bila Ada Buteki
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 56
Distribusi KK Berdasarkan Lama Ibu Menyusui Anak Bila Ada Buteki
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 57
Tabel 59
Distribusi KK Berdasarkan Balita Yang Dibawah Keposyandu
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 60
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Balita Tidak Dibawah Keposyandu
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 63
Distribusi KK Berdasarkan KMS Balita Dusun
Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 64
Distribusi KK Berdasarkan Hasil Penimbangan Balita Di KMS Dusun
Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 66
Distribusi KK Berdasarkan Usia Anak Saat ini
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 67
Distribusi KK Berdasarkan Tingkat Pendidikan Anak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 49 anak usia remaja/sekolah bahwa
tingkat pendidikan anak t adalah SD dengan frekuensi 10 (2,4%) orang dan SMP
sebanyak 19 (38,8%), SMA sebanyak 15 (30,6%) orang dan perguruan tinggi hanya 5
orang (1.4%). Hal ini menunjukkan bahwa usia anak – anak lebih banyak di Didusun
Kampung sagge bongga
Tabel 68
Distribusi KK Berdasarkan Penyakit Anak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 69
Distribusi KK Berdasarkan Status Berobat Anak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 70
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Berobat Anak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 72
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Anak
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
No Kebiasaan Anak Frequency Percent
1 Merokok 1 7,1%
2 Alkohol 0 0%
3 Narkoba 0 0%
4 Bermain 13 92,9%
Jumlah 14 100%
Sumber : Data Primer 20 Agustus 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 14 orang usia remaja / sekolah yang
berada Di Dusun Kampung Pa,Batngang kebiasaan mereka lebih banyak yang bermain
dengan frekuensi 13 (92,9%). Hal ini dikarenakan di Dusun Kampung sagge bongga
lebih banyak usia anak – anak dan yang merokok seabnyak 1 (7,1%)
F. Usia Lanjut
Tabel 73
Distribusi KK Berdasarkan Adanya Usia lanjut Dirumah
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa usia lanjut di rumah dari 50 KK yang
didata di Dusun Kampung Pa’Batangang, didapatkan sebanyak 42 (84%) tidak ada usia
lanjut dan sebanyak 8 (16%) terdapat usia lanjut.
Tabel 74
Distribusi KK Berdasarkan Keluhan Penyakit
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 50 KK yang memiliki usia lanjut di rumah
sebanyak 10 penduduk di Dusun Kampung Pa’Batangang, didapatkan sebanyak 6
(75%) memiliki keluhan penyakit dan sebanyak (25%) tidak memiliki keluhan
penyakit.
Tabel 75
Distribusi KK Berdasarkan Jenis Penyakit
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 10 usia lanjut yang memiliki keluhan
penyakit sebanyak penduduk di Dusun Kampung sagge bongga, didapatkan sebanyak 6
(85,8%) menderita penyakit reumatik / Arthritis, sebanyak 1 (14,2%) mendetita
hipertensi
Tabel 76
Distribusi KK Berdasarkan Upaya Yang Telah Dilakukan
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
Tabel 77
Distribusi KK Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
Dusun Kampung Sagge Bongga 2020
No Kegiatan Frequency Percent
1 Berkebun / Pekerjaan Rumah 3 37,5%
2 Jalan – Jalan 1 12,5%
3 Senam 0 0%
4 Tidak Ada 4 50%
Jumlah 8 100%
Sumber : Data Primer 20 Agustus 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa penggunaan waktu senggang usia lanjut
dari 8 penduduk di Dusun Kampung Pa’Batangang sebanyak 4 (50%) berkebun dan
sebanyak 3 (37,5%) melakukan aktivitas jalan-jalan. Dan tidak aktifitas sebanyak 1
(12,5%)
Tabel 78
Distribusi KK Berdasarkan Posyandu Lansia
Berdasarkan hasil pendataan yang telah di lakukan dan menurut keterangan penduduk di
Dusun Kampung sagge bongga tidak terdapat posyandu lansia di wilayah mereka.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
SD dan SMP namun dalam hasil pngkajian ada juga yang SMA dan Perguruan
Tinggi.
dibawah UMR, penghasilan yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga
B. ANALISIS DATA
Keterangan:
Skoring:
5 : Sangat tinggi A : Sesuai dengan perawat G : Sesuai dengan program
4 : Tinggi komunitas pemerintah
3 : Cukup B : Jumlah yang beresiko H : Sumber daya tempat
2 : Rendah C : Besarnya resiko I : Sumber daya waktu
1 : Sangat rendah D : Kemungkinan untuk J : Sumber daya dana
Pendidikankesehatan K : Sumber daya fasilitas
E : Minat masyarakat L : Sumber daya orang
F : Kemungkinan untuk
diatasi.